Está en la página 1de 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Definisi Pegawai Negeri Sipil (PNS) menurut UU No. 8 tahun 1974 bab 1 pasal 1 huruf a,
adalah mereka yang setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi
tugas dalam sesuatu jabatan negeri atau diserahi tugas negara lainnya yang ditetapkan
berdasarkan sesuatu peraturan perundang-undangan dan digaji menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Sebagai pemegang tugas negara, PNS atau ASN
(Aparatur Sipil Negara) merupakan publik figur yang menjadi sorotan masyarakat. Setiap
tindakan dan keputusan yang dibuat oleh ASN sangat berarti bagi masyarakat. Oleh
sebab itu PNS dituntut untuk melakukan pekerjaan secara profesional dan
mengutamakan pelayanan publik untuk mencapai tujuan negara yang diharapkan.

Peraturan baru tentang ASN yang tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014 secara implisit
menghendaki bahwa ASN yang umum disebut sebagai birokrat bukan sekadar merujuk
kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik yang
pada pelaksanaan tugasnya berlandaskan beberapa nilai-nilai dasar. Nilai yang
mendasari dalam pelaksaaan tugas PNS yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi. Profesi seorang dosen juga dituntut untuk bisa
memberikan pelayanan prima kepada mahasiswanya, lingkungannya, dan unit kerjanya.
Dengan dilandasi oleh nilai-nilai dasar tersebut diharapkan seorang dosen mampu
menjadi PNS pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat pemersatu bangsa.

Implementasi nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu,


dan anti korupsi di unit kerja dirasakan masih kurang dan belum terlaksana sepenuhnya.
Rendahnya tanggung jawab para dosen dan karyawan untuk melayani publik belum
memuaskan. Banyaknya keluhan dari mahasiswa maupun stakeholder lain tentang
pelayanan publik yang dilakukan oleh setiap unit kerja di Politeknik Negeri Lampung
menjadi bukti nyata rendahnya aktualisasi penerapan nilai-nilai dasar tersebut.

Oleh karena itu, sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi yang diterapkan di
unit kerja masing-masing. Aktualisasi ini digunakan sebagai awal seorang ASN untuk
menerapkan nilai-nilai dasar seorang ASN sesuai peraturan Kepala LAN No.21 tahun
2016 tentang pedoman penyelenggaraan Pelatihan dasar CPNS Golongan III. Kurikulum
Pembentukan Karakter PNS, yang terdiri dari dua agenda yaitu: 1. Agenda Sikap Perilaku
dan Displin PNS; Agenda NilaiNilai Dasar PNS; Agenda Kedudukan dan Peran PNS
Dalam NKRI;dan Agenda Habituasi. 2. Kurikulum Penguatan Kompetensi Teknis Bidang
Tugas, yang terdiri dari: Kompetensi Teknis Umum/Administrasi; dan Kompetensi Teknis
Substantif. Oleh karena itu, seorang calon ASN dirasa perlu untuk mengikuti diklat
Pelatihan dasar CPNS untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN tersebut.

Rancangan aktualisasi (habituasi) ini disusun berdasarkan problematika yang


berkembang di institusi tempat penulis bekerja yaitu Program Studi (PS) Teknologi
Pangan Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri Lampung dan tugas pokok
penulis sebagai ASN. Issu yang didapat yaitu menyangkut masalah Whole of
Government (WoG), Manajemen ASN, dan Pelayanan Publik. Issu yang diangkat yaitu:
1. Masih rendahnya kedisiplinan dan etiket mahasiswa, 2. Masih belum terealisasikannya
pembentukan program studi D4 Teknologi Rekayasa Kimia Industri, 3. Masih rendahnya
partisipasi dan interaksi mahasiswa saat perkuliahan berlangsung, 4. Tidak adanya
penertiban penyusunan dan inventarisasi Tugas Akhir dan Praktik Mandiri mahasiswa, 5.
Masih rendahnya kompetensi ilmu yang dimiliki mahasiswa tingkat akhir Program Studi
Teknologi Pangan, 6. Masih rendahnya kecakapan mahasiswa saat penyusunan tugas
akhir.

También podría gustarte