Está en la página 1de 8

ARTIKEL ILMIAH

PRAKTIKUM ORGANIK
KONDENSASI ALDOL

Oleh
I PUTU BUDIARIAWAN NIM.1213031076

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2017
KONDENSASI ALDOL

I Putu Budiariawan
1213031076
Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pendidikan Ganesha
Jl. Udayana Singaraja Telp. (0362) 25072
email: budi_ariawan@gmail.com

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi hasil reaksi kondensasi benzaldehid dengan
aseton dan menghitung rendemennya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis kuantitatif. Objek penelitian ini adalah sampel cair tidak berwarna dari aseton dan sampel cair
berwarna kuning dari benzaldehid. namun pada praktikum kondensasi aldol ini mengalami kegagalan.
Hal ini dikarenakan oleh tidak didapatnya endapan yang akan dikristalkan dan tidak terbentuknya
larutan yang bersifat netral.
Kata kunci: aseton, benzaldehid, dibenzalaseton, kondensasi aldol

Abstract
The purpose of this study was to identify the benzaldehid condensation reaction results with
acetone and calculate the yield. The method used in this research is quantitative analysis method. The
object of this study was a colorless liquid sample of acetone and a yellow liquid sample from
benzaldehyde. but in practice this condensation of aldol fails. This is due to the absence of precipitate
to be crystallized and not the formation of a neutral solution.
Keywords: acetone, benzaldehid, dibenzalaseton, aldol condensation

PENDAHULUAN
Produk aldol dihasilkan oleh Reaksi aldol yang berlangsung sampai
senyawa aldehida yang mempunyai terjadi dehidrasi tersebut dinamakan
hidrogen- yang berada dalam suasana reaksi aldol-kondensasi (karena terjadi
basa dan mengalami adisi sesamanya pelepasan molekul kecil seperti air,
sedangkan reaksinya disebut reaksi aldol. methanol, etanol, atau amonia)
Sebagai contoh, asetaldehida dengan (Riswiyanto, 2009).
adanya basa alkali (NaOH) akan Kondensasi adalah suatu reaksi
mengalami self-addition (adisi mandiri) dimana dua molekul kecil bergabung
membentuk 3-hidroksi butanal membentuk satu molekul besar dengan
(Riswiyanto, 2009). Mekanisme reaksi atau tanpa hilangnya suatu molekul kecil
kesetimbangan ini terjadi melalui tiga (misalnya molekul air). Kondensasi aldol
tahapan reaksi (Riswiyanto, 2009). Reaksi adalah adisi nukleofilik dari ion enolat
aldol, jika diteruskan pada suhu yang terhadap gugus karbonil dengan produk
relatif tinggi, akan berlanjut menjadi reaksi -hidroksi keton atau -hidroksi
reaksi dehidrasi. Selanjutnya akan aldehida, dimana senyawa enolat dan
terbentuk produk akhir berupa senyawa , gugus karbonil yang diserang adalah dua
-aldehida atau keton yang tidak jenuh. senyawa yang sama. Reaksi ini disebut
kondensasi aldol karena diturunkan dari Bila dehidrasi menghasilkan suatu ikatan
aldehida dan alkohol. Contoh suatu rangkap yang berkonjugasi dengan suatu
kondensasi aldol adalah reaksi antara cincin aromatik maka dehidrasi
asetaldehida dengan larutan natrium berlangsung spontan.
hidroksida berair, terbentuk ion enolat Kondensasi antara aldehida atau
dalam konsentrasi rendah. keton dengan karbonil dari aldehida atau
Reaksi ini berjalan secara keton yang lain disebut konensasi aldol
reversibel yaitu pada saat ion enolat ini silang (cross aldol condensation). Reaksi
bereaksi maka akan terbentuk lagi yang ini dapat terjadi karena suatu aldehida
baru. Ion enolat bereaksi dengan suatu tanpa hidrogen tidak dapat membentuk
molekul aldehida lain dengan cara ion enolat, sehingga tidak dapat
mengadisi pada karbon karbonil untuk berdimerisasi dalam suatu kondensasi
membentuk suatu ion alkoksida, yang aldol. Tapi jika aldehida ini dicampur
kemudian merebut sebuah proton dari air dengan aldehida atau keton lain yang
untuk menghasilkan aldol produk tersebut. memiliki H, maka kondensasi keduanya
Syarat aldehida untuk dapat berkondensasi dapat terjadi. Suatu kondensasi aldol
aldol adalah harus memiliki H terhadap silang sangat berguna bila hanya satu
gugus karbonil, sehingga aldehida dapat senyawa karbonil yang memiliki H. Jika
membentuk ion enolat dalam basa. Suatu tidak maka akan diperoleh suatu produk
senyawa karbonil -hidroksi seperti campuran. Adapun reaksi kondensasi aldol
sebuah aldol mudah mengalami dehidrasi, silang adalah sebagai berikut (Frieda,
karena ikatan rangkap dalam produk 2004):
berkonjugasi dengan gugus karbonilnya.
O O
O CH C C C CH
H N a O H , H 2O H H
+ H3C H C 2H 5O H
dibenzalaseton
benzaldehida aseton

Gambar 1. Reaksi kondensasi aldol silang


Reaksi kondensasi aldol silang senyawa ,-keton tak jenuh (Anonim,
yang melibatkan penggunaan senyawa 2010).
aldehida aromatis dan senyawa alkil keton Sentrifugasi adalah pencapaian
atau aril keton sebagai reaktannya dikenal sedimentasi, dimana pemisahan partikel
sebagai reaksi Claisen schmidt. Reaksi ini dilakukan dengan menggunakan gaya
melibatkan ion enolat dari senyawa keton putaran atau gaya sentrifugal. Partikel
yang bertindak sebagai nukleofil untuk dipisahkan dari liquid dengan adanya gaya
menyerang karbon karbonil senyawa sentrifugal pada berbagai variasi ukuran
aldehida aromatis menghasilkan senyawa dan densitas campuran larutan
-hidroksi keton, yang selanjutnya (Shanthiang, 2010).
mengalami dehidrasi menghasilkan Campuran heterogen yang terdiri
dari senyawa-senyawa dengan berat jenis
berdekatan sulit untuk dipisahkan. Apabila diasamkan, kemudian diberi perlakuan
membiarkan senyawa tersebut sentrifugasi sekali lagi untuk memisahkan
terendapkan karena adanya gravitasi, minyak dari bagian bukan minyak. Dalam
maka proses pengendapan akan berjalan pengolahan minyak kelapa, sering juga
sangat lambat. Beberapa campuran dilakukan modifikasi khususnya dalam
senyawa yang memiliki sifat seperti ini pemisahan krim untuk mendapatkan
adalah koloid, seperti emulsi. Salah satu bagian minyak. Modifikasi tersebut
teknik yang dapat dipergunakan untuk dilakukan dengan cara pemanasan krim,
memisahkan campuran ini adalah dengan dan akan dihasilkan padatan dan minyak,
menggunakan teknik sentrifugasi, yaitu selanjutnya dengan penyaringan diperoleh
metode yang digunakan untuk minyak kelapa yang bersih dan jernih
mempercepat proses pengendapan dengan (Zulfikar, 2011).
memberikan gaya sentrifugasi pada
partikel-partikelnya. METODE
Pemisahan sentrifugal Percobaan ini dilakukan di
menggunakan prinsip, dimana objek laboratorium Organik Jurusan Kimia,
diputar secara horizontal pada jarak Fakultas MIPA, Universitas Pendidikan
tertentu. Apabila objek berotasi di dalam Ganesha. Adapun percobaan yang
tabung atau silinder yang berisi campuran dilakukan yaitu kondensasi aldol yang
cairan dan partikel, maka campuran bertujuan untuk merekasikan benzaldehida
tersebut dapat bergerak menuju pusat dan aseton dengan bantuan katalis NaOH
rotasi, namun hal tersebut tidak terjadi untuk menghasilkan dibenzalaseton
karena adanya gaya yang berlawanan yang melalui reaksi kondensasi aldol silang dan
menuju ke arah dinding luar silinder atau mengidentifikasi senyawa hasil reaksi
tabung. Gaya tersebut adalah gaya dengan uji titik leleh, dengan uji 2,4-DNP,
sentrifugasi. Gaya inilah yang dan dengan uji Br2 dalam CCl4. Adapun
menyebabkan partikel-partikel menuju alat, bahan, dan prosedur kerja dari
dinding tabung dan terakumulasi percobaan ini yaitu:
membentuk endapan (Zulfikar, 2011). Alat dan Bahan
Aplikasi penggunaan teknik Peralatan yang digunakan dalam
sentrifugasi ini, misalnya dapat dilihat percobaan ini antara lain erlenmeyer,
pada proses pembuatan minyak kelapa, magnetik stirer, gelas kimia, kaca arloji,
dimana teknik pemisahan sentrifugasi pipet tetes, tabung sentrifuge, heater,
cukup berperan. Buah kelapa dihancurkan, corong, spatula, kertas saring, dan batang
dan diperas, sehingga diperoleh bagian pengaduk.
santan. Di dalam santan terdapat Adapun bahan yang digunakan
campuran minyak dengan air. Dengan dalam percobaan ini antara lain
melakukan sentrifugasi dengan kecepatan benzaldehida, aseton, NaOH, Aquades,
antara 3000-3500 rpm, maka terjadi etanol panas, 2,4-dinitrofenilhidrasin, Br2
pemisahan dan terdapat dua bagian, yaitu dalam CCl4, dan kertas indikator.
fraksi kaya minyak (krim) dan fraksi Prosedur Kerja
miskin minyak (skim). Selanjutnya krim
Ke dalam labu erlenmeyer 25 mL yang bening kekuningan dan 0,8 mL aseton
mengandung pengaduk magnet yang tidak berwarna ke dalam labu
ditempatkan 2 mL benzaldehida dan Erlenmeyer 25 mL. Dari penambahan
0,80mL aseton. Ke dalam campuran reaksi tersebut diamati terbentuk larutan bening
tersebut ditambahkan 20 mL larutan kekuningan dimana pada permukaan
NaOH 10%, diaduk selama 30 menit. terdapat lapisan berwarna bening.
Hasil reaksi dipindahkan ke dalam tabung Selanjutnya ke dalam campuran tersebut
sentrifuge kemudian disentrifugasi dan ditambahkan larutan NaOH 10% yang
dipindahkan larutannya dengan pipet merupakan larutan bening dan tidak
pasteur. 20 mL air ditambahkan dan berwarna. Dari penambahan larutan
kembali dilakukan setrifugasi. Selanjutnya NaOH 10% tersebut diamati terbentuk
dipisahkan airnya. Langkah tersebut larutan keruh dan terdapat lapisan bening
diulangi hingga airnya bersifat netral agak kekuningan pada permukaan larutan.
dengan cara mengujinya dengan kertas Adapun penambahan NaOH bertujuan
pH. Setelah pencucuian berakhir, untuk memberikan suasana basa dalam
dikristalkan dengan melarutkan ke dalam reaksi sehingga pembentukan aldol lebih
etanol panas dan didiamkan sampai cepat terjadi atau dengan kata lain
dingin. Sentrifugasi kembali dilakukan penambahan NaOH sebagai katalis dalam
dan etanolnya diambil. Kristal yang pembentukkan aldol.
terbentuk kemudian dikeringkan, Campuran tersebut kemudian
ditimbang, dan ditentukan titik lelehnya. dikocok menggunakan magnetic stirer
Selanjutnya dilakukan uji 2,4- selama 30 menit dan diamati terbentuk
dinitrofenilhidrasin terhadap kristal yang larutan berwarna kuning, yang mana
dihasilkan. Langkah terakhir yaitu setelah didiamkan beberapa saat larutan
dilakukan uji dengan Br2 dalam CCl4. membentuk 2 lapisan yaitu lapisan atas
berwarna kuning dan lapisan bawah
HASIL DAN DISKUSI berwarna putih kekuningan. Adapun
Pada praktikum ini dilakukan alasan pengadukan dengan magnetic
pembuatan dibenzalaseton melalui reaksi stirrer ini adalah untuk mempercepat
kondensasi aldol dengan mereaksikan reaksi yang berlangsung hal ini
benzaldehida dan aseton dengan bantuan disebabkan reaksi organik merupakan
NaOH. Langkah pertama adalah reaksi molekular yang lambat sehingga
memasukkan sebanyak 2,0 mL diperlukan bantuan agar terjadi tumbukan
benzaldehida yang merupakan larutan yang efektif antara molekul.

Gambar 2. Campuran benzaldehid, aseton dan NaOH


Setelah didiamkan beberapa saat, masing-masing tabung. Sedangkan 5
larutan yang telah terbentuk disentrifugasi ruangd alam kolom sentrifuse yang masih
dengan tujuan untuk mempercepat proses kosong diisi oleh kelompok lain. Hal ini
pengendapan dengan memberikan gaya bertujuan agar tercapai keseimbangan
sentrifugal pada molekul yang ingin dalam alat sentrifius sehingga proses
diendapkan. Sebelum dilakukan sentrifugasi berlangsung maksimal dan
sentrifugasi, terlebih dahulu larutan yang untuk mencegah kerusakan dari alat
terbentuk dibagi ke dalam 5 tabung sentrifuse.
sentrifius sebanyak 4mL larutan pada

Gambar 3. Campuran pada tabung sentrifuge


Proses sentrifugasi ini dilakukan selama serta tidak muncul endapan berwarna
30 menit dengan kecepatan putaran 16000 putih kekuningan pada dasar tabung
putaran per menit, dan setelah proses sentrifigus yang seharusnya dapat
sentrifugasi diamati larutan keruh dicurigai sebagai kristal dari
kekuningan, dipermukaan larutan terdapat dibenzalaseton.
lapisan seperti minyak berwarna jingga

Gambar 4. Campuran setelah di sentrifuge


Setelah proses sentrifugasi selesai NaOH dari endapan diketahui dengan
dilakukan, larutan dipisahkan dengan menguji larutan hasil sentrifugasi dengan
lapisan jingga yang terbentuk dengan kertas lakmus merah dan biru. Setelah
pipet tetes. Larutan putih kekuningan proses pencucian dengan sentrifugasi
kemudian ditambahkan dengan air, selesai, selanjutnya dilakukan proses
kemudian dilanjutkan dengan proses pemisahan larutan dari endapan
sentrifugasi selama 30 menit dengan menggunakan pipet tetes dan didapatkan
kecepatan 1700 putaran per menit. endapan berwarna kekuningan dan larutan
Adapun tujuan dari proses sentrifugasi ini bening dan tidak berwarna. Larutan yang
adalah untuk mencuci endapan NaOH telah dipisahkan dari endapan ini diuji
yang masih tersisa, dimana hilangnya menggunakan kertas pH. Namun pH yang
terukur masih berkisar antara 13 sampai 3. Aquades yang digunakan terindikasi
14. Hal tersebut menunjukkan bahwa tercemar karena pH dari aquades yang
larutan masih bersifat basa atau dengan digunakan berkisar antara 8-9 (pH
kata lain masih ada NaOH yang tersisa, basa) sehingga akan sangat
sehingga dilakukan proses penambahan berpengaruh pada larutan hasil
aquades kembali dan sentrifugasi. Pada sentrifugasi, karena larutan hasil
pencucian yang ketiga kalinya, sama sentrifugasi yang akan dinetralkan
seperti proses sebelumnya yaitu ke dalam inilah yang akan dicampurkan dengan
masing-masing tabung yang berisi aquades.
endapan ditambahkan aquades dan
disentrifugasi selama 30 menit dengan KESIMPULAN
kecepatan 1700 putaran per menit. Setelah Berdasarkan percobaan yang telah
proses sentrifugasi selesai, selanjutnya dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
endapan dipisahkan kembali dengan 1. Dibenzalaseton dapat dibuat dari reaksi
larutannya menggunakan pipet tetes dan antara aseton (memiliki H) dengan
didapatkan endapan berwarna kekuningan benzaldehida melalui reaksi kondensasi
dan larutan bening tidak berwarna. aldol silang dengan katalis basa
Larutan hasil pemisahan ini lalu diuji (NaOH) dan etanol.
dengan kertas pH. Namun hal yang sama 2. Dalam praktikum ini, kristal tidak
masih terjadi. pH yang terukur masih diperoleh karena beberapa kesalahan
berkisar pada suasana basa dan tidak dalam praktikum sehingga pengukuran
banyak terjadi perubahan. Bahkan setelah titik leleh, uji 2,4-dinitrofenilhidrasin
penambahan aquades berkali-kali, larutan ataupun uji Br2 dalam CCl4 tidak dapat
hasil sentrifugasi masih tetap dalam dilakukan.
suasana basa. Hal ini menjadi indikasi
bahwa praktikum kondensasi aldol kali ini UCAPAN TERIMA KASIH
tidak berhasil. Praktikum tidak dapat Ucapan terima kasih penulis
dilanjutkan karena tidak diperoleh hasil sampaikan kepada Dr. I Nyoman Tika,
yang diharapkan. Tidak terbentuk endapan M.Si., sebagai dosen pengampu mata
yang akan dikristalkan dan tidak terbentuk kuliah Praktikum Biokimia, I Made
larutan yang bersifat netral. Wirahadi Kusuma selaku asisten dosen,
Adapun kegagalan ini diakibatkan dan I Dewa Subamia selaku pranata
oleh beberapa hal yaitu: laboratorium di Jurusan Kimia atas
1. Proses setrifugasi awal yang dilakukan masukan dan sarannya sehingga
terlalu sebentar sehingga proses percobaan ini dapat dilaksanakan dengan
pengendapan campura menjadi kurang baik. Tidak lupa juga kepada teman-teman
optimal. semua atas kerjasamanya selama
2. Bahan yang digunakan dalam praktikum berlangsung.
praktikum bukan merupakan bahan
proanalisis melainkan bahan kimia DAFTAR PUSTAKA
teknis yang kemurniannya masih Anonim,2010. Kondensasi Aldol SIlang.
sangat jauh dibandingkan bahan kimia Diakses pada tanggal 22 Oktober
proanalisis 2011 dari situs http://acik-iam-
acik.blogspot.com/2010/11/konde Suja, I Wayan, Frieda Nurlita. 2000. Buku
nsasi-aldol-silang.html Ajar Kimia Organik 1.
Nurlita, Frieda. 2004. Buku Ajar Singaraja: Program Studi
Praktikum Kimia Organik. Pendidikan Kimia STKIP
Singaraja: IKIP Negeri Singaraja Singaraja
Riswiyanto. 2009. Kimia Organik. Jakarta: Taufik Ardiyanto. 2011. Sentrifugasi
Erlangga. Dalam Penelitian Tentang Sel.
Shanthiang. 2010. Proses Pemisahan Diakses pada tanggal 22 Oktober
Sentrifugal (Sentrifugasi). 2011 dari situs http://taufik-
Diakses pada tanggal 22 Oktober ardiyanto.blogspot.com/2011/07/
2011 dari situs sentrifugasi-dalam-penelitian-
http://shanthiang.wordpres.com/ tentang.htm
2010/03/12/proses-pemisahan-
sentrifugal (sentrifugasi).html

También podría gustarte