Está en la página 1de 4

Nilai-Nilai Profetik

Profetik atau lebih cenderung pada profesi yang dikaitkan


dengankompetensi, rofesi dalam artian pekerjaan yang mana jika profesi itulebih
dekat dengan pekerjaan maka tidak adaa bedanya dengan pekerja
pekerja buruh jika dikaitkan dalam dunia pendidikan. Kemudian kompetensi,
Chomsky mengatakan bahwa kompetensi itu kemampuan manusia secara fitrah
yang muncul sejak lahir, islam sendiri mengatakan sebelum anak itu berbentuk
darah daging dalam artian masih berbentukruh sudah melakukan kesepakatan
dengan Tuhan mengenai semua yang terikat dengan ruh itu ketika terlahir menjadi
manusia atau Homosapiens di dunia. Dengan demikian kemampuan yang secara
fitrah ini sudah ada
tinggal bagaimana manusia itu memancing untuk memunculkan dan
mengembangkan kemampuan itu yang mana jika mengambil faham
Behavioursme harus ada Stimulus-respon dalam memunculkan dan
mengembangkan kemampuan itu.

Profetik atau kenabian, jadi nilai-nilai profetik ini mengaitkan dengan nilai
kenabian yang empat yaitu siddiq, tabligh, fatanah, dan amanah. Nilai-nilai inilah
yang kemudian dikaitkan dengan profesi dan kompetensi. Melihat sejarah bahwa
Muhammad profesinya adalah pedagang terlepas dari beliau adalah seorang nabi
namun untuk hal keduniawiannya adalah selain beliau sebagai pedagang bliau
juga seorang penggembala dulunya. Hal itu menunjukkan bahwa kegiatan
Muhammad pada waktu itu ialah
perkerjaan atau memiliki profesi yang mananantinya dikaitkan dengan
kompetensi yang secara fitrah terlapas dari pengetahuan-pengetahuan yang
diterima.

Dengan gambaran tentang profetic yang dimaksud mengantarkan


pemahaman pada sistim pemberdayaan sumberdaya manusia yang
dibangun dalam duni kerja kemudian disesuaikan dengan nilai-nilai
Profetik yang melimputi 4aspek yakni bertujuan pada kecakapan dantanggung jaw
ab.4 aspek diantaranya adalah:

1. Siddiq
yangdiinterpretasikan dalam bentuk kinerja yang benar sesuai
dengan aturan dan selalu menumbuhkan nilai dan
moral yang baik, kemudian
2. Tabligh
diinterpretasikan untuk menyampaikan semua kekurangan dan
kelebihan yang ada tanpa menutupinya, dan

3. Amanah
diinterpretasikan padatanggung jawab ketika mengembang tugas
sedangkan

4. Fatanah
diinterpretasikan pada kemampuan dan kecakapan yang terus
dikembangkan melalui evaluasi kerja dan terus dikembangkan. Yang
mana jika disimpulkan nila-
nilai profetik yang di masukkan dalam dunia kerja menjadikan antara
profesi dan kompeten itu bersinergi dan menghasilkan out-put yang benar,
kemudian mengusung nilai moral yang di usung oleh Nabi Muhammad.
Kewajiban Muslim Terhadap Jenazah

1. Memandikan Jenazah
a. Jika jenazah laki-laki, maka yang memandikannya harus laki-laki dan
jika perempuan maka yang memandikannya juga perempuan kecuali
bagi suami atau istri
b. Tempat mandi harus tertutup
c. Siapkan air yang bersih dan suci, sabun mandi dan wangi-wangian
yang harum
d. Pertama-tama bersihkan dulu segala kotoran dan najis yang mungkin
melekat pada anggota tubuh jenazah
e. Ratakan air ke seluruh anggota badan jenazah , tiga kali atau lebih
f. Siraman pertama dengan air sabun, dilanjutkan dengan air bersih dan
siraman terakhir dicampur dengan wangi-wangian, misalnya kapur
barus
g. Terakhir jenazah di wudhu kan

2. Mengkafani Jenazah
a. kain kafan hendaklah yang berwarna putih dan bersih
b. Kain kafan sekurang-kurangnya satu lembar yang dapat menutup
seluruh badan si jenazah
c. Kedua tangan jenazah diletakkan diatas dadanya, tangan kanan di atas
tangan kiri (disedekapkan)
d. Bagi jenazah laki-laki sebaiknya terdiri dari tiga lapis kain, masing
masing dapat menutupi seluruh tubuh jenazah
e. bagi jenazah perempuan sebaiknya terdiri dari lima lapis, yang dapat
menutupi seluruh badannya

3. Menshalatkan Jenazah
a. Syarat shalat jenazah sama seperti shalat lain, yaitu menutup aurat,
suci dari hadas kecil dan besar, suci badan, suci pakaian dan tempat
serta mengahadap kiblat
b. Jenazah orang islam yang sudah dimandikan dan dikafani
c. Jenazah diletakkan di depan orang yang menshalatkan, kecuali shalat
yang dilakukan secara ghaib

4. Menguburkan Jenazah
a. Liang kubur sekurang-kurangnya diperkirakan bau jenazah tidak akan
sampai tercium keluar atau jangan sampai dibongkar oleh binatang
buas
b. Dianjurkan dengan memakain liang lahat, yakni dibagian bawah arah
kiblat digali kira-kira cukup untuk jenazah
c. Jenazah dimiringkan diatas lambung kanan, tepat di liang lahat
menghadap kiblat
d. Muka dan ujung kaki jenazah dikenakan tanah, dan karena itu kain
kafan yang menutup muka dan kakinya supaya sedikit dibuka dan
dilepas semua talinya agar dapat menyentuh tanah
e. Kemudian liang lahat ditutup dengan kayu dan sejenisnya
f. Selanjutnya liang kubur ditimbun atau diurug dengan tanah dan
dipadatkan, bagian atas sedikit lebih ditinggikan dari sekitarnya
dengan tidak dimunjungkan tetapi didatarkan

Taziyah

Taziyah ialah melawat atau menjenguk orang yang meninggal dunia untuk turut
menyatakan berduka cita atau berbela sungkawa, taziyah kepada keluarga si
jenazah hukumnya sunnah yaitu sejak meninggalnya si jenazah hingga sampai
tiga hari setelah kematiannya.

También podría gustarte