Está en la página 1de 12

Analisa Pengendalian Kwalitas Produk Untuk Meningkatkan

Produkstivitas dan Efesiensi Dengan Menggunakan Metode


SPC

Erry Rimawan
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik,
Universitas Mercu Buana

ABSTRAK

PT Wisohn Adi Cemerlang merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak


dibidang consumer good, adapun produk yang dihasilkan adalah produk minuman
ringan RTD ( Ready To Drink ). Untuk menghasilkan suatu produk yang baik dalam arti
memenuhi standar dan keinginan konsumen, perlu diterapkannya suatu pengendalian
kualitas pada proses produksi dengan cara melakukan sistem pengawasan mutu,
melakukan pembenahan dan perbaikan sehingga nantinya dapat menghasilkan produk
yang memiliki keunggulan dan kompetitif.
Dalam penulisan Jurnal penelitian ini, penulis ingin mengetahui akar
permasalahan munculya cacat produk, penyimpangan yang tejadi di dalam proses
produksi seperti produk cacat dan usaha-usaha dalam memperbaiki serta
meningkatkan kualitas produk. Metode pemecahan yang dipakai disini adalah dengan
metode seven tools, tetapi tidak semua metode dipakai hanya diagram pareto, peta
kendali p dan diagram sebab akibat.
Hasil dari pengolahan data tersebut akan menhasilkan suatu solusi pemecahan
masalah yang akan dibuat dengan metode 5W + 1H. Dari metode inilah diharapkan
akan diketahui tindakan yang akan dilakukan untuk menanggulangi masalah cacat
yang terjadi. Diharapkan pula data yang diolah akan memberikan informasi yang
berguna untuk meningkatkan kinerja / sistem pengendalian kualitas bagi perusahaan
dan memberikan kepuasan bagi konsumen.

Kata Kunci : Pengendalian Kwalitas, Seven Tool, Kepuasan Konsumen

Latar Belakang
Langkah kebijaksanaan kegiatan bisnis dikelola secara produktif,
perusahaan dalam usaha sehingga nantinya dapat meningkatkan
perbaikan dan peningkatan produktifitas perusahaan secara
mutu atau kualitas produk merupakan menyeluruh. Komponen-komponen yang
suatu langkah yang harus diwujudkan. terkait didalamnya meliputi : sumber
Sebagai langkah awal dalam daya manusia, material, uang, mesin /
pembenahan tersebut maka perlu peralatan, fasilitas lingkungan dan
dilaksanakan penelitian terhadap proses metode kerja.
produksi untuk menentukan
penyimpangan yang terjadi karena
ketidaksesuaian produk dari spesifikasi Peningkatan produktifitas ditentukan
yang telah ditetapkan oleh perusahaan. oleh peningkatan efektifitas dan efisiensi
Pembenahan dan perbaikan tersebut yang dilakukan oleh perusahaan.
sangat diperlukan untuk lebih Efisiensi adalah ukuran yang
memastikan bahwa setiap komponen menunjukkan bagaimana sebaiknya
yang terkait dalam seluruh mata rantai

67
menggunakan sumber daya dengan sebagai upaya untuk meminimalisasi
tepat guna dalam proses cacat produk dan agar cacat produk
produksi untuk menghasilkan output, tidak terulang kembali.
sedangkan efektifitas merupakan Pembatasan Masalah
karakteristik lain dari proses untuk Agar pembatasan masalah dalam
mengukur derajat pencapaian output penelitian ini lebih terarah dan tidak
dari sistem produksi. menyimpang dari tahap-tahap analisa
Untuk meningkatkan produktifitas dan data, maka perlu dilakukan batasan-
efisiensi dilakukan dengan perbaikan batasan permasalahan. Adapun
proses kerja sehingga pemborosan dan batasan-batasan permasalahan tersebut
inefisiensi dapat dikurangi dan mutu dari antara lain :
produk yang dihasilkan dapat lebih 1. Data yang didapat adalah
ditingkatkan. data penyimpangan seperti
Dengan diterapkannya tingkat keseragaman volume
pengendalian mutu pada perusahaan produk yang bervariasi dan
dengan jalan melakukan perbaikan dan tingkat kerusakan produk
peningkatan mutu produk selama pada proses pemasakan
hingga pengemasan.
2. Melakukan pengamatan dan
proses produksi, pada akhirnya akan penelitian pada beberapa
memberikan masukan bagi perusahaan, faktor yang mempunyai
tidak hanya dalam kecenderungan dapat
menimbulkan cacat produk
mutu atau kualitas produk yang lebih seperti pada manusia, mesin,
baik tapi juga dalam hal produktivitas. material ( bahan baku ),
Dari kegiatan proses produksi metode kerja dan lingkungan
tersebut diharapkan dapat dilakukan kerja
suatu tindakan koreksi, pembenahan,
dan perbaikan jika terjadi suatu Tujuan Penelitian
penyimpangan sehingga nantinya cacat Tujuan dari penelitian adalah
yang serupa tidak terjadi lagi dan sebagai berikut :
diharapkan kualitas produk dapat lebih 1. Menganalisa akar
ditingkatkan. permasalahan yang
menyebabkan cacat produk.
Perumusan Permasalahan 2. Menganalisa penyimpangan
Dalam upaya melakukan yang terjadi terhadap
peningkatan kualitas dan peningkatan ketidaksesuaian produk.
pencapaian target produksi, manajemen 3. Mengusulkan rencana
setiap tahun meninjau ulang kembali tindakan perbaikan konsep
hasil pencapaian target produksi pelaksanaan pengendalian
tersebut terhadap penjualan yang mutu pada perusahaan,
dilakukan. Dari hasil review pencapaian sehingga nantinya perbaikan
target produksi tersebut, didapatkan ini dapat mengurangi tingkat
hasil produksi yang tidak maksimal, kerusakan pada produk.
setelah dilakukan penelitian mengenai
hal ini, ternyata ditemukan prosentase Manfaat Penelitian
waste yang cukup besar, seperti bentuk Dari penelitian ini diharapkan dapat
jelly yang tidak standar, isi produk yang menghasilkan bebrapa manfaat,
tidak sesuai. Untuk memperbaiki kondisi yaitu :
tersebut diatas, disini penulis mencoba 1. Bagi Perusahaan
untuk menganalisa penyimpangan yang Dapat dijadikan bahwa
terjadi didalam produksi dan mencari pertimbangan dalam
penyebab cacat produk yang ditimbulkan usaha perbaikan dan
dan memberikan saran perbaikan penyempurnaan proses
68
produksi sehingga biaya produksi dan biaya tenaga kerja
dihasilkan produk yang tidak disinggung dalam penulisan ini.
sesuai / standar dan
jumlah produk cacat Kategori Cacat dan Jenis Cacat yang
dapat dikurangi. terjadi di PT Wisohn AdiCemerlang
2. Bagi Peneliti Pada PT Wisohn AdiCemerlang ini
Membantu memecahkan ada tiga macam kategori tingkatan
persoalan dengan produk cacat yang dibedakan. Ketiga
menemukan faktor-faktor tingkatan kategori tersebut dibedakan
yang menjadi penyebab untuk menentukan apakah produk yang
produk cacat, dengan dihasilkan perlu diperbaiki ataukah
menerapkan teori-teori dibuang. Ketiga macam kategori cacat
yang telah dipelajari. yang terjadi adalah :
 A-Grade adalah cacat ringan
yang mana hasil produksi
Sumber Data minuman ringan yang
Sebagai sumber data dalam dihasilkan tidak perlu
penelitian ini digunakan data primer dan diperbaiki ulang lagi.
data sekunder, yaitu :  B-Grade adalah cacat sedang
1. Data Primer dimana produk yang
Yaitu data yang diperoleh secara dihasilkan terdapat cacat
langsung dari sumber yang diamati yang masih bisa diperbaiki
dan dicatat untuk pertama kalinya. kembali, contohnya cap seal
Untuk memperoleh data dilakukan rusak, label rusak, bentuk
dengan cara : jelly yang tidak seragam,
a. Metode Observasi, yaitu dengan isinya kurang.
cara pengamatan dan  C-Grade adalah cacat berat
pencatatan langsung terhadap dimana produk yang
obyek yang diteliti. dihasilkan terdapat cacat
b. Wawancara ( Interview ), yaitu yang tidak bisa diperbaiki lagi
proses pengumpulan data kembali sehingga harus
melalui hubungan komunikasi dibuang, contohnya adalah
atau tanya jawab langsung adanya kotoran didalam
mengenai obyek yang diteliti minuman ringan seperti
dengan orang yang berhak atau semut, pasir, rambut.
berwenang. Pengumpulan Data
2. Data Sekunder Untuk mengidentifikasi masalah
Yaitu data yang bersumber dari maka penulis melakukan pengumpulan
hasil penelitian sebelumnya dan data yang diperlukan untuk pemecahan
mempunyai kaitan dengan obyek yang masalah, adapun data yang
akan diteliti, untuk memperoleh data dikumpulkan adalah data proporsi cacat
sekunder dapat dilakukan dengan riset pada produk akhir minuman ringan.
kepustakaan atau metode pengumpulan Sumber data yang diambil merupakan
data yang dilakukan dengan cara data yang berasal dari hasil pengukuran
mengambil bahan-bahan dari buku-buku pada perusahaan yang bersangkutan.
/ literatur / dokumen dari perusahaan Untuk Pengumpulan dan pegolahan
serta keterangan lain yang ada data, penulis akan memberikan data
hubungannya dengan bulan Agustus - September 2007.
objek yang akan diteliti. Adapun data yang diambil adalah data
Karena dalam penelitian ini menitik harian (Daily Test Report) yang
beratkan pada pengendalian kualitas dilasanakan oleh operator setiap
pada proses produksi, maka mengenai harinya.
biaya / cost baik itu harga bahan baku,

69
Cara Pengambilan data dari Analisis Hasil Pengolahan Data
pembuatan minuman ringan tersebut Setelah penulis mengumpulkan
adalah sebagai berkut : data, maka selanjutnya data tersebut
1. Pengambilan data diambil dari dikelompokkan sehingga diperoleh data
setiap produk yang telah selesai yang sesuai dengan kriterianya. Data
diproses. tersebut adalah data cacat (defect) pada
2. Melakukan pemeriksaan produk akhir. Setelah itu, penulis
terhadap produk tersebut mengolah data menggunakan Pareto
apakah produk tersebut diagram, Control chart, dan yang terakhir
mempunyai cacat atau tidak. Hal dengan menggunakan Fishbone
ini dilakukan secara teliti dan diagram.
tidak dengan pengambilan
sample tetapi dengan pengujian Pembahasan
100%. Jadi produk yang Pada tahap ini, dilakukan analisis
dihasilkan tiap harinya, pembahasan berdasarkan data dari
semuanya akan diperiksa oleh pengamatan dan perhitungan
operator lalu dicatat. pengendalian produk dikaitkan dengan
3. Setiap hasil pengujian / faktor-faktor yang menyebabkan produk
pemeriksaan dicatat dalam mengalami ketidaksesuaian dalam
laporan, kemudian laporan produk akhir, dan sekaligus memberikan
tersebut diserahkan pada suatu pemecahan sehingga dapat
supervisor produksi untuk menjelaskan permasalahan sebenarnya
dihitung berapa persentasi yang terdapat dalam perusahaan.
cacatnya.
4. Kemudian hasil dari perhitungan Pengolahan Data
tersebut akan disimpan sebagai Berdasarkan dari hasil
acuan untuk hasil produksi yang pengamatan dan pemeriksaan yang
lebih baik selanjutnya. telah dilakukan pada proses produksi,
maka diperoleh data harian
Bulan Agustus 2007 dan September 2007 adalah sebagai berikut :

70
Uji Kecukupan Data
71
Uji kecukupan data ini
2
dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan  2 
yang diasumsikan dengan 90% dan 

16.5 N  Xi 2   Xi  


'

tingkat ketelitian 10% dan dirumuskan N   Xi 


 
sebagai berikut :  
 
2
 2
Z/S N
' 
 2
XiXi

 
N  Karena nilai N’ < N ( 5,1529 < 14 )
 Xi

  maka jumlah data dianggap cukup
 
karena jumlah data atau pengamatan
Dimana : yang teoritis sudah dilampaui oleh
Z = Tingkat Kepercayaan yang jumlah data yang sebenarnya atau
diasumsikan = 90% aktual.

Karena tingkat ketelitian 90%, maka Z


= 1,65 Pengolahan Data Untuk Minuman
S = Tingkat ketelitian = 10% Raspberry Pada Bulan Agustus –
September 2007 dengan Pareto
S = 10% = 10/100 = 1/10 Chart dan Peta Kendali p (p-Chart)
Z/S = 1,65 : 1/10 = 1,65 x 10 = 16,5
Jumlah Data Produk Cacat Pada
Maka Rumus Uji Kecukupan Data Minuman Ringan RTD Rasa Raspberry
untuk Minuman Ringan Raspberry
adalah:

2
 2 


16.5 N  Xi 2   Xi  


'
N   Xi 
 
 
 

Diagram Pareto Produk Cacat


Minuman RTD Raspberry

Lembar Perhitungan Proporsi Cacat


Rasa Raspberry

72
Peta Kendali p (p-Chart) Produk
Cacat Minuman RTD Raspberry Diagram Pareto Produk Cacat
Minuman RTD Orange
Dari peta diatas dapat dilihat Lembar Perhitungan Proporsi Cacat
bahwa pada semua data tersebut Rasa Orange
berada didalam batas control bawah
(LCL) dan batas control atas (UCL).
Analisa tersebut menunjukkan bahwa
pada proses pembuatan minuman
ringan Raspberry tidak ada masalah
artinya semua elemen yang terkait
masih berada dalam batas control.
Oleh sebab itu, proses yang telah
diterapkan telah dapat dikatakan
berjalan dengan baik dan dapat terus
dilanjutkan.
Selain itu, bila dilihat dari
persentase produk cacat tersebut dapat Adapun Peta Kendali p (p-Chart) dari
disimpulkan bahwa data mempunyai hasil table diatas adalah sebagai
penyebaran yang merata. Data yang berikut :
diperoleh menunjukkan bahwa data
yang berada dibawah Garis pusat ada
(7 data), sedangkan yang berada diatas
garis pusat terdapat juga 7 data.

Pengolahan Data Untuk Minuman


Orange Pada Bulan Agustus –
September 2007 dengan Pareto
Chart dan Peta Kendali p (p-Chart)
Peta Kendali p (p-Chart) Produk
Jumlah Data Produk Cacat Pada Cacat Minuman RTD Orange
Minuman Ringan RTD Rasa Orange
Dari peta diatas dapat dilihat
bahwa pada data ke 8 dan 11 titik-titik
tersebut berada diluar batas control
bawah (LCL) dan batas control atas
(UCL). Analisa tersebut menunjukkan
bahwa kondisi ini disebabkan karena
karyawan yang kurang terampil dan
terlalu lambat dalam menyelesaikan
pekerjaan dan juga karena mesin
sealer yang terlalu panas sehingga

73
plastik seal nya banyak yang
rusak&berlubang.
Agar proses tersebut tetap dalam
pengendalian control, maka perlu
direvisi dengan mengeluarkan nilai
pada data ke 8 dan 11 kemudian
melakukan perhitungan ulang.
Perhitungan ulang tersebut dirangkum
pada tabel dibawah ini :
Lembar Perhitungan Proporsi Cacat
Rasa Orange ( Revisi I )

Diagram Pareto Produk Cacat


Minuman Ringan Apple

Lembar Perhitungan Proporsi Cacat


Rasa Apple

Peta Kendali p (p-Chart) Produk


Cacat Minuman RTD Orange (Revisi
I)
Setelah dilakukan
perhitungan ulang& revisi peta kendali Adapun Peta Kendali p (p-Chart) dari
diharapkan semua data berada dalam hasil table diatas untuk Rasa Apple
batas bawah (LCL) maupun batas atas adalah sebagai berikut :
(UCL) yang kemudian akan digunakan
untuk perbaikan pada proses produksi
berikutnya.

Pengolahan Data Untuk Minuman


Apple Pada Bulan Agustus –
September 2007 dengan Pareto
Chart dan Peta Kendali p (p-Chart)

Jumlah Data Produk Cacat Pada


Peta Kendali p (p-Chart) Produk
Minuman Ringan RTD Rasa Apple
Cacat Minuman RTD Apple

Dari peta diatas dapat dilihat


bahwa pada data ke 7,9 dan 12 titik-titik
tersebut berada diluar batas control
bawah (LCL) dan batas control atas
(UCL). Analisa tersebut menunjukkan

74
bahwa kondisi ini disebabkan karena  Rata-Rata Proporsi Produk
karyawan yang kurang terampil dalam Cacat =
pembuatan jelly sehingga jelly yang 0,0218
dihasilkan banyak yang  Rata-Rata Persentase
pecah&berekor. Produk Cacat =
Agar proses tersebut tetap dalam 2,18%
pengendalian control, maka perlu  Rata-Rata Batas kendali
direvisi dengan mengeluarkan nilai Atas (BKA/UCL) = 2,60%
pada data ke 7,9 dan 12 kemudian  Rata-Rata Batas Kendali
melakukan perhitungan ulang. Bawah (BKB/LCL) = 1,76%
Perhitungan ulang tersebut dirangkum 2. Minuman Ringan RTD Orange
pada tabel dibawah ini. (Revisi I)
 Garis Pusat
Lembar Perhitungan Proporsi Cacat = 0,0219
Rasa Apple (Revisi I )  Rata-Rata Proporsi Produk
Cacat =
0,0219
 Rata-Rata Persentase
Produk Cacat =
2,69%
 Rata-Rata Batas kendali
Atas (BKA/UCL) = 2,69%
 Rata-Rata Batas Kendali
Bawah (BKB/LCL) = 1,69%

3. Minuman Ringan RTD Apple (Revisi


I)
 Garis Pusat
= 0,0214
 Rata-Rata Proporsi Produk
Cacat =
0,0214
Peta Kendali p (p-Chart) Produk  Rata-Rata Persentase
Cacat Minuman RTD Apple (Revisi I) Produk Cacat =
Setelah dilakukan perhitungan 2,14 %
ulang& revisi peta kendali diharapkan  Rata-Rata Batas kendali
semua data berada dalam batas bawah Atas (BKA/UCL) = 2,59%
(LCL) maupun batas atas (UCL) yang  Rata-Rata Batas Kendali
kemudian akan digunakan untuk Bawah (BKB/LCL) = 1,69%
perbaikan pada proses produksi
berikutnya. Dari hasil data yang didapat dari
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH pengolahan data pada Proses
pembuatan minuman ringan Orange,
Analisa Hasil Data Raspberry dan Apple, maka data dalam
Dari hasil pengolahan data telah keadaan terkendali. Ini dikarenakan
diperoleh bahwa data yang telah rata-rata persentase produk yang cacat
dikumpulkan layak untuk diolah. Untuk berada diantara Batas Kendali Atas
itu hasil akhir data yang telah diproses (BKA/UCL) dan Batas Kendali Bawah
adalah sebagai berikut : (BKB/LCL).
1. Minuman Ringan RTD Raspberry
 Garis Pusat Analisa Diagram Sebab Akibat
= 0,0218

75
Setelah melakukan pengamatan dan terlalu dekat dengan
dilapangan serta wawancara secara tutup botol.
langsung, telah diketahui factor-faktor
apa saja yang berpengaruh terhadap b. Minuman Ringan Orange
terjadinya produk cacat. Dengan Pada saat produksi
menggunakan diagram fishbone atau minuman ringan Orange jenis
diagram sebab akibat kita dapat cacat yang paling banyak terjadi
mengetahui dalam penelusuran adalah Cap Seal rusak. Yang
tersebut dimaksud cacat Cap Seal rusak
a. Minuman Ringan Raspberry adalah plastik penutup tutup
Pada saat produksi botol bagian atas yang
minuman ringan raspberry jenis berlubang ataupun warna yang
cacat yang paling banyak terjadi tidak sempurna.
adalah Cap Seal rusak. Yang Adapun diagram Fishbone-nya
dimaksud cacat Cap Seal rusak adalah sebagai berikut :
adalah plastik penutup tutup
botol bagian atas yang
LINGKUNGAN METODE MANUS IA
berlubang ataupun warna yang Sempit
WI
Pemahaman Pengoperasian
Hand Sealer kurang

tidak sempurna. Daerah kerja yang


tidak nyaman
kurang
jelas
Kurang
Terampil
Panas
Adapun diagram Fishbone-nya CAP S EAL
Plastik Cap
RUSAK
Hand Sealer Seal Tipis

adalah sebagai berikut : terlalu panas

MES IN MATERIAL/B AHAN

LINGKUNGAN METODE MANUS IA


Pemahaman Pengoperasian
Diagram Sebab Akibat Penyebab
Sempit

Daerah kerja yang


WI
kurang Kurang
Hand Sealer kurang
Cacat Cap Seal Rusak Orange
tidak nyaman jelas Terampil
Panas

Plastik Cap
CAP S EAL
RUSAK
Sedangkan untuk minuman ringan
Seal Tipis
Hand Sealer
terlalu panas Orange, cacat utama disebabkan oleh
MES IN MATERIAL/B AHAN
cap seal rusak. Hal ini disebabkan oleh
Diagram Sebab Akibat Penyebab faktor utama yaitu :
Cacat Cap Seal Rusak Raspberry - Faktor Manusia yaitu
karena operator kurang
Dari gambar diatas dapat dilihat terampil dan operator
untuk minuman ringan Raspberry, kurang memahami cara
cacat utama disebabkan oleh cap seal pengoperasian hand
rusak. Hal ini disebabkan oleh faktor sealer.
utama yaitu : - Faktor Material/Bahan
- Faktor Manusia yaitu yaitu disebabkan karena
karena operator kurang plastik cap sealnya yang
terampil dan operator terlalu tipis sehingga
kurang memahami cara kurang tahan panas.
pengoperasian hand - Faktor Mesin yaitu
sealer. disebabkan karena
- Faktor Material/Bahan mesin hand sealer yang
yaitu disebabkan karena digunakan terlalu panas
plastik cap sealnya yang dan terlalu dekat dengan
terlalu tipis sehingga tutup botol.
kurang tahan panas.
- Faktor Mesin yaitu
disebabkan karena
mesin hand sealer yang
digunakan terlalu panas c. Minuman Ringan Apple

76
Untuk minuman ringan langkah atau tindakan-tindakan untuk
Apple, jenis cacat yang paling memperkecil terjadinya produk cacat
banyak adalah disebakan ataupun kerugian. Langkah-langkah
karena jelly beads yang pecah. yang diambil untuk penanggulangan
Yang dimaksud jelly beads masalah tersebut adalah dengan
pecah adalah bentuk jelly yang metode 5W + 1H
tidak bulat sempurna artinya
terkadang bentuknya setengah Kesimpulan
bola ataupun berbentuk bola Berdasarkan dari hasil analisa
yang berekor. data yang diperoleh, maka penulis
Diagram fishbone adalah seperti dapat mengambil kesimpulan sebagai
dibawah ini : berikut :
1. Dari DiagramFishbone diatas
LINGKUNGAN METODE MANUS IA
Sempit
WI
Kesalahan penimbangan
formula
dapat diketahui yang menjadi
Daerah kerja yang
tidak nyaman
kurang
jelas
Kurang
Terampil penyebab utama produk
Panas J ELLY PECAH
cacat adalah sebagai berikut:
 Untuk Minuman Ringan
Adonan jelly
terlalu encer
Kran alat terbuka
terlalu besar

MES IN MATERIAL/B AHAN Raspberry, cacat utama


Diagram Sebab Akibat Penyebab disebabkan oleh cap seal
Cacat Jelly Pecah Apple rusak. Hal ini disebabkan
oleh faktor utama yaitu :
Dari gambar diagram sebab Faktor Material/Bahan
akibat diatas dapat dilihat untuk yaitu disebabkan karena
minuman ringan Apple, cacat utama plastik cap sealnya yang
disebabkan oleh bentuk jelly tidak terlalu tipis sehingga
standar. Hal ini disebabkan oleh faktor kurang tahan panas.
utama yaitu :  Untuk Minuman Ringan
- Faktor Manusia yaitu Orange, cacat utama
karena operator kurang disebabkan oleh cap seal
terampil dan kesalahan rusak. Hal ini disebabkan
dalam penimbangan oleh faktor utama yaitu :
formula. Faktor Material/Bahan
- Faktor Material/Bahan yaitu disebabkan karena
yaitu disebabkan karena plastik cap sealnya yang
adonan bahan pembuat terlalu tipis sehingga
jelly yang terlalu encer. kurang tahan panas.
- Faktor Mesin yaitu  Untuk Minuman Ringan
disebabkan karena kran Apple, cacat utama
pengatur terbuka terlalu disebabkan oleh bentuk jelly
besar sehingga adonan tidak standar. Hal ini
yang keluar terlalu disebabkan oleh faktor
banyak&terlalu cepat. utama yaitu :
Faktor Mesin yaitu
Faktor-Faktor Penanggulangan disebabkan karena kran
Masalah pengatur terbuka terlalu
Setelah melihat diagram besar sehingga adonan
fishbone diatas, dapat dilihat factor- yang keluar terlalu
faktor apa saja yang menjadi penyebab banyak&terlalu cepat.
cacat pada produk. Maka tindakan 2. Untuk itulah dibuat rencana
selanjutnya adalah mencari bagaimana tindakan untuk perbaikan
cara untuk menanggulangi masalah faktor penyebab produk cacat
yang terjadi yaitu berupa langkah- dengan metode 5W+1H.

77
Perbaikan yang dilakukan metode-metode kerja yang
oleh PT Wisohn Adi benar.
Cemerlang untuk 2. Selain itu para pekerja harus
menanggulangi penyebab lebih disiplin dan
terjadinya produk cacat bertanggung jawab dalam
diantaranya : melaksanakan tugas-
 Untuk faktor Manusia (Man) tugasnya agar tercipta hasil
yaitu dengan melakukan kerja yang maksimal.
pelatihan/training ulang bagi 3. Melakukan perbaikan-
perbaikan atau perawatan yang
para karyawan agar lebih
baik pada mesin&alat yang
terampil dan lebih teliti. digunakan oleh para pekerja.
 Untuk faktor Bahan Baku
(Material) yaitu dengan
pemeriksaan kualitas pada DAFTAR PUSTAKA
tiap material dengan teliti
Assesing process
dengan cara capability,Gasperz,vincent, metode analisis
sampling&mencocokkan untuk peningkatan kualitas,gramedia,2003.
dengan COA (Certificate Of
Analysis) yang ada. Gasperz,vincent, pedoman implementasi
 Untuk faktor mesin yaitu program six sigma terintegrasi
dengan menyesuaikan dengan ISO 9001:2000 &
settingan mesin dengan HACCP, gramedia, 2000.
standar SOP yang telah
ditentukan.
 Faktor Lingkungan yaitu
dengan mengatur letak
peralatan se-efisien mungkin
dan menambah jumlah
pendingin yang ada ruang
kerja.
 Faktor metode yaitu dengan
membuat WI&SOP dengan
bahasa yang mudah
sehingga dapat dimengerti
oleh karyawan.

Saran
Setelah Penulis mempelajari
program pengendalian kualitas (QC) di
PT Wisohn Adi Cemerlang maka
penulis akan mencoba untuk memberi
saran-saran yang sekiranya dapat
bermanfaat untuk perusahaan dan
yang lainnya. Saran-saran tersebut
diantaranya adalah :
1. Melakukan perbaikan-
perbaikan kerja pada
pekerja dengan cara
memberikan
pelatihan/training, dan
dengan cara menerangkan
secara jelas tentang

78

También podría gustarte