Está en la página 1de 5

Olahan Pangan Setengah Jadi Kerupuk

Oleh:

Abstrak
Kata Kunci : Cara pengolahan kerupuk, Jenis-jenis kerupuk, Faktor Produksi

A. Latar Belakang

Kekayaan kuliner di Indonesia sendiri sudah tidak diragukan lagi, ada banyak variasi
makanan dipasaran. Harganya pun bisa dari yang termahal dan Termurah. Salah satu yang
murah adalah kerupuk. Makanan ringan yang satu ini memang sudah sangat digemari di
kalangan masyarakat, khususnya di Indonesia. Hampir setiap hari banyak orang yang
makan kerupuk sebagai cemilan atau sebagai pelengkap makanan.

Meskipun harganya tergolong murah, tapi citarasanya tidak murahan, bahkan bisa
bikin ketagihan. kerupuk ini adalah salah satu kuliner yang murah meriah, tapi punya
rasa yang gurih, renyah, dan tentunya lezat. Bahkan ada banyak orang yang beranggapan,
tak lengkap rasanya jika makan tak ditemani kerupuk. memang citarasa kerupuk yang
gurih dan renyah akan menambah kenikmatan tersendiri saat menyantap beragam
hidangan.

Jenis makanan ringan yang sangat populer di Indonesia ini mengandung pati cukup
tinggi, serta dibuat dari bahan dasar tepung tapioka yang kemudian dicampur berbagai
bahan perasa seperti udang atau ikan. Kerupuk dibuat dengan mengukus adonan sebelum
dipotong tipis-tipis, dikeringkan di bawah sinar matahari dan digoreng dengan minyak
goreng yang banyak.

Kerupuk udang dan kerupuk ikan adalah jenis kerupuk yang paling umum dijumpai di
Indonesia. Kerupuk juga terdapat pada berbagai macam kemasan, ada yang masih
mentah, dan yang sudah matang dengan tingkat harga bervariasi.

B. Cara Pengolahan Kerupuk

1. Dalam pembuatan kerupuk dimulai dari pengadonan bahan yang dibutuhkan,


seperti tepung tapioka , tepung tapioka ini kemudian dicampurkan dengan bumbu-
bumbu yang terdiri bawang putih, garam, minyak, ikan, terasi putih dan pewarna
makanan.
2. Kemudian adonan ditempatkan pada mesin press. Supaya mesin dapat bekerja
dengan baik adonan harus ditempatkan pada tabung press, dengan mesin yang
menggunakan sistem hidrolik ini akan menekan dan membentuk adonan jadi
memanjang. Lalu adonan ini akan mengucur dari keran-keran khusus karena
bentuknya yang mirip dengan cacing, sehingga adonan memanjang ini juga sering
disebut cacingan. Selanjutnya dari cacingan ini lah kerupuk dibentuk dengan
terampil dirubah dari cacingan menjadi kerupuk. Untuk proses ini harus dilakukan
dengan cepat.
3. Lalu kerupuk mentah tersebut kita kukus, Tiap wadah kukus biasanya dapat
memuat sekitar sekitar 25, kerupuk mentah kemudian dikukus menggunakan
kukusan atau langseng besar.
4. Pengukusan berlangsung tak lama hanya 10 menit saja jika suhu pengukusan
sudah mencapai 100 derajat itu tandanya kerupuk mentah telah matang.
5. Kerupuk mentah yang telah matang kemudian disusun pada wadah penjemuran
yang disebut eplek yang mampu menampung sekitar 200 hingga 300 babangi.
6. Kemudian lakukan penjemuran dibawah sinar matahari. Karena selain untuk
mengurangi kadar air penjemuran ini juga akan membuat awet, selain itu tanpa
dijemur kerupuk tidak akan mengembang dengan sempurna saat digoreng.
Biasanya penjemuran berlangsung selama dua hari hingga kerupuk benar-benar
kering.
7. Sebelum digoreng kerupuk yang telah kering digarang dulu selama kurang lebih
satu jam penggarangan ini berfungsi untuk menghangatkan kerupuk tadi.
8. Kerupuk siap digoreng, namun menggoreng kerupuk pun ada caranya tidak bisa
sembarangan, kerupuk mentah memang harus dipanaskan perlahan, jika langsung
digoreng dalam minyak panas maka kerupuk malah tidak dapat mengembang.

C. Jenis-Jenis Kerupuk

D. FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI

Dalam pembuatan kerupuk udang ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya,
antara lain :

1. Faktor Cuaca
Pembuatan kerupuk sangat dipengaruhi oleh faktor cuaca, karena dalam proses
penjemuran kerupuk membutuhkan panas matahari yang cukup dan teratur. Jika dalam
proses penjemuran (pengeringan) kerupuk tidak kering atau masih basah maka hal
tersebut akan menghambat kegiatan produksi.

2. Faktor modal dan tenaga kerja


Di dalam mengerjakan pembuatan kerupuk memang kita tidak membutuhkan tenaga
kerja yang terlalu banyak, tetapi terkadang kita membutuhkan tenaga kerja, karena jika
ada karyawan yang cuti kerja kita sudan mempunyai penggantinya, dalam hal ini akan
membutuhkan modal lagi. Dari hasil penjualan kerupuk ada yang dijual perbungkus
seharga Rp. 500,- ada juga yang Rp. 1.000,- namun ada juga yang dijual persatuan /
eceran. Sekarang ini sudah banyak sekali penjual kerupuk dengan berbagai kualitas dan
merknya masing-masing.
Untuk itu dalam memproduksi kerupuk udang kita harus mengolahnya dengan baik,
dengan tidak menghilangkan cita rasa yang enak, memperhatikan mutu serta tidak
mengubah hasil / bentuk dari kerupuk yang sudah kita hasilkan.
DAFTAR PUSTAKA

http://carapengolahan.blogspot.co.id/2013/07/cara-pengolahan-
kerupuk.html#.WVoLSvmGPIU

http://software-comput.blogspot.co.id/2013/04/makalah-pembiatan-kerupuk-
udang.html

También podría gustarte