Está en la página 1de 14

ASKEP KLIEN DENGAN

URTKARIA DAN KUSTA

A.URTIKARIA

Urtikaria atau lebih di kenal dengan biduran adalah suatu gejala


penyakit berupa gatal-gatal pada kulit di sertai bercak-bercak menonjol (
edema ) yang biasanya disebabkan oleh alergi ( www.urtikaria.com )

Urtikaria merupakan istilah kilnis untuk suatu kelompok kelainan yang


di tandai dengan adanya pembentukan bilur-bilur pembengkakan kulit
yang dapat hilang tanpa meninggalkan bekas yang terlihat. ( robin
graham, brown. 2205 )

Urtikaria yaitu keadaan yang di tandai dengan timbulnya urtika atau


edema setempat yang menyebabkan penimbulan di atas permukaan kulit
yang di sertai rasa sangat gatal ( ramali, ahmad. 2000 )

B. ETIOLOGI

Berdasarkan kasus-kasus yang ada, paling banak urtikaria di sebabkan


oleh alergi, baik alergi makanan, obat-obatan, dll.

jenis makanan yang dapat menyebabakan alergi misalnya: telur,


ikan, kerang, coklat, jenis kacang tertentu, tomat, tepung, terigu,
daging sapi, udang, dll.
jenis obat-obatan yang menimbulkan alergi biasanya penisilin,
aspirin, bronide, serum, vaksin, dan opium.
bahan-bahan protein yang masuk melalui hidung seperti serbuk
kembang, jamur, debu dari bulu burung, debu rumah dan ketombe
binatang.
Pengaruh cuaca yang terlalu dingin atau panas,sinar
matahari,tekanan atau air.
Faktor psikologis pasien misalnya : Krisis emosi

C. MANIFESTASI KLINIS

1. Timbulnya bintik-bintik merah atau lebih pucat pada kulit.


Bintik-bintik merah ini dapat mengalami edema sehingga
tampak seperti benjolan.
2. Sering disertai rasa gatal yang hebat dan suhu yang >panas
pada sekitar benjolan tersebut.
3. terjadi angioderma, dimana edema luas ke dalam jaringan
subkutan, terutama di sekitar mata, bibir dan di dalam
orofaring.
4. adanya pembengkakan dapat menghawatirkan, kadang-
kadang bisa menutupi mata secara keseluruhan dan
mengganggu jalan udara untuk pernafasan.

D. BENTUK-BENTUK KLINIS URTIKARIA

1. URTIKARIA AKUT
Urtikaria akut hanya berlansung selama beberapa jam atau beberapa
hari. yang sering terjadi penyebabnya adalah:

1. adanya kontak dengan tumbuhan ( misalnya jelatang ), bulu


binatang/makanan.
2. akibat pencernaan makanan, terutama kacang-kacangan, kerangan-
kerangan dan strouberi.
3. akibat memakan obat misalnya aspirin dan penisilin.

2. URTIKARIA KRONIS

Biasanya berlangsung beberapa minggu, beberapa bulan, atau beberapa


tahun. pada bentuk urtikaria ini jarang didapatkan adanya faktor
penyebab tunggal.

3. URTIKARIA PIGMENTOSA

Yaitu suatu erupsi pada kulit berupa hiperpigmentasi yang berlangsung


sementara, kadang-kadang disertai pembengkakan dan rasa gatal.

4. URTIKARIA SISTEMIK ( PRURIGO SISTEMIK )

Adalah suatu bentuk prurigo yang sering kali terjadi pada bayi kelainan
khas berupa urtikaria popular yaitu urtikaria yang berbentuk popular-
popular yang berwarna kemerahan.
Berdasarkan penyebabnya, urtikaria dapat dibedakan menjadi:

1. heat rash yaitu urtikaria yang disebabkan panas


2. urtikaria idiopatik yaitu urtikaria yang belum jelas penyebabnya
atau sulit dideteksi
3. cold urtikaria adalah urtikaria yang disebabkan oleh rangsangan
dingin.
4. pressure urtikaria yaitu urtikaria yang disebabkan rangsangan
tekanan
5. contak urtikaria yaitu urtikaria yang disebabkan oleh alergi
6. aquagenic urtikaria yaitu urtikaria yang disebabkan oleh
rangsangan air
7. solar urtikaria yaitu urtikaria yang disebabkan sengatan sinar
matahari
8. vaskulitik urtikaria
9. cholirgening urtikaria yaitu urtikaria yang disebabkan panas,
latihan berat dan stress

F. PENGOBATAN

Sebenarnya pada beberapa kasus urtikaria yang sifatnya akut tidak perlu
adanya pengobatan secara intensif karena urtikaria pada tahap ini
gejalanya tidak berlansung lama dan bisa sembuh sendiri.

Tetapi pada urtikaria kronik bisa di lakukan pengobatan dengan


menggunakan anthihistamin. Obat ini merupakan pilihan utama adalah
penanganan urtikaria.
Menurut www.tempo.co.id/medika/arsip/04200/kas-1htm, ada beberapa
tindakan yang harus di lakukan dalam penangnan urtikaria adalah :

mencari dan menghindari bahan atau keadaan yang menyebabkan


urtikaria
untuk menghilangkan rasa gatal dapat di oleskan sedikit tepung
soda bakar yang sudah di campur dengan air atau 1/10 larutan
menthol dalam alkohol.

G. DIAGNOSA KEPERAWATAN URTIKARIA

1. gangguan citra tubuh berhubungan dengan lesi pada kulit

intervensi:

1. bersikap realistis dan positif selama pengobatan. Pada penyulahan


kesehatan dan menyusun tujuan dalam keterbatasan
2. dorong interaksi keluarga dan dengan tim rehabilitas
3. berikan kesempatan pada pasien untuk mengekspresikan perasaan
mereka

2. gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritas

intervensi:

1. menghindari minuman yang mengandung kafein, pada malam hari


2. menggunakan rutinitas waktu tidur atau ritual untuk memudahkan
transisi dari kerejagaan ke tidur
3. latihan atau olahraga dengan teratur
4. pertahankan ventilasi dan kelembaban kamar tidur dalam keadaan
yang baik

II.KUSTA

A. PENGERTIAN

Kusta adalah penyakit infeksi kronis yang di sebabkan oleh


mycobacterium lepra yang interseluler obligat, yang pertama menyerang
saraf tepi, selanjutnya dapat menyerang kulit, mukosa mulut, saluran
nafas bagian atas, sistem endotelial, mata, otot, tulang, dan testis (
djuanda, 4.1997 )

Kusta adalah penykit menular pada umunya mempengaruhi ulit dan


saraf perifer, tetapi mempunyai cakupan maifestasi klinis yang luas (
COC, 2003)

B. ETIOLOGI

Kuman penyebabnya adalah mycobacterium leprae yang di temukan


oleh GA,Hansen pada tahun 1874 di norwegai. Mycobacterium leprae
berbentuk basil dengan ukuran 3-8cm x 0.5um, tahan asam dalam
alkohol, dam positif garam

C. TANDA PASTI DAN DERAJAT CACAT KUSTA

A. Tanda pasti kusta adalah:

1. Kulit dengan bercak putih atau kemerahan dengan mati rasa


2. Penebalan dalm saraf tepi di sertai kelainan berupa mati rasa dan
kelemahan pada otot tangan, kaki, dan mata
3. Pada pemeriksaan kulit BTA +

Dikatakan menderita kusta apabila di temukan satau atau lebih dari


tanda pasi kusta dalam waktu pemeriksaan klinis. ( dirjen PPM & PL,
2003 )

B. Derajat cacat kusta

WHO ( 19995 ) dalam djuanda, A, 1997 membagi cacat kusta menjadi 3


tingkat ke cacatan, yaitu :

1. Cacat pada tangan dan kaki

tingkat 0 : tidak ada anestesi, dan kelainan anatomis


tingkat 1 : ada anestesi, tetapi tidak ada kelainan anatomis
tingkat 2 : terdapat kelainan anatomis
2. Cacat pada mata

tingkat 0 : tidak ada kelainan pada mata ( termasuk visus )


tingkat 1 : ada kelianan mata, tetapi tidak terlihat, visus sedikit
berkurang
tingkat 2 : ada lagoptalmus dan visus sangat terganggu ( visus
6/60, dapat menghitung jari pada jarak 6m )

D. JENIS-JENIS CACAT KUSTA

Menurut djuanda, A, 1997 jenis dari cacat kusta di kelompokkan


menjadi dua kelompok, yaitu :

1. cacat primer

adalah kelompok cacat yang di sebabkan langsung oleh aktivitas


penyakit, terutama kerusakan akibat respon jarinagn terhadap m.laprae.

yang termasuk ke dalam cacata primer adalah :

a. cacat pada fungsi saraf :

fungsi saraf sensorik misalnya : anestesi


fungsi saraf motorik misalnya : daw hand, wrist drop, fot drop,
clow tes, lagoptalmus
fungsi saraf otonom dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan
elastisitas kulit berkurang, serta gangguan reflek vasodilatasi
b. inflamasi kuman pada kulit dan jaringan subkutan menyebabkan kulit
berkerut dan berlipat-lipat

c. cacat pada jaingan lain akibat infiltrasi kuman kusta dapat terjadi pada
tendon, ligamen, tulang rawan, tulang, testis, dan bola mata.

2. cacat sekunder

1. cacat ini terjadi akibat cacat primer, terutama adanya kerusakan


saraf sensorik, motorik, dan otonom
2. kelumpuhan motorik menyebabkan kontraktur, sehingga terjadi
gangguan berjalan dn mudah terjadinya luka
3. lagoptalmus menyebabkan kornea menjadi kering dan
memudahkan terjadinya kreatitis
4. kelumpuhan saraf otonom menjadikan kulit kering dan
berkurangnya elastisitas, akibat kulit mudah retak dan terjadi
infeksi sekunder.

E. KLASIFIKASI KUSTA

Menurut WHO ( 1981 ) kusta di bagi menjadi dua, yaitu :

1. Ultitalsiler berarti mengandung banyak basil :


tipe LL ( lepromatosa polar )
tipe BL ( borderline lepromatosus )
tipe BB ( mid borderline )

2.pausibasiler berarti mengandung sedikit basil, yaitu :

tipe TT ( tuberoloid polar )


tipe BT ( borderline tuberkoloid )
tipe I ( indeterminate )

G. PENATALAKSANAAN

1.perawatan luka

prinsip dari perawatan luka adalah imobilisasi dengan


mengistirahatkan kaki yang luka ( misalnya : tongkat, bidai ), merawat
luka setiap hari dengan membersihkannya, membuang jaringan mati,
dan menipiskan penebalan kulit yang selanjutnya di kompres.

2.perawatan mata yang tidak tertutup rapat ( lagoptalmus )

1. gunakanlah cermin setiap hari untuk melihat apakah ada mata


yang merah, bila ada laporkan ke petugas puskesmas
2. tariklah kulit di sudut mata, ke arah luar denganh jari tangan
sebanyak 10 kali setiap latihan, lakukanlah 3 kali sehari.
3. lindungilah mata dari sinar matahari, debu dan angin

3.perawatan tangan yang mati rasa ( anestesi )


1. lindungilah tangan yang mati rasa dari panas, benda kasar dan
tajam untuk mencegah luka
2. rendamlah tangan setiap hari dengan air bersih dalam baskom
selama 30 menit untuk menjadikan kulit lembab.
3. setelah di rendam gosok kulit menebal dengan batu apung untuk
menjadikan kulit lembut.
4. olesi dengan minyak kelapa bersih dalam keadaan basah.

4.perawatan tangan yang bengkok ( kontraktur )

1. latih jari tangan yang bengkok 3 kali sehari, supaya jari-jari tangan
tidak menjadi kaku.
2. rendamlah tangan 3 kali sehari dengan air bersihselama 30 menit
dan olesi tangan yang bengkok dengan minyak kelapa nersih
dalam keadaan basah.
3. luruskan jari-jari tangan yang bengkok dengan tangan yang lain
sebanyak 20 kali tiap latihan, lakukan 3 kali sehari
4. taruh tangan di atas paha dan luruskan jari-jari tangan sebanyak 20
kali setiap latihan, lakukan 3 kali sehari

5.pencegahan luka

1. selalu memakai alas kaki


2. jangan berjalan terlalu lama
3. berhati-hati terhadap api, air panas, dll
4. behati-hati saat duduk bersila
5. memeriksa keadaan kaki dan kulit apakah ada tanda-tanda
kemerahan, melepuh.

6.perawatan tangan yang luka

1. kurangi tekanan pada tangan yang luka


2. luka harus selalu bersih, bila luka panas, bau dan bengkak segera
ke puskesmas
3. rendamlah tiap hari tangan dengan air bersih selama 30 menit
4. balut luka dengan air bersih

H. PENGKAJIAN

Dasar data pengkajian klien

aktivitas atau istirhat

1. gejala :malaise

sirkulasi

tanda : td normal/sedikit dari jangkauan normal ( selama curah


jantung tetap meningkat ), kulit hangat kering, bercahaya,pucat, lembab,
burik ( vasokontriksi )

eliminasi

1. gejala : diare
makanan/cairan
1. gejala : anoreksia, mual/muntah
2. tanda : penurunan BB, penurunan lemak subkutan/massa
otot ( malnutrisi ), pengeluaran haluaran, konsentrasi urine,
perkembangan ke arah oliguri, anuria

neurosensori

1. gejala : sakit kepala, pusing, pinsang


2. tanda : gelisah, ketakutan, kacau mental, disorientasi,
delirium/koma

o nyeri/kenyamanan
1. gejala : kejang abdominal, lokalisasi rasa sakit,
urtikaria/pruritas umum

pernapasan
1. tanda : takipnea dengan penurunan kedalaman pernapasan,
suhu : umunya meningkat ( 37.95 oc atau lebih ), tetapi
kadang sub normal ( <>

seksualitas
1. gejala : pruritas perineal
2. tanda : maserasi vulva, pengeringan vgina
purulen

penyulihan/pembelajaran
1. gejala : masalah kesehatan kronis/melemahkan, misalnya :
hati, ginjal, DM, kecanduan alkohol, penggunaan anti biotik
( baru saja atau jangka panjang )

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN KUSTA

1.kerusakan integritas kulit berhubungan dengan inflamasi kuman pada


kulit dan jaringan subkutan

intervensi :

kaji/catat ukuran, warna, dan kedalaman luka


gunakan krim kulit 2xsehari setelah mandi
pijat kulit dengan lembut untuk memperbaiki sirkulasi kulit

2.resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan berkurangnya


elastisitas kulit

intervensi :

cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas walaupun


menggunakan sarung tangan seteril
pantau adanya tanda-tanda infeksi
gunakan selalu alas kaki dan jangan berjalan terlalu cepat.

También podría gustarte