Está en la página 1de 5

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasaran Wilayah, Juli 2011

Pengaruh Rantai Pasok terhadap Kinerja


Kontraktor Bangunan Gedung di Jember
Sutoyo Soepiadhy 1, I Putu Artama Wiguna 2, Sri Pingit Wulandari 3
1
Mahasiswa S2 Teknik Sipil FTSP ITS
Teratai I/15 Jember
08123481701
sutoyosp@yahoo.co.id
2
Dosen Teknik Sipil FTSP ITS
3
Dosen Teknik Sipil FTSP ITS

Abstrak Keberhasilan kinerja kontraktor di tingkat I. PENDAHULUAN


proyek tidak hanya tergantung pada manajer atau
pimpinan perusahaan, melainkan atas kerjasama Industri jasa konstruksi merupakan salah satu
semua pihak yang terlibat dalam proses pelaksanaan sektor yang sangat berperan dalam menentukan
konstruksi. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses langkah kegiatan perekonomian dan menjadi
konstruksi tersebut secara tidak langsung akan penggerak sektor-sektor lainnya. Maka perlu
membentuk rantai pasok yang kompleks. Aspek mendapat perhatian dan penanganan yang baik
kunci untuk mencapai efisiensi rantai pasok yaitu khususnya dalam pengelolaan proyek. Seringkali
mengatur aliran material, aliran informasi, dan aliran dalam pengelolaan proyek masih ditemukannya pada
finansial dari kegiatan rantai pasok. Pendekatan beberapa proyek belum terpenuhinya kualitas dan
umum dalam menentukan sukses atau tidaknya suatu terlambatnya waktu penyelesaian proyek. Hal ini
proyek konstruksi yaitu dengan mengevaluasi kinerja dikarenakan dalam proses konstruksi, kinerja
dimana tujuan dari klien seperti biaya, waktu dan kontraktor tidak hanya tergantung manajer
mutu telah dicapai. Penelitian ini bertujuan untuk perusahaan saja, melainkan atas kerjasama semua
mengetahui faktor-faktor rantai pasok konstruksi pihak yang terlibat dalam proses konstruksi.
bangunan gedung dan pengaruh pengaruhnya Pihak-pihak yang terlibat dalam proses
terhadap kinerja kontraktor. Faktor-faktor rantai konstruksi secara tidak langsung akan membentuk
pasok yang dianalisis yaitu aliran informasi, aliran rantai pasok yang kompleks. Rantai pasok konstruksi
material, dan aliran finansial. Penelitian ini merupakan hubungan berbagai pihak dalam suatu
menggunakan metode survai dengan bantuan rangkaian proses konstruksi yang menghasilkan
kuisioner pada manajer proyek, manajer lapangan, produk konstruksi [1]. Keterlibatan berbagai pihak
dan manajer teknik pada proyek konstruksi bangunan pada proses pelaksanaan konstruksi mengakibatkan
gedung di Jember. Metode statistik yang digunakan seringkali ditemukan ketidakefisienan dan
adalah analisis faktor konfirmatori untuk mengetahui permasalahan di setiap tahapan proses konstruksi.
faktor-faktor rantai pasok konstruksi, dan metode Ketidakefisienan tersebut antara lain adalah biaya
analisis model persamaan struktural dengan program konstruksi yang kian waktu kian meningkat dan
Analysis of Moment Structure (AMOS) versi 16.0, melebihi anggaran, durasi pelaksanaan konstruksi
digunakan untuk mengetahui pengaruh rantai pasok yang melebihi waktu yang ditargetkan, kualitas
terhadap kinerja kontraktor. Hasil penelitian konstruksi yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang
menunjukkan aliran informasi dipengaruhi indikator- diminta. Permasalahan koordinasi antar berbagai
indikator revisi rencana kerja, detil desain tidak pihak yang terlibat sangat berpotensi menimbulkan
lengkap, kendala selama pelaksanaan, dan kinerja dispute [2]
pemasok. Aliran material dipengaruhi volume Untuk mengurangi permasalahan dalam
material, kualitas material, dan waktu tenggang. pelaksanaan proyek diperlukan pengelolaan rantai
Sedangkan aliran finansial dipengaruhi kelancaran pasok konstruksi yang baik. Dimana pengelolaan
pembayaran oleh pemilik, frekuensi pembayaran, rantai pasok konstruksi merupakan salah satu strategi
arus dana proyek, dan perubahan harga material. untuk meningkatkan kinerja kontraktor. Pengelolaan
Aliran material dan finansial berpengaruh signifikan rantai pasok dapat menurunkan biaya, meningkatkan
positif terhadap kinerja kontraktor, dimana aliran efisiensi, dan memperbaiki penghantaran hasil akhir
material berpengaruh lebih kuat (0,848) terhadap suatu produk atau jasa tepat waktu kepada pelanggan
kinerja kontraktor dibandingkan aliran finansial [3]. Pengelolaan rantai pasok konstruksi yang kurang
(0,382). Sedangkan aliran informasi tidak baik cenderung memiliki potensi untuk meningkatkan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja kontraktor. biaya proyek hingga 10% [4]. Hal ini menunjukkan
bahwa rantai pasok konstruksi akan memberikan
Kata kunci: rantai pasok, kinerja kontraktor, model kontribusi terhadap efisiensi suatu pelaksanaan
persamaan struktural proyek dan meningkatkan kinerja kontraktor, sebagai
ukuran kesuksesan perusahaan.
Kesuksesan suatu perusahaan kontraktor dapat
dilihat dari kinerja perusahaan itu sendiri, semakin
baik kinerjanya akan semakin sukses perusahaannya.
Kinerja adalah suatu hasil prestasi kerja optimal yang

1
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasaran Wilayah, Juli 2011

dilakukan seseorang, kelompok atau badan usaha. Kedua, engelolaan aliran material rantai pasok
Kinerja adalah kuantitas dan kualitas pekerjaan yang konstruksi yang baik berpengaruh positif terhadap
diselesaikan oleh individu, kelompok atau organisasi kinerja kontraktor.
[5]. Aspek kinerja terdiri dari tiga komponen yaitu Ketiga, Pengelolaan aliran finansial rantai pasok
kualitas, kuantitas dan efektifitas. konstruksi yang baik berpengaruh positif terhadap
Pada umumnya, kinerja kontraktor tingkat kinerja kontraktor.
proyek dibatasi biaya, waktu dan mutu. Dikenal tiga
batasan yang menjadi ukuran kesuksesan pengelolaan Populasi dan Sampel Penelitian
proyek konstruksi yang seringkali diilustrasikan Populasi penelitian ini adalah manajer proyek,
sebagai segitiga manajemen proyek. Yaitu batasan manajer lapangan, dan manajer teknik pada proyek
biaya, waktu dan mutu [6]. Manajemen proyek bangunan gedung yang telah selesai dilaksanakan
sukses apabila proyek tersebut telah mencapai tujuan maupun dalam proses konstruksi. Nilai proyek diatas
proyek yang diinginkan; telah mencapai periode Rp.1 milyar. Sedangkan populasi proyek adalah
waktu yang dialokasikan; biaya yang dianggarkan; proyek-proyek di Jember, periode pelaksanaan Tahun
pada level performa/teknologi yang diinginkan; 2008 sampai Tahun 2010.
diterima oleh pelanggan dan menggunakan sumber Penelitian ini menggunakan metode sensus, dimana
daya yang ditentukan secara efektif dan efisien [7]. semua subyek penelitian diobservasi. Besar sampel
Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan adalah 100-200 [12], hal ini sesuai dengan jumlah
suatu penelitian tentang pengaruh aliran informasi, sampel yang disyaratkan dalam analisis SEM.
aliran material, dan aliran finansial rantai pasok
konstruksi terhadap kinerja kontraktor, khususnya Metode Pengumpulan dan Jenis Data
pelaksanaan konstruksi bangunan gedung. Instrumen penelitian merupakan alat bantu
dalam mengumpulkan data. Data tersebut merupakan
Rumusan Masalah fakta yang dikumpulkan. Pengumpulan data
Pertama, faktor-faktor apa sajakah yang sangat merupakan suatu proses pengadaan data melalui
mempengaruhi rantai pasok konstruksi bangunan prosedur yang standar dan sistematik. Data yang
gedung? Kedua, bagaimana pengaruh rantai terhadap digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
kinerja kontraktor bangunan gedung (biaya, waktu, yang dikumpulkan secara langsung dari responden,
dan mutu)? dan sekunder adalah data yang didapatkan tidak
secara langsung dari sumbernya. Sasaran responden
Tujuan Penelitian adalah langsung dengan bentuk kuisioner. Metode
Pertama, menganalisis faktor-faktor rantai pasok penyebaran kuisioner yaitu bertemu langsung dan
konstruksi bangunan gedung. Kedua, menganalis wawancara kepada responden. Materi wawancara
pengaruh rantai terhadap kinerja kontraktor bangunan maupun kuisioner disusun berdasarkan pertanyaan
gedung, dengan batasan biaya, waktu, dan mutu. terstrukur dan dengan bahasa yang mudah dipahami.

Teknik Analisis Data


II. METODE Data dianalisis dengan SEM (Structural
Equation Model) program Analysis of Moment
Kerangka pemikiran teoritis hubungan antara (AMOS) versi 16.0 disertai uji kesesuaian model
keempat faktor yang dianalisis dalam penelitian ini pada persamaan struktural. Teknik ini memungkinkan
disajikan pada gambar berikut : untuk menguji beberapa pengaruh variabel eksogen
terhadap variabel endogen. Pemilihan SEM sebagai
metode analisis data dalam penelitian ini dengan
Aliran Informasi alasan bahwa model berbentuk struktural dan
[8], [11]) variabelnya didasarkan pada beberapa indikator.
Tujuan akhir dari SEM pada prinsipnya adalah
[8], [9] Kinerja mendapatkan model struktural. Apabila oendugaan
Aliran Material
[11] Kontraktor parameternya didasarkan data input matriks ragam-
peragam, maka SEM menghasilkan model struktural,
[8]. [10] bermanfaat sebagai prediksi atau pembuktian model.
Aliran Finansial Apabila data input berupa matriks korelasi, maka
SEM bermanfaat untuk pemeriksaan besar kecilnya
pengaruh, baik langsung maupun tidak langsung,
Rantai pasok ataupun pengaruh total variabel eksogen terhadap
endogen. Dapat digunakan juga untuk menentukan
Gambar 1 : Kerangka Pemikiran variabel yang berpengaruh dominan, sehingga dapat
dinamakan dengan Analisis Faktor Determinan.
Untuk kondisi dimana model strukturalnya
Hipotesis Penelitian memenuhi model rekursif, maka SEM setara dengan
Pertama, pengelolaan aliran informasi rantai pasok Analisis Jalur.
konstruksi yang baik berpangaruh positif terhadap Tahapan dalam analisis SEM [12] adalah :
kinerja kontraktor. pengembangan model berbasis teori; menyusun data
mentah sebagai input; mengkonstruksi diagram jalur;

2
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasaran Wilayah, Juli 2011

konversi diagram jalur ke dalam persamaan signifikan tersebut dihilangkan dari model; kemudian
structural; matrik input; menilai masalah identifikasi; dianalisis kembali membentuk koefisien jalur yang
evaluasi kesesuaian model; interpretasi dan baru yang dapat disajikan pada Tabel 2
modifikasi model.
Tabel 2 : Pengujian Hipotesis Model Struktural
Skematis tahapan penelitian, disajikan pada bagan
Modifikasi
alir penelitian sebagai berikut :
Hubungan Koef CR P Ket
Jalur value
Aliran Material thd 3,285 Sig
Latar Belakang 0,848 0,001
Kinerja Kontraktor
Aliran Finansial thd 2,365 Sig
0,382 0,018
Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Kinerja Kontraktor
Sumber : Hasil analisis, 2011
Kajian Pustaka
Dari Tabel 2 di atas, dua variabel yaitu aliran material
dan finansial tersebut mempunyai taraf signifikansi
Kerangka pemikiran lebih kecil 5%, hal ini berarti dapat disimpulkan
bahwa kedua variabel tersebut signifikan.
Hipotesis
Pembahasan
Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian Pertama, aliran informasi rantai pasok tidak
mempengaruhi kinerja kontraktor. Hal ini tidak
Identifikasi Variabel sesuai dengan beberapa penelitian yang dilakukan
oleh para peneliti terdahulu. Dalam proses konstruksi
Survei Pendahuluan sering terjadi tidak efektif dan sering menjadi kendala
yang akan mempengaruhi kinerja kontraktor [8].
Aliran informasi rantai pasok adalah salah satu faktor
Rancangan Kuisioner
yang mempengaruhi kinerja kontraktor. Pengelolaan
aliran informasi rantai pasok konstruksi merupakan
Penyebaran Kuisioner strategi utama untuk mengurangi permasalahan
dalam proses pelaksanaan proyek [13]. Aliran
Tabulasi Data informasi yang baik akan meningkatkan kinerja
pemasok. Dengan kinerja pemasok yang baik akan
meningkatkan proses kelancaran pekerjaan di
Analisis dan lapangan.
Kenyataannya pada proyek-proyek kontruksi
Pembahasan
Kesimpulan dan Saran bangunan gedung, aliran informasi tidak
mempengaruhi kinerja kontraktor. Hal ini
dikarenakan pada umumnya kontraktor yang
Gambar 2 : Bagan Alir Penelitian melaksanakan proyek adalah kontraktor klasifikasi
menengah (gred 5), sedangkan nilai proyek berkisar
1-5 milyar, dengan jenis proyek pada umumnya
III. HASIL DAN PEMBAHASAN adalah bagunan gedng sarana pendidikan. Hal lain,
dimana aliran informasi di tingkat hilir seperti adanya
Pengujian Hipotesis informasi perubahan desain oleh pemilik cenderung
Pengujian hipotesis dilakukan berdasarkan hasil tidak mempengaruhi rencana kerja dan tidak
analisis SEM dengan menggunakan software AMOS mempengaruhi proses pekerjaan di lapangan.
16.0 dengan cara melihat jalur-jalur pada model Sedangkan informasi adanya detil desain tidak
struktural yang signifikan dari hasil uji koefisien lengkap selama pelaksanaan tidak mempengaruhi
jalur. Secara rinci penyajian hipotesis penelitian lingkup pekerjaan, sehingga tidak menghambat
dapat dijelaskan sebagai berikut : proses pelaksanaan di lapangan. Tidak terjadi
hambatan yang berarti selama pelaksanaan proyek,
Tabel 1 : Pengujian Hipotesis Model Struktural Awal seperti kecukupan dan ketersediaan sumberdaya.
Hubungan Koef CR P Ket
Aliran informasi rantai pasok di tingkat hulu, dimana
Jalur value keberadaan pemasok yang terlibat proyek adalah
Aliran Informasi thd 0,825 T.Sig pemasok dari internal perusahaan kontraktor sendiri
-0,033 -0,221
Kinerja Kontraktor dan bukan dari mitra perusahaan lain. Sehingga
Aliran Material thd 0,002 Sig kualitas pemasok dan hubungan kerjasama pemasok
0,830 3,085
Kinerja Kontraktor
konstruksi hanya terjadi pada internal perusahaan
Aliran Finansial thd 0,022 Sig
Kinerja Kontraktor
0,404 2,286 kontraktor.
Sumber : Hasil analisis, 2011
Kedua, aliran material rantai berpengaruh positif
terhadap peningkatan kinerja kontraktor. Semakin
Hasil analisis pada model awal diatas ada 1 jalur
baik pengelolaan aliran material menunjukkan
yang tidak signifikan, sehingga jalur yang tidak

3
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasaran Wilayah, Juli 2011

semakin tinggi kinerja kontraktor. Semakin tinggi dibandingkan variabel aliran finansial (0,382). Aliran
kinerja kontraktor dalam pelaksanaan proyek akan material mempunyai pengaruh positif dua kali lebih
menurunkan biaya proyek atau meningkatkan kuat daripada aliran finansial.
keuntungan, menghindari keterlambatan, dan kualitas
proyek dapat terpenuhi. Aliran material rantai
merupakan faktor yang mempengaruhi pelaksanaan IV. KESIMPULAN
proyek konstruksi [9]. Keterlambatan pengiriman
material, kerusakan material, serta kurangnya Pertama, faktor faktor rantai pasok konstruksi
perencanaan dan kontrol inventori material berisiko bangunan gedung meliputi aliran informasi, aliran
menimbulkan keterlambatan konstruksi. material dan aliran finansial; dan aliran informasi.
Material konstruksi merupakan komponen biaya Aliran informasi dipengaruhi indikator-indikator
utama dalam proyek konstruksi. Hampir 60% dari revisi rencana kerja, detil desain tidak lengkap,
biaya proyek konstruksi terdiri dari biaya material kendala pelaksanaan, dan kinerja pemasok. Aliran
atau bahan [14]. Efisiensi pemanfaatan dan material dipengaruhi volume material, kualitas
pengelolaan aliran material rantai pasok merupakan material, dan waktu tenggang. Aliran finansial
faktor penting untuk meningkatkan keuntungan dipengaruhi kelancaran pemabyaran, frekuensi
perusahaan dan dapat menghindari keterlambatan pembayaran, arus dana proyek, dan perubahan harga
proyek konstruksi [15]. Akibat perencanaan dan material.
pengendalian aliran material yang tidak tepat akan Kedua, Aliran material dan finansial
berpengaruh sangat besar terhadap biaya proyek, berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja
waktu, dan kualitas. Perencanaan dan pengendalian kontraktor bangunan gedung. Sedangkan aliran
aliran material yang baik akan meningkatkan informasi tidak berpengaruh terhadap kinerja
produktivitas, keuntungan, dan mendukung kontraktor. Semakin tinggi pengelolaan aliran
penyelesaian proyek konstruksi tepat waktu. material dan finansial semakin tinggi kinerja
kontraktor. Aliran material berpengaruh positif lebih
Ketiga, aliran finansial berpengaruh positif kuat (0,848) terhadap kinerja kontraktor
terhadap peningkatan kinerja kontraktor. Semakin dibandingkan aliran finansial (0,382).
baik pengelolaan aliran finansial akan semakin tinggi
kinerja kontraktor. Bahwa aliran finansial rantai
pasok berpengaruh terhadap pelaksanaan konstruksi
[10]. Dimana tingkat frekuensi pembayaran dan DAFTAR PUSTAKA
keterlambatan pembayaran akan mempengaruhi
kelancaran arus dana proyek serta mempengaruhi [1] Capo, Lario, Hospitaler. (2004), Lean
kelancaran proses pelaksanaan konstruksi. Production in the Construction Supply Chain
Adanya keterlambatan pembayaran akan Second World Conference on POM and 15th
mempengaruhi arus dana proyek yang berakibat Annual POM Conference, Cancun, Mexico.
terjadinya penundaan atau keterlambatan pemesanan [2] Tucker, S.N., Mohamed, S., Johnson, D.R.
dan waktu pengiriman material. Keterlambatan (2001), Building and Industries Construction
penerimaan material ini akan mengakibatkan Supply Chain Project (Domestic).
keterlambatan proses pelaksanaan proyek di lapangan [3] Wisner, J.D. (2005), Principles of Supply
dan biaya proyek. Untuk menjamin kelancaran Chain Management: A Balanced Approach,
pelaksanaan akibat tertunda atau terlambatnya International Student Edition, Thomson.
ketersediaan material, maka dibutuhkan tambahan [4] Bertelsen, S. (1993), Byggelogistik-
biaya atau modal kerja. Adanya tambahan modal Materialstyring i Byggeprosessen Vol. I and II
kerja akan berakibat terjadi penurunan (Building Logistic-Material Management in the
keuntungan/laba proyek dan kesempatan bersaing Building Process, Boligministeriet.
perusahaan menurun. [5] Stoner. F. (1996), Manajemen Jilid II, BPFE,
Yogyakarta.
Keempat, kinerja kontraktor sangat dipengaruhi [6] Soeharto, I. (1997), Manajemen Proyek Dari
faktor aliran material dan aliran finansial rantai. Konseptual Sampai Operasional, Erlangga,
Pengaruh aliran material dan aliran finansial terhadap Jakarta.
kinerja kontraktor ditunjukkan persamaan : Kinerja [7] Kerzner, H. (2006), Project Management : A
Kontraktor = 0,848 Aliran Material + 0,382 Aliran System Approach to Planning, Scheduling and
Finansial Controlling, John Wiley & Sons, Inc. Ninth
Hal ini menunjukkan bahwa variabel aliran Edition, New Jersey.
informasi dan aliran finansial memberikan pengaruh [8] Vrijhoef R. and Koskela L.(2001), Howell G.,
kuat dan signifikan dalam meningkatkan kinerja Understanding Construction Supply Chains: An
kontraktor. Sehingga apabila dilakukan upaya Alternative Interpretation
peningkatan kualitas terhadap aliran material dan [9] Walsh, K.D., Hershauer, J.C., Tommelein, I.D.
aliran finansial akan memberikan korelasi yang (2004), Srategic Positioning of Inventory to
positif terhadap peningkatan kinerja kontraktor. Match Demand in a Capital Project Supply
Besarnya pengaruh variabel aliran material Chain, Journal of Construction Engineering
mempunyai dampak positif yang lebih kuat (0,848) and Management, ASCE, November-Desember.
terhadap peningkatan kinerja kontraktor

4
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasaran Wilayah, Juli 2011

[10] Chen, H.L. dan Chen, W.T. (2005), Clarifying


the Behavioral Patterns of Contractor Supply
Chain Payment Conditions, International
Journal of Project Management 23: 463-473
[11] Wirahadikusumah, R. D., Soemardi, B. W.,
Abduh, M. (2007), Kajian Hubungan Antar
Pihak yang Terlibat dalam Rantai Pasok Proyek
Konstruksi Bangunan Gedung, Riset KK-ITB,
Institut Teknologi Bandung
[12] Ghozali, I. dan Fuad (2005), Structural Equation
Modeling; Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan
Program Lisrel 8.54. Badan Penerbit : Undip,
Semarang.
[13] Hult, G.T.M., D.J. Ketchen and S.F. Slater.
(2005). Market Orientation and Performance:
An Integration of Disparate Approaches.
Strategic Management Journal , 26 (12), pp.
1173-1181.
[14] Dey, P. K., Re-engineering materials
management: A case study on an Indian
refinery, Business Process Management
Journal, Vol. 7(5), pp. 394-408, 2001.
[15] Arnold, J. R. and Chapman, S. N.,
Introduction to Materials Management 5th
Ed., New Jersey: Prentice- Hall, 2004.

También podría gustarte