Está en la página 1de 10

Vol. 5, No.

2, Juli 2009 ISSN 0216 - 0544

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN


TERPADU SISTEM INFORMASI PUSKESMAS (SPT SIMPUS)
DENGAN METODE BPR
*
Roy Rendra Wijaya, ** Noor Ifada, *** Achmad Jauhari
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo
Jl. Raya Telang PO. BOX 2, Kamal, Bangkalan, Madura, 69162
E-Mail: * putu_janoko@yahoo.com, ** noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id,
***
arik_chong@yahoo.co.id

Abstract
Health Department as one of public services needs an accurate and trustworthy
information system to increase its services. The available information system-
Integreted Report System of SIMPUS has yet to support infoormation needed by
Health Department in a Regency. In order to know the up to date information from
Puskesmas ( Community Health Center), the institution needs to improve information
system to support its performance. This research designed web application on a multi
user of Integreted Report System of (SIMPUS), it was purposed for all of the
employees in local network of Regency Public Service. This system was developed
with Business Process Redesign (BPR). It also redesigned the system to repair the
inefficiency of the previous system and to add the security function in the new system.
Input of the system is patient visit, diagnosis, recipes, and charge of Puskesmas
(Community Helath Center) report and other previous system informations. Out put
of the system is graphic of patient visit, recapitulation report, and mapping the
spreading of deseases.
Key words: Integrated Report System, mapping the spreading of deseases, Business
Process Redesign, BPR.

PENDAHULUAN digunakan untuk membuat data pelaporan pada


periode waktu tertentu yang selanjutnya data
Sistem informasi kesehatan merupakan salah tersebut dikirimkan ke dinas kesehatan. Data
satu bentuk pokok Sistem Kesehatan Nasional pelaporan antar Puskesmas di tingkat
(SKN) yang dipergunakan sebagai dasar dan kabupaten memiliki struktur data yang sama.
acuan dalam penyusunan berbagai kebijakan, SPT SIMPUS merupakan sistem informasi
pedoman dan arahan penyelenggaraan yang digunakan di tingkat dinas kesehatan.
pembangunan kesehatan serta pembangunan Sistem ini dikembangkan untuk memenuhi
berwawasan kesehatan. Sistem informasi kebutuhan dinas kesehatan dalam mengelola
kesehatan nasional dikembangkan dengan data-data yang dimiliki. Data dinas kesehatan
memadukan sistem informasi kesehatan daerah diperoleh dari sumber kesehatan masyarakat
dan sistem informasi lain yang terkait [1]. yaitu Puskesmas. Data dari Puskesmas
Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS) dan kemudian diekstrak oleh SPT SIMPUS. Pada
Sistem Pelaporan Terpadu SIMPUS (SPT penelitian ini, dinas kabupaten yang akan
SIMPUS) telah dikembangkan di berbagai dijadikan obyek penelitian adalah Dinas
jajaran dinas kesehatan kabupaten yang ada di Kesehatan Kabupaten Kulonprogo.
Indonesia. SIMPUS merupakan perangkat Beberapa penelitian telah dilakukan
lunak yang digunakan Puskesmas untuk berkaitan dengan pengembangan SIMPUS
merekam data kunjungan pasien rawat jalan. [2,3] dan SPT SIMPUS [4,5]. Sistem yang
Data kunjungan pasien disimpan dan digunakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten

94
Wijaya dkk, Perancangan dan Pengembangan Sistem Pelaporan... 95

Kulonprogo saat ini adalah berupa aplikasi BPR (Business Process Redesign) merupakan
desktop yang dikembangkan menggunakan studi, analisis, dan perancangan ulang proses
aplikasi Delphi dengan basisdata Paradox. bisnis mendasar untuk mengurangi biaya
SIMPUS dan SPT SIMPUS dikembangkan dan/atau memperbaiki pertambahan nilai bisnis
oleh Laboratorium Statistika dan Komputer [6]. BPR melibatkan pembuatan perubahan
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas sistem informasi ataupun proses bisnis dengan
Kedokteran Universitas Gadjah Mada tujuan untuk mengurangi atau memperbaiki
Yogyakarta. ketidakefisienan sistem sebelumnya ataupun
Sistem aplikasi desktop SPT SIMPUS yang menambahkan fungsi baru dalam proses bisnis.
telah ada memiliki beberapa kekurangan yang Dalam BPR, sistem informasi
perlu dibenahi. Pertama, diperlukan proses didokumentasikan dan dianalisis dengan
instalasi setiap kali ingin menjalankan aplikasi seksama agar jadwal, biaya dan tiap langkah
ini pada suatu komputer. Kedua, keamanan atau tugas yang ditambahkan benar-benar
sistem informasi tidak terjaga dikarenakan mampu memberi nilai tambah ke organisasi.
sistem mengijinan siapa pun untuk dapat Sistem informasi kemudian dirancang ulang
mengakses sistem tanpa perlu login terlebih untuk mendapatkan efisiensi yang maksimum
dahulu. Ketiga, perawatan sistem untuk dan biaya yang serendah mungkin.
memastikan bahwa aplikasi berjalan dengan Implementasi sistem informasi BPR dibagi
baik membutuhkan waktu yang lama karena menjadi dua cara, yaitu dengan membangun
administrator harus memeriksa setiap sistem informasi sendiri atau membeli paket
komputer yang akan menjalankan aplikasi ini perangkat lunak komersial. Dalam BPR tiap
satu persatu. Keempat, pembaharuan data proses bisnis dipelajari dan dianalisis secara
kunjungan pasien, diagnosis pasien, resep dan mendalam untuk mencari kekurangan, nilai
biaya harus dilakukan pada setiap komputer pengembalian, dan kemungkinan penghapusan
yang akan menjalankan aplikasi ini agar data atau penyingkatan beberapa proses yang tidak
yang diperoleh up to date. diperlukan lagi. Setelah proses bisnis dirancang
Dinas kesehatan merasakan perlunya ulang, dilanjutkan dengan mencari teknologi
pembenahan pada Sistem Pelaporan Terpadu informasi yang paling baik untuk diterapkan
SIMPUS. Pengembangan sistem akan pada sistem yang diperbaiki. Tahapan ini
dilaksanakan dengan menggunakan metode adalah untuk menciptakan sistem informasi dan
BPR (Business Process Redesign). Sistem yang proyek pengembangan aplikasi baru untuk
baru diharapkan mampu menghasilkan mengimplementasikan atau mendukung proses
data/informasi yang akurat, tepat waktu dan bisnis.
lengkap, sehingga dapat meringankan
pekerjaan dinas kesehatan dan mampu menjadi RANCANGAN SISTEM WEB SPT
pedoman dalam penyusunan perencanaan SIMPUS
kesehatan di tingkat kabupaten.
Penelitian ini dilakukan untuk membuat Web SPT SIMPUS (Sistem Pelaporan Terpadu
Sistem Pelaporan Terpadu SIMPUS berbasis SIMPUS) merupakan sistem informasi berbasis
web yang dapat diakses di jaringan lokal dinas web yang dibangun untuk menggantikan
kesehatan dengan masukan berupa data aplikasi desktop SPT SIMPUS di dinas
kunjungan pasien, diagnosis, resep, dan biaya kesehatan kabupaten. Sistem ini dikembangkan
dari data pelaporan Puskesmas, maupun dari dengan kemampuan multi user dengan tujuan
data sistem informasi sebelumnya yang agar seluruh pegawai dapat menggunakannya
digunakan dinas kesehatan kabupaten. Data di jaringan lokal.
yang digunakan dalam penelitian adalah data
yang diperoleh dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Kulonprogo. Pada penelitian ini,
penggunaan kata "sistem sebelumnya"
mengacu pada aplikasi desktop SPT SIMPUS.

BPR (BUSINESS PROCESS


REDESIGN)
96 Jurnal Ilmiah KURSOR Vol. 5, No. 2, Juli 2009, hlm.94-103

sistem disesuaikan dengan sistem sebelumnya.


Sistem ini dibangun dengan menggunakan data
Sistem Pelaporan Terpadu SIMPUS di
Kabupaten Kulonprogo, periode 1 Januari 2007
sampai 31 Agustus 2007. Struktur data yang di-
upload menyesuaikan data dari sistem
sebelumnya dan bukan berasal dari sistem
informasi lain yang sejenis.
Proses BPR yang digunakan dapat dibagi
menjadi dua tahapan, yaitu tahap rancangan
UML dan tahap teknis. Tahapan rancangan
UML (Gambar 1) dimulai dengan pendataan
seluruh proses/fungsi yang dimiliki oleh sistem
sebelumnya. Dari masing-masing proses/fungsi
tersebut akan ditentukan apakah ia memerlukan
perancangan ulang atau tidak. Tahap
Gambar 1. Diagram alir untuk tahap rancangan perancangan ulang akan memerlukan evaluasi
UML. terhadap proses/fungsi yang baru. Pada
akhirnya, seluruh proses/fungsi yang telah
Di dalam sistem yang baru ini ditambahkan disepakati akan didokumentasikan SOP-nya
beberapa fungsi baru yang tidak disediakan dalam bentuk use case, activity diagram, dan
pada sistem sebelumnya. Tambahan fungsi sequence diagram. Sistem yang dirancang
pengaman dan pembagian hak akses pengguna memiliki use case diagram seperti yang terlihat
terhadap sistem dilakukan agar setiap pengguna pada Gambar 2.
login terlebih dahulu sebelum dapat mengakses Web SPT SIMPUS memiliki dua buah level
sistem. Pembagian hak akses bertujuan untuk user, yaitu level user biasa dan level admin.
menambah tingkat keamanan. Administrator Perbedaan antara kedua level tersebut adalah
memiliki akses untuk melakukan perubahan bahwa di dalam level user tidak terdapat menu
sistem, sedangkan pengguna (user) biasa hanya PELAPORAN untuk melakukan upload data
dapat membaca data yang ditampilkan sistem. SIMPUS dan untuk menghapus data pelaporan.
Fungsi time out disediakan untuk menghapus Masing-masing use case (Gambar 2)
session secara otomatis jika dalam waktu kemudian dijabarkan menjadi sequence
kurang lebih 15 menit tidak ada aktifitas yang diagram sebagai berikut:
dilakukan oleh pengguna. Hal ini bertujuan 1. Menambah User Biasa. Aplikasi web SPT
untuk memperkecil kemungkinan rusaknya SIMPUS dikembangkan untuk aplikasi
data yang diakibatkan oleh pengguna lain, multi user dengan kelebihan setiap user
secara disengaja maupun tidak disengaja. dapat mengakses sistem secara bersamaan.
Untuk dapat mengakses sistem pengguna Untuk itu, admin memiliki kewenangan
diharuskan untuk login ulang. menambah user yang diijinkan mengakses
Web SPT SIMPUS dikembangkan dengan sistem.
menggunakan metode analisis sistem BPR 2. Menambah Data Dasar. Langkah pertama
(Business Process Redesign) dengan cara penggunaan web SPT SIMPUS adalah
membangun perangkat lunak sendiri yaitu memasukkan data-data dasar dinas
merancang ulang sistem untuk menghilangkan kesehatan. Data-data ini nantinya digunakan
ketidakefisienan sistem sebelumnya [6]. Untuk untuk analisa grafik kunjungan harian,
perancangan ulang diperlukan pembelajaran rekapitulasi laporan dan sistem pemetaan.
terhadap sistem yang telah ada. Masukan dari 3. Upload Data Pelaporan. Upload data
sistem ini dikembangkan agar dapat menerima pelaporan digunakan untuk mencopy data
data dari SPT SIMPUS sebelumnya maupun kunjungan dalam periode tertentu dari setiap
tabel pelaporan SIMPUS dari setiap Puskesmas ke dalam database web SPT
Puskesmas. Untuk hal itu, diperlukan sebuah SIMPUS.
converter khusus untuk mengkonversi data dari 4. Hapus Data Pelaporan. Pada web SPT
basisdata paradox menjadi bentuk yang dapat SIMPUS disediakan fasilitas untuk
diterima oleh web SPT SIMPUS. Keluaran dari menghapus data pelaporan dalam periode
Wijaya dkk, Perancangan dan Pengembangan Sistem Pelaporan... 97

dan Puskesmas tertentu. Fasilitas ini menyesuaikan dengan frame work CakePHP
menghapus secara permanen tanpa [7], penghilangan sejumlah field untuk data
membuat back up data. yang dapat diperoleh dari field yang lain,
5. Mencetak Rekapitulasi Laporan. perbaikan relasi antar tabel dengan tujuan
Rekapitulasi laporan digunakan untuk untuk menghilangkan pengulangan yang tidak
merekap data kunjungan pasien dengan perlu (data redundan), perubahan penamaan
parameter menyesuaikan dengan jenis field dengan tujuan untuk memudahkan
rekapitulasi yang dipilih. Hasil akhir dari penyeleksian tabel pada saat pemrograman,
rekapitulasi laporan berupa berkas pdf. penambahan tabel users untuk memberikan
6. Menampilkan Grafik Kunjungan. Grafik akses pada pengguna sistem, penambahan tabel
kunjungan digunakan untuk menampilkan sexes dan visit_groups untuk mengelompokkan
grafik kunjungan pasien dengan parameter jenis kelamin dan jenis kunjungan. Rancangan
menyesuaikan jenis grafik kunjungan yang ulang basisdata dapat dilihat dari CDM pada
dipilih. Hasil akhir dari grafik kunjungan Gambar 3.
berupa grafik analisa. Hasil rancangan sistem diimplementasikan
7. Mencetak Pemetaan Penyebaran Penyakit. dengan menggunakan bahasa pemrograman
Pemetaan Penyebaran Penyakit digunakan PHP dan basisdata MySQL. Pembuatan aplikasi
untuk menampilkan pemetaan penyebaran menggunakan frame work CakePHP untuk
penyakit pada periode, diagnosis dan menerapkan arsitektur MVC, Fpdf untuk
kunjungan kasus tertentu. Hasil akhir dari menghasilkan berkas pdf, Open Flash Chart
pemetaan penyebaran penyakit berupa untuk menampilkan grafik, format gambar GIF
gambar peta dan informasi kunjungan (Graphic Interchange Format) dengan warna
pasien semua desa di Kabupaten hitam sebagai garis pembatas desa dan warna
Kulonprogo. Informasi peta yang putih sebagai wilayah desa, dan untuk
ditampilkan dibagi menjadi enam kelompok pemetaan menggunakan Pustaka GD (Graphics
warna yang menunjukkan tingkat kunjungan Draw) untuk memanipulasi gambar. Pada peta,
pasien. bentuk garis pembatas desa tidak boleh
terputus agar data desa yang ditampilkan
Tahap teknis proses BPR merupakan proses
akurat. Untuk dapat menggunakan aplikasi ini,
perancangan ulang basisdata dan pembuatan
seluruh komputer client harus telah memiliki
aplikasi sistem. Basisdata SPT SIMPUS
aplikasi Flash Player dan Acrobat Reader agar
dirancang ulang dengan tujuan untuk
dapat menampilkan grafik dan berkas PDF
mengurangi atau memperbaiki ketidakefisienan
(Portable Document Format).
sistem sebelumnya. Perancangan ulang
meliputi perubahan penamaan tabel untuk

Web SPT SIMPUS

menampilkan grafik kunjungan menambah data das ar


<<include>>

<<include>>

upload data

mencetak rekapitulas i laporan <<include>> admin


Us er bias a
<<include>>

hapus data pelaporan


mencetak pemetaan penyebaran
penyakit

menambah us er bias a

Gambar 2. Use Case Diagram Sistem Web SPT SIMPUS.


98 Jurnal Ilmiah KURSOR Vol. 5, No. 2, Juli 2009, hlm.94-103

visit_groups sexs patient_types hospitals tariffs


units
poli_references vig_id <pi> BIN1 <M> sex_id <pi> BIN1 <M> pat_id <pi> A2 <M> hos_id <pi> A2 <M> tar_id <pi> A2 <M>
vig_nama A4 <M> sex_nama A6 <M> pat_jenis A10 hos_rs A30 uni_id <pi> A2 <M> tar_nama A10
por_id <pi> A2 <M>
uni_unit A10 tar_js DC6,0
por_rujukan A30 Key_1 <pi> Key_1 <pi> Key_1 <pi> Key_1 <pi>
Key_1 <pi> tar_jp DC6,0
Key_1 <pi>
Key_1 <pi> mempunyai11

works data_dasar2 expenses


data_dasar4 data_dasar3 data_dasar6 tariff_groups
wor_id <pi> A2 <M> data_dasar5 exp_frekuensi tinyint(3)
wor_pekerjaan A20 tag_id <pi> A2 <M>
data_dasar1 exp_jumlah DC6,0
tag_kelompoktarif A21
Key_1 <pi> exp_bayar BIN1
pembayaran mempunyai12 Key_1 <pi>
data_dasar7
consignors
visits
con_id <pi> A2 <M> data_dasar8 groups
vis_noregistrasi <pi> A15 <M> data_dasar10
con_pengirim A10
vis_tanggal D gro_id <pi> A2 <M>
Key_1 <pi> gro_kelompokumur A10
pus_healths mendapat vis_kartusehat A13
recipes pus_id <pi> A8 <M> Key_1 <pi> Key_1 <pi>
laporan pus_puskesmas A20
rec_jumlah mediumint(8) actions
rec_bulannya A2 pus_kepala A30
pus_nip1 A11 mempunyai1 periksa act_id
data_dasar9 <pi> A2 <M>
rec_tahunnya A4 poli_villages diagnosis act_tindaklanjut A10
pus_petugas A20
pus_nip2 A11 pol_id <pi> A8 <M> dia_kasus A1 Key_1 <pi>
pus_hpkepala A15 pol_namapolindes A20 mempunyai10
pus_hppetugas A15 Key_1 <pi> diseases
pus_telponpuskesmas A12 kesakitan
dis_id <pi> A4 <M>
mengambil pus_telponkepala A12 mempunyai2 mempunyai8 dis_icdx A5
pus_telponpetugas A12 sub_districts dis_nama A50
pus_jenis A5 pos_groups
dis_lb BIN1
pos_id <pi> A8 <M> sub_id <pi> A10 <M>
drugs Key_1 <pi> Key_1 <pi>
pos_namaposyandu A20 sub_kelurahan A20
dru_id <pi> A4 <M> mempunyai7 sub_luas DC8,0
dru_nama A50
profils mempunyai3 Key_1 <pi> sub_pddlaki SI
dru_kelas A7 pro_id <pi> A10 <M> sub_pddwanita SI
dru_satuan A5 pro_namadinas A40 sub_jmldusun tinyint(3)
mempunyai4 put_helpers mengambil
dru_harga DC8,0 pro_alamat A40 mempunyai6 sub_desax SI
dru_kodegol A3 pro_kota A10 put_id <pi> A8 <M> sub_desay SI
Key_1 <pi> pro_notelepon A12 put_namapustu A20 Key_1 <pi>
pro_fax A12
Key_1 <pi>
pro_kepala A30 mempunyai9 mempunyai13
pro_nip A11
users
pro_putihx SI stps
nama <pi> A10 <M> pro_putihy SI districts disease_groups stp_id <pi> SI <M>
passwd A32 <M> pro_hitamx SI mempunyai5
dit_id <pi> A10 <M> dig_id <pi> A2 <M> stp_icdx A7
level A1 <M> pro_hitamy SI dit_kecamatan A10 dig_kelompok A60 stp_nama A50
Key_1 <pi> Key_1 <pi> Key_1 <pi> Key_1 <pi> Key_1 <pi>

Gambar 3. CDM Sistem Web SPT SIMPUS.

Gambar 4. Halaman Utama User (level admin).


Wijaya dkk, Perancangan dan Pengembangan Sistem Pelaporan... 99

HASIL DAN PEMBAHASAN menggunakan Delphi dengan basisdata single


user paradox.
Di dalam pengembangan SPT SIMPUS ini, Proses memasukkan data dari SPT SIMPUS
diperlukan adanya converter untuk mengambil versi desktop dilakukan dengan mengaktifkan
data dari sistem sebelumnya. Converter converter. Converter harus diinstalasikan pada
digunakan untuk melakukan konversi dari basis komputer yang sama dengan komputer yang
data aplikasi desktop SPT SIMPUS dan data memiliki aplikasi web SPT SIMPUS. Berkas
pelaporan Puskesmas menjadi menjadi bentuk yang terbentuk setelah proses konversi
yang dapat diterima web SPT SIMPUS. memiliki exstensi .csv dengan menggunakan
Pembuatan converter ini harus diperhatikan separator ; sebagai pemisah tiap field pada
dengan seksama, karena terkadang data yang data. Converter akan membuat folder tempat
diperoleh dari sistem sebelumnya berbentuk berkas disimpan pada lokasi
kacau/hancur. Kacaunya data akan membuat C:\CONVERTER\data\. Berkas tersebut
error sistem yang baru. Misalnya, beberapa antara lain adalah kunjungan, diagnosis, resep
karakter, seperti ,, dan \, merupakan karakter dan biaya.
yang sensitif di dalam bahasa pemrograman Dari tampilan menu utama (Gambar 4), user
PHP, sedangkan bagi basisdata paradox yang dapat memilih fungsi-fungsi dan perintah yang
digunakan oleh sistem sebelumnya tidak diinginkan. Menu-menu yang ada dalam web
menghasilkan error. Oleh karena sistem yang SPT SIMPUS dapat digambarkan dalam
baru ini menggunakan program PHP yang Gambar 5.
diakses melalui LAN dengan sistem pembagian Uji coba juga telah dilakukan untuk menguji
kerja di server, maka sistem yang baru akan kemampuan sistem dalam menerima masukan,
terasa bekerja lebih lambat jika dibandingkan melakukan proses dan memberikan hasil atau
dengan sistem desktop yang menggunakan keluaran. Daftar pengujian disusun ke dalam
bentuk Tabel 1.

Gambar 5. Sitemap Web SPT SIMPUS.


Tabel 1. Tabel Uji Coba Web SPT SIMPUS.
100 Jurnal Ilmiah KURSOR Vol. 5, No. 2, Juli 2009, hlm.94-103

Item
No Fungsi dan Proses Catatan Pengujian
Pengujian
1 Menambah 1. Menambah user baru dalam sistem NIP (Nomor Induk Pegawai)
User baru 2. Data yang dimasukkan admin adalah dapat digunakan sebagai
username, password dan konfirmasi password. username dan password.
2 Menambah 1. Data dasar digunakan dalam pemasukan data
Data Dasar harian, pelaporan, dan juga rekapitulasi data.
3 Upload Data 1. Merupakan proses penyalinan data dari Data pelaporan yang telah
Pelaporan SIMPUS di tingkat Puskesmas ke web SPT berhasil di-upload secara
SIMPUS di tingkat dinas kesehatan (meliputi otomatis akan dihapus
data kunjungan pasien, diagnosis, penggunaan file/folder-nya.
obat oleh pasien, dan biaya pengobatan).
2. Upload data juga dapat dilakukan pada SPT Data yang gagal di-upload
SIMPUS sebelumnya dengan tujuan tidak dihapus (untuk
menggambil data (setelah dikonversi terlebih menghindari upload data
dahulu) dari setiap Puskesmas dan yang sama dikemudian hari).
membandingkan keluaran sistem.
4 Hapus Data 1. Data Pelaporan yang sudah dihapus tidak
Pelaporan dapat dikembalikan lagi, oleh karena itu
sebelum menghapus data pelaporan pastikan
bahwa data tersebut benar-benar tidak terpakai
lagi.
5 Mencetak 1. Rekapitulasi laporan digunakan untuk
Rekapitulasi menampilkan rekap dari data masukan
Laporan kunjungan pasien, diagnosa pasien, resep obat
dan biaya pengobatan.
6 Menampilkan 1. Rekapitulasi laporan digunakan untuk
Grafik menampilkan grafik dari data masukkan
Kunjungan kunjungan pasien dan diagnosa pasien.
7 Mencetak 1. Pemetaan menampilkan pola penyebaran Data Kelurahan yang tidak
Pemetaan penyakit tertentu pada suatu wilayah pada memiliki kasus atau pada
Penyebaran kabupaten yang sama. peta berwarna putih tidak
Penyakit 2. Pemetaan menyimpan informasi kode akan ditampilkan pada daftar
diagnosis, nama diagnosis, jenis kasus, kelurahan yang akan dicetak.
kelurahan, kecamatan, jumlah kunjungan per Urutan daftar Kelurahan
kelurahan, jumlah total dan pemetaan ditampilkan berdasarkan
keseluruhan kelurahan dalam satu wilayah jumlah kunjungan.
kabupaten dengan cara perwarnaan yang
Detil pemetaan tidak dapat
menunjukan jumlah kunjungan dengan range
dilakukan pada desa yang
yang telah ditetapkan (sebagai contoh lihat
tidak memiliki kunjungan
Gambar 6).
kasus (warna peta putih).
3. Data seluruh kelurahan beserta kecamatan dan
jumlah kunjungan akan ditampilkan dalam
bentuk PDF dan siap dicetak.
4. Dengan mengarahkan kursor pada desa yang
diharapkan, maka detil informasi peta
(Gambar 7) dan detil pemetaan (Gambar 8)
dapat ditampilkan.
Wijaya dkk, Perancangan dan Pengembangan Sistem Pelaporan... 101

Gambar 6. Tampilan Pemetaan Penyebaran Penyakit Typus Perut Periode Tahun 2007 untuk
Semua Kasus (Lama, Baru dan Kunjungan).

Gambar 7. Tampilan Detail Informasi Peta Penyebaran Penyakit Typus Perut Periode Tahun 2007
untuk Semua Kasus Desa Banjarharjo.
102 Jurnal Ilmiah KURSOR Vol. 5, No. 2, Juli 2009, hlm.94-103

Gambar 8. Tampilan Detail Pemetaan Penyebaran Penyakit Typus Perut Periode Tahun 2007 untuk
Semua Kasus Desa Banjarharjo.

SIMPULAN DAN SARAN 1. Perlu diadakan pelatihan ulang bagi


petugas-petugas yang akan menggunakan
Dari hasil perancangan dan pengembangan sistem yang baru. Pelatihan semacam ini
SPT SIMPUS dapat diambil simpulan sebagai akan membutuhkan kesabaran, terutama
berikut: karena kecenderungan bagi para peserta
1. Dalam proses BPR diperlukan adanya pelatihan untuk membandingkan kondisi
tahapan pembelajaran ulang terhadap sistem dan kemudahan fasilitas dari sistem baru
yang lama dan penambahan beberapa dengan yang sebelumnya.
proses/fungsi baru, oleh karena itu jangka 2. Perlu adanya perbaikan di dalam web SPT
waktu pengerjaan sistem menjadi lebih lama SIMPUS yang sudah dikembangkan.
jika dibandingkan dengan membuat sistem Beberapa kekurangan yang ada di dalam
yang benar-benar baru. sistem ini terletak pada penggunaan
2. Sistem yang baru mampu memberikan komponen Open Flash Chart. Komponen
perbaikan hasil rekapitulasi kunjungan Open Flash Chart tidak memiliki fungsi
pasien per kecamatan dan grafik cakupan untuk membuat garis horisontal memotong
pasien per kecamatan. grafik, sehingga garis untuk
3. Beberapa tambahan fungsi yang dimiliki menggambarkan nilai rata-rata tidak dapat
oleh sistem yang baru adalah grafik cakupan ditampilkan. Grafik epidemiologi pada web
pasien per kelompok umur, grafik SPT SIMPUS hanya dapat ditampilkan
epidemiologi, dan rekapitulasi pemakaian secara vertikal dikarenakan Open Flash
obat. Chart menggunakan sumbu y sebagai
jumlah/nilai dan sumbu x sebagai variabel
Beberapa saran yang dapat diberikan untuk
nilai.
penerapan dan pengembangan sistem lebih
lanjut adalah:
Wijaya dkk, Perancangan dan Pengembangan Sistem Pelaporan... 103

DAFTAR PUSTAKA

[1] Departemen Kesehatan RI. Sistem [5] Martuti. Upaya Penyempurnaan Sistem
Kesehatan Nasional, 2004. URL: Informasi Kesehatan Tingkat
http://www.depkes.go.id/downloads/SKN Kabupaten/Kota (Studi kasus di Denpasar.
+.PDF, diakses tanggal 30 Maret 2009. Kabupaten Tabanan. Kupang dan
[2] Yunus M. Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten Belu). Seminar Nasional
Berbasis Web di Puskesmas Ciputat. Tahun Ke-5 Pelaksanaan Kebijakan
Tesis. Bandung: S2 Teknik Elektro ITB. Desentralisasi Sektor Kesehatan di
2004. Indonesia. Juni 2006. URL:
[3] Gondodiputro S. Rekam Medis dan Sistem http://www.litbang.depkes.go.id/downloa/
Informasi Kesehatan di Pelayanan seminar/desentralisasi6-80606/
Kesehatan Primer (Puskesmas). Bandung: MakalahMartuti.pdf, diakses tanggal 30
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat- Maret 2009.
Fakultas Kedokteran Universitas [6] Whitten JL, Bentley L, and Dittman KC.
Padjadjaran. 2007. Metode Desain dan Analisis Sistem 6th
[4] Raharjo. Buku Petunjuk Pengunaan Ed. Yogyakarta: ANDI. 2004.
Aplikasi Sistem Pelaporan Terpadu [7] CakePHP Team. CakePHP: The Manual.
SIMPUS. Kulonprogo: Dinas Kesehatan URL:http://cakeforge.org/frs/
Kabupaten Kulonprogo. 2003. download.php/199/cake-manual.chm,
diakses tanggal 27 Februari 2008.

También podría gustarte