Está en la página 1de 21

PROPOSAL LAPORAN AKHIR

A. JUDUL : ANALISIS RASIO PROFITABILITAS BERDASARKAN


LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI SYARIAH
BAROKAH REJANG LEBONG
B.BIDANG STUDI: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
C.PENDAHULUAN
Perkembangan ekonomi nasional selama lima tahun terakhir belum
menunjukkan adanya kondisi ekonomi yang semakin maju dan tidak bisa
memberikan jawaban akan harapan terwujudnya masyarakat adil dan
makmur. Dengan adanya kondisi seperti ini justru akan menciptakan
kesenjangan sosial antara kaya dan miskin. Antara masyarakat yang
berdomisili di desa dan masyarakat yang berdomilisi di kota. Sebagian orang
yang mempunyai cukup modal dapat berkuasa dan sebagian besar dari
mereka berdomisili di perkotaan. Sementara sebagian orang yang tidak
mempunyai banyak uang dimana sebagian besar berdomisili di desa tidak dapat
berkuasa. Padahal mayoritas penduduk dari negeri ini adalah masyarakat
pedesaan, dimana masyarakat pedesaan kurang mendapatkan kesempatan dan
perhatian dari pemerintah.
Berbagai lembaga keuangan yang ada selama ini dinilai belum
mampu diakses masyarakat secara luas. Hanya kelompok masyarakat yang
mempunyai modal besar dan usaha yang besar yang dapat mengakses
kegiatan perbankan, sehingga untuk masyarakat yang usahanya kecil hanya
dapat menggunakan pelayannan dari lembaga keuangan yang tidak resmi. Sesuai
dengan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi
“Perekonomian disusun sebagai suatu usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan”. Oleh karena itu bentuk usaha yang sesuai dengan bunyi pasal 33
ayat 1 tersebut adalah koperasi.
Hal ini didukung dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 Pasal 4
tentang Pokok-Pokok Perkoprasian. Tujuan koperasi adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus

1
2

sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang
demokratis dan berkeadilan.
Banyak diantara aktivitas koperasi yang tidak mampu meneruskan
usahanya yang diakibatkan oleh ketidak profesionalan menganalisa dan tidak
memiliki kapabilitas untuk menumbuhkan usahanya dengan baik. Berhasil
tidaknya koperasi tersebut dalam mempertahankan kelanjutan hidupnya(survival)
bisa dari pengurus dan manajer koperasi tersebut didalam mengimplementasikan
target yang dirumuskan pada Rapat Anggota Tahunan(RAT) Koperasi.
Pada umumnya setiap tahun selalu menerbitkan laporan keuangan yang
dibuat oleh bagian akuntan intern (staf pembukuan) dan diberikan kepada pihak-
pihak internal maupun eksternal. Selanjutnya pihak tersebut akan mengadakan
pengelolaan data dengan melakukan perhitungan dan analisis lebih lanjut.
Laporan keuangan berfungsi untuk mengetahui kinerja yang dicapai pada setiap
periode akuntansi. Untuk itu peran laporan keuangan sangat urgen dalam
mengukur tingkat kemampuan koperasi untuk sukses dalam aktifitasnya.
Perkembangan ekonomi yang begitu cepat membuat masyarakat lebih
kritis dalam berfikir untuk mengikuti perkembangan informasi ekonomi. Salah
satu informasi ekonomi yang digunakan adalah informasi keuangan, koperasi
adalah salah satupihak yang menyediakan informasi keuangan tersebut, yaitu
berupa laporan keuangan yang digunakan bagi koperasi bersangkutan untuk
melaporkan keadaan dan kondisi keuangannya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Koperasi dituntut ntuk menyajikan informasi laporan keuangan
tersebut dengan jelas dan lengkap agar dapat digunakan secara optimal oleh para
pemakainya.
Laporan keuangan menyajikan laporan keuangan koperasi dan kinerja
koperasi dalam menghasilkan laba. Posisi keuangan koperasi ditunjukkan dalam
laporan neraca. Dalam laporan neraca tersebut kita dapat mengetahui kekayaan
atau asset koperasi yang dimiliki (sisa aktiva), dan di sisi pasiva dapat kita ketahui
dari mana dana-dana untuk membiayai aktiva (dari modal sendiri atau hutang)
tersebut kita peroleh sedangkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba
dapat kita peroleh sedangkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba rugi
yang diterbitkan oleh koperasi.
3

Laporan keuangan yang diterbitkan oleh koperasi memang memberikan


informasi posisi dan kondisi keuangan koperasi akan tetapi laporan tersebut perlu
kita analisis lebih lanjut dengan alat analisis keuangan yang ada untuk
mendapatkan informasi yang lebih berguna dan lebih spesifik dalam menjelaskan
posisi dan kondisi keuangan koperasi. Adapun alat analisis yang dapat kita
gunakan adalah analisis rasio. Salah satu diantaranya adalah rasio profitabilitas
yang akan memberikan kita informasi seberapa besar tingkat keuntungan yang
mampu diperoleh oleh suatu perusahaan dalam hal ini koperasi. Dengan rasio ini
akan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa koperasi tersebut layak
atau tidaknya untuk melakukan kegiatan lembaga tersebut.
Koperasi Syariah Barokah Curup sebagai salah satu koperasi yang ada di
Kabupaten Rejang Lebong setiap tahunnya memperoleh laba, seperti table
dibawah ini :
Tabel 1.1 Perkembangan Selisih Hasil Usaha (SHU) Tahun 2010 – 2012

Tahun Selisih Hasil Usaha

Rp. 49.541.176
2010
Rp. 66.892.570
2011
Rp. 39.217.559
2012
Sumber : Koperasi Syariah Barokah Curup

Dari data Selisih Hasil Usaha di atas akan memberikan dampak bagi
masyarakat untuk menarik minat mereka agar bergabung kedalam Koperasi
Syariah Barokah dengan melihat laporan keuangan berdasarkan tingkat
profitabilitasnya.
Kegunaan dari laporan keuangan itu sendiri yaitu data akuntansi yang
diambil dari laporan laba rugi dan neraca dalam beberapa periode pencatatan
kedua elemen tersebut berasal dari elemen laporan keuangan. Dengan adanya data
tersebut dapat dianalisis melalui analisis rasio keuangan. Berdasarkan data
keuangan diatas maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian pada
Koperasi Syariah Barokah. Dengan melihat perubahan pada neraca laba rugi dari
tahun 2010-2012.
4

Dengan itu judul yang penulis ambil yaitu “Analisis Rasio Profitabilitas
Berdasarkan Laporan Keuangan Pada Koperasi Syariah Barokah”

D. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas,
masalah pada penulisan laporan akhir ini adalah bagaimana tingkat profitabilitas
pada Koperasi Syariah Barokah Tahun 2010 – 2012 ?

E. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
tingkat profitabilitas pada kinerja keuangan Koperasi Syariah Barokah Curup
Tahun 2010 – 2012.

F. MANFAAT PENULISAN
Berdasarkan tujuan penulisan yang dikemukakan di atas, kegunaan
penelitian ini yaitu:
1. Secara Teoritis
a. Sebagai bahan bagi penulis maupun pembaca pada umumnya
untuk meningkatkan pengetahuan tentang analisis rasio profitabilitas.
b. Diharapkan dapat menambah wawasan serta acuan dan bahan
refrensi bagi penelitian selanjutnya.
2. Secara Praktis
a. Bagi Penulis
Manfaat yang dapat di ambil bagi penulis dari penulisan ilmiah ini adalah
penulis dapat mengetahui kondisi keuangan suatu koperasi yang dilihat
dari tingkat profitabilitas.
b. Bagi Politeknik Negeri Sriwijaya
Penulisan ilmiah ini diharapkan menjadi suatu bahan pustaka, refrensi,
serta dapat membantu pembaca, khususnya mahasiswa/I yang mempunyai
minat untuk meneliti kondisi keuangan suatu koperasi.

c. Bagi Koperasi
Penulisan ilmiah ini diharapkan menjadi pedoman atau sebagai bahan
evaluasi bagi pimpina koperasi agar dapat dijadikan masukan dan dasar
dalam pengambilan keputusan.

G. TINJAUAN PUSTAKA
5

1. Pengertian Laporan Keuangan


Menurut Soemarso (2010:368), “Laporan keuangan meliputi neraca,
laporan laba rugi dan laba ditahan, laporan arus kas serta catatan atas laporan
keuangan”.
Menurut Fahmi (2012:25) mengemukakan bahwa “laporan keuangan
adalah hasil proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan
pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas tersebut”.
Menurut Munawir (2010:5), pada umumnya laporan keuangan itu terdiri
dari neraca dan perhitungan laba rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca
menunjukkan/menggambarkan jumlah asset, kewajiban dan ekuitas dari suatu
perusahaan pada tanggal tertentu.sedangkan perhitungan (laporan) laba rugi
memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta beban yang
terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan ekuitas menunjukkan
sumber dan penggunaan atau alas an-alasan yang menyebabkan perubahan ekuitas
perusahaan.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan


adalah suatu laporan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada
suatu periode tertentu sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang dilaksanakan
secara konsisten dan merupakan salah satu alat pertanggungjawaban dan
komunikasi kepada pihak-pihak yang membutuhkannya.

2 Tujuan Laporan Keuangan


Oleh karena itu pihak yang berkepentingan dengan perusahaan/koperasi
berbeda-beda, maka informasi keuangan yang dihasilkan melalui akuntansi
keuangan harus bertujuan umum. Laporan keuangan yang dihasilkan manajemen
adalah laporan keuangan yang bertujuan umum. Hal ini disebabkan akuntan
percaya bahwa informasi yang dibutuhkan oleh pemakai informasi adalah serupa,
maka laporan keuangan yang bertujuan umum adalah lebih menguntungkan.
Tujuan laporan keuangan dalam Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) 1984
adalah sebagai berikut :
6

a) Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai


sumber-sumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu
perusahaan/koperasi.
b) Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan
dalam sumber-sumber ekonomi neto (sumber dikurangi kewajiban) suatu
perusahaan/koperasi yang timbul dari aktivitas-aktivitas dalam usaha
memperoeh laba.
c) Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai
laporan di dalam menaksir potensi perusahaan/koperasi dalam menghasilkan
laba.
d) Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam
aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas
pembiayaan investasi.
e) Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan
dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan,
seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan/
koperasi.
Tujuan umum yang pertama mengisyaratkan bahwa tujuan
akuntansi/laporan keuangan adalah menghasilkan informasi mengenai aktiva dan
kewajiban serta modal pemilik suatu perusahaan/koperasi. Media informasi
keuangan yang memberikan informasi mengenai aktiva, kewajiban dan modal
pemilik adalah neraca. Sampai di sini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan “pihak-pihak yang berkepentingan” menurut PAI adalah investor dan
kreditor, karena investor dan kreditor yang paling berkepentingan terhadap
informasi neraca.
Informasi keuangan yang disebutkan didalam tujuan diatas akan
bermanfaat bila dipenuhi ketujuh kualitas berikut :

a) Relevan, relevensi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud


penggunaannya. Bila informasi tidak relevan untuk keperluan para pengambil
keputusan, informasi demikian tidak ada gunanya, betapapun kualitas-kualitas
lainnya terpenuhi
7

b) Dapat dimengerti, informasi harus dapat dimengerti oleh pemakainya, dan


dinyatakan dalam bentuk dan dengan istilah yang disesuaikan dengan batas
pengertian para pemakai.
c) Daya uji, informasi harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur
yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.
d) Netral, informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan
tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak-pihak tertentu.
e) Tepat waktu, informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat
digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan-
keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan
keputusan tersebut
f) Daya banding, informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila
dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dari
koperasi yang sama, maupun dengan laporan keuangan koperasi koperasi
lainnya pada periode yang sama.
g) Lengkap, informasi akuntansi yang lengkap meliputu semua data
akuntansi yang dapat memenuhi secukupnya enam tujuan kualitatif
(karakteristik) diatas, dapat juga diartikan sebagai pemenuhan standar
pengungkapan yang memadai dalam pelaporan keuangan.
3 Bentuk-bentuk Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan,
merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama
tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh bagian
keuangan dengan tujuan untuk mempertanggung jawabkan tugas-tugas yang
dibebankan kepada pemilik perusahaan/koperasi. Disamping itu laporan kepada
pihak-pihak diluar perusahaan/koperasi. Laporan keuangan yang disusun oleh
manajemen biasanya terdiri dari :
a) Neraca, yaitu laporan yang menunjukkan keadaan keuangan selama suatu
periode tertentu.
b) Laporan laba rugi, yaitu laporan yang menunjukkan hasil usaha dan biaya-
biaya selama suatu periode akuntansi.
c) Laporan perubahan modal, yaitu laporan yang menunjukkan sebab-sebab
perubahan modal dari jumlah modal pada akhir periode.
d) Laporan aliran kas, yaitu laporan yang menyajikan informasi relevan
tentang penerimaan pengeluaran kas suatu koperasi selam satu periode.
4 Analisis Laporan Keuangan
8

Laporan keuangan melaporkan posisi keuangan pada saat tertentu maupun


hasil operasinya selama periode itu. Walaupun demikian, nilai riil dari laporan
keuangan terletak pada kenyataan bahwa laporan tersebut dapat digunakan untuk
membantu meramalkan laba dan deviden perusahaan/koperasi di masa akan
mendatang.
Analisis rasio merupakan suatu alat analisa yang digunakan oleh
perusahaan/koperasi untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan data
perbandingan masing-masing pos yang terdapat di laporan keuangan seperti
Neraca, Laporan Perubahan Modal, Laporan Rugi/Laba, dan Arus Kas dalam
periode tertentu.
Analisis laporan keuangan dipandang dari sudut pandang orang yang
melakukannya adalah:

a. Analisis Horisontal
Adalah analisis dengan mengadakan perbandingan laporan keuangan
untuk periode atau lebih sehingga dapat diketahui perkembangannya, analisis ini
sering disebut dengan metode analisis yang dinamis.
b. Analisis Vertikal
Adalah analisis yang dilakukan pada suatu laporan analisis dengan
membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam suatu
periode tertentu (satu periode). Sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan
atau hasil operasi pada saat itu saja dan analisis ini sering disebut dengan metode
yang statis.

c. Analisis Ekstern dan Intern


Adalah analisis terhadap suatu laporan keuangan yang dilakukan untuk
orang diluar perusahaan/koperasi disebut analisis ekstern seperti bank, akuntan
public dan lain-lain. Analisis yang dilakukan oleh orang dalam
perusahaan/koperasi disebut analisis intern seperti yang dilakukan oleh
manajemen perusahaan/koperasi.
5 Jenis-Jenis Analisis Rasio Keuangan
9

Tiap jenis analisa mempunyai tujuan dan kegunaan yang berbeda-beda


menurut kebutuhan penganalisis. Demikian pula pengelompokkan rasio yang
berbeda-beda. Dilihat dari sumbernya maka rasio dapat digolongkan, yaitu :
a) Rasio Neraca(balance sheet rations)
Adalah rasio-rasio yang disusun dari kata yang berasal dari neraca, misalnya
current ratio, acid test ratio, current assets to total assets ratio dan lain-lain.
b) Rasio Laporan Rugi-Laba(income statement rations)
Adalah rasio-rasio yang disusun dari data-data yang berasal dari income
statement, misalnya gross profit margin, net operating margin dan lain-lain.
c) Rasio Antar Laporan(inter statement rations)
Adalah rasio-rasio yang disusun dari data-data yang berasal dari neraca dan
data lainnya berasal dari income statement, misalnya assets turnover,
inventory turnover dan lain-lain.
6 Penerapan Analisis Rasio Keuangan
Dalam pembahasan penulisan ilmiah ini, penulis hanya melakukan
penganalisaan dengan menggunakan analisa rasio profitabilitas. Rasio
profitabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan/koperasi dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga
memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam
melaksanakan kegiatan operasinya. Efektifitas manajemen disini dilihat dari laba
yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan/koperasi. Rasio ini
disebut juga rasio rentabilitas.
Menurut Syafri (2008:304) rasio profitabilitas merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan/koperasi dalam mendapatka laba
melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas,
modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya.
a. Return on Investment
Menurut Syamsuddin (2009:63) Return on investment merupakan
perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total aktiva. Return on
investment adalah merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan
aktiva yang tersedia didalam perusahaan.
10

Syafri (2008:63) semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan suatu
perusahaan. Return on investment merupakan rasio yang menunjukkan berapa
besar laba bersih diperoleh perusahaan bila di ukur dari nilai aktiva.
b. Return on Equity (ROE)
Menurut Syafri (2008:305) Return on equity merupakan perbandingan
antara laba bersih sesudah pajak dengan total ekuitas. Return on equity merupakan
suatu pengukuran dari penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik
perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen) atas
modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan.

Menurut Sawir (2009:20) return on equity adalah rasio yang


memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri (net worth)
secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan
pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan. ROE menunjukkan
rentabilitas modal sendiri atau yang sering disebut rentabilitas usaha.

7 Koperasi
a. Pengertian Koperasi
Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012, “koperasi adalah badan
hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi,
untuk dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal menjalankan
usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial,
dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi”.
Koperasi merupakan sebuah badan usaha yang memiliki anggota dan
setiap orangnya memliki tugas dan tanggung jawab masing-masing yang memiliki
prinsip koperasi dan berdasar pada ekonomi rakyat sesuai dengan asas
kekeluargaan yang tercantum pada Undang Undang Nomor 25 tahun 1992.
Menurut Dr. Fay (1980) “koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan
berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu
dengan semangat tidak memikirkan dari sendiri sedemikian rupa, sehingga
masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan
mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi”.
Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992, “koperasi adalah badan
usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan
11

melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan


ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”.
b. Tujuan Koperasi
Koperasi tetap memiliki tujuan dimana tujuan tersebut dititik beratkan
pada kepentingan para anggota dan bukan menimbun kekayaan sendiri. Berikut
ini adalah tujuan koperasi, bukan hanya untuk anggota melainkan juga untuk para
konsumennya atau pelanggan.
1) Bagi Produsen, ada keinginan untuk menawarkan barang dengan harga
yang cukup tinggi.
2) Bagi Konsumen, ada keinginan untuk memperoleh barang baik dengan
harga yang lebih rendah.
3) Bagi Pengusaha Kecil, ada keinginan untuk mendapatkan modal usaha
yang ringan dan mengadakan usaha bersama.
c. Fungsi Koperasi
Fungsi koperasi tertuang dalam pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun
1992 tentang perkoperasian, yaitu:
1) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2) Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagisai gurunya.
4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi.
d. Jenis – Jenis Koperasi
Jenis jenis koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan aktivitas dan
kepentingan ekonomi anggotanya. Jenis koperasi terdiri atas 3 jenis yaitu,
koperasi produksi (production cooperatives), koperasi konsumsi (consumer
cooperatives), dan koperasi jasa (cooperative services).
1) Koperasi produksi
12

Koperasi produksi| Pengertian koperasi produksi adalah jenis koperasi yang


anggotanya terdiri atas para produsen dengan melakukan kegiatan usaha khusus
penjualan barang barang produksi para anggotanya. Contoh, koperasi ternak,
koperasi cengkeh, koperasi kopra, koperasi nelayan (Fishermen cooperative), dan
koperasi kerajinan (arts cooperative).
2) Koperasi konsumsi
Koperasi konsumsi| Pengertian koperasi konsumsi adalah jenis koperasi yang
memiliki anggota yang terdiri atas kumpulan konsumen, bergerak khusus dalam
aktivitas penjualan barang barang konsumsi terutama barang kebutuhan para
anggota koperasidan masyarakat sekitarnya. Contohnya koperasi karyawan
(KOPKAR), koperasi pegawai republik Indonesia (KPRI), koperasi
siswa/mahasiswa, koperasi RT, dan koperasi ABRI.
3) Koperasi Jasa
Koperasi jasa| Pengertian koperasi konsumsi adalah jenis koperasi yang
melakukan kegiatan usaha dengan memberi pelayanan atau jasa kepada para
anggota khususnya dan masyarakat sekitarnya. contoh koperasi asuransi, koperasi
simpan pinjam ataupun koperasi perkreditan.

e. Prinsip-Prinsip Koperasi
Prinsip Koperasi menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 yang
terdapat pada Pasal 6 yaitu:
1) keanggotaan Koperasi bersifat sukarela dan terbuka;
2) pengawasan oleh Anggota diselenggarakan secara demokratis;
3) Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi Koperasi;
4) Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, dan independen;
5) Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Anggota,
Pengawas, Pengurus, dan karyawannya, serta memberikan informasi kepada
masyarakat tentang jati diri, kegiatan, dan kemanfaatan Koperasi;
6) Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat Gerakan
Koperasi, dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal,
nasional, regional, dan internasional; dan
7) Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan
masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati oleh Anggota.
f. Bentuk Koperasi
13

Menurut Undang-Undang Koperasi Nomor 17 tahun 2012 pasal 7 bentuk


koperasi ada dua yaitu :
1) Koperasi Primer
Yaitu koperasi yang didirikan dan beranggotakan paling sedikit 20 (dua
puluh) orang perseorangan dengan memisahkan sebagian kekayaan pendiri atau
anggota sebagai modal awal koperasi.
2) Koperasi Sekunder
Yaitu koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan paling sedikit
3(tiga) orang perseorangan dari koperasi primer.
g. Landasan Koperasi
Landasan koperasi itu sendiri adalah sebagai berikut :
1) Landasan Idiil adalah pancasila, yaitu kelimasila dari pancasila yaitu
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan Indonesia, kerakyatan dan keadilan harus
dijadikan dasar untuk dilaksanakan dalam kehidupan koperasi, pancasila-
pancasila tersebut menjadi sifat dan tujuan koperasi serta selamanya
merupakan aspirasi anggota koperasi.
2) Landasan Struktural dan Landasan Gerak, adalah UUD1945 dan pasal 33
ayat 1 UUD 1945 serta penjelasannya.
3) Landasan Operasional GBHN, merupakan pernyataan kehendak rakyat
tentang pokok umum pembayaran nasional yang akan memberikan arah
perjuangan Negara dan rakyat Indonesia.
4) Landasan Mental adalah setia kawan dan kesadaran berkepribadian dalam
koperasi harus bergabung kedua landasan mental jadi sebagai kedua unsur
yang dorong-mendorong, hidup-menghidup, awas-mengawasi.
h. Perangkat Organisasi
Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian
pada pasal 31 dinyatakan bahwa perangkat organisasi koperasi terdiri atas : rapat
anggota, pengawas, dan pengurus.
1) Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
Keputusan rapat anggota diambil berdasarkan musyawaran untuk mencapai
mufakat, dan apabila belum dapat diputuskan maka pengambilan keputusan
dilakukan berdasarkan suara terbanyak.
Rapat anggota diadakan sekali dalam setahun dan dihadiri minimal
setengah ditambah satu dari jumlah anggota. Keputusan yang diambil dalam rapat
14

anggota mengikat semua anggota dan pengurus untuk ditaati dan dilaksanakan.
Koperasi dapat melakukan rapat anggota luar biasa jika keadaan membutuhkan
keputusan segera yang wewenangnya ada pada rapat anggota. Rapat anggota luar
biasa dapat diadakan berdasarkan permintaan sejumlah anggota koperasi atau
berdasarkan keputusan pengurus yang tata caranya diatur dalam anggaran dasar.
Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 pasal 33 rapat anggota
berwenang sebagai berikut :
a) Menetapkan kebijakan umum koperasi.
b) Mengubah anggaran dasar.
c) Memilih, mengangkat, dan memberhentikan pengawas dan pengurus.
d) Menetapkan batas maksimum pinjaman yang dapat dilakukan oleh
pengurus untuk dan atas nama koperasi.
e) Menetapkan batas maksimum pinjaman yang dapat dilakukan oleh
Pengurus untuk dan atas nama koperasi.
f) Meminta ketarangan dan mengesahkan pertanggungjawaban pengawas
dan pengurus dalam pelaksanaan tugas masing - masing.
g) Menetapkan pembagian selisih hasil usaha.
h) Memutuskan penggabungan, peleburan, kepailitan, dan pembubaran
koperasi.
i) Menetapkan keputusan lain dalam batas yang ditentukan oleh Undang -
Undang ini.
2) Pengawas
Pengawas dipilih oleh anggota koperasi dalam rapat anggota, sehingga
juga bertanggung jawab kepada rapat anggota, Persyaratan untuk dapat dipilih dan
diangkat sebagai anggota pengawas ditetapkan dalam Anggaran Dasar.

3) Pengurus

Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat
anggota. Masa jabatan pengurus ditentukan dalam anggaran dasar (AD) yaitu
paling lama 5 tahun. Jika pengurus telah habis masa jabatannya maka dapat dipilih
kembali. Pengurus merupakan pelaksana kebijakan - kebijakan yang telah
ditetapkan dalam rapat anggota koperasi.

H. METODE PENGUMPULAN DATA


Data adalah sesuatu yang telah terjadi dan dapat dijadikan fakta atau bukti
untuk mendukung analisis terhadap permasalahan yang dibahas. Dalam menyusun
15

laporan akhir ini dibutuhkan data yang andal, akurat, dan objektif serta
mendukung sebagai bahan analisis dalam menyelesaikan permaslahan yang ada
diperusahaan.Teknik-teknik pengumpulan data menurut Sugiyono (2008;194)
adalah sebagai berikut:
1. Wawancara (Interview)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permaslahan yang
harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.
Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri
sendiri atau self-report.
2. Kuisioner (Angket)
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan seperangkat pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.
3. Observasi
Observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia,
proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak
terlalu besar.

Dari teknik pengumpulan data di atas, penulis menggunakan teknik wawancara


(Interview) dan observasi.

Dalam penulisan ini, penulis merajuk pada Sugiyono (2008:193) bahwa


sumber data yang dapat digunakan yaitu:

1. Sumber Primer
Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data.
2. Sumber Sekunder
Sumber Sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat
dokumen.

Berdasarkan metode pengumpulan data yang dilakukan penulis, maka penulis


menggunakan data sekunder yaitu berupa laporan keuangan yang terdiri dari
neraca, laba rugi, dan laporan perubahan modal tahun 2010, 2011, 2012 serta
struktur organisasi dan uraian tugas pada Koprasi Syariah Barokah.
16

I. SISTEMATIKA PENULISAN

Secara garis besar laporan akhir ini terdiri dari 5 (lima) bab yang isinya
mencerminkan susunan atau materi yang akan dibahas, dimana tiap-tiap bab
terdiri dari sub bab - sub bab. Untuk memberikan gambaran yang jelas, berikut ini
akan diuraikan mengenai sistematika penulisan laporan akhir yaitu:
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang pemilihan
judul, perumusan masalah, ruang lingkup perusahaan, tujuan dan
manfaat penulisan, metode pengumpulan data dan sistematika
penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Dalam bab ini, penulis akan mengemukakan teori-teori yang


digunakan untuk menganalisis data yang ada. Teori-teori tersebut
antara lain Pengertian dan tujuan laporan keuangan, tujuan analisa
laporan keuangan, pengertian modal kerja, jenis-jenis modal kerja,
peranan modal kerja, pengertian sumber dan penggunaan modal
kerja, manfaat dan kegunaan analisa sumber dan penggunaan
modal kerja, kebutuhan modal kerja, dan analisa rasio likuiditas.
Bab III Gambaran Umum Perusahaan
Pada bab ini akan diuraikan hal-hal yang berhubungan dengan
perusahaan antara lain sejarah singkat perusahaan, struktur
organisasi perusahaan dan uraian tugas, serta penyajian laporan
keuangan.

Bab IV Pembahasan
Pada bab ini merupakan pembahasan dari permasalahan yang ada
pada bab-bab sebelumnya, yang menjelaskan tentang analisa
sumber dan penggunaan modal kerja yang terdiri dari analisa
kebutuhan modal kerja dan analisa rasio likuiditas.

Bab V Kesimpulan Dan Saran


17

Bab ini merupakan bab terakhir dari penulisan laporan akhir.


Dalam bab ini, penulis akan membuat kesimpulan dari pembahasan
dan memberikan saran-saran yang mungkin bermanfaat bagi
perusahaan.

J. J. JADWAL KEGIATAN
Dalam menyusun proposal laporan akhir ini peneliti telah menyusun
jadwal kegiatan guna menyelesaikan laporan tepat waktunya yang dimulai dari
bulan Maret 2016 hingga Mei 2016.
Bulan

No. Kegiatan Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Observasi Lapangan

2 Pengumpulan Data Awal

3 Menyusun Proposal

4 Konsultasi dan perbaikan


proposal

5 Mengajukan proposal

6 Mengumpulkan dan
mencari literatur untuk
membuat Bab I

7 Menyusun Bab I
18

8 Konsultasi dan perbaikan


Bab I

9 Menyusun Bab II

10 Konsultasi dan perbaikan


Bab II

11 Kunjungan ke perusahaan

12 Mengumpulkan data
sekunder

13 Menyusun Bab III

14 Konsultasi dan perbaikan


Bab III

15 Kunjungan ke perusahaan

16 Menyusun Bab IV

17 Konsultasi dan perbaikan


Bab IV

18 Menyusun Bab V

19 Konsultasi dan perbaikan


Bab V

20 Mengumpulkan Laporan
Akhir

K. ESTIMASI BIAYA
Untuk menyelesaikan laporan akhir ini, peneliti telah menyusun estimasi biaya
yang diperlukan dengan rincian sebagai berikut:

a. Kertas A4 80 gram 2 rim @ Rp. 35.000,00 Rp.


70.000,00
b. Flashdisk 2 gigabyte Rp.
80.000,00
c. CD-RW 2 buah Rp.
30.000,00
d. Tinta Printer 4 buah @ Rp. 25.000,00 Rp.
100.000,00
e. Map Plastik 4 buah @ Rp. 5.000,00 Rp.
20.000,00
f. Jilid dan Penggandaan Proposal:
 Biaya Fotocopy 3 rangkap @ Rp. 15.000,00 Rp. 45.000,00
19

 Biaya Jilid 3 rangkap @ Rp. 7.000,00 Rp.


21.000,00
g. Jilid dan Penggandaan Laporan Akhir:
 Biaya Fotocopy 6 rangkap @ Rp. 25.000,00 Rp.
150.000,00
 Biaya Jilid 6 rangkap @ Rp. 7.000,00
Rp. 42.000,00
h. Biaya Transportasi Rp.
200.000,00
i. Biaya tak terduga Rp.
100.000,00
 Biaya Fotocopy 3 rangkap @ Rp. 10.000,00 Rp. 30.000,00
 Biaya Jilid 3 buah @ Rp. 7.000,00 Rp. 21.000,00
Total Biaya Rp. 909.000.000

DAFTAR PUSTAKA

Kamarudin. 2006. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Cetakan Keempat.


Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT raja


Grafindo Persada.
20

Munawir. 2010. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Fahmi, Irham.2012.”Analisis Laporan Keuangan” Bandung:CV.Alfabeta

Soemarso,SR, (2010),Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi Revisi, PT. Salemba

Empat, Jakarta

Syafri Harahap, Sofyan, 2008. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan, PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta.

http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0800998_chapterii.pdf

http://catatanakuntasi.blogspot.com/2015/05/laporan-keuangan.html

Undang Undang No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian


21

También podría gustarte