Está en la página 1de 17

ANALISIS VARIANSI (ANAVA)

ANAVA SATU JALUR, ANAVA DUA JALUR, METODE SCHEFFE


ANAVA SATU & DUA JALUR, DAN ANAVA TIGA JALUR

Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Metoda Statistika

Dosen Pengampu :

Disusun Oleh:

1. Vina Risky Ambarwati 23070160


2. Zainatul Maulidiyah 23070160
3. Jundina Amajida 23070160
4. Ria Oktaviani 23070160153

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN S1-TADRIS MATEMATIKA

2017
PEMBAHASAN

A. Analisis Varians Satu Jalan


Yang dimaksud dengan analisis varians satu jalan adalah analisis varians
yang digunakan untuk mengolah data yang hanya mengenal satu variabel
pembanding.

Langkah langkah dalam anava ini adalah :

1. Mengelompokkan sekor berdasarkan kategori


Tabel 1
Pengelompokkan Prestasi Praktik Menurut Kelompok Dukungan Orang
Tua Siswa
Sangat Mendukung Mendukung (M) Tidak Mendukung
(SM) (TM)
49 36 36 36 29 45 33 45 39
37 35 47 37 28 30 34 35 40
46 38 34 48 47 31 30 34 47
37 34 49 42 39 32 44 35
34 40 35 35 48 49 36 40
30 31 48 31 38 33 46
Jumlah = 15 org Jumlah = 18 org Jumlah = 17 org

2. Membuat tabel statistik


Tabel 2
Tabel Statistik untuk Anava Tunggal

KLp
SM M TM Jumlah
Harga
nk 15 18 17 50 (N)
X 37.67 38,67 38,35
X 564 696 652 1912
X2 21654 27838 25568 75060

3. Membuat Tabel Rumus Unsur Persiapan Anava

Sumber
Jumlah Kuadrat (JK) d.b. MK F
Variasi

JK = (Xk)2 /nk - (XT) dbk = K-1 MKk = JKk/dbk F0 =


Kelompok 2
/ nk MKk/MKd
(K) dbd = N-K MKd = JKd/dbd
JKd = JKT-JKk
Dalam (d)

JKT = XT2[(XT)2/nk] db = N-1


Total (T)

Tabel 3
Rumus Unsur Tabel Persiapan Anava Satu Jalan

4. Menghitung harga-harga yang ada di table persiapan Anava Satu Jalan


5. Memasukkan harga-harga dalam tabel ringkasan anava

Sumber JK d.b. MK Fo P
Variasi
Kelompok 9,6376 (3-1) = 2 4,8188 4,8188 >0,05
= 0,117
41,1805
(K)

1935,4824 (50-3) = 41,1805


Dalam (d) 47
1945,12
Total (t) (50-1) =
49

Setelah mendapatkan harga F kemudian konsultasikan ke dalam tabel F


dengan memperhitungkan dbf = dbk lawan dbd. Setelah harga F ditemukan dan
dikonsultasikan dengan tabel F, langkah selanjutnya adalah mengadakan
pengujian terhadap harga rerata untuk setiap kelompok sampel. Perhitungan
pengujian dilakukan pada setiap pasangan harga rerata, yang dilakukan dengan
uji-t. Menurut peraturan lama, pengujian rerata (uji joli) hanya dilakukan jika
harga F0 signifikan. Belakangna disarankan oleh para ahli bahwa uji-t terhadap
setiap pasangan harga rerata selalu dilakukan walaupun harga F0 tidak signifikan.
Rumus yang dilakukan pada uji joli adalah :
X1 2
0 = 1 1
( + )
1 2

Hasil harga t dikonsultasikan dengan tabel t dengan d.b. = ( n1 + n2 2 ).


Oleh karena yang diuji joli ada tiga harga rerata, maka lakukan uji joli sebanyak
tiga kali.

B. Metode Scheffe Analisis Variansi Satu Jalan


C. Analisis Varians Dua Jalan
Analisis varians dua jalan merupaka teknik analisis data penelitian dengan
desain faktorial dua faktor. Dalam penelitian ini terdapat dua variable yang
digunakan untuk dasar peninjauan sekor utntuk variable terikat. Anava dua jalan
mempunyai judul kolom dan judul baris dengan menggunakan klasifikasi dua
variable yang digunakan sebagai dasar tinjauan sekor untuk variable terikat.
Anava dua jalan yang juga disebut dengan anava modal AB mempunyai dua
variabel. Model diagram analisis dua jalan dapat berupa dua alternative sbb.
Alternatif 1 Alternatif 2
A-1 A-2 A
A-1 A-2
B1 B2 B3 B1 B2 B3 B
1 2 3 4 5 6 B1 1 4
B2 2 5
B3 3 6
Langkah langkah dalam anava ini adalah :

1. Mengelompokkan sekor berdasarkan kategori


Tabel 4
Pengelompokan data anava dua jalan dengan tabel ( 3 x 3 )
A
A-1 A-2 A-3
B
49 40 31 45 48 48 47 49
B1 46 35 29 38 47 44 10
5 6 4
34 36 37 47 35 36 37 35 39 40 40
B2 34 30 36 31 39 42 33 35 34
7 8 6
37 34 38 31 49 30 33 34 36
48 28 30 46 32
B3
3 5 45
7

2. Membuat tabel statistik


Tabel 5
Tabel Statistik untuk Anava Dua Jalan dengan Tabel ( 3 x 3 )
B Statistik A1 A2 A3 Jlh
N 5 6 4 15
X 180 225 175 631
B1
X2 6714 11127 7771 27201
X 36 42,5 43,75 -
N 7 7 6 20
B2 X 254 255 221 730
X2 9382 9361 8191 26934
X 36,43 36,83 -
N 3 5 7 15
X 109 168 256 551
B3
X2 3969 7350 9606 20925
X 36,33 37,2 36,57 -
N 15 18 17 50
Jlh. X 564 696 652 1912
X2 21654 2783 25568 75060

3. Membuat Tabel Rumus Unsur Persiapan Anava


Tabel 6
Rumus Unsur Tabel Persiapan Anava Dua Jalan
Sumber
Jumlah Kuadrat Db MK Fo P
Variasi
Antara A ( )2 ( )2 A-1 (2) JK MK
JK =

MK

( )2 ( )2
Antara B JK = B-1 (2)
JK MK

MK

JK MK
Antara AB ( )2 ( )2 dbA x dbB (4)
JK = MK

(Interaksi)
JKA - JKB
JK

Dalam (d) dbT-dbA-dbB-
JKd = JKA JKB - JKAB
dbAB
Total (T) ( )2 N-1 (49)
JKT = ( )2-

4. Menghitung harga-harga yang ada di table persiapan Anava Dua Jalan


Seperti pada waktu anava tunggal, pada pengerjaan anava gandapun sama,
yakni sesudah ditemukan harga F, signifikan maupun tidak, harus dilanjutkan
dengan perhitungan uji joli. Untk anava ganda yang memiliki sel sebanyak 9
buah, uji jolinya bukan hanya 9 tetapi 36 kali.

D. Metode Scheffe Untuk ANAVA Dua Jalur


Uji scheffe dikembangkan oleh Henry Scheffe (1959). Langkah-langkah
komparasi ganda dengan metode Scheffe untuk analisis variansi dua jalan pada
dasarnya sama dengan langkah-langkah pada komparasi ganda untuk analisis
variansi satu jalan. Bedanya ialah pada analisis variansi dua jalan terdapat empat
macam komparasi, yaitu komparasi ganda rataan antara :

(1) baris ke-i dan baris ke-j,

(2) kolom ke-i dan kolom ke-j,

(3) sel ij dan sel kj (sel-sel pada kolom ke-j), dan

(4) komparasi ganda antara sel pada baris dan kolom yang tidak sama.

Komparasi Rataan Antar Baris

Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar baris adalah :

Fi j
X i X j
2

1 1
RKG
ni n j

dengan

Fi j = nilai Fobs pada pembandingan baris ke-i dan baris ke-j

X i = rataan pada baris ke-i

X j = rataan pada baris ke-j


RKG = rataan kuadrat galat yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi

n i = ukuran sampel baris ke-i

n j = ukuran sampel baris ke-j

Daerah kritik untuk uji itu ialah:


DK F F p 1F ; p 1; N pq
Komparasi Rataan Antar Kolom

Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar kolom adalah :

Fi j
X i X j
2

1 1
RKG
ni n j

dengan daerah kritik :


DK F F p 1F ; p 1, N pq
Makna dari lambang-lambang pada komparasi ganda rataan antar kolom ini mirip
dengan makna lambang-lambang komparasi ganda rataan antar baris; hanya
dengan mengganti baris menjadi kolom.

Komparasi Rataan Antar Sel Pada Kolom yang Sama

Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama adalah
sebagai berikut :

Fij kj
X ij X ikj
2

1 1
RKG
nij nkj

dengan :
Fijkj = nilai Fobs pada pembandingan rataan pada sel ke - ij dan rataan pada sel

ke - kj

X ij = rataan pada sel ke - ij

X kj = rataan pada sel ke - kj

RKG = rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi

nij = ukuran sel ke - ij

n jk = ukuran sel ke - kj

Daerah kritik untuk uji itu ialah :


DK F F pq 1F ; pq1; N pq
Komparasi Rataan Antar Sel Pada Baris yang sama

Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar sel pada baris yang sama adalah
sebagai berikut :

Fij ik
X ij X ik
2

1 1
RKG
nij nik

Daerah kritik untuk uji itu ialah :


DK F F pq 1F ; pq1; N pq
Contoh Soal :

46 siswa hendak dibandingkan nilai ulangan nya dengan memberikan les


tambahan. Percobaan dilakukan menggunakan 2 kelas dengan 2 metode mengajar
yang berbeda dan dengan gender guru yang berbeda. Apakah terdapat perbedaan
antara metode yang diajarkan ?
LAKI LAKI PEREMPUAN
CERAMAH
DISKUSI (X2) CERAMAH (X1) DISKUSI (X2)
(X1)
5 5 5 7
5 5 5 7
5 5 5 7
5 6 6 7
5 6 6 8
5 6 6 8
5 6 6 8
5 7 6 8
5 7 6 8
6 7 6 8
6 7 7 8
6 7 7 8
6 7 7 9
6 7 7 9
6 8 7 9
6 8 7 9
6 8 7 9
7 8 7 9
7 9 7 9
7 9 8 9
7 9 8 9
7 9 8 9
8 9 8 9

Langkah Langkah Menjawab

Menentukan Hipotesis (H0 dan Ha) dalam bentuk statistika


H0 LA-PA : =

Ha LA-PA :

H0 LB-PB : =

Ha LB-PB :

H0 LA-LB : =

Ha LA-LB :

H0 PA-PB : =

Ha PA-PB :

H0 LA-PB : =

Ha LA-PB :

H0 LB-PA : =

HaLB-PA :

Tabel Statistik Induk

Guru Laki-Laki Guru Perempuan


Ceramah Diskusi Ceramah Diskusi
X1 X22 X2 X22 X1 X12 X2 X22
5 25 5 25 5 25 7 49
5 25 5 25 5 25 7 49
5 25 5 25 5 25 7 49
5 25 6 36 6 36 7 49
5 25 6 36 6 36 8 64
5 25 6 36 6 36 8 64
5 25 6 36 6 36 8 64
5 25 7 49 6 36 8 64
5 25 7 49 6 36 8 64
6 36 7 49 6 36 8 64
6 36 7 49 7 49 8 64
6 36 7 49 7 49 8 64
6 36 7 49 7 49 9 81
6 36 7 49 7 49 9 81
6 36 8 64 7 49 9 81
6 36 8 64 7 49 9 81
6 36 8 64 7 49 9 81
7 49 8 64 7 49 9 81
7 49 9 81 7 49 9 81
7 49 9 81 8 64 9 81
7 49 9 81 8 64 9 81
7 49 9 81 8 64 9 81
8 64 9 81 8 64 9 81
Statistik Total
n 23 23 23 23 N=92

136 165 152 191 644

2 822 1223 1024 4667 4667

5,9 7,2 6,6 8,7 7

Dipilih = 0,05

Jenis Kelamin Metode Mengajar


Ceramah (A) Diskusi (B)
Laki laki (L) 5,9 7,2
Perempuan (P) 6,6 8,3
Menghitung Fhitung

( )2
=
1 1
( + )

Yang akan diuji adalah H0 LA-LB : = , maka

(5,9 7,2 )2 1,69


0 = = = 19,435
1 1 0,087
1,00 (23 + 23)

Yang akan diuji adalah, maka H0 PA-PB : = , maka

(6,6 8,3 )2 2,89


0 = = = 33,235
1 1 0,087
1,00 (23 + 23)

Yang akan diuji adalah, maka H0 LA-PA : = , maka

(5,9 6,6 )2 0,49


0 = = = 5,635
1 1 0,087
1,00 (23 + 23)

Yang akan diuji adalah, maka H0 LB-PB : = , maka

(7,2 8,3)2 1,21


0 = = = 13,915
1 1 0,087
1,00 (23 + 23)

Menghitung Ftabel

Ftabel = (,1 ,) = (0,5:21 ;922) = (0,5;1;90) = 4,0

Kesimpulan

Untuk H0 LA-LB : =

Karena Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak , artinya siswa dengan metoda
mengajar ceramah dan diskusi pada guru laki-laki mempunyai rerata prestasi
belajar yang berbeda / signifikan .
Untuk H0 PA-PB : =

Karena Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak , artinya siswa dengan metoda mengajar
ceramah dan diskusi dengan guru perempuan mempunyai rerata prestasi belajar
yang berbeda / signifikan .

Untuk H0 LA-PA : =

Karena Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak , artinya siswa dengan metoda mengajar
ceramah dengan guru laki laki maupun guru perempuan mempunyai rerata
prestasi belajar yang berbeda / signifikan.

Untuk H0 LB-PB : =

Karena Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak , artinya siswa dengan metoda mengajar
diskusi dengan guru laki laki maupun guru perempuan mempunyai rerata
prestasi belajar yang berbeda / signifikan.

Sehingga diketahui bahwa,

Artinya metode mengajar ceramah dan diskusi baik pada guru laki- laki maupun
guru perempuan terdapat perbedaan atau signifikan.

F. Analisis Varians Tiga Jalan


Dari uraian tentang jumlah kuadrat untuk anava dua jalan dapat diketahui
bahwa JK ant merupakan jumlah dari JKA , JKB , JKAB. Untuk anava tiga jalan,
karena juga terdapat pengaruh faktor utama dan faktor interaksi, maka hubungan
antara jumlah kuadrat total,, jumlah kuadrat antara dan jumlah kuadrat dalam sbb :

JKtot = JKant + JKdal

JKA+ JKB+ JKABS+ JKAC+ JKBC+ JKABC


faktor utama faktor interaksi
Langkah langkah dalam anava ini sama dengan anava dua jalan.
Rumus Unsur Tabel Persiapan Anava Tiga Jalan

Sumber
Jumlah Kuadrat (JK) d.b MK F0 P
Variasi
Antara A ( )2 ( )2 A-1 JK MK
JKA =
MK

( )2 ( )2
JKB = MK
Antara B B-1 JK
MK
( )2 ( )2
JKC =
JK MK
Antara C C-1
MK
( )2 ( )2
JKAB = - JKA-JKB

JK MK
Interaksi AB dbA x
dbB MK
( )2 ( )2
JKAC = - JKA-JKC

JK MK
Interaksi AC dbA x
MK
dbC
( )2 ( )2
JKBC = - JKB-JKC

JK MK
Interaksi BC dbB x
MK
( )2 ( )2
dbC
JK BC = - JKA-

JKB-JKC-JKAB-JKAC-JKBC
Interaksi dbA x JK MK
ABC JKd = JKT-JKant dbB x
MK
= JKT JKA JKB JKC JKAB dbC
JKAC - JKBC
Dalam JK
dbT

dbant

Total ( 2 ) N-1
JKA = 2
Derajat kebebasan ( d.b ) yang digunakan untuk konsultasi adalah : d.b
faktor pembilang lawan d.b.d sebagai penyebut. Pedoman untuk mengadakan
interpretasi terhadap harga F0 adalah :

Jika F0 Ft 1% Jika F0 Ft 5% Jika F0 Ft 5%


1. Harga Fo yang 1. Harga Fo yang 1. Harga Fo yang
diperoleh sangat diperoleh signifikan diperoleh tidak
signifikan 2. Ada perbedaan rerata signifikan
2. Ada perbedaan rerata secara signifikan 2. Tidak ada perbedaan
secara signifikan 3. Hipotesa Nihil (Ho) rerata secara
3. Hipotesa Nihil (Ho) ditolak p < 0,05 atau signifikan
ditolak p = 0,01 3. Hipotesa tidak Nihil
4. p < 0,05 atau p = 0,01 (Ho) diterima p > 0,01
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta


http://www.undiksha.ac.id/e-learning/staff/dsnmateri/4/1-54.pdf

También podría gustarte