Está en la página 1de 4

PRA-PROPOSAL PROGRAM HIBAH BINA DESA

Pendampingan kelompok masyarakat desa Sido rukun dalam budidaya telur SALWA di Kabupaten
Merangin, Provinsi Jambi

Oleh :
Ari Andoni Saputra : 13020311009 2013
Infron Shafrizal : 13020311042 2013
Deri Sopian : 12020311013 2012
Dewi Sartika : 13020311021 2013
Endah Nur Putriyani : 13020311028 2013
Indri Aprilia Tari : 13020311041 2013
Leni Juniati : 13020311051 2013
Rosanti Sagala : 13020311069 2013

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


YAYASAN PENDIDIKAN MERANGIN
BANGKO
2016

A. JUDUL
Pendampingan kelompok masyarakat desa Sido rukun dalam budidaya telur SALWA di Kabupaten
Merangin, Provinsi Jambi

B. LATAR BELAKANG

Kabupaten Merangin merupakan salah satu kabupaten yang berada di provinsi Jambi yang memiliki
keanekaragaman potensi dalam bidang wisata alam, budaya, kuliner, pertanian, peternakan dan
lainnya. Geopark Merangin merupakan potensi wisata alam yang kini mulai dikenal oleh masyarakat
luas, baik nasional maupun internasional. geoprak ini menyajikan keindahan alam masa prasejarah
yang terekam jelas dalam balutan fosil-fosil tumbuhan prasejarah yang berusia ratusan tahun.

Desa sido rukun merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Margo Tabir, kabupaten
Merangin, provinsi Jambi dan Desa sido rukun adalah desa yang belum memiliki kemampuan
ekonomi yang cukup baik dibandingkan dengan desa-desa lain di wilayah kecamatan Margo Tabir.
Desa sido rukun sebenarnya memiliki letak yang strategis untuk meningkatkan nilai ekonomi karena
letaknya yang cukup dekat dengan kota Bangko sebagai pusat pemerintahan sekaligus pusat
perekonomian Kabupaten Merangin. Lokasi desa yang memiliki iklim yang cocok untuk memelihara
hewan ternak, selain itu salah satu program desa adalah pengembangan kelompok ternak untuk
membudidayakan potensi-potensi pengembangan hewan ternak. budidaya burung puyuh dalam
menghasilkan telur puyuh belum banyak dilirik, mengingat budidaya burung puyuh ini memiliki
potensi keuntungan yang besar sebab kebutuhan akan konsumsi telur puyuh di masyarakat cukup
tinggi. sebagai desa yang memiliki letak cukup strategis selain itu mudah untuk diternakkan, juga
sangat menguntungkan.potensi ini mesti dikembangkan dengan baik guna memperbaiki keadaan
ekonomi masyarakat desa margo tabir. Subhanallah, burung yang daging, telur, bulu bahkan
kotorannya bermanfaat bagi kehidupan manusia ini ternyata yang disebutkan SALWA dalam al-Quran.
Kitab Suci ini menyebutnya sebanyak tiga kali, di antaranya dalam surah al-A`raf 160:
dan Kami turunkan kepada mereka manna dan salwa . Kami menurunkan kepadamu mann dan
salwa (mann ialah sejenis madu sedangkan salwa ialah sejenis burung puyuh) makanlah (makanan)
yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu (Q.S Al-Baqarah ;57).
Burung puyuh (Coturnix-coturnix Japonica) adalah spesies dari genus coturnix Puyuh merupakan
jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran tubuh relatif kecil, berkaki pendek dan dapat diadu.
Burung puyuh pada awalnya termasuk burung yang hidup di alam bebas, lalu dibudidayakan di Jepang
sebagai burung hias. Penjinakan burung puyuh liar tersebut juga dilakukan di Korea, Cina,dan Taiwan.
Burung puyuh dalam bahasa jawa disebut juga Gemak , sedangkan dalam bahasa Inggris disebut quail.
Peternakan burung puyuh mulai dikenal di Indonesia tahun 1979.
Burung puyuh terkenal dengan telurnya yang berukuran kecil. Telur ini umumnya digemari anak-anak
karena bentuknya unik dan menggemaskan. Biasanya telur ini disajikan dengan cara direbus atau
sebagai bahan campuran sayuran (hotplate kangkung, kimlo, dan sup),sambal kentang, atau sebagai isi
bakso, tahu, dan siomai.

Dilihat dari nilai gizinya, telur puyuh tidak kalah dari telur ayam atau telur bebek.
Telur puyuh merupakan sumber protein terbaik. 100 gram telur puyuh mengandung 13,05 gram
protein, sedikit lebih tinggi dari telur ayam maupun telur bebek.
Salah satu keunggulan proteintelur dibandingkan dengan protein hewani lainnya adalah daya cernanya
yang sangat tinggi. Selain itu, daging burung puyuh juga memiliki manfaat yakni dapat diolah
menjadi berbagai macam kuliner yang lezat. Bulunya sebagai bahan aneka kerajinan atau perabot
rumah tangga lainnya. Kotorannya sebagai pupuk kandang ataupun kompos yang baik dapat
digunakan sebagai pupuk tanaman.

C. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana model pendampingan kelompok masyarakat di desa sido rukun kecamatan margo
tabir dalam mengelola telur salwa (burung puyuh).
2. Bagaimana cara pembudidayaan telur salwa (burung puyuh) oleh kelompok ternak desa sido
rukun.
3. Bagaimana pemasaran telur salwa (burung puyuh) oleh kelompok ternak desa sido rukun.

D. TUJUAN

1. Memberikan kontribusi berupa pengetahuan tentang budidaya ternak Salwa (burung puyuh) di
desa sido rukun.
2. Memberdayakan masyarakat di desa sido rukun untuk meningkatkan penghasilan melalui
budidaya telur Salwa (burung puyuh).
3. Mengembangkan produksi telur Salwa (burung puyuh) oleh masyarakat desa sido rukun untuk
kebutuhan pangan dan pasar.

E. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM

1. Terjadi perubahan Perilaku masyarakat desa sido rukun menyadari telur Salwa (burung puyuh)
dapat menghasilkan nilai jual yang sangat tinggi.
2. Dari hasil pengolahan ini masyarakat desa sido rukun dapat menambah penghasilan dalam
perekonomian masyarakat dan meningkatkan pembangunan desa .
3. Program ini dapat di kembangkan lebih besar dan bekerjasama dengan pemerintah desa sido
rukun untuk menjadi sentra produsen telur Salwa (burung puyuh) bagi masyarakat luas khususnya
masyarakat kabupaten Merangin.

F. LUARAN YANG DIHARAPKAN

1. Meningkatkan kemampuan masyarakat desa sido rukun dalam budidaya telur Salwa (burung
puyuh) dan mampu bersaing dengan produk sejenisnya di pasaran.
2. Pemasangan poster pemasaran (termasuk di media sosial)
3. Mempublikasikan hasil budidaya telur Salwa (burung puyuh) dalam sebuah artikel ilmiah oleh
HMJ PBS STKIP YPM Bangko guna membantu mempromosikan hasil produk dan dapat digunakan
acuan dalam sebuah penelitian oleh semua pihak.

G. KEGUNAAN

1. Masyarakat desa sido rukun mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dalam membudidayakan
telur Salwa (burung puyuh)
2. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat desa sido rukun untuk mempromosikan dan
memasarkan hasil produk mereka ke masyarakat luas.
3. Mengentaskan kemiskinan di desa sido rukun dan meningkatkan pembangunan desa melalui
budidaya telur Salwa (burung puyuh)

H. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT

Desa sasaran dalam program ini adalah Desa Sido Rukun, Kecamatan Margo Tabir, Kabupaten
Merangin, Provinsi Jambi. Jarak Desa Sido rukun dengan kota Bangko (Ibukota Kab.Merangin)
sekitar 27 km dan dapat ditempuh kurang lebih 1 jam menggunakan kendaraan roda dua atau roda
empat. Jumlah penduduk di desa sido rukun kurang lebih 2090 jiwa, yang terdiri dari 553 kepala
keluarga. Latar belakang mata pencarian masyarakat setempat adalah berkebun sawit dan karet namun
itu hanya sebagian kecil, sisa nya hanya menjadi buruh kebun dan pengangguran yang notabene perlu
dibina dalam program ini guna mengentaskan kemiskinan di desa sidoo rukun.

I. METODE PELAKSANAAN

1. Identifikasi Masalah
Masyarakat desa sido rukun yang mayoritas masih berada di bawah garis kemiskinan dan hanya
berkerja sebagai buruh kebun. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan cara
menjalankan budidaya telur Salwa (burung puyuh) guna menambah pengetahuan dan keterampilan
masyarakat di desa sido rukun, dan mengentaskan kemiskinan yang menjadi tujuan akhirnya.

2. Penyusunan Program
- Persiapan
- Sosialisasi kepada masyarakat (Program desa binaan)
- Pelatihan budidaya telur salwa (burung puyuh)
- Pelatihan MOM (Manajemen Organisasi Masyarakat)
- Pelatihan pemasaran dan publikasi
- Pengawasan keberlanjutan program kepada tim masyarakat desa binaan
- Evaluasi terhadap program dan pembuatan laporan akhir

3. Pelaksanaan Program
a. Persiapan
Pada tahap awal ini, tim peniliti sudah mempersiapkan semua bahan yang dibutuhkan untuk tahap
selanjutnya
b. Tahap sosialisasi budidaya telur Salwa (burung puyuh)
Pada tahap ini, diadakan sosialisasi tentang budidaya telur Salwa (burung puyuh).
c. Tahap pelatihan budidaya telur Salwa (burung puyuh)
Dilakukan praktek langsung tentang bagaimana mengelola budidaya telur Salwa (burung puyuh).
Kegiatan ini akan diadakan secara terpusat di kantor balai desa sido rukun. Pelatihan ini akan diikuti
oleh masyarakat desa sido rukun.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain :
1. Membuat rumah budidaya dengan ukuran 9x12 meter dengan bahan kayu, yang berisikan
kandang yang berukuran 2x1x1,6 meter di tanah milik desa.
2. Burung puyuh 2000 ekor yang di siap ternak.
3. Cara membersih kandang, memberi pakan, dan memanen telur puyuh dengan benar.
d. Pelatihan MOM (Manajemen Organisasi Masyarakat)
Pada tahap ini, tim dan pengawas memberikan pengetahuan seputar manajemen tentang organisasi
masyarakat agar masyarakat mampu mengelolanya dengan benar.
e. Pelatihan Pemasaran dan Publikasi
Pada tahap ini, tim memberikan pelatihan tentang pemasaran dan publikasi produk dengan baik dan
benar menggunakan media sosial maupun media cetak.
f. Pengawasan keberlanjutan program kepada tim masyarakat desa binaan
Pada tahap ini, masyarakat sedianya telah mampu menjalankan program ini dan tim hanya
memonitoring berjalannya program.
g. Evaluasi terhadap Program dan pembuatan laporan akhir
Pada tahap ini, tim melakukan evaluasi atas program dan kemudian membuat laporan akhir.

J. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu yang dibutuhkan oleh tim peneliti untuk pendampingan kelompok masyarakat dalam
budidaya telur Salwa (burung puyuh) hingga membuahkan sehasil dan siap untuk dilepas adalah 6
bulan.

K. KEMITRAAN

Dalam pelaksanaan program hibah bina desa ini, tentunya tim peneliti tidak dapat melaksanakannya
sendiri, pastinya tim peneliti membutuhkan kerja sama dengan pihak masyarakat desa sido rukun
untuk mensukseskan kegiatan ini.

L. BIAYA

Dalam melaksanakan suatu kegiatan tidak lepas dari yang namanya biaya atau anggaran agar kegiatan
berjalan dengan lancar, maka dari itu tim peneliti mengusulkan jumlah biaya Rp. 37.584.000,-
dibutuhkan agar program ini dapat terlaksana, yang mana dana tersebut bersumber dari
DIREKTORAT PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN DIREKTORAT JENDRAL
PENDIDIKAN TINGGI KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.

También podría gustarte