Está en la página 1de 5

PROGRAM GERAK PARABOLA ATAU GERAK PELURU DENGAN

MENGGUNAKAN MATLAB
Hendri (8166176008)

Di dalam Fisika mekanika klasik pernah diajarkan mengenai gerak benda. Ada
dua macam gerak benda, yaitu GLB (gerak lurus beraturan) dan GLBB (gerak lurus
berubah beraturan). Sehingga ada 3 macam hukum newton yang sering disebut
Hukum newton tentang gerak, yaitu hukum 1 mengenai GLB yaitu dengan F=0 atau
tidak mempunyai percepatan sehingga benda keceppatannya konstan atau bahkan
diam. Hukum kedua ialah F= m.a, yaitu karena adanya perbedaan momentum tiap
satuan waktu. Hukum ketiga yaitu F aksi=F reaksi, dengan syarat sama besar,
berlawanan, segaris kerja, pada dua benda yang berbeda.
Gerak Parabola ini merupakan aplikasi dari gerak lurus berubah beraturan,
karena adanya percepatan yaitu percepatan gravitasi. Pada program ini menggunakan
gravitasi sebesar 10m/s2 .
A. Dasar Teori
Gerak peluru atau parabola pada dasarnya merupakan perpaduan antara gerak
horizontal (searah dengan sumbu x) dengan vertikal (searah sumbu y). Pada gerak
horizontal bersifat GLB (Gerak Lurus Beraturan) karena gesekan udara diabaikan.
Sedangkan pada gerak vertikal bersifat GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan)
karena pengaruh percepatan grafitasi bumi (g).

Karena gerak parabola merupakan perpaduan antara dua gerak maka masing-
masing elemen gerak kita cari secara terpisah. Rumus kecepatannya sebagai berikut :
= 0 .
= 0 . .
vx merupakan peruraian kecepatan awal (vo) terhadap sumbu x sedangkan vy
merupakan peruraian kecepatan awal (vo) terhadap sumbu y.Nilai vx sepanjang waktu
terjadinya gerak parabola bersifat tetap karena merupakan GLB. Namun nilai vy
berubah karena pengaruh percepatan grafitasi bumi, sehingga saat peluru naik
merupakan GLBB diperlambat dan saat peluru turun merupakan GLBB dipercepat.
Setelah kita mendapatkan nilai vx dan vy, dapat dicari kecepatan gabungannya
dengan menggunakan rumus :
= 2 + 2 disaat peluru mencapai titik tertinggi maka vy = 0 maka v = vx
Jarak tempuh Peluru juga terdiri atas dua jenis yakni ketinggian peluru (y) dan
jarak horizontal/mendatar peluru (x). adapun rumus jarak tempuh sebagai berikut :
= 0 . .
1
= 0 . . . 2
2
Sehingga diperoleh
0 sin
a. Waktu saat di puncak =

0 2 .2
b. Ketinggian maksimum =
2
0 2 . 2
c. Jarak x maksimum =

B. Program Pada M-file
%input
vo1=input('masukkan nilai kecepatan awal, vo1=');disp('m/s')
vo2=input('masukkan nilai kecepatan awal, vo2=');disp('m/s')
sudut1=input('masukkan nilai sudut, theta1=');
sudut2=input('masukkan nilai sudut, theta2=');
g=10;
theta1=(sudut1*pi/180);
theta2=(sudut2*pi/180);
%
%proses
tp1=(vo1*sin(theta1))/(g);
tm1=2.*tp1;
tp2=(vo2*sin(theta2))/(g);
tm2=2.*tp2;
t1=0:0.01:tm1;
t2=0:0.01:tm2;
%
hm1=(vo1*sin(theta1)*tp1)-((1/2)*g*tp1.^2);
xm1=vo1*cos(theta1)*(tm1);
hm2=(vo2*sin(theta2)*tp2)-((1/2)*g*tp2.^2);
xm2=vo2*cos(theta2)*(tm2);

x1=vo1*cos(theta1)*(t1);
y1=(vo1*sin(theta1)*t1)-((1/2)*g*t1.^2);
x2=vo1*cos(theta2)*(t2);
y2=(vo1*sin(theta2)*t2)-((1/2)*g*t2.^2);

disp (' jarak max yang ditempuh partikel 1(meter)= ');


disp (xm1)
disp (' H-max di ketinggian partikel 1(meter)= ');
disp (hm1)
disp (' waktu partikel 1 untuk mencapai H-max (sekon)= ');
disp (tp1)

disp (' jarak max yang ditempuh partikel 2(meter)= ');


disp (xm2)
disp (' H-max di ketinggian partikel 2(meter)= ');
disp (hm2)
disp (' waktu partikel 2 untuk mencapai H-max (sekon)= ');
disp (tp2)

plot(x1,y1,'bo',x2,y2,'r+')
%
text(10,4,'sudut 30')
text(15,9,'sudut 45')
C. Hasil Pada Command Window

Program di atas dibuat untuk melihat perbedaan dua buah proyektil yang di tembakkan
dengan kecepatan awal yang dapat dipariasikan dan dengan sudut elevasi yang juga dapat
dipariasikan.
Pada command window dapat dilihat hasil perhitungan
1. Ketinggiain maksimal yang dapat dicapai benda
2. Jarak mendatar maksimal yang dapat dicapai benda
3. Waktu yang dibutuhkan benda untuk sampai pada ketinggian maksimal

Missal di input ;
vo1 = 20 m/s
vo2 = 20 m/s
theta1 = 30 derajat
theta2 =45 derajat

maka diperoleh ;

masukkan nilai kecepatan awal, vo1=20


m/s
masukkan nilai kecepatan awal, vo2=20
m/s
masukkan nilai sudut, theta1=30
masukkan nilai sudut, theta2=35
jarak max yang ditempuh partikel 1(meter)=
34.6410

H-max di ketinggian partikel 1(meter)=


5.0000

waktu partikel 1 untuk mencapai H-max (sekon)=


1.0000

jarak max yang ditempuh partikel 2(meter)=


37.5877

H-max di ketinggian partikel 2(meter)=


6.5798

waktu partikel 2 untuk mencapai H-max (sekon)=


1.1472
D. Hasil Grafik

E. KESIMPULAN

Dari program Matlab yang telah di buat maka dapat disimpulkan bahwa kita dapat
menuangkan pemahaman fisika kita terhadap bahasa pemograman Matlab ini.

También podría gustarte