Está en la página 1de 3

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK

1. RASIO LIKUIDITAS

𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 28.985.443


𝑥 100% = = 1,58
ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 19.219.441

RASIO CEPAT

𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟−𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 28.985.443−8.469.821


x 100% = =1,67
ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 19.219.441

RASIO HUTANG

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 38.233.092


x 100% = = 0,47
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 82.174.515

RASIO MODAL SENDIRI

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 38.233.092


x 100% = = 0,87
𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 43.941.423

PERPUTARAN PIUTANG

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑘𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 66.750.317


x 100% = = 1,79
𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 3.729.640

PERPUTARAN PERSEDIAAN

𝐻𝑃𝑃 19.428.440
x 100% = = 2,30
𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 8.469.821

PERPUTARAN AKTIVA

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 66.750.317


x 100% = = 0,81
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 82.174.515
2. RASIO PROFITABILITAS

MARGIN LABA KOTOR

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ−𝐻𝑃𝑃 66.750.317−19.428.440


x 100% = = 0,70
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 66.750.317

MARGIN LABA BERSIH


𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 5.266.906
x 100% = = 0,79
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 66.750.317

TINGKAT PENGEMBALIAN ASET

𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 5.266.906


x 100% = = 0,64
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 82.174.515

TINGKAT PENGEMBALIAN MODAL SENDIRI

𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 5.266.906


𝑥 100% = = 0,11
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 43.941.423

PROSEDUR ANALITIS

UTANG TERHADAP EKUITAS

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 38.233.092


x 100% = = 0,88
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 43.941.423
Analisis PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR tbk

Di tengah kondisi yang mendukung ini, Indofood berhasil meraih kinerja yang baik.
Penjualan bersih konsolidasi meningkat 4,2% menjadi Rp66,75 triliun tahun 2016 dan core profit
mencapai nilai tertinggi sebesar Rp3,99 triliun, mencerminkan peningkatan kinerja operasional
Perseroan. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat
signifikan sebesar 39,6% mencapai Rp4,14 triliun didukung oleh kinerja yang lebih baik serta
laba selisih kurs yang belum direalisasikan akibat menguatnya nilai tukar rupiah. Indofood
berhasil mencatatkan penjualan neto konsolidasi sebesar Rp66,75 triliun, atau tumbuh 4,2%.
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp4,14
triliun, meningkat 39,6% akibat keuntungan selisih kurs yang belum terealisasi seiring dengan
menguatnya nilai tukar rupiah. Operasional Perseroan mencapai Rp3,99 triliun, meningkat
sebesar 12%.

Total aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 mencapai Rp82,17 triliun, turun
10,5% dari Rp91,83 triliun pada tanggal 31 Desember 2015. Pada akhir tahun 2016, total aset
lancar turun menjadi Rp28,99 triliun dari sebesar Rp42,82 triliun di tahun 2015 akibat tidak
adanya aset kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual karena telah diselesaikannya divestasi ,
sedangkan total aset tidak lancar meningkat menjadi Rp53,19 triliun dari sebesar Rp49,01 triliun
di tahun sebelumnya didorong oleh kenaikan aset tetap neto. Pada tanggal 31 Desember 2016
total ekuitas mencapai Rp43,94 triliun dibandingkan dengan Rp43,12 triliun pada tanggal 31
Desember 2015. Hal ini terutama karena laba yang dihasilkan di sepanjang tahun 2016 dikurangi
dengan pembayaran dividen untuk tahun buku 2015.

También podría gustarte