Está en la página 1de 5
Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Suprajitno ‘Asuhan keperawatan kelvarga:aplkasi dalam praktik / pehulis Soprano ; editor, Monica Ester. — Jakarta: EGC, 2004, vii, 107 him. : 14 x21 em. ISBN 979-448-689-2 1, Perawat dan perawatan, 1. Judul. Il. Ester, Monica. 610730 69 Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu bethubungan dengan kita. Keadaan ini perlu kita sadari sepenubnya bbahwa setiap individu merupakan bagiannya dan di keluarga juga semua dapat dickspresikan tanpa hambatan yang berarti. Tahun 1960, keluarga di Indonesia sekitar 30 juta, tahun 1990-an menjadi 3540 juta, dan pada awal abad ke-21 diperkirakan berlipat jumlahnya menjadi 60-65 juta (BKKBN, 1996). Pada Bab ini, penulis ingin rmenguraikan berbagai hal yang berhubungan dengan keluarga sebagai . Nilai atau norma keluarga, menggambarken nilai dan norma yang, dlpeljari dan diyakini oleh keluarga, khususnya yang berhu- bbungan dengan kesehatan. Pola komunikasi keluarga, menggambarkan bagaimana cara dan pola komunikasi ayah-ibut (orang tua), orang tua dengan snake, anak dengan anak, dan anggota keluarg lain (pada keluarga besa) dengan keluarge ini {. Struktur kekuatan keluarga, menggambarkan kemampuan ang- gota keluarga untuk memengarubi dan mengendalikan orang lain ‘untuk mengubah perlaku Keluarga yang mendukung kesehatan, ‘Scruktur keluarga ini nantinya perlu dikajiolch perawat yang mem- n asuhan. Berdasarkan keempat elemen dalam struktur keluarga, FUNGSI KELUARGA Secara umum fungsi keluarga (Friedman, 1998) adalah sebagai berikut. 1. Fungsi afektif (she affective function) adalah fungsi keluarga yang ‘utama untuk mengajarkan segala scsuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain, Fungsi ini dibu- tuhkan uncuk perkembangan individu dan psikososial anggota eluarga 2. Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi (socialization and social ‘placement function) adalah fangsi mengembangkan dan tempat ‘melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan ‘rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah. 3. Fungsi reproduksi (she reproductive function) adalah Fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga 4. Fungsi ekonomi (the economic function), yaitu keluarga berfungsi ‘untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebucuhan keluarga 5. Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan (the health care function), yaitu fungsi untuk mempertahankan keadaan keschatan anggota kkeluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi. Fungs ini dikem- bangkan menjadi cugas keluarga di bidang kesehacan. Namun, dengan berubahnya pola hidup agraris menjadi industrialsasi, fungsi keluarga dikembangkan menjadi: : 1. Fungsi ekonomi, yaitu keluarga diharapkan menjadi keluarga yang produkrif yang mampu menghasilkan nilai tambah ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya keluarga 2. Fangsi mendapatkan status sosial, yaitu keluarga yang dapat di- Tihac dan dikategorikan strata sosialnya oleh keluarga lain yang berada di sekitarnya, 3. Fungsi pendidikan, yaicu keluarga yang mempunyai peran dan tanggur jawab yang besar tethadap pendidikan anak-anaknya untuk men; hadapi kehidupan dewasanya. 4, Fungsi sosialisasi bagi anaknya, yaitu orang tua atau keluary diharapkan mampu menciptakan kehidupan sosial yang mir dengan luar rumah, 5. Fungsi pemenuhan kesehatan, yaicu keluarga diharapkan dapat me menuhi kebutuhan keschatan yang primer dalam rangka melin ddungi dan pencegahan tethadap penyakit yang mungkin dialam eluarga. 6. Fungsi religius, yaicu keluarga merupakan tempat belajar tentan; agama dan mengamalkan ajaran keagamaan, 7. Fungsi rekreasi, yaitu kelusega merupakan tempat uncuk melaku kan kegiatan yang dapat mengurangi ketegangan akibat berada d luar rumah, 8. Fungsi reproduksi, bukan hanya mengembangkan keturunan, tetap juga merupakan tempat mengembangkan fungsi reproduksi secar ‘universal (menyeluruh), diantaranya:scks yang schat dan berkualitas pendidikan seks bagi anak, dan yang lain. 9. Fungsiafeksi yaiu keluarga merupakan tempat yang ueama uncul 5, pemenuhan kebutuhan psikososial sebelum anggota keluarga berad: di luar rumah, Indonesia membagi fungsi keluarga menjadi delapan dengan bentuk ‘operasional yang dapat dilakukan oleh setiap keluarga (UU No. 10 tahun 1992 jo PP No. 21 tahun 1994), yait: 1. Fungsi keagamaan 4. Membins normalajaran agama sebagai dasar dan tujuan hidup seluruh anggota keluarga. b. Menerjemahkan ajaran/norma agama ke dalam vingkah laku hidup sehari-har selurub anggoca keluarga, €. Memberikan contoh konkret dalam hidup sehsri-hari dalam pengamalan dari ajaran agama. ‘4. Melengkapi dan menambah proses kegiatan belajar anak tentang. keagamaan yang tidak atau kurang diperolehnya di sekolah dan di masyarakat ¢. Membina rasa, sikap, dan praktik kehidupan keluarga beragama sebagai fondasi menuju Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera, 2. Fungsi budaya a. Membina tugas-tugas keluarga sebagai lembaga untuk mene- ruskan norma-norma dan budaya masyarakat dan bangsa yang ingin dipertahankan, bb, Membina tugas-cagaskeluarga sebagai lembaga uncuk menyaring norma dan budaya asing yang tidak sesua © Membina tugas-tugas keluarga sebagai lembaga, anggotanya ‘mencari pemecahan masalah dari berbagai pengaruh negatif slobalisasi dunia. dd. Membina tugas-tugas keluarga sebagai lembaga yang anggotanya dapat berperilaku yang baik (positif) sesuai dengan norma bbangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan globalisas. €. Membina budaya keluarga yang sesuai, selara, dan seimbang, dengan budaya masyarakav/bangsa untuk menunjang,ter- ‘wujudnya Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera. 3. Fungsi cinta kasih, a. Menumbuh-kembangkan potensi kasih sayang yang telah ada ancar-anggota keluarga (suamiisteri-anak) ke dalam simbol- simbol nyata (ucapan, tingkah laku) secara optimal dan terus b. Membina tingkah laku saling menyayangi baik antar-anggota eluarga maupun antar-keluarga yang satu dengan lainnya secara kuantitatif dan kualiacif. ©. Membina praktik kecintaan terhadap kehidupan duniawi dan swkhrowi dalam keluarga secara serasi,selaras, dan seimbang. dd. Membina rasa, sikap, dan praktik hidup keluarga yang mampu ‘memberikan dan menerima kasih sayang sebagai pola hidup ideal menuju Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera 4, Fungsi peslindungan a. Memenubi kebutuhan rasa aman anggota keluarga baik dari rasa tidak aman yang timbul dari dalam maupun dari luar keluarga. 'b. Membina keamanan keluarga baik fisik maupun psikis dari ‘berbagai bentuk ancaman dan tantangan yang datang dari lua. € Membina dan menjadikan stabilitas dan keamanan keluarga sebagai modal menuju Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera Fungsi reproduksi a. Membina kehidupan keluarga sebagai wahana pendidikan reproduksi schat baik bagi anggota keluarga maupun bagi keluarga sekicarnya. 'b._Memberikan contoh pengamalan kaidah-kaidahi pembentukan keluarga dalam hal usia, pendewasaan fisik maupun mental. ¢. Mengamalkan kaidah-kaidah reproduksi sehar, bak yang ber- kaitan dengan waktu melahirkan, jarak antara dua anak dan jumlah ideal anak yang diinginkan dalam keluarga. 4. Mengembangkan kehidupan reproduksi sehat sebagai modal yang kondusif menuju Keluarga Kecil Bahagia Sejahcera. 6, Fungsi sosialisasi a. Menyadari, merencanakan, dan menciptakan lingkungan keluarge sebagai wahana pendidikan dan sosialisasi anak yang pertama dan utama. b. Menyadari, merencanakan, dan_menciptakan_kehidupan keluarga sebagai pusac tempat anak dapat mencari pemecahan dati berbagai konflik dan permasalahan yang dijumpainya, baik di lingkungan sckolah maupun masyarakat. c. Membina proses pendidikan dan sosilisasi anak tentang hal- thal yang diperlukannya uncuk meningkatkan kematangan dan kedewasaan (fisik dan mental), yang tidak/kurang diberikan oleh lingkungan sekolzh maupun masyarakat. 4. Membina proses pendicll keluarga sehingga tidak saja dapat bermanfaat posit bagi anak, terapi juga bagi orang tua dalam rangka perkembangan dan kematangan hidup bersama menuju Keluarga Kecil Bahagia Sejabtera 7. Pungsi ekonomi a. Melakukan kegiatan ekonomi baik di luar maupun di dalam Tingkungan keluarga dalam rangka menopang kelangsungan dan perkembangan kehidupan keluarga. dan sosialisasi yang terjadi dalam* b. Mengelola ckonomi keluarga schingga terjadi keserasian, kese- FI farasan, dan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran keluarga. c. Mengatur waktu schingga kegiatan orang tua di luar rumah dan perhatiannya terhadap anggota keluarga berjalan secara serasi,selaras, dan simbang. dd. Membina kegiatan dan hasil ekonomi keluarga sebagai modal untuk mewujudkan Keluarga Recil Bahagia Sejahtera. 8. Fungsi pelestarian lingkungan a. Membina kesadaran, sikap, dan praktik pelestarian lingkungan intern keluarga. b.-Membina kesadaran, sikap, dan praktik pelestarian lingkungan ekstern keluarga ‘Membina kesadaran, sikap, dan praktik pelestariay lingkungan yang serasi, selaras, dan simbang antara lingkungan keluarge dengan lingkungan hidup masyarakat sekitarnya. dd Membina kesadaran, sikap, dan praktik pelestarian lingkungan hidup sebagai pola hidup keluarga menuju Keluarga Keci Bahagia Sejahtera TUGAS KELUARGA DI BIDANG KESEHATAN Sesuai dengan fungsi pemeltharaan keschatan, keluarga mempunyai ‘ugas di bidang keschatan yang perlu dipahami dan dilakukan, meliputi: 1. Mengenal masalah keschatan keluarga. Keschatan merupakan ke- buruhan keluarga yang tidak oleh diabaikan Karena tanpa kese- hatan segala sesuatu tidak akan berarti dan arena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perl mengenal keadaan Kesehatan dan perubahan- perubahan yang dialami anggota keluarga. Perubahan sekecil apa- pun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian orang cua/keluarga. Apabila menyadari adanya perubsh- an keluarga, perlu dicarat kapan terjadinya, perubahan apa yang, terjadi, dan seberapa besar perubahannya. 2. Memutuskan tindakan keschatan yang tepat bagi keluarga. Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari per- Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) in Ali, Haji Pengantar keperawatan keluarga/H. Zaidin Ali editor, Fruriolina Ariani, — Jakarta; EGC, 2009. vii, 112 hl, ; 1421 em. ISBN 978.979-084-044-9, |. Perawat dan perawatan. 1. Judul. II. Fruriolina Avani 610737 PENGERTIAN KELUARGA Di bawah ini terdapat beberapa pendapat tentang keluarga: 1. Duval (1972). Duval menyatakan bahwa keluarga adalah sekumpulan orangyangdihubungkan oleh tkatan perkawinan, adaptasi, dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan per- kembangan fisik, mental, dan erosional serta sosial individu yang ada di delamnya, dilihat dari interaksi yang reguler dan ditandai dengan adanya ketergantungan dan hubungan untuk mencapai tujuan uum, 2, Departemen Kesehatan RI (1988). Menurut Departemen Kesehatan RI Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling bergantung. 3. Bailon dan Maglaya (1989). Bailon dan Maglaya mengatakan keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, dan adopsi dalam satu rumah tangga, yang berinteraksi satu dengan lainnya dalam peran dan meneiptakan serta mempertahankan suatu budava. 4, Burgess dan kawan-kawan (1963). Burgess dkk. menyebutkan bbahwa (1) keluarga terdiri dari orang-orang Vang disatukan oleh ikatan perkawinan, darah, dan ikatan adopsi, (2) para anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama dalam satu rumah tangga atau jika hidup secara terpisah, mereka tetap mengang- gap rumah tangga tersebut sebagai rumah mereka, (3) anggota Keluarga berinteraksi dan berkomunikasi sat dengan lainnya dalam peran sosial. Keluarga seperti suami dan istri, ayah dan ‘bu, anaklaki-laki dan anak perempuan, sauclara can saudar. (4) sebuah keluarga biasanya hidup bersama dalam satu rumah tangga atau jika hidup secara terpisah, mereka tetap mengang- gap rumah tangga tersebut sebagai rumah mereka, (3) anggota keluarga berinteralsi dan berkomunilesi satu dengan lainnya dalam peran sosial. Keluarga seperti suami dan ist, ayah dan ‘bu, anaklaki-laki dan anak perempuan, saudara dan saudari, (4) keluargasama-samamenggunakan kulturyangsama, atu kultur yang diambil dari masyarekat dengan beberapa ciri_ uni tersendiri. PERAN KELUARGA Peran adalah seperangkat perilaku interpersonal, sifat, dan kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan, satuan tertentu. Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing. Ayah sebagai pemimpin keluarga, pencari nafkah, pendidik, pelindung/pengayom, dan pemberi rasa aman kepada anggota keluarga. Selain itu, sebagai anggotamasyarakat! kelompok sosial tertentu. Ibu sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh, pendidik anak-anak, pelindung keluarga, dan juga sebagai pencari nafkah tambahan keluarga, Selain itu, sebagai anggota masyarakat. Anak bemperan sebagai pelaku psikososial sesuai dengan perkembangan fisik, mental, sosial, dan spiritual FUNGSI KELUARGA Bab ini akan menguraikan fungsi keluarga menurut Friedman dan Undang-Undang No. 10 tahun 1992. an keluarga, perlu dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang teyjadi, dan seberapa besar perubahannya, 2. Memutuskan tindakan keschatan yang tepat bagi keluarga. Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari per- tolongan yang tepae sesuai dengan keadaan keluarga, dengan per- timbangan siapa di antara keluarga yang mempunyai kemampuan smemutuskan untuk menentukan tindakan keluarga. Tindakan ke- sehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar masa- Jah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi Jka keluarga ‘mempunyai keterbatasan dapat meminta bantuan kepada orang di Jingkungan tinggal keluarga agar memperoleh bantuan 3. Merawat keluarga yang mengalami gangguan keschatan. Sering kali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benas, tetapi keluarga memiliki keterbatasan yang telah diketahui oleh keluarga sendir.Jika demikian, anggota keluarga yang mengalami gangguan keschatan perlu memperoleh tindakan lanjutan atau Perawatan agar masalah yang lebih para tidak terjadi. Perawatan dapat dilakukan di institusi pelayanan Keschatan atau di rumah apabila keluarga telah memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan pertama. 4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga. 5. Memanfaackan fasilitas pelayanan kesehacan di sekitarnya bagi keluarga

También podría gustarte