Está en la página 1de 9

ASKEP TERKINI

Gudang askep dan informasi keperawatan

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN


PASIEN DENGAN HIPERTENSI HEART DISEASE (HHD)
I. KONSEP DASAR PENYAKIT

A. Definisi
Hipertensi heart disease adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh hipertensi. Hipertensi yang
tak terkontrol dalam waktu yang lama menimbulkan hypertrophy pada ventrikel kiri (LVH) .
Hipertensi heart disease ditegakan bila dideteksi adanya hypertrophy pada ventrikel kiri sebagai
akibat peningkatan bertahap tahanan pembuluh darah periver dan ventrikel kiri. Fungsi ventrikel selama
hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hypertrophy dan terjadinya arterosklerosis koroner. Yang
mempengaruhi hypertrophy ventrikel kiri adalah lamanya peningkatan diastolic dan adanya factor genetik.

B. Epidemiologi
Jumlah pasti penderita dengan HHD belum diketahui dengan pasti, namun pada beberapa studi
disebutkan pada penderita hipertensi akan berkembang menjadi penyakit jantung. Secara umum resiko
terjadinya LVH meningkat pada penderita obesitas dua kali lipat. Sebanyak 50-60% penderita hipertensi
akan mengalami resiko gagal jantung dan kondisi ini meningkat dua kali lipat pada pria dan wanita tiga kali
lipat.

C. Penyebab
Sebab utama dari hipertensi heart disease adalah hipertensi yang berlangsung kronis. Hipertensi
pada orang dewasa sendiri disebabkan oleh beberapa hal diantaranya:
1. Hipertensi esensial yang terjadi pada 90% kasus hipertensi pada orang dewasa.
2. Hipertensi sekunder sebesar 10% dari kasus hipertensi pada orang dewasa yang disebabkan oleh
adanya kelainan pada ginjal, kelainan endokrin, peningkatan TIK dll.

D. Pathofisiologi
Pada stadium permulaan hipertensi, hypertrophy yang terjadi konsentrik (difus). Belum ada
perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri. Pada stadium selanjutnya, akibat hipertensi
yang terus menerus, maka hipertropi menjadi tak teratur (eksentrik). Pada kondisi ini terjadi penurunan
fungsi pompa ventrikel secara menyeluruh yang berakibat pada penurunan fraksi injeksi, peningkatan
tegangan dinding ventrikel pada saat sistolik, peningkatan konsumsi oksigen otot jantung, serta penurunan
efek mekanik pompa jantung. Kondisi ini akan lebih diperburuk bila terjadi penyakit jantung koroner.
Pada kondisi hypertrophy maka tekanan perfusi pada koroner akan meningkat dan diikuti dengan
peningkatan tahanan pembuluh koroner. Sebagai akibatnya cadangan aliran darah koroner akan
berkurang.
Ada dua factor utama penyebab penurunan cadangan aliran darah koroner yaitu:
1. Penebalan arteri koroner, yaitu bagian dari hiprtrophy umum otot polos pembuluh darah seluruh tubuh.
Kemudian terjadi retensi garam dan air yang mengakibatkan berkurangnya compliance pembuluh darah
dan meningkatnya tahanan perifer.
2. Peningkatan hypertrophy mengakibatkan berkurangnya kepadatan kapiler unit otot jantung terutama pada
hypertrophy eksentrik.
Jadi factor koroner pada hipertensi berkembang menjadi akibat penyakit, meskipun tampak sebagai
penyebab patologis yang utama dari gangguan aktivitas mekanik ventrikel kiri.
WOC

E. Klasifikasi
Fronlich membagi kelainan jantung akibat hipertensi menjadi empat tingkatan yaitu;
Tingkat I : Besarnya jantung masih normal, belum terlihat kelainan jantung pada pemeriksaan EKG maupun radiology.
Tingkat II : Tampak kelainan atrium kiri pada pemeriksaan EKG dan adanya suara jantung ke-4 (atrial gallop) sebagai
tanda adanya hypertrophy ventrikel kiri.
Tingkat III : Tampak adanya hypertrophy ventrikel kiri pada pemeriksaan EKG dan radiology.
Tingkat IV : Adanya kegagalan jantung kiri.

F. Gejala Klinis
Pada stadium dini hipertensi, akan tampak tanda-tanda akibat adanya rangsangan simpatik yang
kronik. Jantung berdenyut lebih cepatdan kuat. Terjadi hiper sirkulasi yang mungkin diakibatkan oleh
peningkatan aktifitas dan system neurohumoral disertai dengan hipervolumia. Pada stadium lanjut, akan
timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hypertrophy ventrikel kiri dan peningkatan
tahanan pembuluh darah perifer. Akan tampak sesaknafas pada pasien oleh karena adanya gangguan
diastolic.

G. Pemeriksaan fisik
Pada palpasi, oleh karena hypertrophy, maka akan didapat penambahan iktus cordis. Bila terjadi
dilatasi ventrikel kiri, maka iktus cordis akan bergeser kekiri bawah. Pada auskultasi akan ditemukan S4
dan bila terjadi dilatasi jantung didapat tanda-tanda insufisiensi mitral relative.

H. Pemeriksaan Penunjang
Pada foto thorak posisi posterioanterior pasien hiperthrophy konsentrik, besar jantung dalam batas
normal. Pembesaran jantung kiri terjadi bila sudah ada dilatasi ventrikel kiri. Terdapat stenosis aorta pada
hipertensi yang kronik dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada stadium payah jantung hipertensi.
Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah pemeriksaan ureum dan kreatinin
untuk menilai fungsi ginjal, dan pemeriksaan elektrolit.
Pada pemeriksaan EKG akan ditemukan tanda-tanda hypertrophy ventrikel kiri. Pemeriksaan
Ekokardiografi dapat mendeteksi hypertrophy ventrikel kiri secara dini yang mencakup kelainan anatomic
dan fungsional jantung. Perubahan yang dapat dilihat adalah:
1. Tanda-tanda hiper sirkulasi pada stadium dini
2. Hipertrophy yang konsentrik maupun yang eksentrik
3. Dilatasi venterikelyang dapat merupakan tanda-tanda payah jantung, serta tekanan akhir
diastolic ventrikel kiri yang meningkat.
4. Tanda-tanda iskemik pada stadium lanjut.

I. Medikasi
Pengobatan ditujukan untuk menurunkan tekanan darah menjadi normal, mengobati payah jantung
akibat hipertensi, menurunkan morbiditas dan mortalitas akibat penyakit kardiovaskuler, dan menurunkan
factor resiko terhadap penyakit kardiovaskuler dengan maksimal.

II. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian.
Pengkajian difokuskan pada kelainan fisik maupun psikis yang ditimbulkan oleh HHD. Adanya
riwayat hipertensi yang lama dan adanya riwayat hipertensi dan penyakit jantung pada keluarga.
Data dasar pengkajian:

1. Aktivitas/istirahat
Gejala: Adanya kelemahan, letih, nafas pendek sampai sesak
Tanda : Frekuensi denyut jantung meningkat, Perubahan irama jantung, takipneaan

2. Sirkulasi
Gejala: Adanya riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner dan penyakit serebrovaskuler.
Tanda: adanya peningkatan tekanan darah, denyut nadi yang jelas pada daerah karotis, jugularis dan
radialis. Denyut nadi femoralis melambat, sedangkan pada nadi poplitea,tibialis dan dorsalis pedis menjadi
lemah.
Timbul takikardi maupun disritmia, terdengar S4 suaraatrial gallop.
Terjadi perubahan warna kulit pada ekstrimitas, suhu dingin, kulit pucat, sianosis.

3. Integritas ego
Gejala: Adanya perubahan kepribadian, ansietas, depresi, marah, factor-faktor stress multiple
Tanda: gelisah, penyempitan lapang perhatian, menangis, ototmuka yang tegang, peningkatan pola bicara,
sering menghela nafas.
4. Eleminasi
Gejala: adanya gangguan pada ginjal sekarang maupun saat lalu.

5. Makanan/cairan
Gejala; Kebiasaan mengkonsumsi makanan tinggi garam, lemak maupun kolesterol. Adanya perasaan
mual dan muntah, perubahan berat badan, penggunaan deuritik.
Tanda: Berat badan normal atau obesitas. Timbul edema (umum ataupun tertentu)

6. Neurosensori
Gejala; Adanya keluhan pusing, kepala berdenyut, sakit kepala sub oksipital, kelemahan pada salah satu
sisi tubuh, gangguan pengelihatan, dan dapat terjadi epistaksis.

7. Nyeri/ ketidaknyamanan
Gejala; terjadi angina, nyeri hilang timbul pada tungkai sebagai indikasi adanya arteriosclerosis, sakit
kepala oksipital berat, nyeri abdomen.

8. Pernafasan
Gejala: dispnoe berkaitan dengan aktivitas, takipnoe, ortopnea, batuk tanpaatau dengan sputum, adanya
riwayat merokok.
Tanda; penggunaan otot aksesori pernafasaan, adanya bunyi nafas tambahan, sianosis.

9. Pembelajaran
Gejala; Faktor resiko riwayat keluarga hipertensi,arterosklerosis, penyakit jantung, DM, penyakit
serebrovaskuler/ginjal. Faktor ras, penggunaan obat/alcohol.

B. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada pasien dengan hipertensi heart desease adalah;
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan umum ditandai dengan adanya
ungkapan verbal tentang kelemahan, respon tensi terhadap aktivitas abnormal, adanya
perasaan tidak nyaman saat beraktivitas, dispnoe, adanya tanda-tanda iskemik yang dapat
dilihat dari hasil pemeriksaan EKG.
2. Nyeri akut berhubungan dengan iskemik jaringan ditandai dengan adanya keluhan nyeri
pada dada, wajah meringis, gelisah sampai adanya perubahan tingkat kesadaran, perubahan
nadi,tensi.
3. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan tidak adekuatnya ventilasi ditandai
dengan dispnoe saat beraktivitas, takipnoe, ortopnea, adanya bunyi nafas tambahan dan terjadi
sianosis
4. Resiko tinggi perubahan perfusi jaringan yang berhubungan dengan penurunan supali
darah keperifer.
5. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas miokard,
perubahan irama dan frekuensi jantung, peubahan struktur ventrikel kiri ditandai dengan
takikardi, disritmia, perubahan tekanan darah, bunyi jantung ekstra (S3, S4), nyeri dada, nadi
perifer tak teraba, ekstremitas dingin.

6. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan sehubungan dengan


kurangnya informasi, tidak mengenal sumber informasi ditandai dengan pasien banyak bertanya
tentang informasi penyakitnya, tidak tepat dalam menjalani intruksi/therapy.
C. Rencana Tindakan

NO NO Tujuan Intervensi Rasionalisasi


DX
Kep.
1 1 Setelah dilakukan 1. Kaji respon pasien 1. Dengan mengetahui
tindakan perawatan terhadap aktivitas, parameter tersebut, akan
diharapkan pasien perhatikan adanya membantu mengkaji
mampu berpartisipasi perubahan tanda vital, respon fisiologis
dalam aktivitas yang dipsnoe, nyeri dada, terhadap stress aktivitas
diinginkan, kelelahan yang dan bila muncul berarti
melaporkan berlebihan. terjadi kelebihan tingkat
peningkatan toleransi aktivitas
terhadap aktivitas
yang dapat diukur.
2. Intruksikan pasien 2. Tehnik menghemat
tentang cara penghematan energi mengurangi
energi dan lakukan penggunaan energi dan
aktivitas secara perlahan. membantu
keseimbangan antara
suplai dan kebutuhan
oksigen.

3. Dorong pasien untuk 3. Aktivitas bertahap


melakukan aktivitas mencegah peningkatan
secara bertahap jika dapat kerja jantung secara tiba-
ditolerir, beri bantuan tiba, memberibantuan
sesuai dengan kebutuhan. sesuai kebutuhan akan
mendorong
memandirikan pasien
dalam beraktivitas.

2 2. Setelah dilakukan 1. Pertahankan tirah 1. Meminimalkan


tindakan perawatan baring pada fase akut stimulasi dan
diharapkanpasien meningkatkan relaksasi.
mampu melaporkan
adanya pengurangan
rasa nyeri/nyeri 2. Lakukan tindakan 2. Tindakan yang
terkontrol, pasien distraksi dan relaksasi, menurunkan tekanan
mampu ciptakan lingkungan yang vascular dan memblok
mengungkapkan tenang respon simpatis efektif
metode pengurangan
nyeri, pasien mengurangi rasa sakit
mengikuti theraphy dan komplikasinya.
farmakologi yang
diberikan untuk 3. Minimalkan aktivitas 3. Aktivitas
mengurangi nyeri. vasokonstriksi yang dapat vasokonstriksi akan
meningkatkan nyeri meningkatkan tekanan
seperti batuk panjang, vascular jantung.
membungkuk dll.

4. Kolaborasi pemberian 4. Untuk menurunkan/


analgesic mengontrol nyeri dengan
mengontrol rangsangan
system saraf simpatis.

3. 3. Setelah dilakukan 1. Kaji frekuensi, 1. Frekuensi nafas


tindakan perawatan kedalaman pernafasan biasanya meningkat,
diharapkan pasien dan ekspansi dada. dispnea dan terjadi
menunjukan ventilasi peningkatan kerja nafas.
yang adekuat/ Ekspansi dada yang
oksigenasi dengan terbatas menandakan
GDA adanya nyeri dada

2. Tinggikan posisi 2. posisi kepala lebih


kepala dan Bantu dalam tinggi memungkinkan
mengubah posisi. espansi paru dan
memudahkan
pernafasan. Pengubahan
posisi meningkatkan
pengisian segmen paru
yang berbeda sehingga
memperbaiki difusi gas
.

3. Bantu 3. Perasaan takut


pasien mengatasi bernafas meningkatkan
ketakutan dalam bernafas terjadinya hipoksemia

4. Kolaborasi pemberian 4. Memaksimalkan


oksigen tambahan bernafas dan
menurunkan kerja nafas.
4. 4. Setelah dilakukan 1. Awasi perubahan 1. Perfusi serebral
tindakan perawatan mental continue seperti langsung berkaitan
diharapkan perfusi cemas, bingung, letargi, dengan curah jantung
jaringan adekuat pingsan
seperti akral hangat,
nadi perifer kuat, 2. Dorong latihan 2. Latihan aktif /pasif
tanda vital normal, aktif/pasif menurunkan statis vena,
orientasi pasien bagus, meningkatkan aliran
rasanyeri berkurang. balik vena, menurunkan
resiko tromboflebitis.

3. Pantau pernafasan 3. Pompa jantung yang


gagal dapat mencetuskan
distress pernafasan.
Dispnea yang terjadi
tiba-tiba menunjukan
adanya tromboemboli
paru.

4. kaji fungsi 4. Untuk mengetahui


gastrointestinal dan dampak negative pada
perkemihan perfusi dan fungsi organ
tersebut.

5. Kolaborasi 5. Digunakan sebagai


pemeriksaan lab BUN, indicator perfusi/fungsi
Creatinin, elektrolit, organ.
GDA

5. 5. Setelah dilakukan 1. Kaji frekuensi dan 1. Biasanya terjadi


tindakan perawatan irama jantung takikardi sebagai
diharapkan pasien kompensasi penurunan
menunjukan tanda kontraktilitas ventrikel.
vital dalam batas yang
dapat diterima, bebas 2. Catat bunyi jantung 2. Irama gallop umum
dari gejala gagal dihasilkan dari ventrikel
jantung, yang distensi
3. Kaji kulit terhadap 3. Pucat menunjukan
pucat dan sianosis penurunan perfusi akibat
penurunan curah jantung

4. Kaji perubahan pada 4. Untuk mengetahui


sensori seperti letargi, adekuatnya perfusi
bingung, cemas, depresi. serebral terhadap
penurunan curah
jantung.
5. Berikan istirahat 5. stress menghasilkan
dengan lingkungan yang vaso konstriksi yang
tenang, Bantu pasien meningkatkan tekanan
menghindari stress darah dan meningkatkan
frekuensi kerja jantung

6. Kolaborasi pemberian 6.Untuk meningkatkan


oksigen dengan
kanul/masker sesuai kesediaan oksigen untuk
indikasi. kebutuhan miokard dan
jaringan serta melawan
efek hipoksia.
7. Kolaborasi pemberian 7. vasodilator digunakan
vasodilator untuk meningkatkan
curah jantung

6. 6. Setelah dilakukan 1. Jelaskan tentang fungsi 1. Pengetahuan tentang


tindakan perawatan jantung normal dan proses penyakit dan
diharapkan kelainan yang dialami harapan dapat
pengetahuan pasien oleh pasien memudahkan ketaatan
tentang penyakitnya pada program
bertambah, pengobatan.
Melaksanakan 2. Kuatkan rasional 2. Pemahaman program,
therapiuntuk pengobatan obat dan pembatasan
menurunkan episode dapat meningkatkan
berulang dan kerjasama untuk
mencegah mengontrol gejala.
komplikasi,melakukan
perubahan pola 3. Diskusikan tentang 3. Pemahaman
perilaku yang perlu. obat, tujuan dan efek kebutuhan terapiutik dan
samping, berikan pentingnya pelaporan
instruksi secara verbal efek samping dapat
maupun tertulis. mencegah terjadinya
komplikasi obat.

4. Jelaskan dan 4. Menambahkan


diskusikan peran pasien pengetahuan dan
dalam mengontrol factor memungkinkan pasien
resiko dan factor untuk membuat
pemberat. keputusan berdasarkan
informasi sehubungan
dengan control kondisi
dan mencegah berulang/
komplikasi.
5. Berikan kesempatan 5. Kondisi kronis sering
pasien untuk melemahkan
menanyakan, kemampuan koping dan
mendiskusikan masalah kapasitas dukungan
dan membuat perubahan pasien dan orang
pola hidup yang perlu. terdekat.

También podría gustarte

  • API II (Fase Kerja) .Rina
    API II (Fase Kerja) .Rina
    Documento11 páginas
    API II (Fase Kerja) .Rina
    Rina Sari
    Aún no hay calificaciones
  • Capaian Puskesmas
    Capaian Puskesmas
    Documento20 páginas
    Capaian Puskesmas
    Rina Sari
    0% (1)
  • Ke Sling
    Ke Sling
    Documento4 páginas
    Ke Sling
    Rina Sari
    Aún no hay calificaciones
  • Sap Maternitas SC
    Sap Maternitas SC
    Documento12 páginas
    Sap Maternitas SC
    Rina Sari
    Aún no hay calificaciones
  • Capaian Indicator TB Juni 2017
    Capaian Indicator TB Juni 2017
    Documento2 páginas
    Capaian Indicator TB Juni 2017
    Rina Sari
    Aún no hay calificaciones
  • SPM Gizi
    SPM Gizi
    Documento36 páginas
    SPM Gizi
    Rina Sari
    Aún no hay calificaciones
  • SPM Kesling
    SPM Kesling
    Documento25 páginas
    SPM Kesling
    Rina Sari
    Aún no hay calificaciones
  • SPM Promkes
    SPM Promkes
    Documento73 páginas
    SPM Promkes
    Rina Sari
    Aún no hay calificaciones
  • Tor Menejemen 2017
    Tor Menejemen 2017
    Documento14 páginas
    Tor Menejemen 2017
    Rina Sari
    Aún no hay calificaciones
  • Askep Resume 4 Hipotensi
    Askep Resume 4 Hipotensi
    Documento14 páginas
    Askep Resume 4 Hipotensi
    Rina Sari
    Aún no hay calificaciones
  • SPM Kesling
    SPM Kesling
    Documento25 páginas
    SPM Kesling
    Rina Sari
    Aún no hay calificaciones
  • SPM Kia
    SPM Kia
    Documento154 páginas
    SPM Kia
    Rina Sari
    Aún no hay calificaciones
  • LP Dispepsia
    LP Dispepsia
    Documento12 páginas
    LP Dispepsia
    Rina Sari
    Aún no hay calificaciones
  • Leaflet Di It As A Murat
    Leaflet Di It As A Murat
    Documento2 páginas
    Leaflet Di It As A Murat
    Wiky Wijaksana
    Aún no hay calificaciones
  • Askep Kel Sumarno HT
    Askep Kel Sumarno HT
    Documento15 páginas
    Askep Kel Sumarno HT
    Rina Sari
    Aún no hay calificaciones
  • LP Gagal Ginjal Kronik (CKD)
    LP Gagal Ginjal Kronik (CKD)
    Documento21 páginas
    LP Gagal Ginjal Kronik (CKD)
    Rina Sari
    Aún no hay calificaciones
  • SPM Gizi
    SPM Gizi
    Documento36 páginas
    SPM Gizi
    Rina Sari
    Aún no hay calificaciones
  • Cephalgia
    Cephalgia
    Documento8 páginas
    Cephalgia
    Rina Sari
    Aún no hay calificaciones
  • Askep Eksotropia
    Askep Eksotropia
    Documento7 páginas
    Askep Eksotropia
    Rina Sari
    Aún no hay calificaciones
  • Aritmia
    Aritmia
    Documento11 páginas
    Aritmia
    alfian123
    50% (2)
  • LP Thypoid
    LP Thypoid
    Documento15 páginas
    LP Thypoid
    Rina Sari
    Aún no hay calificaciones
  • LP Cholelitiasis
    LP Cholelitiasis
    Documento19 páginas
    LP Cholelitiasis
    Rina Sari
    Aún no hay calificaciones
  • LP Thypoid
    LP Thypoid
    Documento15 páginas
    LP Thypoid
    Rina Sari
    Aún no hay calificaciones
  • Laporan Pendahuluan 1. Definisi
    Laporan Pendahuluan 1. Definisi
    Documento7 páginas
    Laporan Pendahuluan 1. Definisi
    Kunuchy 07
    Aún no hay calificaciones
  • LP Chest Pain
    LP Chest Pain
    Documento9 páginas
    LP Chest Pain
    Rina Sari
    100% (1)
  • Makalah DM 1
    Makalah DM 1
    Documento33 páginas
    Makalah DM 1
    Rina Sari
    Aún no hay calificaciones
  • LP DM Riza Oke
    LP DM Riza Oke
    Documento10 páginas
    LP DM Riza Oke
    Moneng's Yang Guo
    Aún no hay calificaciones
  • LP Dispepsia
    LP Dispepsia
    Documento12 páginas
    LP Dispepsia
    Rina Sari
    Aún no hay calificaciones
  • Laporan Pendahuluan Artritis Reumatoid
    Laporan Pendahuluan Artritis Reumatoid
    Documento16 páginas
    Laporan Pendahuluan Artritis Reumatoid
    Rina Sari
    Aún no hay calificaciones
  • Cephalgia
    Cephalgia
    Documento8 páginas
    Cephalgia
    Rina Sari
    Aún no hay calificaciones