Está en la página 1de 4

PENANGANAN

KTD, KTC, KPC DAN KNC


No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD KESEHATAN
PUSKESMAS dr. H.R.Gatot Trisila
PASREPAN NIP.
KABUPATEN 196509292007011008
PASURUAN

1. Pengertian 1. Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat


asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi
dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan
tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
2. Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah
setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan
atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada
pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Nyaris Cedera,
Kejadian Tidak Cedera dan Kejadian Potensial Cedera.
3. Kesalahan yang mengakibatkan IKP dapat terjadi pada :
Diagnostik : kesalahan atau keterlambatan diagnosis
Treatment : kesalahan pada prosedur atau tes pelaksanaan terapi
Preventive : tidak memberikan terapi profil aktif, monitoring atau
follow up yang tidak sesuai pada suatu pengobatan
Other : gagal melakukan komunikasi, gagal alat atau sistem lain

2. Tujuan Sebagai pedoman dalam penanganan KTD, KPC dan KNC dalam
pelaksanaannya harus mengikuti langkah-langkah yang tertuang dalam
SPO

1
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Bangil
No : 440/49/III/421.052.23/2016 tentang Penanganan Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD), Kejadian Tidak Cedera (KTC), Kondisi Potensial Cedera
(KPC) dan Kodisi Nyaris Cedera (KNC)

4. Referensi 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang


Perlindungan Konsumen;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tetang
Pelayanan Publik;
3. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144; Tambahan
Lembaran Negara R.I. Nomor 5063 ); Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang
Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75/Menkes/SK/X/2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
296/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Pengobatan Dasar di
Puskesmas;
9. Keputusan Menteri Kesehatan R.I. No. 828/ MENKES/SK /IX/2008
tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
di Kabupaten / Kota;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan Nomor 13 Tahun 2008 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan /Dinas /Kantor /Sekretariat
Daerah /Sekretariat Dewan /Rumah Sakit /PD Kabupaten Pasuruan;
5. Alat dan Bahan 1. Alat :
a. ATK
b. Telepon

2
2. Bahan :
a. Identifikasi KTD, KTC, KPC dan KNC
6. Prosedur/Langkah 1. Penanggung jawab manajemen mutu puskesmas menerima laporan
-langkah adanya KTD, KTC, KPC dan KNC.
2. Penaggung jawab manajemen mutu Puskesmas melakukan
identifikasi terhadap KTD, KTC, KPC dan KNC sesuai dengan yang
dilaporkan.
3. Penanggung jawab manajemen mutu Puskesmas menganalisa
penyebab dari KTD, KTC, KPC dan KNC yang terjadi.
4. Penanggung jawab manajemen mutu Puskemas mencatat hasil
identifikasi dan analisa penyebab dari KTD, KTC, KPC dan KNC di
dalam buku laporan KTD, KTC, KPC dan KNC.
5. Penaggung jawab manajemen mutu Puskesmas melaporkan hasil
temuan KTD, KTC, KPC dan KNC yang terjadi kepada Kepala
Puskesmas.
6. Kepala Puskesmas menerima laporan dari penanggung jawab
manajemen mutu Puskesmas.
7. Kepala Puskesmas merencanakan pertemuan dengan penanggung
jawab masing masing upaya yang terkait dengan KTD, KTC, KPC dan
KNC terjadi.
8. Kepala Puskesmas dan Penaggung jawab manajemen mutu
Puskesmas bersama unit terkait membahas mengenai penanganan
KTD, KTC, KPC dan KNC yang terjadi.
9. Kepala Puskesmas dan Penaggung jawab manajemen mutu
Puskesmas bersama unit terkait membuat rencana penanganan
KTD, KTC, KPC dan KNC yang terjadi.
10. Penaggung jawab manajemen mutu Puskesmas mencatat rencana
penanganan KTD, KTC, KPC dan KNC yang telah disepakati dalam
buku tindak lanjut KTD, KTC, KPC dan KNC.
11. Penanggung jawab manajemen mutu Puskesmas dan penanggung
jawab masing masing upaya melaksanakan penanganan KTD, KTC,
KPC dan KNC sesuai dengan rencana.
12. Penanggung jawab manajemen mutu Puskesmas mengevaluasi
penanganan terhadap KTD, KTC, KPC dan KNC yang dilakukan oleh
masing masing upaya.
13. Penaggung jawab manajemen mutu Puskesmas mencatat hasil

3
evaluasi penanganan KTD, KTC, KPC dan KNC yang telah dilakukan.
6.Diagram alir
Penanggung jawab manajemen mutu puskesmas menerima laporan,
melakukan identifikasi ,menganalisa,mencatat hasil identifikasi dan
Analisa dan melaporkan hasil temuan KTD, KTC, KPC dan KNC kepada
Kepala Puskesmas

Kepala Puskesmas menerima laporan dan merencanakan pertemuan


dengan penanggung jawab masing masing upaya yang terkait
dengan KTD, KTC, KPC dan KNC terjadi

Kepala Puskesmas dan Penaggung jawab manajemen mutu


Puskesmas bersama unit terkait membahas dan membuat rencana
penanganan KTD, KTC, KPC dan KNC yang terjadi

Penaggung jawab manajemen mutu Puskesmas


mencatat,melaksanakan dan mengevaluasi hasil penanganan KTD,
KTC, KPC dan KNC yang telah dilakukan

7.Unit Terkait Semua unit

También podría gustarte