Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Disusun Oleh :
Latifatul Choiriyah Umami ( 01115065 )
Regina Sisca Fortunata ( 01115008 )
Rida Silviatul Hidayah ( 01115094 )
Dosen Pengampuh:
Shergan Antonius, SE., M.SA.
1
8. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 179/KMK.010/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang
Permodalan Perusahaan Efek.
9. Seperangkat Peraturan Pelaksanaan yang dikeluarkan oleh Ketua Bapepam sejak tanggal
17 Januari 1996.
2
Fasilitator Pasar Modal
Aktivitas pasar modal difasilitasi oleh tiga lembaga yagn merupakan SRO, antara lain :
1. Bursa Efek, yaitu pihak yang menyelenggarakan dan mnyediakan sistem atau sarana
untuk mempertemukan penwaran jual dan beli efek Pihak-pihak lain dengan tujuan
memperdagangankan efek diantara mereka.
2. Lembaga Kliring dan Penjamin (LKP), yaitu pihak yang menyelenggarakan jasa kliring
dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa.
3. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP), yaitu pihak yang menyelenggarakan
kegiatan custodian sentral bagi Bank Kustodian, Perusahaan Efek, dan Pihak Lain.
Perusahaan Efek
Merupakan perusahaan yang telah mendapat izin untuk melakukan kegiatan sebagai :
1. Penjamin emisi efek, yaitu pihak yang membuat kontrak emiten untuk melakukan
penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan.atau tanpa kewajiban untuk membeli
sisa efek yagn tidak dijual.
2. Perantara pedagang efek, yaitu pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek
untuk kepentingan sendiri atau pihak lain.
3. Manajer investasi, yaitu pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk
para nasabah atau mengelola portofolioinvestasi kolektif untuk sekelompok nasabah,
kecuali perusahaan asuransi, dana pension, dan Bank yang melakukan sendiri kegiatan
usahanya berdasarkan peraturan perndang-undangan yagn berlaku.
Lembaga Penunjang
Yang termasuk lembaga penunjang meliputi :
1. Biro Administrasi Efek (BAE), yaitu pihak yagn berdasarkan kontrak dengan emiten
melaksanakan pencatatan pemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan
efek.
2. Kustodian, yaitu pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta yagn berkaitan
dengan efek serta jasa lain, termasuk deviden, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan
transaksi efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
3. Wali Amanat, yaitu pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek yang bersifat
utang.
4. Perusahaan Pemerintah Efek, yaitu lembaga yang daoat menjembatani kesenjangan
informasi antara emiten dan investor, menyediakan informasi standar atas tingkat resiko
kredit suatu perusahaan, bahkan dibeberapa Negara, perusahaan pemeringkat efek
3
menjadi motor utama pertumbuhan pasar obligasi melalui pendidikan, penyebarluasan
informasi, dan kegiatan riset yang dilakukannya.
Profesi Penunjang Pasar Modal
Profesi Penunjang pasar modal meliputi :
1. Akuntan, yaitu seorang akuntan yang memperoleh izin dari Menteri Keuangan RI dan
terdaftar di Bapepam-LK.
2. Konsultan Hukum, yaitu seorang ahli yagn memberikan pendapat hukum kepada pihak
lain dan terdaftar di Bapepam.
3. Penilai, yaitu pihak yang memberikan penelianan atas aset perusahaan dan terdaftar di
Bapepam-LK
4. Notaries, yaitu pejabat umum yang berwenang membuat akta autentik dan terdaftar di
Bapepam-LK
5. Penasihat Investasi, yaitu pihak yang memberikan nasihat mengenai penjualan atau
pembelian efek dengan memperoleh imbalan jasa.
Investor (Pemodal)
Investor adalah pihak terpenting dalam kegiatan pasar modal. Dan dalam pasar modal
Indonesia, investor domestic dan investor asing, perorangan atau institusi yang mempunyai
karakteristik masing-masing.
Emiten, Perusahaan Publik, dan Reksadana
Emiten adalah pihak yang melakukan penawaran umum dalam rangka menjaring dana bagi
kegiatan usaha perusahaan atau pengembangan usaha perusahaan. Kegiatan penawaran
umum melalui pasar modal merupakan salah satu cara untuk menghimpun dana masyarakat.
Penawaran umum tersebut baru dapat dilakukan setelah pernyataan pendaftaran tersebut
dinyatakan efektif
1. Prinsip Keterbukaan (full disclosure Principle)
Dalam menjalankan aktivitasnya di pasar modal, emiten wajib menerapkan prinsip
keterbukaan informasi (full disclosure). Pelaksanaan prinsip keterbukaan dilakukan
dalam tiga tahap, yaitu
a) Tahap keterbukaan pada saat emiten melakukan penawaran umum (primary
market level).
b) Tahap keterbukaan setelah emiten mencatat dan memperdagangkan sahamnya di
bursa efek (secondary market level).
4
c) Tahap keterbukaan karena terjadi peristiwa penting yang laporannya harus
disampaikan secara tepat waktu kepada Bapepam-LK dan bursa efek (timely
disclosure).
2. Tujuan Keterbukaan
Prinsip keterbukaan (full disclosure principle) mempunyai tiga tujuan sebagai berikut.
a. Memelihara kepercayaan publik terhadap pasar modal.
b. Menciptakan pasar modal yang efisien.
c. Memberikan perlindungan kepada investor.
Perusahaan Publik adalah Perseroan yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh
300 (tiga ratus) pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang-kuranya
Rp3.000.000.000 (tiga miliar rupiah) atau suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor
yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Reksa Dana (Mutual Fund) adalah wadah dan pola pengelolaan dana atau modal bagi
sekelompok investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia
di pasar modal dengan cara membeli unit penyertaan reksa dana. Undang-Undang Pasar
Modal Nomor 9 Tahun 1995 Pasal 1 butir 27 mendefinisikan reksa dana sebagai “Wadah
yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.” Dari kedua definisi di atas,
terdapat tiga unsur penting dalam pengertian reksa dana, yaitu (1) adanya kumpulan dana
masyarakat, baik individu maupun institusi, (2) investasi bersama dalam bentuk sebuah
portofolio efek yang telah terdiversifikasi, dan (3) manajer investasi dipercaya sebagai
pengelola dana milik masyarakat investor. Adapun bentuk reksa dana, antara lain
1. Perseroan
Emiten yang kegiatan usahanya menghimpun dana dengan menjual saham dan
selanjutnya dana dari penjualan saham tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek
yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang.
2. Kontrak investasi kolektif (KIK)
Kontrak antara manajer investasi dan bank kustodian yang mengikat pemegang unit
penyertaan dana.
5
Penawaran Umum adalah kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk
menjualn efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yagn diatur dalam undang-undang
ini dan peraturan pelaksanaannya.
Emiten akan melibatkan PEE (underwrite) untuk menjamin penawaran tersebut dan profesi
penunjang pasar modal, seperti konsultan hukum, akuntan, notaries, dan penilai untuk
membantu membuat prospectus.
Manfaat penawaran umum bagi perusahaan yang menerbitkan efek (Emiten)
1. Meningkatkan modal dasar perusahaan,
2. Memiliki catatan keuangan yang lebih baik dan tertib,
3. Meningkatkan perolehan keuntungan.
4. Pembesaran volume usaha karena membesarnya potensi laba,
5. Prestise perusahaan di masyarakat meningkat,
6. Memberikan likuiditas para pemegang saham sendiri,
7. Pemegang saham cenderung menjadi konsumen setia produk perusahaan,
8. Memungkinkan pendiri melakukan diversifikasi usaha,
9. Memungkinkan masyarakat untuk mengetahui nilai perusahaan dari kekuatan tawar-
menawar saham,
10. Mempermudah usaha pembelian perusahaan lain (ekspansi ) dengan mencari dana dari
lembaga keuangan tanpa melepaskan saham.
Tahapan dalam penawaran umum
Dikelompokkan menjadi empat tahapan, yaitu (1) persiapan, (2) pengajuan pernyataan
pendaftaran, (3) penjualan saham, dan (4) pencatatan saham di bursa efek.
Konsekuensi Penawaran Umum
1. Kewajiban untuk melakukan keterbukaan
2. Keharusan untuk mengikuti peraturan-peraturan pasar modal, dan
3. Menepati dan memenuhi hak-hak pemegang saham.
Setelah perusahaan GO-Public dan mencatat efeknya di bursa, emiten sebagai perusahaan
public wajib menyampaikan laporan secara rutin atau berkala maupun laporan lain jika ada
kejadian penting kepada Bapepam-LK dan BEI.
6
3. Reksa Dana (mutual funds),
4. Instrumen derivative (derifatives instrument), dan
5. Instrumen lainnya.
7
Tindakan-tindakan Pidana di Pasar Modal
Undang-undang pasar modal menggariskan jenis-jenis tindak pidana dalam bidang pasar
modal diantaranya :
1. Penipuan (fraud)
Digolongkan sebagai tindakan pidana, karena telah dijelaskan dalam Pasal 90 /undang-
undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mengenai larangan menipu atau
mengelabuhi pihak lain.
2. Manipulasi pasar (market manipulation)
Dapat diartikan sebagai sebuah usaha yang dilakukan dengan sengaja untuk mencampuri
operasi pasar yang bebas dan wajar dan membuat gambaran yagn semu, salah,
menyesatkan mengenai harga atau pasar untuk sekuritas, komoditas atau nilai tukar.
3. Perdagangan orang dalam (insider trading)
Yang dimaksud dengan orang dalam adalah
a. Komisaris, direktur, atau pegawai emiten atau perusahaan public
b. Pemegang saham utama emiten atau perusahaan public
c. Orang perseorangan yagn karena kedudukan atau profesinya atau karena hubungan
usahanya dengan emiten memungkinkan orang terseut memperoleh ind=formasi
orang dalam atau pihak yagn dalam waktu enam bulan terakhir tidak lagi menjadi
pihak sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b diatas.
Orang dalam yang telah disebut tersebut dilarang melakukan tindakan menjual informasi
kepada pihak manapun yang patut diduganya dapat menggunakan onformasi yang
dimaksud untuk melakukan pembelian atau penjualan atas efek.
4. Informasi menyesatkan (misrepresentation)
5. Penawaran umum tanpa melalui otoritas pasar modal (unregister issuer), dan
6. Lembaga profesi pasar modal melakukan tanpa izin (unregister professional)
Pelanggaran di pasar modal
Pelanggaran ayng terjadi di pasar modal tersebut dikelompokkan menjadi 2, yaitu (1)
pelanggaran yang bersifat administrasi dan (2) pelanggaran yang bersifat teknis.