Está en la página 1de 4

1.

Reaksi substitusi
Reaksi substitusi merupakan reaksi yang melibatkan penggantian atom/gugus atom pada molekul
dengan atom/gugus atom lainnya. Reaksi substitusi umumnya terjadi pada senyawa jenuh (tunggal)
tanpa terjadi perubahan ikatan karakteristik (tetap jenuh)

A + B - C --> A - C + B

Contoh reaksi substitusi:


Reaksi pembentukan haloalkana: reaksi alkana dengan halogen
R - H + X2 --> R - X + H - X
Contoh:

CH3 - H + Cl2 --> CH3 - Cl + HCl


Reaksi substitusi atom H pada alkohol dengan logam reaktif (Na, K)
atom H pada gugus - OH dapat disubstitusi oleh logam reaktif seperti Na dan K

R - OH + Na --> R - ONa + H2
Contoh:

2 C2H5 - OH + 2 Na --> 2 C2H5 - ONa + H2

Reaksi alkoksi alkana (eter) dengan PCl5 menghasilkan haloalkana


R - O - R + PCl5 --> R - Cl + R - Cl + POCl3
Contoh:
CH3 - O - CH3 + PCl5 --> CH3Cl + CH3Cl +POCl3

Reaksi esterifikasi: reaksi pembentukan ester dari alkohol dan asam karboksilat
R - OH + R - COOH --> R - COOR + H - OH
Contoh
CH3 - OH + CH3 - COOH --> CH3 - COOCH3 + H2O

2. Reaksi adisi
Reaksi adisi adalah reaksi senyawa karbon yang melibatkan penggabungan molekul-molekul. Reaksi
adisi juga dapat diartikan sebagai reaksi pemutusan ikatan rangkap (tak jenuh) menjadi ikatan tunggal
(jenuh).

Contoh reaksi substitusi:


Reaksi adisi H2 pada alkena membentuk alkana
H2C = CH2 + H2 --> H3C - CH3

Reaksi adisi H2 pada alkanal membentuk alkohol primer


Ikatan rangkap C = O pada alkanal bereaksi dengan H2 untuk menghasilkan alkohol primer.
Disebut juga dengan reaksi reduksi karena terjadi penurunan bilangan oksidasi C

Reaksi adisi H2 pada keton/alkanon menghasilkan alkohol sekunder


Ikatan rangkap C = O pada alkanon/keton bereaksi dengan H2 untuk menghasilkan alkohol sekunder.

Reduksi H2O pada asam karboksilat menghasilkan suatu alkohol sekunder


Ikatan rangkap C = O pada asam karboksilat akan terbuka akibat penambahan reduktor kuat untuk
menghasilkan alkohol primer

3. Reaksi eliminasi
Reaksi eliminasi merupakan reaksi peruraian suatu molekul menjadi molekul-molekul lain di mana
salah satu molekul dikatakan tereliminasi. Reaksi eliminiasi dapat juga dikatakan sebagai reaksi
pembentukan ikatan rangkap dari ikatan tunggal (kebalikan dari reaksi adisi).

Reaksi eliminasi H2 dari alkana menjadi alkena


CH3 - CH2 - CH3 --> CH3 - CH = CH2 + H2

Reaksi eliminasi air (dehidrogenasi) dari alkohol


Alkohol dapat bereaksi membentuk alkena dengan bantuan katalis H2SO4 pekat berlebih pada suhu
180oC.

CH3 - CH2 - OH --> CH2 = CH2 + H2O

Reaksi eliminasi HX dari haloalkana (dehidrohalogenasi)


Haloalkana R - X dapat bereaksi dengan gugus - OH yang larut dalam alkohol seperti NaOH etanolis
atau CH3OK, membentuk alkuna.

4. Reaksi oksidasi
Reaksi melibatkan oksidator seperti O2, O3, dan KMnO4. Reaksi oksidasi yang penting adalah reaksi
dengan O2 yang dikenal sebagai pembakaran.

Contoh reaksi oksidasi:

Reaksi oksidasi alkohol primer, sekunder, dan tersier


Alkohol primer, sekunder, dan tersier memberikan reaksi berbeda terhadap oksidator seperti K 2Cr2O7,
KMnO4, dan O2.
Reaksi oksidasi alkohol primer, sekunder, dan tersier selengkapnya dapat di lihat di sini.
Reaksi oksidasi pada alkoksi alkana (eter)
Alkoksi alkana bereaksi dengan O2 membentuk senyawa hidroperoksida

Reaksi oksidasi pada alkanal/aldehid


Reaksi oksidasi alkanal digunakan sebagai reaksi identifikasi antara alkanal/aldehid dengan
alkanon/keton. Simak informasi lengkapnya di sini.

Reaksi oksidasi alkanon/keton


Alkanon tidak dapat mereduksi oksidator lemah seperti larutan fehling dan larutan tollens. Sifat ini,
digunakan untuk membedakan alkanon dari isomer fungsinya, yaitu alkanal/aldehid.

Baca juga, Reaksi Identifikasi Aldehida/Alkana dan Keton/ Alkanon.


Reaksi oksidasi pada asam alkanoat
Reaksi oksidasi asam alkanoat hanya terjadi pada asam metanoat dan asam 1,2 etanadioat

5. Reaksi polimerisasi
Reaksi polimerisasi melibatkan penggabungan molekul-molekul kecil yang disebut monomer menjadi
suatu molekul rantai panjang atau yang disebut polimer. Anda dapat menyimak sifat-sifat polimer
dengan mengklik di sini. Reaksi polimerisasi dapat dibedakan menjadi 2:

Polimerisasi adisi: monomer-monomer bergabung membentuk suatu polimer


Monomer + monomer + monomer + . . . --> polimer
Beberapa monomer yang mengalami polimerisasi adisi dapat dilihat pada tabel berikut.

Polimerisasi kondensasi: monomer-monomer bergabung membentuk polimer dengan melepas


molekul kecil seperti H2O dan HCl
Monomer + monomer + monomer + . . . --> polimer + molekul kecil
Beberapa monomer yang mengalami polimerisasi kondensasi dapat dilihat pada tabel berikut.
Keterangan:
PET : suatu poliester yang secara teoritis dapat dibuat dari pencampuran asam flatat (asam
karboksilat) dan etilen glikol (alkohol).
Nilon 6,6 : merupakan poliamida dengan gugus - CON - yang terbentuk dari polimerisasi 1,6-
diaminoheksana dan asam 1,6-heksadioat.
Bakelit : polimer yang terbentuk dari polimerisasi metanal dan fenol.
Perspex : secara teoritis perspex terbentuk dari polimerisasi propanon (keton) dan metanal (aldehid)

También podría gustarte