Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Abstract
Health Department as one of public services needs an accurate and trustworthy
information system to increase its services. The available information system-
Integreted Report System of SIMPUS has yet to support infoormation needed by
Health Department in a Regency. In order to know the up to date information from
Puskesmas ( Community Health Center), the institution needs to improve information
system to support its performance. This research designed web application on a multi
user of Integreted Report System of (SIMPUS), it was purposed for all of the
employees in local network of Regency Public Service. This system was developed
with Business Process Redesign (BPR). It also redesigned the system to repair the
inefficiency of the previous system and to add the security function in the new system.
Input of the system is patient visit, diagnosis, recipes, and charge of Puskesmas
(Community Helath Center) report and other previous system informations. Out put
of the system is graphic of patient visit, recapitulation report, and mapping the
spreading of deseases.
Key words: Integrated Report System, mapping the spreading of deseases, Business
Process Redesign, BPR.
94
Wijaya dkk, Perancangan dan Pengembangan Sistem Pelaporan... 95
Kulonprogo saat ini adalah berupa aplikasi BPR (Business Process Redesign) merupakan
desktop yang dikembangkan menggunakan studi, analisis, dan perancangan ulang proses
aplikasi Delphi dengan basisdata Paradox. bisnis mendasar untuk mengurangi biaya
SIMPUS dan SPT SIMPUS dikembangkan dan/atau memperbaiki pertambahan nilai bisnis
oleh Laboratorium Statistika dan Komputer [6]. BPR melibatkan pembuatan perubahan
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas sistem informasi ataupun proses bisnis dengan
Kedokteran Universitas Gadjah Mada tujuan untuk mengurangi atau memperbaiki
Yogyakarta. ketidakefisienan sistem sebelumnya ataupun
Sistem aplikasi desktop SPT SIMPUS yang menambahkan fungsi baru dalam proses bisnis.
telah ada memiliki beberapa kekurangan yang Dalam BPR, sistem informasi
perlu dibenahi. Pertama, diperlukan proses didokumentasikan dan dianalisis dengan
instalasi setiap kali ingin menjalankan aplikasi seksama agar jadwal, biaya dan tiap langkah
ini pada suatu komputer. Kedua, keamanan atau tugas yang ditambahkan benar-benar
sistem informasi tidak terjaga dikarenakan mampu memberi nilai tambah ke organisasi.
sistem mengijinan siapa pun untuk dapat Sistem informasi kemudian dirancang ulang
mengakses sistem tanpa perlu login terlebih untuk mendapatkan efisiensi yang maksimum
dahulu. Ketiga, perawatan sistem untuk dan biaya yang serendah mungkin.
memastikan bahwa aplikasi berjalan dengan Implementasi sistem informasi BPR dibagi
baik membutuhkan waktu yang lama karena menjadi dua cara, yaitu dengan membangun
administrator harus memeriksa setiap sistem informasi sendiri atau membeli paket
komputer yang akan menjalankan aplikasi ini perangkat lunak komersial. Dalam BPR tiap
satu persatu. Keempat, pembaharuan data proses bisnis dipelajari dan dianalisis secara
kunjungan pasien, diagnosis pasien, resep dan mendalam untuk mencari kekurangan, nilai
biaya harus dilakukan pada setiap komputer pengembalian, dan kemungkinan penghapusan
yang akan menjalankan aplikasi ini agar data atau penyingkatan beberapa proses yang tidak
yang diperoleh up to date. diperlukan lagi. Setelah proses bisnis dirancang
Dinas kesehatan merasakan perlunya ulang, dilanjutkan dengan mencari teknologi
pembenahan pada Sistem Pelaporan Terpadu informasi yang paling baik untuk diterapkan
SIMPUS. Pengembangan sistem akan pada sistem yang diperbaiki. Tahapan ini
dilaksanakan dengan menggunakan metode adalah untuk menciptakan sistem informasi dan
BPR (Business Process Redesign). Sistem yang proyek pengembangan aplikasi baru untuk
baru diharapkan mampu menghasilkan mengimplementasikan atau mendukung proses
data/informasi yang akurat, tepat waktu dan bisnis.
lengkap, sehingga dapat meringankan
pekerjaan dinas kesehatan dan mampu menjadi RANCANGAN SISTEM WEB SPT
pedoman dalam penyusunan perencanaan SIMPUS
kesehatan di tingkat kabupaten.
Penelitian ini dilakukan untuk membuat Web SPT SIMPUS (Sistem Pelaporan Terpadu
Sistem Pelaporan Terpadu SIMPUS berbasis SIMPUS) merupakan sistem informasi berbasis
web yang dapat diakses di jaringan lokal dinas web yang dibangun untuk menggantikan
kesehatan dengan masukan berupa data aplikasi desktop SPT SIMPUS di dinas
kunjungan pasien, diagnosis, resep, dan biaya kesehatan kabupaten. Sistem ini dikembangkan
dari data pelaporan Puskesmas, maupun dari dengan kemampuan multi user dengan tujuan
data sistem informasi sebelumnya yang agar seluruh pegawai dapat menggunakannya
digunakan dinas kesehatan kabupaten. Data di jaringan lokal.
yang digunakan dalam penelitian adalah data
yang diperoleh dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Kulonprogo. Pada penelitian ini,
penggunaan kata "sistem sebelumnya"
mengacu pada aplikasi desktop SPT SIMPUS.
dan Puskesmas tertentu. Fasilitas ini menyesuaikan dengan frame work CakePHP
menghapus secara permanen tanpa [7], penghilangan sejumlah field untuk data
membuat back up data. yang dapat diperoleh dari field yang lain,
5. Mencetak Rekapitulasi Laporan. perbaikan relasi antar tabel dengan tujuan
Rekapitulasi laporan digunakan untuk untuk menghilangkan pengulangan yang tidak
merekap data kunjungan pasien dengan perlu (data redundan), perubahan penamaan
parameter menyesuaikan dengan jenis field dengan tujuan untuk memudahkan
rekapitulasi yang dipilih. Hasil akhir dari penyeleksian tabel pada saat pemrograman,
rekapitulasi laporan berupa berkas pdf. penambahan tabel users untuk memberikan
6. Menampilkan Grafik Kunjungan. Grafik akses pada pengguna sistem, penambahan tabel
kunjungan digunakan untuk menampilkan sexes dan visit_groups untuk mengelompokkan
grafik kunjungan pasien dengan parameter jenis kelamin dan jenis kunjungan. Rancangan
menyesuaikan jenis grafik kunjungan yang ulang basisdata dapat dilihat dari CDM pada
dipilih. Hasil akhir dari grafik kunjungan Gambar 3.
berupa grafik analisa. Hasil rancangan sistem diimplementasikan
7. Mencetak Pemetaan Penyebaran Penyakit. dengan menggunakan bahasa pemrograman
Pemetaan Penyebaran Penyakit digunakan PHP dan basisdata MySQL. Pembuatan aplikasi
untuk menampilkan pemetaan penyebaran menggunakan frame work CakePHP untuk
penyakit pada periode, diagnosis dan menerapkan arsitektur MVC, Fpdf untuk
kunjungan kasus tertentu. Hasil akhir dari menghasilkan berkas pdf, Open Flash Chart
pemetaan penyebaran penyakit berupa untuk menampilkan grafik, format gambar GIF
gambar peta dan informasi kunjungan (Graphic Interchange Format) dengan warna
pasien semua desa di Kabupaten hitam sebagai garis pembatas desa dan warna
Kulonprogo. Informasi peta yang putih sebagai wilayah desa, dan untuk
ditampilkan dibagi menjadi enam kelompok pemetaan menggunakan Pustaka GD (Graphics
warna yang menunjukkan tingkat kunjungan Draw) untuk memanipulasi gambar. Pada peta,
pasien. bentuk garis pembatas desa tidak boleh
terputus agar data desa yang ditampilkan
Tahap teknis proses BPR merupakan proses
akurat. Untuk dapat menggunakan aplikasi ini,
perancangan ulang basisdata dan pembuatan
seluruh komputer client harus telah memiliki
aplikasi sistem. Basisdata SPT SIMPUS
aplikasi Flash Player dan Acrobat Reader agar
dirancang ulang dengan tujuan untuk
dapat menampilkan grafik dan berkas PDF
mengurangi atau memperbaiki ketidakefisienan
(Portable Document Format).
sistem sebelumnya. Perancangan ulang
meliputi perubahan penamaan tabel untuk
<<include>>
upload data
menambah us er bias a
Item
No Fungsi dan Proses Catatan Pengujian
Pengujian
1 Menambah 1. Menambah user baru dalam sistem NIP (Nomor Induk Pegawai)
User baru 2. Data yang dimasukkan admin adalah dapat digunakan sebagai
username, password dan konfirmasi password. username dan password.
2 Menambah 1. Data dasar digunakan dalam pemasukan data
Data Dasar harian, pelaporan, dan juga rekapitulasi data.
3 Upload Data 1. Merupakan proses penyalinan data dari Data pelaporan yang telah
Pelaporan SIMPUS di tingkat Puskesmas ke web SPT berhasil di-upload secara
SIMPUS di tingkat dinas kesehatan (meliputi otomatis akan dihapus
data kunjungan pasien, diagnosis, penggunaan file/folder-nya.
obat oleh pasien, dan biaya pengobatan).
2. Upload data juga dapat dilakukan pada SPT Data yang gagal di-upload
SIMPUS sebelumnya dengan tujuan tidak dihapus (untuk
menggambil data (setelah dikonversi terlebih menghindari upload data
dahulu) dari setiap Puskesmas dan yang sama dikemudian hari).
membandingkan keluaran sistem.
4 Hapus Data 1. Data Pelaporan yang sudah dihapus tidak
Pelaporan dapat dikembalikan lagi, oleh karena itu
sebelum menghapus data pelaporan pastikan
bahwa data tersebut benar-benar tidak terpakai
lagi.
5 Mencetak 1. Rekapitulasi laporan digunakan untuk
Rekapitulasi menampilkan rekap dari data masukan
Laporan kunjungan pasien, diagnosa pasien, resep obat
dan biaya pengobatan.
6 Menampilkan 1. Rekapitulasi laporan digunakan untuk
Grafik menampilkan grafik dari data masukkan
Kunjungan kunjungan pasien dan diagnosa pasien.
7 Mencetak 1. Pemetaan menampilkan pola penyebaran Data Kelurahan yang tidak
Pemetaan penyakit tertentu pada suatu wilayah pada memiliki kasus atau pada
Penyebaran kabupaten yang sama. peta berwarna putih tidak
Penyakit 2. Pemetaan menyimpan informasi kode akan ditampilkan pada daftar
diagnosis, nama diagnosis, jenis kasus, kelurahan yang akan dicetak.
kelurahan, kecamatan, jumlah kunjungan per Urutan daftar Kelurahan
kelurahan, jumlah total dan pemetaan ditampilkan berdasarkan
keseluruhan kelurahan dalam satu wilayah jumlah kunjungan.
kabupaten dengan cara perwarnaan yang
Detil pemetaan tidak dapat
menunjukan jumlah kunjungan dengan range
dilakukan pada desa yang
yang telah ditetapkan (sebagai contoh lihat
tidak memiliki kunjungan
Gambar 6).
kasus (warna peta putih).
3. Data seluruh kelurahan beserta kecamatan dan
jumlah kunjungan akan ditampilkan dalam
bentuk PDF dan siap dicetak.
4. Dengan mengarahkan kursor pada desa yang
diharapkan, maka detil informasi peta
(Gambar 7) dan detil pemetaan (Gambar 8)
dapat ditampilkan.
Wijaya dkk, Perancangan dan Pengembangan Sistem Pelaporan... 101
Gambar 6. Tampilan Pemetaan Penyebaran Penyakit Typus Perut Periode Tahun 2007 untuk
Semua Kasus (Lama, Baru dan Kunjungan).
Gambar 7. Tampilan Detail Informasi Peta Penyebaran Penyakit Typus Perut Periode Tahun 2007
untuk Semua Kasus Desa Banjarharjo.
102 Jurnal Ilmiah KURSOR Vol. 5, No. 2, Juli 2009, hlm.94-103
Gambar 8. Tampilan Detail Pemetaan Penyebaran Penyakit Typus Perut Periode Tahun 2007 untuk
Semua Kasus Desa Banjarharjo.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Departemen Kesehatan RI. Sistem [5] Martuti. Upaya Penyempurnaan Sistem
Kesehatan Nasional, 2004. URL: Informasi Kesehatan Tingkat
http://www.depkes.go.id/downloads/SKN Kabupaten/Kota (Studi kasus di Denpasar.
+.PDF, diakses tanggal 30 Maret 2009. Kabupaten Tabanan. Kupang dan
[2] Yunus M. Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten Belu). Seminar Nasional
Berbasis Web di Puskesmas Ciputat. Tahun Ke-5 Pelaksanaan Kebijakan
Tesis. Bandung: S2 Teknik Elektro ITB. Desentralisasi Sektor Kesehatan di
2004. Indonesia. Juni 2006. URL:
[3] Gondodiputro S. Rekam Medis dan Sistem http://www.litbang.depkes.go.id/downloa/
Informasi Kesehatan di Pelayanan seminar/desentralisasi6-80606/
Kesehatan Primer (Puskesmas). Bandung: MakalahMartuti.pdf, diakses tanggal 30
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat- Maret 2009.
Fakultas Kedokteran Universitas [6] Whitten JL, Bentley L, and Dittman KC.
Padjadjaran. 2007. Metode Desain dan Analisis Sistem 6th
[4] Raharjo. Buku Petunjuk Pengunaan Ed. Yogyakarta: ANDI. 2004.
Aplikasi Sistem Pelaporan Terpadu [7] CakePHP Team. CakePHP: The Manual.
SIMPUS. Kulonprogo: Dinas Kesehatan URL:http://cakeforge.org/frs/
Kabupaten Kulonprogo. 2003. download.php/199/cake-manual.chm,
diakses tanggal 27 Februari 2008.