Está en la página 1de 5

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No.

1, (2012) 1-5 1

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH KONSENTRASI


LARUTAN TERHADAP LAJU PELEPASAN MATERIAL
PADA PROSES ELECTROCHEMICAL MACHINING

Arief Budiman, Prof.Dr.Ing. Suhardjono, Msc


Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri , Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: suhardjono@me.its.ac.id

Abstrak pahat, baik untuk penggunaan pahat tanpa isolasi maupun


Pada proses elektrochemical machining peran dari terisolasi, diperoleh data hasil percobaan yang kemudian
elektrolit sangat penting. Tanpa adanya elektrolit proses dilakukan pengolahan data tersebut sehingga didapatkan data
machining tidak akan terjadi. Pada kebanyakan literatur overcut dan ketirusan sebagai fungsi diameter pahat. Akan
belum ada pembahasan yang rinci mengenai pengaruh tetapi seiring dengan penggunaan pahat dengan ukuran
perubahan konsentrasi elektrolit terhadap laju pelepasan diameter yang semakin besar maka overcut lubang yang
material (MRR), overcut, dan tapering. Dengan adanya dihasilkan juga akan semakin besar.
penelitian ini diharapkan dapat menemukan hubungan Overcut lubang yang paling besar terlihat pada penggunaan
perubahan nilai konsentrasi elektrolit terhadap laju pahat dengan ukuran 18,70 mm, yaitu sebesar 1,56 mm
pelepasan material (MRR), overcut, dan tapering pada proses untuk pemakaian pahat tanpa isolasi dan 1,20 mm untuk pahat
electrochemical machining. terisolasi. Terjadinya kondisi tersebut disebabkan adanya
Pada penelitian ini diamati bagaimana hubungan antara pengaruh dari jumlah muatan listrik dan kecepatan aliran
perubahan nilai konsentrasi elektrolit dengan laju pelepasan flushing cairan elektrolit. Dengan semakin besar ukuran
material (MRR), overcut, dan tapering dengan cara diameter pahat yang digunakan, baik untuk pahat tanpa isolasi
memvariasikan nilai konsentrasi elektrolit yang digunakan.. maupun pahat terisolasi, dimana dari data percobaan yang
Oleh karena itu, pada tugas akhir ini akan dilakukan didapat menunjukkan adanya aliran arus dan waktu
penelitian untuk mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap pelubangan yang semakin besar pula. Dengan semakin
laju pelepasan material (MRR), overcut maupun efek meningkatnya jumlah muatan listrik tersebut maka
ketirusan/tapering pada benda kerja. Penelitian dilakukan menyebabkan jumlah material logam benda kerja yang terlarut
dengan memvariasikan konsentrasi larutan NaCl yakni : 1,7 atau terlepas dari logam induknya juga akan semakin besar.
M ; 2,56 M ; 3,42 M ; 4,27 M ; 5,13 M ; 5,98 M ;6,83 M, Namun penelitian diatas belum mempelajari pengaruh
dengan diameter luar elektroda 10 mm dan diameter dalam variasi konsentrasi larutan terhadap overcut, ketirusan dan
elektroda 9 mm. MRR sehingga perlu untuk diteliti lebih lanjut sejauh mana
Dari hasil penelitian dapat diketahui sejauh mana pengaruh variasi konsentrasi larutan tersebut, terutama pada
pengaruh variasi konsentrasi larutan dengan menggunakan hasil produk pengerjaan lubang. Dari uraian diatas, maka
elektroda tanpa isolasi yang akan mempengaruhi kondisi pada penelitian ini dilakukan pembuatan bentuk lubang
MRR pada produk pengerjaan ECM. melalui percobaan ECM. dengan parameter variasi konsentrasi
larutan.
Kata Kunci : Electrochemical Machining (ECM), overcut,
efek ketirusan, MRR, konsentrasi larutan. II. DASAR TEORI
II.1 Prinsip kerja ECM
I. PENDAHULUAN
Proses pemesinan adalah suatu proses yang digunakan Electrochemical Machining (ECM) adalah salah satu
untuk mengubah bentuk produk dari logam dengan cara proses pemesinan non konvensional, yang prinsip kerjanya
memotong. Proses permesinan terbagi atas dua macam yaitu berdasarkan hukum Faraday. Proses permesinan terjadi akibat
proses permesinan konvensional dan non konvensional. Salah adanya reaksi oksidasi dan reduksi pada saat elektrolisis. Pada
satu dari permesinan non konvensional yang digunakan adalah ECM reaksi reduksi dan oksidasi ditunjukkan dengan adanya
electrochemical machining. Proses pengerjaan material benda pengerosian (lepasnya elektron) benda kerja dan penambahan
kerja pada proses ECM sampai menjadi bentuk yang massa (penempelan elektron/geram) pada pahat. Untuk proses
diinginkan adalah dengan cara pelarutan anodis dari material ECM penempelan electron dicegah dengan memberikan
benda kerja dengan memanfaatkan suatu reaksi kimia dan flusing (elektrolit disemprotkan) pada area kerja. Sehingga
pelepasan muatan listrik antara pahat (elektroda) dan benda elektron/ geram yang lepas dari benda kerja tidak sempat
kerja yang mempunyai sifat konduktor listrik melalui sebuah menempel pada pahat.
sumber arus searah (DC) didalam suatu cairan elektrolit.
Pada tahun 2008 telah dilakukan penelitian oleh saudara
Agung Hermawan dengan memvariasikan ukuran diameter
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 2

II,2 Elemen dari proses Electrochemical machining keluar berupa Fe(OH)3. Besi hidroksida bereaksi lebih lanjut
1. Pahat (katode) dengan air dan oksigen membentuk ferrik hidroksid. Ion yang
2. Benda kerja (anode) bermuatan negatif adalah (OH)- dan Cl- menuju ke arah anode
3. Sumber arus DC sedangkan ion positif H+ dan Na+ menuju ke katode.
4. Elektrolit Walaupun semua terkonsentrasi pada reaksi namun tidak
Elektrolit yang digunakan pada proses ECM semua partikel terelektrolisis. Garam (contohnya NaCl) tidak
mempunyai banyak fungsi, antara lain: dikonsumsi pada proses elektro kimia, oleh karena itu untuk
Sebagai pelengkap rangkaian listrik antara membuat konsentrasi elektrolit konstan perlu ditambahkan
benda kerja dan pahat. larutan dalam hal ini adalah H2O atau aquades. Reaksi antara
Menyebabkan reaksi permesinan yang H20 dan Nacl akan menghasilkan asam atau HCl dimana
diinginkan dapat terjadi. akan,mengakibatkan lepasnya besi dari anode. Konsentrasi
yang semakin tinggi yaitu gabungan antara NaCl dan H 2O
Menjaga temperatur akibat panas yang
akan menyebabkan kadar hidrogen dan asam yang terbentuk
dihasilkan oleh reaksi kimia yang terjadi.
semakin tinggi. Hal ini berpengaruh pada tingkat pelepasan
Menjaga agar reaksi yang terjadi hanya pada besi dari anoda akan semakin cepat sehingga MRR akan naik.
area pemesinan.
II.4 Konduktivitas Larutan
Konduktivitas adalah ukuran seberapa kuat suatu larutan
II.3 Elektrolisis pada ECM
dapat menghantarkan listrik. K o n d u k t i v i t a s b e r p e r a n
p e nt i n g p a d a p r o s e s e l e c t r o c h e m i c a l m a c h i n i n g
Karena ada relevansi antara konsentrasi dan konduktivitas
suatu larutan, maka untuk menentukan konsentrasi suatu
larutan dapat dilakukan dengan cara mengukur
konduktivitas larutan tersebut.

k = C l/A

dimana; k = konduktivitas, mho/cm


C = konduktansi, mho
3
A = Luas elektroda, cm
l = Jarak antara elektroda, cm
Dari persamaan diatas suatu konduktansi dengan nilai 1
mho dapat dinyatakan sebagai kemampuan hantar dari zat cair
Gambar 1.2 Reaksi elektrokimia pada anoda dan yang berukuran luas penampang 1 cm3 untuk arus 1 Ampere
Katoda dengan tegangan 1 Volt. Jika arus yang dapat dihantarkan
lebih besar lagi, maka konduktansinya lebih besar pula. Jika
pada suatu resistor dialirkan arus yang membesar maka
tahanan atau resistansinya akan mengecil. Hal ini berarti
REACTION AT ANODE: REACTION AT CATHOD: bahwa konduktivitas adalah kebalikan dari resistansi, mho =
1/ohm.
Fe Fe2+ + 2e Na+ + e- Na

Fe2+ + 2Cl FeCl2 Na + H2 O Na (OH) + H+


III. METODOLOGI PERCOBAAN
Fe2+ + 2OH Fe (OH)2 2H+ + 2e- H2 Benda kerja yang digunakan pada pengujian ini adalah
SKD 11 yang biasa digunakan untuk pembuatan punch, dies,
FeCl2 + 2 OH Fe(OH)2 + 2 Cl- cutting tool, dan proses lainnya yang membutuhkan sifat tahan
aus yang tinggidengan panjang 100 mm, lebar 36,80 mm dan
2Cl- Cl2 (g) + 2e- tebal 4,2 mm. Material pahat yang digunakan dalam
percobaan ini adalah tembaga ( Cu.) berbentuk silinder
2FeCl2 + Cl2 2FeCl3 berlubang dengan diameter dalam 9mm dan diameter luar 10
mm. Pemilihan tembaga sebagai material dari pahat karena
H+ + Cl- HCl tembaga mempunyai sifat penghantaran listrik yang baik dan
2Fe (OH)2 + H2O + O2 2Fe(OH)3 material tersebut mudah didapatkan.

Fe(OH)3 + 3HCl FeCl3 + 3H2 O


FeCl3 + 3 NaOH Fe(OH)3+3NaCl
Dari gambar 1.2 .Hasil dari reaksi elektro kimia adalah ion
besi yang bergabung dengan ion lain untuk mempercepat ion
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 3

Parameter Percobaan
Konsentrasi Larutan 0,1; 0,15; 0,2; 0,25; 0,3; 0,35; 0,4 (M)
Tegangan 24 V
Arus 1 A
Gap 2 mm

IV. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

IV.1 Data Hasil Percobaan


Setelah dilakukan percobaan dengan variasi konsentrasi
larutan yang berbeda dengan arus dan tegangan konstan
masing 1 A dan 24 V serta gap efektif antara 0,2-2 mm. Setiap
titik pelubangan dilakukan pengambilan data sebanyak 3 kali
sehingga dari percobaan dengan variasi konsentrasi larutan
sebanyak 7 tingkatan akan didapat data sebagai berikut :

Tabel 1. Data Hasil Percobaan


IV.2 Analisa Grafik
IV.2.1 Analisa Pengaruh Variasi Konsentrasi Terhadap
MRR
30 Perc 1
MRR (mm3/menit) 25
y = 35.5x + 9.04
R = 0.988
20 perc 2

15
perc 3
10
5
Linear
0 (MRR
rata2)
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45

Konsentrasi (M)

Gambar 4.1 Grafik hubungan variasi konsentrasi terhadap


MRR pada proses ECM

Dari Gambar 4.1 yaitu grafik hubungan variasi nilai


konsentrasi terhadap MRR terlihat bahwa semakin besar nilai
konsentrasi larutan maka laju pelepasan material (MRR) yang
terjadi akan semakin besar. Hal ini mengacu pada reaksi kimia
antara NaCl dan H2O. Dimana dengan semakin pekatnya
konsentrasi larutan yang terbentuk dari reaksi antara NaCl dan
H2O maka kadar asam (HCl) yang terbentuk juga akan
meningkat. Asam (HCl) sendiri mempunyai sifat korosif
terhadap material yang terbuat dari logam. Semakin tinggi
kadar asam maka sifat korosif yang ditimbulkan juga akan
meningkat. Hal inilah yang mempengaruhi laju pengerjaan
material yang terjadi, dimana unsur Fe yang merupakan salah
satu unsur pembentuk material benda kerja yang dalam hal ini
terbuat dari baja SKD11 akan semakin mudah terlepas dari
logam induknya karena tingkat intensitas HCl yang semakin
tinggi. Sehingga bila semakin tinggi nilai konsentrasi elektrolit
yang digunakan maka Laju Pelepasan Material (MRR) akan
semakin meningkat.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 4

IV.2.2 Analisa Pengaruh Variasi Konsentrasi Terhadap 1. Diperlukan suatu power supply yang dapat
Waktu Pengerjaan Material menghasilkan arus listrik yang besar untuk
menghasilkan waktu tempuh proses pemesinan yang
60 perc 1 lebih cepat.
55 y = -68.6x + 61.9 2. Diperlukan kontrol temperatur pada cairan elektrolit
waktu (menit)

50 R = 0.964 agar proses elektrolisis dapat dikendalikan dengan


perc 2
45 baik.
40 3. Diperlukan suatu sistem filterisasi dari cairan
35 perc 3 elektrolit yang baik untuk menghasilkan kondisi
30 elektrolit agar tetap jernih selama proses pemesinan
25 berlangsung.
20 Linear
(waktu
4. Diperlukan suatu sistem mekanisme pengaturan gap
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 rata2) secara otomatis untuk menjaga konstan gap selama
proses permesinan berlangsung.
konsentrasi (M) 5. Diperlukan desain alat khususnya bak cairan yang
lebih tertutup untuk menghindari kebocoran cairan.
Gambar 4.2 Grafik hubungan variasi konsentrasi terhadap
6. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui
waktu pengerjaan pada proses ECM
variasi tekanan pompa pada percobaan.
Dari Gambar 4.2 yaitu grafik hubungan variasi konsentrasi
larutan terhadap waktu pemesinan menggambarkan bahwa
semakin besar nilai konsentrasi maka waktu pemesinan akan UCAPAN TERIMA KASIH
semakin turun. Hal ini berarti bahwa waktu yang dibutuhkan Dengan terselesaikannya Tugas Akhir ini kami ucapkan terima
untuk proses pemesinan akan lebih cepat untuk nilai
kasih kepada:
konsentrasi yang lebih tinggi. 1. Bapak Prof.Dr.Ing.Suhardjono, MSc selaku dosen
Nilai konsentrasi yang tinggi akan mempengaruhi laju
pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya
pelepasan material tiap menit (MRR) dimana semakin tinggi untuk memberikan bimbingan dan petunjuk sampai Tugas
nilai konsentrasi maka MRR yang terjadi juga akan naik
Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.
(grafik 4.8). Hal inilah yang mempengaruhi waktu pemesinan 2. Bapak Ir.Hari Subiyanto, MSc selaku dosen pembahas
yang semakin cepat seiring bertambahnya nilai konsentrasi Tugas Akhir atas arahan dan saran nya.
larutan karena material yang dilepaskan dari logam induk 3. Bapak Ir. Winarto,DEA selaku dosen pembahas Tugas
semakin banyak dan cepat. Akhir atas arahan dan saran nya.
4. Bapak Ir. Sampurno, MT selaku dosen pembahas atas
arahanya selama ini
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5. Bapak M. Khoirul Effendi ST.MSc selaku dosen
V.1. Kesimpulan pembahas Tugas Akhir atas arahan dan saran nya.
Dari hasil analisa data percobaan pada proses ECM dengan 6. Bapak Ir. Suwarmin. PE selaku dosen wali yang telah
variasi konsentrasi larutan terhadap Laju Pelepasan Material membimbing selama perkuliahan.
(MRR), Overcut, dan Tapering dengan benda kerja SKD11, 7. Bapak Ir. Bambang Pramujati, M.Sc, Ph.D selaku ketua
arus dan tegangan konstan 1 Ampere dan 24 Volt .Dapat Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh
ditarik kesimpulan : Nopember Surabaya.
1. Semakin besar nilai konsentrasi larutan pada proses 8. Buat ayahanda dan ibunda Drs. Karsun dan Dra. Endy
electrochemical machining (ECM), maka laju pelepasan W.R yang tercinta terimakasih atas semua semangat dan
material (MRR) yang terjadi juga akan semakin dukungannya untuk menyelesaikan tugas akhir ini.Buat
meningkat.. kakak Novi dan mas Arif BS terimakasih atas dukungan
2. Semakin besar nilai konsentrasi larutan pada proses dan bantuannya selama ini. Buat adik Bekti suwun ya
electrochemical machining (ECM), maka overcut yang udah sering membantu financial.Dan buat keluarga besar
terjadi semakin naik. dan terimakasih selalu mengingatkan agar cepat lulus.
3. Semakin besar nilai konsentrasi larutan pada proses 9. Seluruh dosen Jurusan Teknik Mesin ITS yang telah
electrochemical machining (ECM), maka tapering yang memberikan ilmu pengetahuan kepada saya.
terjadi akan semakin menurun. 10. Semua karyawan Teknik Mesin ITS Cak To, Cak
4. Semakin besar nilai konsentrasi larutan pada proses Bud,Pak Agus,Pak Pambudi,Bu Sri, Pak Gianto suwun ya
electrochemical machining, maka waktu pengerjaan akan pak, dan semuanya yang tidak sempat disebut.
semakin cepat. 11. Teman-teman teknik mesin semuanya yang sedikit
banyak sudah membantu .Buat teman M46, Tipu, Azam,
V.2 Saran. Heidi, Fuad, Adi Cahyanto, Medy, Kubon, wis kabehlah
Dalam penelitian proses ECM ini masih terdapat pokoke suwun udah menyadarkan kekhilafan selama ini
kekurangan yang mungkin dapat menjadi masukan yang hingga akhirnya tugas akhir dapat terselesaikan.
mungkin dapat diperbaiki pada penelitian selanjutnya.
Berikut adalah saran untuk penelitian lanjutan :
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 5

12. Buat Jaenal Dedik Santoso dan Anggit Restu,


alhamdulillah akhirnya lulus kawan suwun udah sering
mengingatkan.
13. Buat teman-teman benteng17 yang tidak bias disebutkan
satu persatu,terimakasih banyak atas semuanya.

Dengan segala kerendahan hati, peyusun menyadari bahwa


masih terdapat banyak kekurangan dalam tugas akhir ini,
untuk itu saran dan kritik sangatlah di harapkan untuk
kesempurnaan Tugas Akhir ini.Dan pada akhirnya semoga
Tugas Akhir ini dapat menambah falsafah keilmuan untuk
semuanya.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Pandey, P.C., 1980, Modern Machining Processes, Mc Graw-Hill, New
Delhi.

[2] Montgomery, D. C., 1976, Design and Analysis of Experiment, John


Willy and Son, New York.

[3] Rochim, Taufik., 1985, Spesifikasi, Metrologi dan Kontrol Kualitas


Geometri, ITB, Bandung.

[4]Schey, John A., 2000, Introduction To Manufacturing Processes, Third


Edition, Mc Graw-Hill.

[5] Rajurkar, K.P., Kozak, J., Wei, B., and McGeough, J.A. (1993),
Study of Pulse Electrochemical Machining Characteristics,
Annuals of the CIRP, Vol. 42, 231


[6] H.Hocheng , Y.H. Sun, S.C. Lin, P.S. Kao. 2003 A Material
Removal analysis of Electrochemical Machining Using flat-end
Cathode. Journal of Materials Processing Technology, Taiwan.

[7] Umasankar Mallick, Estimation of MRR using U-Shape electrode in


Electrochemical Machining Department of Mechanical Engineering
National Institute of Technology Rourkela.

[8] Jenny J. Sun., E. Jennings Taylor., Lawrence E. Gebhart., Chengdong D.


ZhouJeffrey M. Eagleton., Robert P. Renz., Volume XXVI, 1998
INVESTIGATION OF ELECTROCHEMICAL PARAMETERS
INTO AN ELECTROCHEMICAL MACHINING PROCESS. Faraday
Technology, Inc. 315 Huls Drive Clayton, Ohio 45315-8983

[9] http://www.scribd.com/doc/72474326/Laporan-Praktikum-Daya-Hantar-
Listrik)

También podría gustarte