Está en la página 1de 2

ICE BREAKING

DASAR DASAR PENYULUHAN


CERITA ANAK KEMBAR

Seorang ibu hamil memeriksakan kandungannya ke dokter kandungan, ketika dokter


memeriksa sang ibu dengan alat stateskopnya sang dokter itu meletakkan stateskopnya ke
perut ibu yang sedang hamil, rupanya kandungan ibu itu kembar. Sang dokter tertegun dan
mendengarkan cerita anak kembar dan ibu itu merasa heran dan bertanya kepada dokter.

Si ibu : do..k, lama sekali memeriksanya?

Dokter : sebentar bu aku lagi mendengarkan cerita anak ibu.

Si ibu : apa ceritanya dok

Dokter : anak ibu kebetulan kembar mereka saling bertanya, yang satu bertanya kepada
saudaranya apa nanti cita-citamu? Saudaranya itu menjawab aku nanti kalau sudah
besar mau jadi pegawai PLN. Alasannya? Saudaranya menjawab sudah lama kita disini
gelap-gelapan tanpa ada alat penerang jadi aku ingin kita keluar dari kegelapan.

Kembali saudaranya yang satu bertanya, kalau kamu apa nanti cita-citamu kalau sudah besar?
Lalu saudara kembarnya menjawab kalau aku nanti sudah besar aku mau jadi intel.
Alasannya? Saudaranya menjawab aku sangat kesal melihat orang yang selau datang
mengintip kita disini.

Kembali saudaranya bertanya. Siapa itu?lalu ia menjawab, itu.. yang sering datang mengintip
kita disini..! Itu yang kepala botak. Kenapa? kembali saudaranya bertanya .lalu
ia menjawab aku sangat kesal melihat dia tapi yang sangat kusesalkan ialah setiap kali
ia mau pulang ia selalu meludahi kita, untuk itu aku ingin jadi intel untuk mencari
siapa dia.

Gue Bilangin Ama Bapak Elo

Suatu hari ada seorang anak kecil mencuri mangga dari pohon milik
tetangganya
dan tertangkap basah oleh si pemilik pohon tersebut, lalu si pemilik
pohon itu
berkata dengan nada berteriak: "Hei! dasar bandel, ayo turun elu dari
pohon
mangga gue. Entar gue bilangin ama bapak elu ye!"
Tetapi si anak bukannya segera turun malah dia mendongak ke atas
pohon sambil
berkata: "Pak, cepetan turun, Pak, kita udeh ketahuan!"

Nggak bilang siapa-siapa


Ceritanya Pak Bedu jengkel banget. setiap kali pohon mangganya
berbuah, pasti
buahnya dicolong oleh orang-orang entah dari mana. Tapi kalau
ditungguin
malingnya gak pernah datang giliran ditinggal, mangganya hilang. Banyak
lagi.
Saking kesalnya Pak Bedu menaruh kertas besar di pohon mangganya dengan
tulisan
"Tuhan tahu siapa yang mengambil mangga ini."
Dengan lega ia meninggalkan pohon mangganya, berharap si pencopet
terketuk
hati nuraninya. Esok harinya lagi-lagi mangganya hilang, tapi tulisan
di kertas
itu bertambah "Tuhan tahu siapa yang mengambil mangga ini, tapi Tuhan
tidak
akan bilang siapa-siapa."

Nyebut Sep
Suatu hari, mang Usep, si penjual sayur keliling yang masih muda
belia,
ditabrak mobil. Si penabrak langsung ngacir meninggalkan si korban yang
tergeletak di sisi jalan dan orang2 sekitar yang memaki-maki. Orang2
segera
berkerumun menolong mang Usep, tukang sayur kesayangan mereka. Kondisi
mang
Usep sangat parah. Darah meleleh di sekujur tubuhnya. Nampaknya ajal
sudah
dekat. Seorang ibu, tidak tega melihat keadaannya. Beliau mendekat lalu
berkata, "Nyebut... Sep... Nyebut...!" Maksudnya agar mang Usep
mengingat
nama-Nya di saat2 terakhir. Mang Usep, dengan kekuatan terakhirnya
berusaha
menggerakkan bibirnya. Dia lalu berkata dengan nyaring, "SAYUUUUUURRR.
........"

Memelas

Seorang anak berlari menemui ibunya di dapur.


Anak : "Bu, minta uang."
Ibu : "Buat apa?"
Anak : "Itu, di depan rumah ada orang yang berteriak memelas."
Ibu : "Apa teriakannya?"
Anak : "Bakso, Bakso!"

Tidak Melihat

"Apakah Saudara tidak melihat lampu merah?" tanya seorang polisi


kepada
seorang pengendara motor.
"Saya lihat, Pak."
"Lalu kenapa Saudara tidak berhenti?"
"Saya tidak melihat Bapak."

También podría gustarte