Está en la página 1de 7

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

ANALISA SEMEN

RSUD KOTA BAUBAU


NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN :
PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR

dr. H. HASMUDIN, Sp.B


NIP: 19650510 199703 1008
DEFENISI Semen adalah Ejakulat yang berasal dari seorang pria berupa cairan kental dan keruh,
berisi sekret dari kelenjar prostat, kelenjar lain dan spermatozoa. Spermatozoa
berasal dari sel kelamin pria yang matur dan sangat motil yang diproduksi oleh testis
dan berada dalam cairan seminal.
METODE Makroskopis Dan Mikroskopis
PRINSIP Cairan Semen akan diperiksa secara makro dan mikroskopik
Sampel/specimen Cairan Semen
Cara kerja PRA ANALITIK
a.Persiapan pasien:
Sebelum pemeriksaan, pasien di minta supaya tidak melakukan kegiatan seksual
selama 3 hari

WADAH Terbuat dari gelas, bermulut lebar, kering, bersih dan bertutup

CARA a. Pengeluaran Mani sebaiknya di lakukan pada pagi hari dengan mansturbasi
b. Man langsung di tamping dalam wadah
c. Pasien mencatat waktu/jam saat pengeluaran mani dengan tepat
d. Sampel harus di periksa secepat mungkin

Pemeriksaan Fisik (makroskopi)


VOLUME 1. Tujuan
Mengetahui volume mani
2. Prinsip
Mani di keluarkan dalam volume tertentu
3. Alat
Gelas ukur 5 ml dengan skala 0,1 ml
4. Bahan pemeriksaan
Mani
5. Cara kerja
a. Tuangkan seluruh mani dari wadah kedalam gelas ukur.
b. Catat berapa volumenya.
6. Perhitungan
Volume mani dengan ketepatan 0,1 ml
7. Pelaporan
Volume = ……ml
8. Nilai normal
2-4 ml
9. Kesalahan yang dapat terjadi
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
ANALISA SPERMA

RSUD KOTA BAUBAU

PROSEDUR TETAP NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN :


a. Salah membaca skala pada gelas ukur
b. Mengambil mani untuk pemeriksaan lain sebelum mengukur volumenya.
10. Catatan volume mani di ukur sebelum 20 menit dari saaat pengeluaran
(likuefaksi lengkap telah teerjadi)

WARNA 1. Tujuan
Mengetahui warna mani
2. Prinsip
Mani mempunyai warna tertentu
3. Bahan pemeriksaan
Mani
4. Cara kerja
Melihat mani secara langsung dengan latar balakang putih di tempat yang
terang
5. Pelaporan
Warna : putih seperti kanji , putih kekuning-kuningan, putih keabu-abuan
6. Nilai normal
Warna putih seperti kanji

BAU 1. Tujuan
Mengetahui bau mani
2. Prinsip
Mani mempunyai bau teertentu
3. Alat
Indra penciuman
4. Bahan pemeriksaan
Mani
5. Cara kerja
Cium bau mani
6. Pelaporan
Bau: khas, busuk, amis
7. Nilai normal
Bau : Khas

pH 1. Tujuan
Mengetahui PH mani
2. Prinsip
Mani mempunyai ph tertentu
3. Alat
Pipet Pasteur
4. Reagen
Kertas lakmus/ indicator PH
5. Bahan pemeriksaan
Mani
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
ANALISA SPERMA

RSUD KOTA BAUBAU

PROSEDUR TETAP NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN :


6. Cara kerja
a. Dengan pipet Pasteur teteskan 1 tetes mani pada kertas lakmus. Indicator PH
b. Perhatikan perubahan warna kertas lakmus / indicator PH
c. Cocokan dengan standar PH
7. Pelaporan
Ph : ….
8. Nilai normal
PH = 7,2 – 7,8

LIKUEFAKSI 1. Tujuan
Mengetahui waktu terjadinya likuefaksi lengkap mani
2. Prinsip
Mani akan mengalami likuefaksi lengkap dalam waktu tertentu
3. Bahan pemeriksaan
Mani
4. Cara kerja
a. Catat jam pengeluaran mani ( sesuai dengan keterangan pasien )
b. Amati kapan mani likuefaksi lengkap, catat waktunya
5. Perhitungan
Saat likuefaksi lengkap – saat pegeluaran mani
6. Pelaporan
Likuefaksi lengkap setelah ……menit
7. Nilai normal
Likuefaksi lengkap setelah 30 menit
8. Kesalahan yang dapat terjadi
a. Pasien tidak mencatat waktu /jam saat pengeluaran mai.
b. Terlambat mencatat waktu terjadi likuefaksi lengkap
9. Catatan
Contoh : saat pengeluaran mani jam 8,15
Saat likuefaksi lengkap jam 8,35
Maka likuefaksi lengkap setelah (8,35-8,1) menit = 30 menit

VISKOSITAS 1. Tujuan
Mengetahui viskositas mani
2. Prinsip
Mani mempusnyai viskositas mani
3. Alat
Pipet eliaso
Pencatatnwaktu( stop watch)
4. Bahan pemeriksaan
Mani
5. Cara kerja
a. Lakukan pemeriksaan viskositas ini setelah 20 menit dari saat pengeluaran mani
b. Isap mani dengan pipet eliason sampai tanda tera
c. Tekan ujung ibu jari , pipet eliason di pegang dengan posisi tegak lurus
d. Lepaskan ibu jari dari ujung atas ppipet eliason, bersamaan dengan di jalankanya
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
ANALISA SPERMA

RSUD KOTA BAUBAU

PROSEDUR TETAP NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN :


e. pencatat waktu
f. Catat waktu menetesnya mani dari ujung bawah pipet eliason.
6. Perhitungan
Waktu antara dilepaskanya ibu jari pada ujung atas pipet eliason sampai
keluarnya tetes mani pada ujung bawah pipet eliason.
7. Pelaporan
Viskositas = ….detik
8. Nilai normal
Viskositas : 2 detik
9. Kesalahan yang dapat terjadi
a. Menghisap mani tidak sampai tanda tera pada pipet eliason
b. Terlambat mencatat atau menentukan pencatat waktu
10. Lakukan pemeriksaan ini setelah 20 menit dari saat pengeluaran mani,tidak
perlu menunggu likuefaksi mani lengkap

Pemeriksaan Secara Mikroskopik


Motilitas 1. Tujuan
Spermatozoa Mengetahui aktivitas gerak spermatozoa pada waktu tertentu
2. Prinsip
Spermatozoa mempunyai kemampuan /aktifitas gerak yang berbeda dari waktu
kewaktu
3. Alat
a. Kaca obyek
b. Mikroskop
c. Kaca penutup
d. Pipet Pasteur
e. Counter tally
4. Bahan pemeriksaan
Mani
5. Cara kerja
a. Pemeriksaan ini di lakukan setelah 1 jam dari saat pengeluaran mani.
b. Teteskan 1 tetes mani si atas kaca obek dan tutup dengan kaca penutup.
c. Lihat dengan mikroskop, lensa obyektif 45 X
d. Hitung aktifitas gerak spermatozoa dalam 100 spermatozoa
e. Catat kualitas geraknya.
6. Perhitungan
𝑠𝑝𝑒𝑟𝑚𝑎𝑡𝑜𝑧𝑜𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑏𝑒𝑟𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘
× 100 %
100 𝑠𝑝𝑒𝑟𝑚𝑎𝑡𝑜𝑧𝑜𝑎

𝑠𝑝𝑒𝑟𝑚𝑎𝑡𝑜𝑧𝑜𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓


× 100 %
100 𝑠𝑝𝑒𝑟𝑚𝑎𝑡𝑜𝑧𝑜𝑎
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
ANALISA SPERMA

RSUD KOTA BAUBAU

PROSEDUR TETAP NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN :


𝑠𝑝𝑒𝑟𝑚𝑎𝑡𝑜𝑧𝑜𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑏𝑒𝑟𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘
× 100 %
100 𝑠𝑝𝑒𝑟𝑚𝑎𝑡𝑜𝑧𝑜𝑎

7. Pelaporan
Setelah 1 jam
Jumlah spermatozoa aktif = ……. %
Jumlah spermatozoa kurang aktif = …….%
Jumlah spermatozoa tidak bergerak = …….%

8. Nilai normal
Setelah 1 jam dari saat pengeluaran
Jumlah spermatozoa aktif = > 50 %
Jumlah spermatozoa kurang aktif = < 30 %
Jumlah spermatozoa tidak bergerak = < 20 %

9. Kesalahan yang dapat terjadi


Salah penghitungan

10. Catatan
a. Gerak spermatozoa :
Aktif : spermatozoa bergerak maju dengan gerak ekor cepat.
Kurang aktif : 1. spermatozoa bergerak maju dengan gerak ekor perlahan.
2. spermatozoa bergerak di tempat ( tidak maju)
Tidak bergerak : spermatozoa diam/mati
b. Bila akan di peeriksa penurunan akifitas gerak spermatozoa, motillitas
spermatozoa di periksa secara berulang.
Dilakukan dengan selang waktu 30 menit sampai 3 jam dari saat pengeluaran
sperma.
Jumlah 1. Tujuan
Spermatozoa Mengetahui jumlah spermatozoa
2. Prinsip
Mani mengandung spermatozoa dalam jumlah tertentu
3. Alat
a. Pipet mikro 1000 ul
b. Pipet volumetric 5 ml
c. Mikroskop
d. Kamar hitung improved neubauer
e. Pipet Pasteur
4. Reagen
Larutan pengencer
NaHCO 50 g
Formalin 35 5% 10 M
Gentian violet jenuh 5 ml
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
ANALISA SPERMA

RSUD KOTA BAUBAU

PROSEDUR TETAP NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN :


Akuades 1000 ml
5. Bahan pemeriksaan
Mani
6. Cara kerja
a. Masukkan 950 ul larutan pengencer ke dalam tabung.
b. Tambahkan 50 ul mani kedalamnya dan campur dengan baik
c. Isi kamar hitung dengan pipet Pasteur
d. Periksa degna mikroskop pembesaran 40 x pada 1 bidang (1mm2)
7. Perhitungan
Jumlah spermatozoa = N × 20 ×10×1000
N = jumlah spermatozoa dalam bidang yang luasnya 1 mm2
8. Pelaporan
Jumlah spermatozoa : ……….. juta /ml
9. Nilai normal
Jumlah spermatozoa : 60 – 150 juta/ml
Morfologi 1. Tujuan
Spermatozoa Melihat morfologi spermatozoa
2. Prinsip
Spermatozoa mempunyai fariaasi bentuk dan ukuran dari bagian – bagianya (
bagian spermatozoa adalah kepala , leher dan ekor)
3. Alat
a. Mikroskop
b. Kaca objek
c. Kaca geser
d. Pipet Pasteur
4. Reagen
Zat warna wright
5. Bahan pemeriksaan
Mani
6. Cara kerja
a. Teteskan 1 tetes mani di atas kaca objek, buat sediaan apus dan biarkan kering
pada d=suhu kamar
b. Warnai dengan zat warna wright
c. Periksa dengan mikroskop
7. Perhitungan
Lihat 100 spermatozoa, tentukan morfologi dalam persen
8. Pelaporan
Spermatozoa normal = …. %
Spermatozoa abnormal = …. %
- Abnormal kepala = …. %
- Abnormal leher = …. %
- Abnormal ekor = …. %
9. Nilai normal
Spermatozoa normal > 8%
Spermatozoa abnormal < 20 %
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
ANALISA SPERMA

RSUD KOTA BAUBAU

PROSEDUR TETAP NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN :


10. Catatan
Tabel karakteristik istilah yang di pakai dalam laporan pemeriksaan mani

Morfolo
Jumlah Motil
gi
N Istilah spermatozo normal
normal
o a (juta/ml) (%)
(%)
Normozoosperm ≥ 20 ≥ 20
1 ≥ 50
ia
2 Oligoospermia < 20 ≥ 50 ≥ 50
Ekstrim <5 ≥ 50
3 ≥ 50
oligozoospermia
Astenozoosperm ≥ 20 < 50
4 ≥ 50
ia
Teratozoospermi ≥ 20 ≥ 50
5 < 50
a
Oligo < 20 < 50
6 astenozoospermi ≥ 50
a
Oligo < 20 < 50
7 astenoteratozoo < 50
spermia
Oligoteratozoos < 20 ≥ 50
8 < 50
permia
Asteno ≥ 20 < 50
9 teratozoospermi < 50
a
1 Polizoosprmia ≥ 250 ≥ 50
≥ 50
0
1 Azoospermia : bila tidak ada spermatozoa dalam cairan semen
1
1 Nekrozoospermia : bila semua sperma tidak ada yang hidup
2
1 Aspermia : tidak ada cairan semen yang keluar saat
3 ejakulasi

Referensi - Hardjoeno H, Dkk. Substansi dan cairan tubuh. Lembaga penerbit UNHAS.
2003
- Petunjuk Pemeriksaan Cairan Tubuh, DEPKES RI, 1992

También podría gustarte