Está en la página 1de 8

I.

PENDAHULUAN
Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) merupakan alternatif

terobosan pembangunan pertanian untuk mewujudkan : (1) penganekaragaman atau

diversifikasi pangan yang terdiri dari komoditas tanaman umbi-umbian, sayur-

sayuran, buah-buahan, toga, komoditas peternakan dan perikanan, (2) dukungan dan

pemenuhan pangan rumah tangga dalam pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi

dan aman. Sehingga dengan dikembangkan dan terbentuknya KRPL diharapkan :


1. Memberi kesejahteraan yang layak bagi masyarakat
2. Memainkan peran nyata dalam pertumbuhan dan pemetaan ekonomi
3. Mendukung pembangunan wilayah khususnya pembangunan pertanian di

Kabupaten Kotawaringin Timur


Kegiatan yang dilaksanakan dalam Rumah Pangan Lestari (RPL) berupa

pengembangan beraneka ragam komoditas pertanian yang lestari dan berkelanjutan

sehingga ketahanan pangan dan konsumsi pangan masyarakat dapat terpenuhi.

Pemenuhan pangan ini merupakan hak asasi masyarakat yakni hak atas pangan dan

hak akses akan berbagai sumber pangan lokal. Pangan lokal dimaksudkan sebagai

pangan bersumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral yang di produksi dan

dikembangkan sesuai dengan potensi sumber daya wilayah di Kabupaten

Kotawaringin Timur dan budaya setempat.


Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kabupaten Kotawaringin

Timur di laksanakan dengan melibatkan masyarakat dalam kegiatan diversifikasi

usaha tani, ternak dan perikanan yang dilaksanakan dan dikembangkan di

pekarangan.
II. TUJUAN
a. Tujuan Jangka Pendek adalah untuk Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi

keluarga dan masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan secara

lestari.
b. Tujuan Jangka Panjang :
1
1. Kemandirian pangan keluarga
2. Diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal.
3. Pelestarian tanaman pangan untuk masa depan
4. Peningkatan kesejahteraan keluarga dan masyarakat

III. SASARAN
1. Sasaran Program
Mengacu pada tujuan tersebut diatas, maka sasaran Kawasan Rumah

Pangan Lestari (KRPL) adalah memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga

dan masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan secara lestari.


2. Sasaran Lokasi Kegiatan
Kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di rencanakan lokasi

Kegiatannya sebagai berikut :


1. Kelurahan Ketapang Kecamatan MB. Ketapang
2. Kelurahan MB. Hulu Utara Kecamatan MB. Ketapang
3. Baamang Barat Kecamatan Baamang
4. Tanah Mas Kecamatan Baamang
5. Bagendang Permai Kecamatan MH. Utara
6. Desa Sari Harapan Kecamatan Parengean
7. Desa Mentaya Seberang Kecamatan Seranau
8. Desa Cempaka Mulia Timur Kecamatan Cempaga
9. Desa Biru Maju Kecamatan Telawang
10. Desa Jati Waringin Kecamatan Tualan Hulu
11. Desa Agung Mulya Kecamatan Telaga Antang
12. Desa Beringin Agung Kecamatan Telaga Antang

IV. RANCANGAN RUMAH PANGAN


1. Penataan dan pemanfaatan pekarangan, yang dapat dilakukan dengan cara

penanaman di polybag, pot, vertikultur, bedengan, pagar, kolam dan kandang.


2. Pemilihan komoditas, dengan pertimbangan kebutuhan pangan dan gizi

keluarga, keanekaragaman pangan, pelestarian sumber pangan lokal, serta

kemungkinan pengembangan secara komersial.


3. Diversifikasi pangan, untuk peningkatan konsumsi aneka ragam pangan lokal

dengan prinsip gizi seimbang. Agar berjalan dengan baik, dalam KRPL

dikembangkan unit pengolahan untuk mewujudkan diversifikasi pangan bagi

2
keluarga sehari-hari, maupun untuk kebutuhan pertemuan kelompok dan dapat

dikembangkan secara komersial.

V. PENGERTIAN-PENGERTIAN

1. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang
diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan dan minuman
bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan,
dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau
pembuatan makanan dan minuman.

2. Konsumsi Pangan adalah sejumlah makanan dan minuman yang dimakan atau
diminum penduduk/seseorang untuk memenuhi kebutuhan gizinya.

3. Pola Konsumsi adalah susunan makanan yang mencakup jenis dan jumlah bahan
makanan rata-rata per orang per hari, yang umum dikonsumsi/ dimakan penduduk
dalam jangka waktu tertentu.

4. Penganekaragaman Konsumsi Pangan adalah proses pemilihan pangan yang


dikonsumsi dengan tidak tergantung kepada satu jenis pangan, mencakup bahan
pangan sumber energi, protein dan zat gizi lainnya, sehingga dapat memenuhi
kebutuhan pangan penduduk baik kuantitas maupun kualitas.

5. Pangan Beragam, Bergizi Seimbang adalah aneka ragam bahan pangan, baik
sumber karbohidrat, protein, maupun vitamin dan mineral, yang bila dikonsumsi
dalam jumlah berimbang dapat memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan.

6. Pangan lokal adalah pangan baik sumber karbohidrat, protein, vitamin dan
mineral yang diproduksi dan dikembangkan sesuai dengan potensi wilayah dan
budaya setempat.

7. Pangan pokok adalah pangan sumber karbohidrat yang sering dikonsumsi atau
dikonsumsi secara teratur sebagai makanan utama, selingan, sebagai sarapan atau
sebagai makanan pembuka dan penutup.

3
8. Pekarangan adalah lahan yang ada di sekitar rumah dengan batas pemilikan
yang jelas (lahan boleh berpagar dan boleh tidak berpagar), tempat tumbuh
berbagai jenis tanaman dan tempat memelihara berbagai jenis ternak dan ikan.

9. Pemanfaatan Pekarangan adalah pekarangan yang dikelola secara


berkesinambungan melalui pendekatan terpadu (berbagai jenis tanaman, ternak,
dan ikan) sehingga akan menjamin ketersediaan bahan pangan yang beraneka
ragam, guna pemenuhan gizi rumah tangga dan bila hasilnya berlebih dapat dijual
sehingga memberikan sumbangan pendapatan rumah tangga.
10. Pola Pangan Harapan adalah susunan beragam pangan yang didasarkan pada
sumbangan energi dari kelompok pangan utama (baik secara absolute maupun
dari suatu pola ketersediaan dan atau konsumsi pangan).

11. Penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha
agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam
mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumber daya lainnya,
sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan,
dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi
lingkungan.

12. Penyuluh Pendamping P2KP adalah penyuluh pertanian yang telah mengikuti
pelatihan pendampingan P2KP bertugas untuk mendampingi dan membimbing
kelompok sasaran kegiatan P2KP di wilayahnya.

13. Desa atau yang disebut dalam UU No.32/2004 diartikan sebagai kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah, berwewenang untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul
dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

14. Desa Pelaksana P2KP adalah desa yang melaksanakan kegiatan Percepatan
Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP).
15. Prinsip KRPL
Dibangun dari kumpulan rumah tangga yang mampu mewujudkan
kemandirian pangan melalui pemanfaatan Pekarangan, dapat melakukan upaya

4
diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal dan sekaligus pelestarian
tanaman pangan untuk masa depan, serta tercapai pula upaya peningkatan
kesejahteraan keluarga dan masyarakat.
16. Rumah Pangan Lestari RPL
Tempat tinggal bagi keluarga atau rumah tangga yang memanfaatkan
pekarangan secara intensif melalui pengelolaan sumber daya alam lokal secara
bijaksana sehingga menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap
memelihara dan meningkatkan kualitas, nilai dan keanekaragamannya.
17. Pekarangan
Pekarangan adalah lahan kosong di sekeliling rumah, yang dalam konsep
Rumah Pangan Lestari di Kabupaten Kotawaringin Timur hanya dibedakan atas 2
strata ukuran luas, yakni : < 400 m2 dan 400 m2 0,25 Ha yang dapat
dimanfaatkan untuk pengembangan komoditas pertanian, peternakan dan
perikanan.
18. Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
Diwujudkan dalam satu Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW),
Dusun/kampong yang telah menerapkan prinsip Rumah Pangan Lestari dengan
menambahkan intensifikasi pemanfaatan pagar hidup, jalan desa dan fasilitas
umum, lahan terbuka hijau, serta mengembangkan pengolahan dan pemasaran
hasil. Satu kawasan harus menentukan komoditas pilihan yang dapat
dikembangkan secara komersial.
19. Kebun Bibit Desa (KBD)
Kebun Bibit Desa adalah kebun yang dibangun kawasan lokasi pengembangan
RPL yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bibit/benih untuk rumah tangga
dan kawasan sehingga pemanfaatan pekarangan bersifat lestari. KBD di bangun
dan dilaksanakan secara partisipatif oleh kelompok tani pelaksana KRPL.

VI. TAHAP PELAKSANAAN


1. Persiapan
- Pengumpulan informasi awal tentang potensi sumberdaya,

lokasi dan kelompok sasaran.

5
- Pertemuan dengan dinas terkait untuk mencari kesepakatan

dalam penentuan calon kelompok sasaran dan lokasi.


- Koordinasi dengan Dinas terkait lainnya di Kabupaten/Kota.
- Memilih pendamping yang menguasai teknik pemberdayaan

masyarakat sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.


2. Pembentuan Kelompok
Kelompok sasaran adalah rumah tangga atau kelompok rumah tangga dalam

satu Rukun Tetangga, Rukun Warga atau satu dusun/kampung. Pendaatan yang

digunakan adalah partisifatif.


3. Sosialisasi
Menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan dan membuat kesepakatan awal

untuk rencana tindak lanjut yang akan dilakukan. Kegiatan sosialisasi dilakukan

pada kelompok sasaran dan pemuka masyarakat serta petugas pelaksana dari

instansi terkait.
4. Penguatan Kelembagaan Kelompok
Dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kelompok ;
- Mengambil keputusan bersama melalui musyawarah
- Menaati keputusan yang telah ditetapkan
- Memperoleh dan memanfaatkan informasi
- Bekerjasama dalam kelompok (sifat kegotong-royongan)
- Bekerjasama dengan aparat maupun dengan kelompok-

kelompok masyarakat lainnya


5. Perencanaan
Kegiatan berupa rancang bangun pemanfaatan lahan pekarangan dengan

menanam berbagai tanaman pangan, sayuran dan obat keluarga, ikan dan ternak,

diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal, Pelestarian tanaman pangan

untuk masa depan, kebun bibit desa, serta pengelolaan limbah rumah tangga.
6. Pelatihan
Pelatihan dilakukan sebelum pelaksanaan dilapang. Jenis pelatihan yang

dilakukan diantaranya : teknik budidaya tanaman pangan, buah dan sayuran, toga,

teknik budidaya ikan dan ternak, pembenihan dan pembibitan, pengolahan hasil

dan pemasaran serta teknologi pengelolaan limbah rumah tangga. Jenis pelatihan
6
lainnya adalah tentang penguatan kelembagaan. Pelatihan harus sesuai kebutuhan

masyarakat.
7. Pelaksanaan
Kegiatan dilakukan oleh kelompok dengan pengawalan teknologi oleh

peneliti, penyuluh dan petani andalan. Secara bertahap pelaksanaan ini diarahkan

untuk menuju pada pencapaian kemandiriaan pangan rumah tangga, diversifikasi

pangan untuk masa depan, pengelolaan kebun bibit desa, dan peningkatan

kesejahteraan.

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)

Tingkat Kabupaten Kotawaringin Timur 2015, sebagai berikut :

BULAN
No URAIAN KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Penyusun Petunjuk Teknis

2. Identifikasi Calon Penerima dan


Calon Lokasi

2. Pertemuan dengan penyuluh


pendamping, kelompok sasaran
dan lokasi.

3. Sosialisasi ke kelompok sasaran


mengenai tindak lanjut yang akan
dilakukan.

5. Pembinaan Monitoring dan


evaluasi

8. Pembiayaan
Pembiayaan Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di

Kabupaten Kotawaringin Timur dibebankan pada DIPA Satker Badan Ketahanan

Pangan dan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Kalimantan Tengah Kode Rek.

7
018.11.149214. 1816.001.002.014.A.573111 Pada Dinas Pertanian Peternakan

Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kotawaringin Timur.


9. Monitoring dan evaluasi
Dilaksanakan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan kawasan

dan menilai kesesuaian kegiatan yang telah dilaksanakan dengan perencanaan.

También podría gustarte