Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Abstrak
Mikroalga mempunyai prospek yang sangat baik untuk dikembangkan sebagai salah satu kandidat bahan baku
penghasil biofuel karena memiliki kemampuan tumbuh dengan cepat serta tidak bersaing dengan bahan
pangan. Mikroalga mengandung karbohidrat, lemak, protein, dan mineral yang dapat dimanfaatkan untuk
berbagai kegunaan. Mikroalga hijau seperti Nannochloropsis sp. mempunyai kandungan karbohidrat dalam
bentuk selulosa dan hemiselulosa pada dinding selnya sehingga dapat dimanfaatkan dalam pembuatan
bioetanol. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi asam dan waktu pada proses
hidrolisis selulosa yang terdapat pada mikroalga dan pengaruh waktu fermentasi terhadap bioetanol yang
dihasilkan dari hasil hidrolisis mikroalga. Proses hidrolisis dilakukan pada 80 C dengan konsentrasi asam
sulfat 1-6% (w/v) selama 15-75 menit. Glukosa yang dihasilkan dianalisa dengan metode Luff-Schoorl.
Kondisi hidrolisis yang menghasilkan kadar glukosa tertinggi digunakan untuk pembuatan substrat untuk
fermentasi. Proses fermentasi dilakukan selama 24-120 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar
glukosa tertinggi sebesar 27,90% didapat pada konsentrasi asam 4% dan waktu 75 menit. Waktu fermentasi
selama 72 jam menghasilkan kadar etanol tertinggi sebesar 3,5942% dengan yield 8,9% (gram etanol/gram
mikroalga).
Microalgae has a good prospect to utilized as a candidate of biofuel feedstock because has a great
productivity and not compete with food feedstock. Microalgae contains carbohydrates, fat, protein, and
mineral which can be utilized for various purpose. Green microalgae like Nannochloropsis sp. has a
carbohydrate content in the cellulose and hemicellulose form in its cell wall which can be utilized for
bioethanol production. This research aimed to study the effect of acid concentration and time on hydrolysis of
cellulose contained in microalgae and the effect of fermentation time to bioethanol produced from microalgae
hydrolysate. Hydrolysis process conducted at 80 C with sulphuric acid concentration 1-6% (w/v) for 15-75
minutes. The glucose produced was analyzed with Luff-Schoorl method. Hydrolysis condition that produces
highest glucose yield was used to make a substrate for fermentation. Fermentation process conducted for 24-
120 hours. The results showed that highest glucose yield obtained was 27,90% and this was achieved when
the hydrolysis occurred at 4% (w/v) sulphuric acid concentration and for 75 minutes. Fermentation time 72
hours yielding highest ethanol concentration with 3,5942% and 8,9% in term of yield (gram ethanol/gram
microalgae).
2.4. Distilasi
Rangkaian alat distilasi disiapkan dan
dinyalakan. Larutan fermentasi didistilasi pada
suhu 78C. Proses distilasi dilakukan selama 1-1,5 Gambar 4. Grafik Pengaruh Konsentrasi Asam
jam sampai bioetanol tidak menetes lagi. Distilat dan Waktu Hidrolisis terhadap Kadar Glukosa
(bioetanol) yang dihasilkan disimpan di dalam
botol yang tertutup rapat. Bioetanol diukur Berdasarkan Gambar 4 bahwa kadar
densitasnya dengan menggunakan piknometer. glukosa hasil hidrolisis untuk konsentrasi asam
1% sampai 4% meningkat seiring waktu. Hal ini
disebabkan karena semakin lama waktu hidrolisis,
maka semakin banyak juga rantai selulosa dan
hemiselulosa yang terurai menjadi glukosa.
Peningkatan hasil glukosa dipengaruhi juga oleh
konsentrasi katalis asam, karena dipengaruhi oleh
banyaknya ion H+ pada asam dapat memutuskan
ikatan glikosida yang terdapat pada selulosa
sesuai dengan hasil penelitian Osvaldo dkk, 2012.
Kadar glukosa tertinggi yang didapat yaitu pada
konsentrasi asam 4% dan waktu hidrolisis 75
menit, yaitu sebesar 27,90%.
Pada konsentrasi 5% dan 6% kadar
glukosa hasil hidrolisis menurun seiring waktu.
Hal ini disebabkan karena pada konsentrasi asam
yang lebih tinggi akan menyebabkan glukosa yang
terbentuk terdegradasi lebih lanjut menjadi
senyawa turunan glukosa dan juga terbentuknya
produk samping. Beberapa senyawa yang dapat
terbentuk selama proses hidrolisa asam encer
adalah furfural, 5-hidroksimetilfurfural (HMF),
asam levulinat, asam asetat, asam format, asam
uronat, asam 4-hidroksibenzoat, asam vanilat,
vanillin, fenol, sinamaldehida, formaldehida, dan
beberapa senyawa lain. Degradasi gula dan
Gambar 3. Diagram prosedur penelitian
pembentukan produk samping ini tidak hanya Kadar etanol yang diperoleh pada
akan mengurangi perolehan gula, tetapi juga dapat penelitian ini cenderung rendah karena
menghambat pembentukan etanol pada tahap pembentukan senyawa inhibitor selama proses
fermentasi selanjutnya (Taherzadeh & Karimi, hidrolisa yang dapat menghambat proses
2007). fermentasi sehingga etanol yang dihasilkan
kurang maksimal. Yield atau perolehan etanol dari
3.2. Pengaruh waktu fermentasi terhadap mikroalga Nannochloropsis sp ini ditunjukkan
kadar yield etanol pada Gambar 6. Yield etanol tertinggi yang
didapatkan sebesar 8,9% (gram etanol/gram
4 mikroalga).
Kadar Etanol (%)
3 4. KESIMPULAN
2
1) Kondisi terbaik untuk menghidrolisis
1
karbohidrat yang terkandung dalam
0 mikroalga menjadi glukosa dengan
0 2 4 6 konsentrsai H2SO4 4% dan waktu hidrolisis
75 menit.
Waktu Fermentasi (Hari) 2) Waktu fementasi yang terbaik untuk
menghasilkan etanol dari hasil hidrolisis
mikroalga adalah 72 jam.
Gambar 5. Grafik Pengaruh Waktu Fermentasi
3) Yield etanol yang dapat diperoleh dari
terhadap Kadar Etanol mikroalga 8,9%.
Gambar 5 menunjukan bahwa waktu
fermentasi yang terbaik untuk menghasilkan DAFTAR PUSTAKA
Adehog. 2001.
etanol yaitu tiga hari dengan kadar etanol yang
dihasilkan yaitu sebesar 3,5942%. Kadar etanol www.thealgasource.net/chromophyta
yang dihasilkan meningkat sampai hari ketiga Aiman, S. 2014. Perkembangan Teknologi dan
Tantangan dalam Riset Bioetanol di
namun menurun pada hari keempat dan kelima.
Indonesia. JKTI Vol. 16 No. 2,
Hal ini disebabkan karena nutrien yang
Desember 2014:108-117 ISSN 0853-2788
dibutuhkan ragi sudah habis dan etanol yang
Amini, S. 2010. Teknik Isolasi Beberapa Jenis
terbentuk akan dikonversi lebih lanjut menjadi
senyawa lain. Sari et al. (2008) menyatakan Mikroalga dari Perairan Tawar dan Laut.
Prosiding Seminar Nasional Pengolahan
bahwa waktu fermentasi etanol oleh
Produk dan Bioteknologi Kelautan dan
Saccharomyces cerevisiae yang terbaik adalah
Perikanan
tiga hari. Setelah tiga hari, kadar etanol akan
Assadad, L., et al. 2010. Pemanfaatan Mikroalga
menurun karena etanol akan dikonversi menjadi
sebagai Bahan Baku Bioetanol.
senyawa lain seperti ester.
Squalen Vol. 5 No. 2, Agustus 2010
Azizah, N., et al. 2012. Pengaruh Lama
10 Fermentasi terhadap Kadar Alkohol, pH,
Yield Etanol (%w/w)