Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Dalam rangka memberantas TPPM dan TPPO yang sudah semakin marak
dan merajalela, maka dalam tulisan ini akan diuraikan secara hukum kedua
tindak pidana tersebut, dengan menitikberatkan pada TPPM. Tulisan ini
dimaksudkan untuk membangun pemahaman bersama tentang perbedaan
anatara TPPM dan TPPO.
Page 1 of 5
Persoalan penyelundupan manusia telah menjadi perhatian dunia dan
disepakati untuk menjadi isu bersama di level internasonal yang harus di
perangi oleh semua Negara. Meski telah menjadi perhatian internasional
sejak awal tahun 2000, Indonesia yang turut menandatangani instrumen
hukum internasional, yakni: Protocol against the Smuggling of Migrants by
Land, Sea and Air, Supplementing the United Nations Convention against
Transnational Organized Crime, baru merumuskan penyelundupan
manusia sebagai tindak pidana pada tahun 2011, melalui pengesahan UU
No 6 Tahun 2011, tentang Keimigrasian (UU Keimigrasian).
Sanksi bagi setiap orang yang melakukan TPPM diatur dalam Pasal 120
ayat (2) UU Keimigrasian, yakni dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana
denda paling sedikit Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan paling
banyak Rp.1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta rupiah). Sanksi
pidana yang sama, dikenakan juga bagi setiap orang yang terbukti dalam
percobaan melakukan TPPM (Pasal 120 ayat (2) UU Keimigrasian).
Dari sisi hukum, TPPM sebagaimana yang terdapat dalam Pasal 120 ayat
(1) UU Keimigrasian, memiliki kemiripan unsur, baik itu dari aspek pelaku,
proses, cara, tujuan maupun tempat kejadiannya dengan TPPO yang
terdapat dalam Pasal 2, Pasal 3 dan Pasal 4 UU No. 21 Tahun 2007,
Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (UUPTPPO).
Page 2 of 5
Untuk membedakan kedua tindak kejahatan ini, bukanlah hal mudah bagi
mereka yang tidak pernah mendalami ilmu hukum.
Unsur-unsur dari tindak pidana yang diatur dalam Pasal 120 ayat (1) UU
Keimigrasian adalah: Pertama, Unsur Pelaku yang adalah setiap orang
(orang perseorangan dan/atau badan hukum), korporasi, dan
penyelenggara negara (pejabat imigrasi dan pejabat lainnya). Kedua,
Unsur Proses. Urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara
alami atau didesain, yang meliputi aktivitas pemindahan seseorang,
membawa atau memerintahkan orang lain untuk membawa seseorang
atau sekelompok orang (secara terorganisasi maupun tidak terorganisasi)
yang tidak memiliki hak secara sah untuk memasuki Wilayah Indonesia
atau keluar dari Wilayah Indonesia dan/atau masuk wilayah negara lain.
Page 3 of 5
Ketiga, Unsur Cara. Bentuk perbuatan/tindakan tertentu yang dilakukan
untuk menjamin proses dapat terlaksana, yang meliputi: ancaman
kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan,
penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan utang
atau memberi bayaran atau manfaat walaupun memperoleh persetujuan
dari orang yang memegang kendali atas orang lain.
Page 4 of 5
Pelaku TPPM dalam melakukan penyelundupan manusia, tidak
menggunakan kekerasan atau paksaan. Dalam TPPM, orang yang
diselundupkan menyadari sepenuhnya proses penyelundupan dan
menyepakati cara yang akan dilakukan untuk melintasi batas suatu negara.
Kalaupun ada kekerasan dalam TPPM, itupun karena ada pihak yang
melanggar kesepakatan yang dibuat bersama. Sedangkan untuk TPPO,
cara yang digunakan antara lain: ancaman kekerasan, penggunaan
kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan,
penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan dan penjeratan utang.
Pada akhirnya, terlepas dari perbedaan dan kemiripan antara TPPM dengan
TPPO, sangat urgen untuk segera dibentuk Undang-Undangan yang khusus
mengatur tentang pemberantasan TPPM. Hal ini menjadi penting karena
walaupun TPPM sudah semakin merajalela dengan berbagai modusnya,
namun pemberantasan TPPM di Indonesia hanya diatur dalam bebarapa
pasal dalam UU Keimigrasian.
KETERANGAN:
1. Tulisan ini pernah dipublikasikan dalam,
http://www.zonalinenews.com/2017/06/penyelundupan-orang-dan-
perdagangan-orang/, dengan judul: Penyelundupan Orang dan
Perdagangan Orang, pada tanggal 30 Juni 2017.
2. Penulis adalah Aktivis PIAR NTT.
Page 5 of 5