Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
1. Perspektif finansial
Yang termasuk jenis informasi dalam perspektif ini antara lain informasi terkait harga
saham, laba bersih, return on investment, arus kas dalam operasional, dan harga bahan
bakar per galon.
2. Perspektif pelanggan
Yang termasuk informasi dalam perspektif ini antara lain indeks kepuasan konsumen,
waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi pesanan pelanggan, pembelian rutin pelanggan,
dan market share dalam segmen pasar utama.
3. Perspektif proses bisnis internal
Yang termasuk informasi dalam perspektif ini antara lain pengiriman bensin tepat waktu
dari kilang minyak ke distributor retailnya, kualitas bensin, penghentian kilang minyak,
jumlah hari yang tidak efektif sebagai akibat dari kecelakaan maupun masalah lingkungan,
kecepatan waktu pelayanan di distributor retail, keramahan karyawan, dan kenyamanan
pelanggan.
4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
Yang termasuk informasi dalam perspektif ini antara lain kepuasan keryawan,
ketidakhadiran, kehandalan sistem informasi, dan jumlah proses dengan alur yang tepat
waktu.
Tingkat kinerja yang diharapkan tergantung pada standar dari kompetitor yang
mengindikasikan tingkat kinerja yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan,
bersaing secara efektif, dan mencapai tujuan finansial. Sistem pengendalian manajemen yang
disusun dengan baik menggunakan informasi baik dari dalam maupun luar perusahaan.
Contoh informasi internal disini antara lain laba bersih dan kepuasan karyawan, sementara
informasi dari luar perusahaan contohnya antara lain harga saham dan kepuasan pelanggan.
Sistem informasi manajemen terdiri dari sistem pengendalian formal dan informal.
Sistem pengendalian manajemen suatu perusahaan terdiri dari peraturan yang eksplisit,
prosedur kerja, pengukuran kinerja dan perencanaan insentif yang mengarahkan perilaku para
manajer dan karyawan lainnya. Sistem pengendalian formal terdiri dari beberapa sistem.
Sebagai contoh, sistem akuntansi manajemen menyediakan informasi terkait biaya,
pendapatan, dan laba. Sistem pengendalian sumber daya manusia menyediakan informasi
tentang perekrutan pegawai, pelatihan, kehadiran, termasuk kecelakaan kerja. Sementara
sistem pengendalian kualitas menyediakan informasi tentang hasil produksi, produk cacat,
dan pengiriman yang terlambat kepada pelanggan.
Sistem pengendalian manajemen informal terdiri dari nilai-nilai yang berkembang,
loyalitas, dan komitmen yang sama antar anggota perusahaan, budaya kerja, dan norma-
norma yang tidak tertulis mengenai perilaku yang diterima oleh para manajer dan semua
anggota di dalam perusahaan. Contoh slogan perusahaan yang memperkuat dan menonjolkan
nilai dan loyalitas di dalamnya antara lain At Ford, Quality is Job 1 (Di Ford Company,
kualitas adalah pekerjaan nomor satu) , dan At Home Depot, Low Price Are Just the
Beginning (Di Home Depot, harga murah hanyalah awalnya masih banyak keunggulan
lain yang diberikan oleh Home Depot kepada para pelanggannya)
Keunggulan desentralisasi
Seperti apakah desentralisasi yang optimal? Para manajer mencoba mencari ukuran
desentralisasi yang paling efektif untuk memaksimalkan keuntungan dibandingkan biaya
yang keluar. Dari segi pengalaman, manajemen puncak biasanya jarang bisa menentukan
keuntungan dan biaya desentralisasi tersebut. Oleh karena itu, pendekatan terhadap
keuntungan dan biaya desentralisasi membantu mereka untuk fokus pada masalah tersebut.
Para pendukung desentralisasi dalam pengambilan keputusan dan pembagian tanggung jawab
kepada manajer sub bagian menyarankan keunggulan berikut :
1. Memberikan tanggapan yang lebih besar terhadap kebutuhan lokal.
Keputusan yang baik tidak akan dibuat tanpa adanya ketersediaan informasi yang baik
pula. Dibandingkan manajer puncak, para manajer sub bagian/unit memiliki dan
mengetahui informasi yang lebih baik mengenai pelanggan, kompetitor, pemasok, dan
pegawai mereka, juga mengenai faktor lokal yang mempengaruhi kinerja, seperti langkah
untuk meminimalisir biaya, meningkatkan kualitas dan bagaimana untuk menjadi lebih
cepat tanggap terhadap reaksi juga keinginan pelanggan. Eastman Kodak menyebutkan
bahwa dua keuntungan dari desentralisasi adalah menambah pengetahuan perusahaan
tentang kondisi pasar dan meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan.
2. Memberikan keuntungan atas pengambilan keputusan yang lebih cepat.
Desentralisasi mempercepat pengambilan keputusan dan menciptakan keunggulan
kompetitif dibandingkan organisasi lain yang menggunakan sistem sentralisasi dalam
struktur organisasinya. Sentralisasi memperlambat proses pengambilan keputusan karena
setiap informasi dan permasalahan yang muncul harus melalui berbagai tingkat dalam
struktur organisasi sehingga keputusan menjadi kurang tepat waktu. Sebuah pabrik
pengolahan material memberikan pernyatan tentang keuntungan dari desentralisasi yang
mereka rasakan, kami telah mendistribusikan kuasa pengambilan keputusan dengan
makin luas sampai dengan batas produk dan peluang pasar. Peralatan pengolah material
yang diprodukasi oleh Interlake harus disempurnakan dan disesuaikan untuk dapat
memenuhi kebutuhan pelanggannya. Mendelegasikan pengambilan keputusan kepada
tenaga pemasaran membuat Interlake bisa merespon perubahan permintaan pasar dengan
lebih cepat.
3. Meningkatkan motivasi para manajer sub bagian.
Para manajer akan lebih termotivasi dan kokoh dalam memegang komitmen mereka ketika
mereka bisa membuat dan menjalankan inisiatif mereka. Johnson and Johnson, sebuah
perusahaan yang sudah menerapkan desentralisasi secara luas mengartikan desentralisasi
berbanding lurus pada kreativitas yang nantinya juga akan mendongkrak produktivitas
perusahaan.
4. Membantu/mendukung perkembangan dan pembelajaran manajemen.
Memberikan tanggung jawab lebih kepada para manajer bisa membantu dalam
membentuk para manajer yang berpengalaman yang nantinya diharapkan bisa mengisi
posisi manajer puncak mana kala dibutuhkan. Perusahaan juga perlu memahami bahwa
manusia bukanlah objek atau material dalam manajemen. Menurut Tektronix, suatu
perusahaan pembuat peralatan elektronik menyebutkan bahwa unit perusahaan yang
didesentralisasi menyediakan lapangan pelatihan bagi para manajer umum dan tempat
bertarungnya orang-orang yang mempunyai ide-ide kreatif dalam mengembangkan prosuk
mereka.
5. Meningkatkan/mempertajam fokus para manajer sub bagian.
Dalam rancangan desentralisasi, manajer dari sebuah bagian kecil memiliki fokus yang
lebih stabil. Manajer puncak juga dibebaskan dari kewajiban dalam pengambilan
keputusan sehingga mereka bisa menggunakan lebih banyak waktu untuk merancang
rencana strategis bagi perusahaan secara keseluruhan.
Kekurangan Desentralisasi
Di samping desentralisasi, ternyata ada beberapa anjuran bagi perusahaan-perusahaan
untuk lebih memilih mensentralisasikan fungsi-fungsi yang ada dalam badan perusahaan
tersebut. hal tersebut disebabkan oleh beberapa dampak buruk desentralisasi yang juga harus
diperhatikan dalam pelaksanaan desentralisasi itu sendiri. Kekurangan-kekurangan tersebut
antara lain :
1. Pengambilan keputusan yang tidak optimal.
Hal ini terjadi ketika keuntungan suatu keputusan memiliki dampak baik pada satu bagian
perusahaan namun ternyata membebankan biaya yang lebih besar pada perusahaan secara
keseluruhan. Biaya ini muncul akibat manajemen puncak telah menyerahkan kontrol
sepenuhnya pada manajer di bawah mereka terkait pengambilan keputusan dalam
perusahaan. Hal ini juga sering disebut dengan pengambilan keputusan yang tidak
kongruen atau disfungsi pengambilan keputusan. Masalah ini sering terjadi pada
perusahaan-perusahaan yang bagian-bagiannya memiliki interdependensi yang tinggi,
contohnya ketika output dari suatu bagian menjadi input atau bahkan dijual oleh bagian
lainnya. Contohnya adalah, seorang manajer produksi melakukan evaluasi berdasar biaya
manufaktur belum tentu bisa benar-benar menanggapi data permintaan pasar yang
dikumpulkan oleh bagian pemasaran. Karena menambah kuantitas produksi bisa saja
menambah biaya produksi yang akan keluar. Dari sudut pandang perusahaan,
menyediakan barang lebih banyak untuk para pelanggan mungkin akan lebih
dipertimbangkan karena di samping karena pelanggan nantinya mungkin akan mau
membayar dengan harga premium, perusahaan juga berharap dengan terpenuhinya
kebutuhan atau permintaan pelanggan saat ini, para pelanggan tersebut bisa memesan
lebih banyak lagi di kemudian hari. Keputusan yang tidak efektif juga bisa muncul ketika
manajer subbidang tidak memiliki kemampuan yang memadai dalam menjalankan
fungsinya masing-masing.
2. Para manajer lebih fokus pada bagiannya masing-masing, bukan pada perusahaan secara
keseluruhan.
Para manajer bisa saja berpikir bahwa mereka sedang berkompetisi dengan manajer bagian
lain di dalam perusahaan seperti halnya kompetisi dengan pihak lain. Hal ini berdampak
pada tidak bersedianya para manajer tersebut untuk saling berbagi informasi, atau bahkan
mereka tidak bersedia untuk saling membantu apabila bidang atau unit lainnya sedang
menghadapi suatu permasalahan. Lebih parah lagi, para manajer tersebut menggunakan
informasi yang mereka miliki hanya untuk kepentingan mereka sendiri tanpa
memperhatikan lagi kepentingan atau tujuan perusahaan secara keseluruhan. Sebagai
contohnya mereka mungkin tidak akan mengungkapkan informasi mengenai potensi
penjualan penuh karena ketakutan bila mereka nantinya tidak bisa mencapai tujuan mereka
sendiri, sehingga mereka akan mengurangi usaha yang harus mereka kerahkan.
3. Meningkatnya biaya untuk mengumpulkan informasi.
Para manajer akan memakan banyak waktu mereka untuk mencari informasi yang
dibutuhkan oleh tiap-tiap subunit dalam mengambil tindakan.
4. Banyaknya aktivitas yang tumpanhg tindih.
Beberapa orang dalam subunit yang berbeda mungkin saja melakukan pekerjaan yang
sama, seperti pemisahan fungsi akuntansi, pengelolaan sumber daya alam dan hukum,
pada perusahaan yang menerapkan desentralisasi penuh. Sentralisasi fungsi perusahaan
membantu dalam mengkonsolidasikan, mempersingkat dan menggunakan sumber daya
yang lebih kecil untuk jenis aktivitas tersebut.
B. Transfer Pricing
Transfer price merupakan harga yang dibebankan oleh suatu subunit/departemen /divisi
untuk suatu produk atau jasa yang dipasok ke subunit yang lain di organisasi yang sama.
Harga transfer tersebut menciptakan pendapatan untuk subunit yang memasok dan harga
pembelian untuk subunit yang menerima. Produk atau jasa yang dipindahkan antar subunit
dalam suatu organisasi disebut produk intermediate. Harga transfer yang terjadi antar unit
harus mencapai beberapa tujuan, antara lain:
1. Memberikan informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha dalam penentuan
transfer yang optimum antara pendapatan dan biaya.
2. Menghasilkan keputusan yang selaras (goal congruence), karena system yang digunakan
untuk kepuutusan dapat meningkatkan laba usaha yang akan meningkatkan laba
perusahaan.
3. Membantu pengukuran kinerja ekonomi unit usaha.
4. Sistem yang mudah dimengerti dan dikelola.
1. Masalah harga transfer hanya timbul jika divisi yang terkait diukur kinerjanya berdasarkan
atas laba yang diperoleh mereka dan harga transfer merupakan unsur yang signifikan
dalam membentuk biaya penuh produk yang diproduksi di divisi pembeli.
2. Harga transfer selalu mengandung unsur laba di dalamnya.
3. Harga transfer merupakan alat untuk mempertegas diversifikasi dan sekaligus
mengintegrasikan divisi yang dibentuk.
Sub unit yang menjual produk atau jasa seharusnya dimotivasi untuk menurunkan
biaya mereka sedangkan sub unit yang membeli produk atau jasa seharusnya termotivasi
untuk memperoleh dan dan menggunakan input secara efisien.
Perhitungan dengan ketiga metode diatas berasal dari data sebagai berikut
Divisi Transportasi telah mendapatkan hak dari lading minyak untuk membeli minyak
mentah $12 dolar per barel. Divisi tersebut mengangkut minyak dan menjualnya ke divisi
penyulingan dengan kapasitas 40.000 barel minyak mentah per hari
Divisi penyulingan yang berkapasitas 30.000 barel minyak mentah per hari menggunakan
minyak mentah yang diterima dari divisi transportasi rata rata 10.000 barel minyak mentah
per hari dan dari pihak eksternal rata rata 20.000 barel minyak mentah per hari.
Divisi penyulingan menjual bensin hasil olahan minyak mentah seharga $58 per barel
Dari perhitungan tersebut di atas, jika satu-satunya criteria divisi transportasi adalah
memaksimalkan laba operasi divisinya sendiri maka divisi tersebut akan lebih menyukai
transfer pada harga pasar. Sedangkan divisi penyulingan akan lebih menyukai harga transfer
pada 110% biaya penuh untuk memaksimalkan laba divisinya sendiri. Oleh karena itu untuk
mengurangi focus yang berlebihan dari manajer subunit pada subunit mereka sendiri maka
perusahaan memberikan kompensasi manajer subunit atas dasar laba operasi subunit maupun
laba operasi perusahaan secara keseluruhan.
Pasar persaingan sempurna terjadi ketika terdapat produk yang homogen dengan
harga pembelian yang sama dengan harga penjualan dan tidak ada pembeli atau penjual
individual yang dapat mempengaruhi harga tersebut dengan tindakan mereka. Dengan
menggunakan harga pasar pada pasar persaingan sempurna sebagai harga transfer maka
akan mencapai ; kesesuaian tujuan, usaha manajemen, evaluasi kinerja subunit, otonomi
subunit.
Dengan asumsi masing masing manajer divisi memiliki pilihan untuk menjual atau
membeli minyak mentah secara eksternal maka akan terjadi hal berikut. Jika harga transfer
antara divisi transportasi dan divisi penyulingan ditetapkan dibawah $21 maka manajer
divisi transportasi akan termotivasi untuk menjual semua minyak mentah ke pihak
eksternal dengan harga $21 per barel. Jika harga transfer ditetapkan diatas $21, manajer
divisi penyulingan akan termotivasi untuk membeli semua keperluan minyak mentah dari
pemasok eksternal. Hanya harga transfer $21 yang akan memotivasi divisi transportasi dan
divisi penyulingan untuk membeli dan menjual secara internal. Misalkan perusahaan
mengevaluasi manajer divisi atas dasar laba operasi divisi secara individual. Harga
transfer berdasarkan pasar memotivasi manajer divisi untuk memaksimalkan laba operasi
divisi mereka. Harga pasar juga berperan untuk mengevaluasi situasi ekonomi dan
profitabilitas masing masing divisi.
2. Distress Price
Harga pasar terendah dalam penurunan harga pasar yang sementara biasa disebut
distress price. Memutuskan apakah harga pasar pada saat ini merupakan distress price
sangatlah sulit. Yang menjadi pertanyaan adalah harga transfer mana yang harus
digunakan untuk menilai kinerja ketika distress price muncul. Beberapa perusahaan
menggunakan distress price itu sendiri untuk keputusan jangka pendeknya dan
menggunakan harga rata- rata (harga pasar normal) dalam menentukan keputusan jangka
panjangnya.