Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Abstrak Perluasan Pelabuhan Peti Kemas Belawan tahun akan ditingkatkan menjadi 2 juta TEUs per tahun pada
dilaksanakan karena jumlah kargo yang terus meningkat setiap proyek pengembangan tahap I dan II. Pada tugas akhir ini
tahunnya. Pada pengembangan tahap I dan II Kapasitas pembahasan difokuskan pada tahap II.
Pelabuhan Belawan yang saat ini sebesar 1,2 juta TEUs (Twenty
Dalam proyek pengembangan tahap II, dilaksanakan
Equivalent Units) per tahun akan ditingkatkan menjadi 2 juta
TEUs per tahun. Peningkatan kapasitas dimulai dengan pekerjaan perluasan pelabuhan peti kemas dengan area
perluasan lapangan penumpukan. Lebar perluasan berupa area reklamasi sepanjang 400 m dan lebar 405 m
reklamasi sepanjang 400 m dan lebar 405 m. Tugas Akhir ini membahas perencanaan perbaikan tanah
Dari hasil penyelidikan tanah (geotechnical survey) yang di areal timbunan dengan metode preloading sistem
dilakukan oleh PT. Pelabuhan Indonesia I pada tahun 2009 surcharge, percepatan waktu konsolidasi dengan PVD,
didapatkan hasil bahwa tanah dasar pada area reklamasi perencanaan perkuatan timbunan dengan geotextile. Pada
tersebut merupakan tanah lempung yang cenderung lunak. tanggul timbunan digunakan sheetpile dan concrete
Untuk memperbaiki tanah dasar, digunakan metode preloading
sistem surcharge.
mattress. Sheetpile dihitung dengan dua alternatif
Dari analisa data tanah, disimpulkan bahwa tanah pada
perhitungan yaitu sheetpile tanpa angker dan sheetpile
reklamasi harus dibagi dalam tiga zona. Zona 1 yang diwakili dengan angker.
oleh BH-1, Zona 2 oleh BH-2 dan Zona 3 oleh BH-3. Dengan
elevasi timbunan final setinggi +3,5 m LWS, diperoleh elevasi
II. METODOLOGI
Hinisial untuk Zona 1 sebesar +16 m LWS, Zona 2 sebesar +21,1
m LWS dan Zona 3 sebesar +21,1 m LWS. Hinisial tersebut sudah Metode yang digunakan dalam Tugas Akhir ini ialah
termasuk timbunan surcharge yang akan dibongkar sebesar 5,5 sebagai berikut :
m. Penimbunan diakukan secara bertahap dengan kecepatan 50
cm/ minggu. Untuk perkuatan tanah timbunan digunakan
geotextile pada Zona 1, Zona 2 dan Zona 3 masing-masing
sebanyak 34 lapis, 53 lapis dan 42 lapis. PVD pola segitiga pada
Zona 1 dipancang sedalam 34,6 m dengan jarak antar PVD 1,75
m, pada Zona 2 dipancang sedalam 40 m dengan jarak antar
PVD 1,5 m, serta 42,2 m dengan jarak antar PVD 1,5 m pada
Zona 3.
Untuk perkuatan lereng digunakan sheetpile baja dengan dua
alternatif yaitu dengan angker dan tanpa angker. Turap baja
dengan angker dipancang sedalam 17,5 m, dengan panjang
angker 17,75 m berdiameter 10 cm. Angker dipasang setiap 3 m
dengan dimensi blok angker 1,5 m x 2,65 m. Turap baja tanpa
angker dipancang sedalam 21 m.
I. PENDAHULUAN
Data Timbunan
Material timbunan reklamasi direncanakan memiliki
Spesifikasi teknis sebagai berikut :
- Sifat fisik tanah timbunan :
sat = 2,0 t/m2 C =0
t = 1,8 t/m2 = 30
- Geometri Timbunan
Tinggi tanah timbunan (Hfinal) direncanakan hingga
elevasi +3.5 m LWS dengan luas area timbunan
reklamasi 162.000 m2.
Geotextile
B. Perencanaan Geoteknik
Perhitungan Besar Pemampatan
Bsarnya pemampatan pada lapisan tanah compressible
(40,85 m- 49,78 m) dihitung menggunakan beberapa
variabel nilai q yang sama untuk masing-masng zona
sebagai berikut :
q = 24 t/m2 qtimbunan + qsurcharge = 14,25 t/m2+9,75 t/m2
q = 27 t/m2 qtimbunan + qsurcharge = 17,25 t/m2+9,75 t/m2
q = 30 t/m2 qtimbunan + qsurcharge = 20,25 t/m2+9,75 t/m2
q = 33 t/m2 qtimbunan + qsurcharge = 23,25 t/m2+9,75 t/m2
q = 36 t/m2 qtimbunan + qsurcharge = 26,25 t/m2+9,75 t/m2
Tabel 2.
Data Hasil Perhitungan Analisis Parameter Tanah
Depth (m) t (t/m3) sat (t/m3) Wc (%) e Cc Cs Cu (kg/cm) LL PI Cv (cm2/dtk)
0,0-7,5 1,45 1,5 82,2 2,35 1,1 0,25 0,03 72,5 41 0,0006342
7,5-12,5 1,45 1,5 82,2 2,35 1,1 0,25 0,03 96,5 58 0,0006342
12,5-15,0 1,45 1,5 82,2 2,15 1,1 0,2 0,03 59 35,6 0,0006342
15,0-17,5 1,45 1,5 69,6 2,15 1,1 0,2 0,25 59 35,6 0,0006342
17,5-20,0 1,7 1,71 69,6 2,15 0,6 0,1 0,25 59 35,6 0,0008470
20,0-22,5 1,7 1,71 43,5 1,25 0,6 0,1 0,3 59 35,6 0,0008470
22,5-25,0 1,52 1,56 68,9 1,95 1,05 0,21 0,3 92 59,5 0,0008470
25,0-32,5 1,52 1,56 68,9 1,95 1,05 0,21 0,3 92 59,5 0,0010800
32,5-37,5 1,7 1,75 51,75 1,45 0,65 0,14 0,3 72 44,5 0,0010800
37,5-40,0 1,7 1,75 51,75 1,45 0,65 0,14 0,37 72 44,5 0,0007800
40,0-42,5 1,7 1,75 43,5 1,2 0,65 0,14 0,37 77,5 47 0,0007800
42,5-45,0 1,7 1,75 43,5 1,2 0,6 0,14 0,37 77,5 47 0,0007800
45,0-47,5 1,72 1,77 45,5 1,25 0,6 0,14 0,39 77,5 47 0,0007800
47,5-50,0 1,72 1,77 45,5 1,25 0,6 0,08 0,39 51,6 23 0,0004756
Untuk mendapatkan kedalaman sheetpile dalam tanah Perhitungan Panjang Baja Angker
(d), momen aktif dan momen pasif dihitung dalam Dijelaskan pada Gambar 7. Selengkapnya pada [1].
kondisi seimbang Mtotal = Maktif + Mpasif = 0; maka :
- 1,026d3 - 8,26d2 + 35,141d + 107,63 = 0
Dengan menggunakan cara coba-coba, didapatkan nilai
d= 4,55 m. Untuk keamanan nilai d dikalikan dengan
angka keamanan, SF=2.0; do= 2 x 4,55 = 9,1 m. Sehingga
total panjang turap yang dibutuhkan adalah 8 + 9,1 = 17,1
m 17,5 m.
Panjang sheetpile berangker = 17,5 m sepanjang 17,75 m dengan diameter 10 cm. Dari
Panjang angker = 17,75 m hasil perhitungan, dimensi blok angker adalah 1,5
Dimensi Angker = 1,5 m x 2,65 m1 mx2,65m.
Pemasangan sheetpile dilaksanakan pada sisi laut- 7. Struktur pelindung pada sisi dangkal dan peralihan
dalam sepanjang 800 m. Jarak antar angker adalah 3 m. dangkal ke dalam digunakan concrete mattress.
Concrete Matress diletakkan pada lereng dengan
tebal 40 cm.
IV. KESIMPULAN 8. Dari hasil perhitungan volume didapatkan volume
Dalam perencanaan Tugas Akhir ini didapatkan beberapa tanah urug yang dibutuhkan pada proyek reklamasi
kesimpulan yaitu : ini adalah 4.137.235 m3. Panjang PVD yang
1. Elevasi akhir timbunan yang direncanakan adalah dibutuhkan adalah 9.549.753,2 m atau sebanyak 77
+3,5 m LWS. Tinggi timbunan awal yang kontainer 40 TEUs. Geotextile yang dibutuhkan
dibutuhkan pada Zona 1 adalah 18,9 m, pada Zona 2 adalah 5.542.580 m2 atau sebanyak 184.753 roll
setinggi 22,64 m dan pada Zona 3 setinggi 18,33 m. geotextile. Sedangkan sheetpile dipasang sepanjang
Timbunan awal tersebut sudah termasuk beban sisi dalam yaitu 800 m.
surcharge setinggi 5,5 m yang setara dengan 6 tiers
kontainer 20 TEUs dengan qsurcharge=9,75 t/m2. Saran
Beban surcharge akan dibongkar setelah Setelah dilakukan perhitungan dan analisa, penulis
pemampatan mencapai 90% (U=90%). memberikan saran yaitu :
2. Waktu tersingkat yang dibutuhkan untuk mencapai 1. Tinggi timbunan yang terlalu tinggi membuat
derajat konsolidasi 90% (U=90%) dari tiga Zona pelaksanaan cukup sulit untuk dilaksanakan,
adalah 136,17 tahun pada Zona 2. Waktu tersebut sehingga penulis mengusulkan untuk
sangat lama, sehingga dibutuhkan perencanaan
menggunakan metode lain dalam penimbunan.
Prefabricated Vertical Drain (PVD) untuk
pecepatan waktu konsolidasi. Misalnya dengan vacuum preloading untuk
3. Dengan kecepatan penimbunan 50 cm/ minggu, mengurangi tinggi timbunan terutama pada
didapatkan waktu yang dibutuhkan untuk Penimbunan Zona 2.
penimbunan bertahap pada Zona 1 adalah 38
minggu, pada Zona 2 selama 46 minggu dan pada
Zona 3 selama 37 minggu. Sedangkan PVD hanya DAFTAR PUSTAKA
berfungsi maksimal selama 24 minggu (6 bulan).
Sehingga dengan waktu 24 minggu, untuk mencapat [1] N. Sutra. Perencanaan Perbaikan Tanah Dasar dan
derajat konsolidasi 90% (U=90%), didapatkan pola Analisa Stabilitas Tanggul pada Area Reklamasi
pemasangan PVD segitiga dengan jarak 1,75 m pada
Proyek Pengembangan Pelabuhan Peti Kemas
Zona 1 serta jarak 1,5 m pada Zona 2 dan Zona 3.
Belawan, Medan (Tahap II). Surabaya: Institut
4. Tahapan penimbunan menghasilkan peningkatan
Teknologi Sepuluh Nopember, 2014. (Belum
nilai kohesi undrained (Cu) tanah asli. Dengan dipublikasikan)
program bantu XSTABL, didapatkan tinggi [2] Nabila. Perencanaan Perbaikan Tanah Metode
timbunan kritis (Hcr) untuk masing-masing Zona.
Preloading dengan Kombinasi PVD dan Micropile
Pada Zona 1 diperoleh Hcr = 7 m, pada Zona 2
pada Proyek Reklamasi Pantai Ancol Jakarta Utara.
diperoleh Hcr=4,5 m dan pada Zona 3 Hcr=5 m
Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
dengan faktor keamanan/ Safety Factor (SF) kurang
2012.
dari SF rencana sebesar 1,30. Dimana, ketiga tinggi [3] B. M. Das. Principles of Foundation Engineering
timbunan kritis (Hcr) ini lebih tinggi dari tinggi Second Edition. Boston: PWS-KENT Publishing
muka air pada kondisi rata-rata (Hw). Dilakukan
Company, 1990.
penundaan hingga 4 minggu, namun SF yang
dihasilkan masih kurang dari SF rencana, sehingga
perlu adanya perkuatan tanah untuk mengatasi
kelongsoran yang terjadi akibat pentahapan
penimbunan tanah.
5. Perkuatan tanah yang dipakai untuk mengatasi
kelongsoran adalah Geotextile. Setelah dihitung
sesuai dengan hasil program bantu XSTABL,
dibutuhkan geotextile sebanyak 34 lapis untuk Zona
1, 53 lapis untuk Zona 2 dan 42 lapis untuk Zona 3.
Geotextile dipasang dengan jarak layer pemasangan
0,25 m setelah ketinggian Hw pada masing-masing
Zona.
6. Sebagai struktur pelindung timbunan pada sisi
dalam digunakan sheetpile baja. Sheetpile dihitung
dengan dua alternatif, tanpa angker dan dengan
angker. Dengan SF=2.0, diperoleh panjang sheetpile
tanpa angker adalah 21 m dan panjang sheetpile
dengan angker adalah 17,5 m. Angker dipasang