Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
B. Latar Belakang
1. Ketentuan tentang keluh kesah di PP atau PKB
2. Mayoritas anggota belum mengetahui tentang prosedur keluh kesah
3. Pekerja relatif tidak mempunyai keberanian untuk mengkomplain atasannya langsung
D. Dasar Hukum
1. Undang – undang No.2 tahun 2004 Tentang Penyelesaian perselisihan hubungan
Industrial
2. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 15 A tahun 1994
3. Peraturan Perusahaan (PP) atau Perjanjian Kerja Bersama ( PKB ) di perusahaan masing-
masing.
1
F. Tata Cara Penyelesaian Keluh ~ Kesah
a. Jenjang Pertama
Bersama komisaris selesaikan secara langsung dengan mengajukan masalahnya
kepada pengawasnya langsung secepat mungkin
Dalam batas waktu 7 hari kerja belum selesai menurut pihak yang
bersangkutan, maka keluhan dapat ditingkatkan pada jenjang kedua .
b. Jenjang Kedua
Dilakukan oleh komisaris dan dibantu oleh pengurus unit kerja bidang
pembelaan kepada kepala bagian atau manajer produksi
Dalam waktu 7 hari kerja persoalan tersebut dapat terselesaikan juga, maka
jenjang ketiga dapat ditempuh
c. Jenjang Ketiga
Dilakukan oleh pengurus PUK langsung kepada manajer personalia atau wakil
pengusaha yang ditunjuk untuk menangani masalah tersebut.
Dalam batas waktu 7 hari kerja belum selesai juga, maka pihak yang
bersangkutan, unit kerja atau pengusaha, dapat memajukannya ke jenjang
berikut ( UU 2 / 2004 )
d. Dalam usaha penelitian dan menemukan fakta, beberapa hal perlu mendapatkan
pertimbangan, antara lain :
Siapa aja yang terlibat dalam persoalan tersebut ?
Kapan hal tersebut terjadi ?
Dimana hal tersebut terjadi ?
Kejadian apakah itu ? apa yang dikatakan serta apa yang dikerjakan mereka ?
Perjanjian atau peraturan mana yang telah dilanggar ?
Jalan mana atau apa yang diinginkan dari perusahaan dalam rangka
menyelesaikan persoalan tersebut ?
2
e. Setiap hasil penelitian dan kesimpulan yang diambil, sebaiknya disampaikan kepada
pekerja yang bersangkutan.
3
Upayakan penyelesaian keluhan yang akan dan atau telah menjadi perselisihan hubungan
Industrial sedini mungkin, sehingga hal tersebut tidak berkembang yang akan
merugikan kedua belah pihak dan penanganannya haruslah langsung oleh pimpinan unit
kerja.
Dengan diselesaikan sedini mungkin keluhan tersebut sampai tingkat perusahaan saja,
akan menguntungkan bagi kedua belah pihak.
b. Langkah Kedua
Dalam langkah ini orang pertama yang tepat untuk diajak musyawarah dalam
menangani keluh kesah massal adalah Kepala / Manajer Personalia
Dalam batas waktu 7 hari kerja setelah diadakan perundingan untuk yang kedua
kalinya dengan pihak personalia belum juga menghasilkan mufakat maka PUK
dapat menempuh langkah ketiga
c. Langkah Ketiga
Pada langkah ini PUK minta berunding dengan pihak direksi yang mempunyai
wewenang penuh dalam menentukan kebijaksanaan perusahaan
Dalam batas waktu 7 hari kerja setelah perundingan untuk yang kedua kalinya
belum juga tercapai kesepakatan, maka PUK dapat segera mengajukan
persoalannya ke jenjang yang lain sesuai dengan prosedur yang diatur dalam UU
No. 2 / 2004
Dalam UU No.2 tahun 2004 Pasal 3 Penyelesaian perselisihan hubungan industrial
wajib di upayakan penyelesaian nya terlebih dahulu melalui perundingan bipartite
secara musyawarah untuk mencapai mufakat.
Penyelesaian perselisihan melalui bipartite harus di selesaikan paling lama 30 hari
kerja sejak tanggal di mulai nya perundingan .
4
G. PENERAPAN RUMUS 5W 1H DALAM MERUMUSKAN KELUH KESAH
1. What : Apa yang dikeluhkan
2. Who : Siapa yang mengeluh
3. Where : Di bagian mana terjadi keluhan
4. Why : Mengapa hal ini dikeluhkan
5. When : Sejak kapan hal ini dikeluhkan
6. How : Dengan cara bagaimana hal itu harus diselesaikan