Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
4/Agustus/2013
5
Lex Crimen Vol. II/No. 3/Juli/2013
6
Lex Crimen Vol. II/No. 4/Agustus/2013
7
Lex Crimen Vol. II/No. 3/Juli/2013
8
Lex Crimen Vol. II/No. 4/Agustus/2013
3) Dalam hal Penyalah Guna sebagaimana pihak yang dapat berperan aktif dalam
dimaksud pada ayat (1) dapat dibuktikan upaya-upaya tersebut:9
atau terbukti sebagai korban Pertama, POLRI. Berdasarkan Undang-
penyalahgunaan Narkotika, Penyalah undang, Kepolisian Republik Indonesia
Guna tersebut wajib menjalani (POLRI) adalah pihak yang diberi wewenang
rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial. untuk menegakkan hukum, melindungi, dan
Penyalahgunaan yang pada awalnya melayani masyarakat beserta dengan
mendapatkan jaminan rehabilitasi, namun, komponen bangsa lainnya. Kepolisian
dengan memandang asas legalitas yang berkewajiban penuh dalam usaha
diterapkan di Indonesia, maka dalam pencegahan dan penanggulangan masalah
pelaksanaanya pengguna narkotika harus penyalahgunaan NARKOBA di Indonesia.
menghadapi resiko ancaman pidana Kepolisian wilayah Jawa Barat sebagai
sebagaimana diatur dalam Pasal 127 bagian dari keluarga besar Korps Kepolisian
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Republik Indonesia, dalam konteks ini, juga
tentang Narkotika. Bila pengguna narkotika berkewajiban mengemban amanat
dianggap pelaku kejahatan, maka yang tersebut. Oleh karena itu, kepolisian daerah
menjadi pertanyaan kemudian adalah siapa berdiri di garda depan terhadap upaya
yang menjadi korban dari kejahatan yang penanggulangan penyalahgunaan
dilakukan oleh pengguna narkotika, karena NARKOBA di wilayah ini. Untuk itulah,
dalam hukum pidana dikenal “tidak ada agaknya perlu dilakukan 4 langkah strategis
kejahatan tanpa korban”, beberapa dalam konteks penanggulangan tersebut : 10
literature bahwa yang menjadi korban 1. Pre-emptif. Upaya pre-emptif yang
karena dirinya sendiri (Crime without dilakukan adalah berupa kegiatan-
victims), dari persepektif tanggung jawab kegiatan edukatif
korban, Self-victimizing victims adalah (pendidikan/pengajaran) dengan tujuan
mereka yang menjadi korban karena mempengaruhi faktor-faktor penyebab
kejahatan yang dilakukannya sendiri. 8 yang mendorong dan faktor
peluang, yang biasa disebut faktor
B. Upaya Pemerintah dalam “korelatif kriminologen” dari kejahatan
penanggulangan penggunaan Narkoba narkotika, sehingga tercipta suatu
dikalangan generasi muda kesadaran, kewaspadaan, daya tangkal,
Penanggulangan dan pencegahan serta terbina dan terciptanya kondisi
terhadap penyalahgunaan NARKOBA perilaku/norma hidup bebas Narkoba.
merupakan tanggung jawab bangsa Yaitu dengan sikap tegas untuk menolak
Indonesia secara keseluruhan, bukan hanya terhadap kejahatan Narkoba. Kegiatan
berada pada pundak kepolisian ataupun ini pada dasarnya berupa pembinaan
pemerintah saja. Namun, seluruh dan pengembangan lingkungan pola
komponen masyarakat diharapkan ikut hidup sederhana dan kegiatan
perperan dalam upaya penanggulangan positif, terutama bagi remaja dengan
tersebut. Setidaknya, itulah yang telah kegiatan yang bersifat produktif,
diamanatkan dalam pelbagai perundang- konstraktif, dan kreatif. Sedangkan
undangan negara, termasuk UU No. 22 kegiatan yang bersifat preventif edukatif
tahun 1997 tentang narkotika. Dan berikut dilakukan dengan metode komunikasi
ini saya akan mengemukakan beberapa informasi edukatif, yang dilakukan
9
http//pemberantasannarkotika.bpn.go.id/e-library
_5514.pdf, Diakses pada tanggal 26 Mei 2013
8 10
Ibid, Hal 2 Ibid, Hal 2
9
Lex Crimen Vol. II/No. 3/Juli/2013
10
Lex Crimen Vol. II/No. 4/Agustus/2013
generasi muda yang lebih baik untuk tidak (Peer Educator) yang masih aktif
lagi mengkonsumsi narkoba.14 mengkonsumsi narkoba.
Permasalahan narkoba sangatlah Keberadaan lembaga kepemudaan
kompleks. Oleh karena itu, peran berbagai bukan hanya sekedar simbol kepedulian
pihak sangat diharapkan dalam semata, tetapi dapat memberikan nuansa
menanggulangi penyalahgunaan narkoba khusus dan senantiasa memunculkan
khususnya di kalangan generasi muda. warna tersendiri di lingkungan masyarakat.
Proses pengembalian semangat bagi Pencapaian tujuan tersebut sangat
generasi muda untuk senantiasa produktif tergantung pada tingkat pengetahuan
dan tidak mengkonsumsi narkoba memang generasi muda tentang narkoba. Oleh
bukanlah perkara mudah, tetapi jika hal itu karena itu, pendidikan narkoba bagi
dilakukan pembiaran terus-menerus, maka generasi muda merupakan sesuatu yang
akan tercipta generasi muda miskin tidak dapat ditunda lagi. 16
kreativitas dan kerapuhan mental yang Menurut staf ahli Badan Narkotika
akan berdampak pada keterbelakangan Nasional (BNN), Kunci program pencegahan
pembangunan di berbagai sektor yang efektif adalah pencegahan secara
kehidupan. terpadu melalui partisipasi berbagai factor
Kehadiran generasi muda pada garda dari masyarakat. Salah satu dari strategi
depan dalam penanggulangan konsumsi untuk mencapai tujuan tersebut adalah
narkoba merupakan salah satu bentuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan
keseriusan bahwa mereka siap tampil masyarakat terhadap bahaya narkoba,
sebagai ikon perubahan dari citra negatif seperti keluarga, orang tua, dan tokoh
yang selama ini ditujukan kepada mereka masyarakat, tokoh agama, guru, anak-anak
menjadi kelompok yang lebih produktif dan remaja, ormas, LSM, sesuai dengan peran
berani menyatakan ”Say No To Drugs”. Di masing-masing dalam mencegah
samping itu, hal ini merupakan kepedulian penyalahgunaan dan peredaran gelap
generasi muda terhadap kondisi bangsa di narkoba.
tengah arus peredaran narkoba. 15 Pencegahan penyalahgunaan narkoba
Kesuksesan generasi muda dalam harus segera mungkin dilakukan dengan
penanggulangan narkoba akan lebih mudah tindakan yang bersifat antisipatif, meliputi
jika terorganisir dengan baik. Oleh karena pencegahan primer, pencegahan skunder,
itu, langkah awal yang perlu dilakukan dan pencegahan tersier, seperti berikut
adalah pembentukan organisasi yang ini:17
selanjutnya diikuti dengan maksimalisasi 1. Pencegahan Primer: pencegahan yang
fungsi organisasi lokal pemuda tersebut ditujukan kepada individu, kelompok
dalam program penanggulangan atau masyarakat luas yang belum
penyalahgunaan narkoba. Keberadaan terkena kasus penyalahgunaan narkoba.
organisasi pemuda atas inisiatif generasi Pencegahan diberikan dengan
muda sendiri sangat memudahkan memberikan informasi dan pendidikan
terjadinya penjangkauan sasaran pengguna meliputi kegiatan alternative agar
narkoba pada kalangan remaja, karena dari mereka terhindar dari penyalahgunaan
kelompok tersebut akan melahirkan kader narkoba serta memperkuat
potensial yang dapat melakukan kemampuannya untuk menolak.
pendampingan pada kelompok sebaya
14
Ibid, Hal 3
15 16
Ibid, Hal 1
17
www.researchgate.net/mekanisme/eksploitasi/dan/ Yusuf Apandi, Katakan tidak pada narkoba, Op.Cit,
tanggungjawabnya. Diakses Tangal 01 Juni 2013 Hal 22
11
Lex Crimen Vol. II/No. 3/Juli/2013
18 19
Ibid, Hal 52 Ibid, Hal 53
12
Lex Crimen Vol. II/No. 4/Agustus/2013
DAFTAR PUSTAKA
13