Está en la página 1de 3

D.

KEPEMUDAAN
Pengembangan SDM terutama kalangan muda yang dalam jangka panjang akan
menjadi generasi penerus harus dilakukan dengan segera oleh pemerintah daerah. Dalam
lingkup kelembagaan, tugas tersebut dipegang oleh Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda
dan Olahraga (DISPARBUDPORA) Kabupaten Blitar. Dalam mendukung visi dan misi
kepala daerah, pengembangan SDM yang dimaksud bergerak kearah kewirausahaan,
UMKM, dan ekonomi kerakyatan seperti yang tertuang pada misi kepala daerah yang kelima,
yaitu:
Meningkatkan keberdayaan masyarakat dan usaha ekonomi masyarakat yangmemiliki daya
saing melalui pengingkatan keterampilan dan keahlian, pengembangan ekonomi kerakyatan
berbasis koperasi dan UMKM, ekonomi kreatif, jiwa kewirausahaan, potensi lokal daerah dan
pengatan sektor pariwisata serta pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhatikan
kelestarian lingkungan hidup.
Hal tersebut menjadi suatu tantangan Kepala Dinas mengingat hingga saat ini
Pemerintah Daerah masih belum memiliki Peraturan Daerah secara khusus yang memberikan
arah secara jelas, sehingga saat ini DISPARBUDPORA masih berpedoman pada aturan-
aturan yang ada.

D.1 Statistik Pemuda


Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 Tentang Kepumadaan, pemuda
adalah penduduk yang memiliki usia 16 hingga 30 tahun. Berdasarkan aturan tersebut maka
pemuda menjadi salah satu kelompok yang memegang peran besar dalam mendukung dan
membangun daerah. Secara statistik, pemuda di Kabupaten Blita memiliki jumlah yang
cukup banyak, yaitu sekitar 20,28% dari jumlah penduduk secara keseluruhan. Tabel 3.4
berikut merupakan jumlah pemuda di Kabupaten Blitar:

Jenis Kelamin Jumlah


Laki-laki 118.798
Perempuan 114.353
Total 233.151
Total Penduduk 1.149.710
Sumber: Proyeksi SP-BPS Kabupaten Blitar

II-1
114.353 118.798
49% 51%

Laki-laki Perempuan

Gambar 3.6 Prosentase Jumlah Pemuda Laki-laki dan Perempuan


Gambar 3.6 berikut adalah grafik dari prosentase antara jumlah pemuda laki-laki dan
perempuan berdasarkan Proyeksi Sesus Penduduk Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar.

D.2 Peran Pemuda


Pemuda merupakan salah satu komponen yang berperan penting dalam pembangunan
bangsa. Angka pemuda yang mencapai 65 juta jiwa menunjukkan bahwa jumlah pemuda
sangatlah signifikan dalam setiap dinamisasi perubahan bangsa. Pemuda selain menjadi aset
ekonomi, karena tergolong dalam usia produktif, juga merupakan aset dalam bidang ideologi,
politik, sosial dan budaya. Jadi secara kategori ekonomi, pemuda juga menjadi bagian dari
kategori sosial.
Dalam menjalankan berbagai peran pentingnya, selain menghadapi ancaman terhadap
demokrasi, pemuda juga menghadapi tantangan bagaimana bisa bersaing dengan bangsa yang
sudah mengglobal. Dalam praktiknya, korupsi; anarkisme mengatasnamakan agama; dan
berbagai pelanggaran hukum lainnya dapat menyebabkan kegagalan demokrasi di Indonesia.
Oleh sebab itu, pemuda haruslah siap menghadapi ancaman dan siap pula menjawab
tantangan yang ada. Salah satu nilai yang harus selalu ada pada pemuda adalah jiwa
kepemimpinan. Kepemimpinan sebagai salah satu soft skill, menjadi salah satu syarat
ekstensi dan resistensi pemuda dalam menghadapi tantangan global. Menjadi sebuah agenda
penting bagi kita bersama untuk kembali memupuk jiwa kepemimpinan pemuda mengingat
globalisasi yang ditandai dengan keterbukaan arus informasi dan berbagai kesempatan
kadang tidak disertai dengan kesiapan filtering masyarakat Indonesia menghadapi gelombang
berbagai informasi, paham dan ideologi yang bisa merusak moral dan persatuan bangsa.

II-2
Dalam proses pembangunan daerah, pemuda merupakan kekuatan moral, kontrol
sosial, dan agen perubahan sebagai perwujudan dari fungsi, peran, karakteristik, dan
kedudukannya yang strategis dalam pembangunan daerah. Untuk itu, tanggung jawab dan
peran strategis pemuda di segala dimensi pembangunan perlu ditingkatkan dalam kerangka
ukum nasional sesuai dengan nilai yang terkandung di dalam Pancasila dan amanat Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan berasaskan Ketuhanan Yang
Maha Esa, kemanusiaan, kebangsaan, kebhinekaan, demokratis, keadilan, partisipatif,
kebersamaan, kesetaraan, dan kemandirian.
Dalam mendukung proses pembangunan tersebut, maka dalam Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan menjelaskan bahwa pemuda memiliki peran
aktif yaitu sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan dalam segala aspek
pembangunan. Peran aktif pemuda yang dimaksud kemudian dijabarkan oleh pasal 17 pada
undang-undang tersebut, yaitu:
a. Menumbuhkembangkan aspek etik dan moralitas dalam bertindak pada setiap dimensi
kehidupan kepemudaan;
b. Memperkuat iman dan takwa serta ketahanan mental-spiritual;
c. Meningkatkan kesadaran hukum;
d. Memperkuat wawasan kebangsaan;
e. Membangkitkan kesadaran atas tanggungjawab hak dan kewajiban sebgai warga negara;
f. Membangkitkan sikap kritis terhadap lingkungan dan penegak hukum;
g. Menjamin transparasi dan akuntabilitas publik;
h. Memberikan kemudahan akses informasi;
i. Melakukan pengembangan pendidikan politik dan demokratisasi; sumber daya ekonomi;
kepedulian terhadap masyarakat; lingkungan hidup; ilmu pengetahuan dan teknologi;
olahraga; seni; budaya; pendidikan kewirausahaan; kepemimpinan dan kepeloporan
pemuda.

II-3

También podría gustarte