Está en la página 1de 15

TUGAS MATA KULIAH ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR (ISBD)

DINAMIKA PERADABAN
GLOBAL
30 SEPTEMBER 2016

KELOMPOK 1
1. EDWARD S.
2. PRATIWI ANISA F.
3. RONI S.H.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
Insya Allah tepat pada waktunya.

Makalah ini berisikan tentang informasi yang berisikan tentang Dinamika


Peradaban Global. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang Dinamika Peradaban Global.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
BAB II
Pembahasan
DINAMIKA PERADABAN GLOBAL
ASAL MULA PERADABAN GLOBAL
PENGERTIAN PERADABAN GLOBAL
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF

BAB III

3.1 Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Peradaban memiliki kaitan yang erat dengan kebudayaan. Kebudayaan pada hakikatnya
adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan. Kemampuan cipta
(akal) manusia menghasilkan ilmu pengetahuan. Kemampuan rasa manusia melalui alat-alat
indranya menghasilkan beragam barang seni dan bentuk-bentuk kesenian. Sedangkan karsa
manusia menghendaki kesempurnaan hidup, kemuliaan, kebahagiaan sehingga menghasilkan
berbagai aktivitas hidup manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Hasil atau produk
kebudayaan manusia inilah yang menghasilkan peradaban.
Dalam kaitannya dengan dua istilah tersebut, (Koentjaraningrat dalam Hermanto dan
Winarno, 2011: 64) berusaha memberi penjelasannya bahwa di samping istilah kebudayaan ada
pula istilah peradaban. Hal yang terakhir adalah sama dalam bahasa Inggris civilization yang
biasanya dipakai untuk menyebutkan bagian atau unsur dari kebudayaan yang harus maju dan
indah, misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, dan
sebagainya. Istilah peradaban sering juga dipakai untuk menyebutkan suatu kebudayaan yang
mempunyai sistem teknologi, ilmu pengetahuan, seni rupa, dan sistem kenegaraan serta
masyarakat kota yang maju dan kompleks.
Bila istilah kebudayaan berasal dari kata culture, istilah peradaban dalam bahasa Inggris
disebut civilization. Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukan pendapat dan penilaian
terhadap perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur kebudayaan
yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur, dan sebagainya, maka masyarakat pemilik
kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.
BAB II
DINAMIKA PERADABAN GLOBAL

A. Asal Mula Munculnya Peradaban Global

Menurut Arnold Y Toynbee, seorang sejarawan asal Inggris, lahirnya peradaban itu
diuraikan dengan teori challenge and respons. Peradaban itu lahir sebagai tanggapan
(respons) manusia yang dengan segenap daya upaya dan akalnya menghadapi,
menaklukkan, dan mengolah alam sebagai tantangan (challenge) guna mencukupi
kebutuhan dan melestarikan kelangsungan hidupnya. Alam menawarkan sejumlah
tantangan dan kemungkinan-kemungkinan. Ada alam yang tandus atau subur, di
pegunungan atau pantai, daerah yang rawan gempa atau yang tanahnya stabil, dan
seterusnya. Jika tantangan alam itu berat maka manusia pun akan gigih dan berusaha keras
dalam menangggapi alam tersebut, begitu pun sebaliknya. Contoh bangsa Jepang yang
terkenal ulet, gigih, dan bekerja keras karena alamnya yang cukup berat untuk ditaklukkan.
Keadaan alam Jepang bergunung-gunung, sering terjadi gempa, dan lahan. Setiap kali
timbul kebutuhan akan sesuatu, manusia akan berusaha menemukan jalan untuk
memperolehnya. Seluruh perangkat ide, metode, teknik, dan benda material yang
digunakan dalam suatu jangka waktu tertentu dalam suatu tempat tertentu maupun
kegiatan untuk merombak perangkat tersebut demi memenuhi kebutuhan hidup manusia
disebut teknologi.
Teknologi lahir dan dikembangkan oleh manusia, dan ilmu untuk menguasai dan
memanfaatkan lingkungan sehingga kebutuhannya dapat terpenuhi. Penerapan teknologi
itu bertujuan untuk memudahkan kerja manusia, agar meningkatkan efisiensi dan
produktivitas. Alvin Toffler menganalisis gejala-gejala perubahan dan pembaharuan
peradaban masyarakat akibat majunya ilmu dan teknologi. Dalam bukunya The Third Wave
(1981), ia menyatakan bahwa gelombang perubahan peradaban umat manusia sampai saat
ini telah mengalami tiga gelombang, yaitu:
a. Gelombang I, peradaban teknologi pertanian berlangsung mulai 800 SM-1500 M.
b. Gelombang II, peradaban teknologi industri berlangsung mulai 1500 M-1970 M.
c. Gelombang III, peradaban informasi berlangsung mulai 1970 M- sekarang.
Setiap gelombang peradaban tersebut dikuasai oleh tingkat teknologi yang
digunakan. Gelombang pertama (the first wave) dikenal dengan revolusi hijau. Dalam
gelombang pertama ini manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian.
Pertanian terbatas pada pengelolaan lahan-lahan pertanian untuk mencukupi kebutuhan
manusia. Pada awalnya, manusia berpindah-pindah dalam memanfaatkan lahan untuk
mendapatkan hasil pertanian melalui teknologi pengumpulan hasil hutan. Selanjutnya,
mereka berpindah ke penerapan teknologi pertanian, di mana manusia cenderung
bertempat tinggal di suatu tempat yang kemudian menumbuhkan desa.
Gelombang kedua adalah adanya revolusi industri terutama di negara-negara Barat
yang dimulai dengan revolusi industri di Inggris. Masa gelombang kedua adalah masa
revolusi industri, yaitu kira-kira tahun 1700-1970. Masa ini dimulai dengan penemuan
mesin uap pada tahun 1712. Pada masa itu ditemukan mesin elektro mekanis raksasa,
mesin-mesin bergerak cepat, dan ban jalan. Mesin-mesin tersebut tidak hanya
menggantikan otot-otot manusia, tetapi peradaban industri juga memberi mesin-mesin
tersebut alat-alat panca indra sehingga mesin-mesin dapat mendengar dan melihat lebih
tajam daripada indra manusia, dan dapat menghasilkan/melahirkan bermacam-macam
mesin baru, yang akhirnya dikoordinir dengan rapi menjadi pabrik. Penggunaan mesin
industri, mesin uap, dan mesin pemintal dalam industri garmen dan industri tambang telah
memajukan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Eropa.
Gelombang ketiga ini melahirkan suatu masyarakat dunia yang dikenal dengan
sebutan the global village (kampung global). Sekarang berada pada gelombang ketiga atau
masa revolusi informas. Diperkirakan era informasi ini akan mencapai puncaknya pada 10-
20 tahun mendatang.John Naisbtt dalam bukunya Megatrends (1982), mengatakan bahwa
globalisasi memunculkan perubahan-perubahan yang akan dialami oleh negara-negara
dunia. Perubahan itu terjadi karena interaksi yang dekat dan intensif antarnegara,
terutama negara berkembang akan terpengaruh oleh kemajuan di negara-negara maju.
Perubahan-perubahan tersebut ialah :

Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi.


Perubahan dari teknologi yang mengandalkan kekuatan tenaga ke teknologi
canggih.
Perubahan dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia.
Perubahan dari jangka pendek ke jangka panjang.
Perubahan dari sentralisasi ke desentralisasi.
Perubahan dari bantuan lemabaga ke bantuan diri sendiri.
Perubahan dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatori.
Perubahan dari sistem hierarki jaringan kerja.
Perbahan dari utara ke selatan.
Perubahan dari satu diantara dua pilihan menjadi macam-macam pilihan.

Nasbitt dan Patricia Aburdance (1990) kembali menemukan lagi adanya sepuluh
macam perubahan di era global, yaitu:

Abad biologi.
Bangunnya sosialisme pasar bebas.
Cara hidup global dan nasionalisme budaya.
Dasawarsa kepemimpinan wanita.
Kebangkitan agama dan millinium baru.
Kebangkitan dalam kesenian.
Kemenangan individu.
Pertumbuhan ekonomi dunia dalam tahun 1990-an.
Berkembangnya wilayah pasifik.
Privatisasi/swastanisasi atas negara kesejahteraan.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas diketahui bahwa peradaban manusia


mengalami dinamika (perubahan dan perkembangan). Perubahan itu menuju pada
kemajuan, apalagi di era global dewasa ini. Perubahan yang terjadi demikian pesatnya.
Merujuk pada pendapat Alvin Tofler di atas, sekarang ini umat manusia berada pada era
peradaban informasi. Kemajuan yang pesat di bidang teknologi iinformasi menghasilkan
globalisasi, di samping kemajuan dalam sarana transportasi. Di era global, perilaku hidup
manusia bisa berubah dan bergerak dengan cepat. Dalam era global, hubungan antar
manusia tidak terbatas dalam satu wilayah negara saja, tetapi sudah antar negara
(transnasional). Dengan demikian, orang bisa berkomunikasi dengan orang lain di negara
lain, serta berpindah-pindah dengan cepat dari satu negara ke negara lain.(Herimanto dan
Winarno, 2011: 84).

B. Pengertian Peradaban Global

Secara umum peradaban global dapat diartikan sebagai perkembangan budaya yang
menjadi ciri khas dan milik suatu masyarakat secara menyeluruh. Peradaban global juga
diartikan sebagai sebuah tahapan tertinggi dari kemajuan budaya
(Evolusi Budaya) yang membedakan manusia yang beradab dengan manusia yang tidak
beradab/ biadab.

C. Dampak Positif Dan Negatif Peradaban Global


Adapun aspek positif globalisasi antara lain sebagai berikut.

Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam


berinteraksi.
Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempercepat manusia untuk
berhubungan dengan manusia lain.
Kemajuan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi meningkatkan
efisiensi.

Aspek negatif globalisasi antara lain sebagai berikut.

Masuknya nilai budaya luar akan menghilangkan nilai-nilai tradisi suatu bangsa
dan identitas suatu bangsa.
Eksploitasi alam dan sumber daya lain akan memuncak karena kebutuhan yang
makin besar.
Dalam bidang ekonomi, berkembang nilai-nilai konsumerisme dan individual yang
menggeser nilai-nilai sosial masyarakat.
Terjadi dehumanisasi, yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai karena lebih
banyak menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi.
BAB III

PROBLEMATIKA PERADABAN PADA KEHIDUPAN MANUSIA

Semakin berkembangnya teknologi terutama pada teknologi komunikasi membuat


cakrawala/ ilmu pengetahuan masyarakat semakin terbuka luas. Teknologi yang
seharusnya menjadi penunjang manusia untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya,
malah menjadi pengganggu dalam kehidupan manusia yang justru membelenggu perilaku
dan gaya hidup manusia itu sendiri.
Dengan semakin cepatnya kemajuan teknologi dan ditopang oleh system social yang
kuat membuat teknologi menjadi pengarah bagi kehidupan manusia, yang berakibat bagi
orang-orang yang rendah kemampuan teknologinya menjadi ketergantungan dan hanya
mampu bereaksi terhadap dampak yang ditimbulkan kemajuan teknologi.
Dampak dari mudahnya akses informasi ini adalah masuknya kebudayaan luar yang
selama ini tidak diketahui masyarakat yang membuat pergeseran norma di masyarakat dan
menyebabkan terjadinya kompromisme sosial yang membuat hal-hal baru yang masuk
dalam masyarakat diterima karna perubahan norma.

A. Contoh Problematika Peradaban Pada Kehidupan Manusia


Peradaban adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebutkan bagian-bagian
atau unsur kebudayaan yang dianggap halus, indah dan maju. Konsep kebudayaan adalah
perkembagan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang tercermin dalam
tingkat intelektual, keindahan, teknologi, spiritual yang terlihat pada masyarakatnya.
Kebudayaan bersifat dinamis. Oleh sebab itu ia dapat mengalami perubahan atau
pergeseran. Faktor utama dalam perubahan ini adalah adanya globalisasi.
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak
terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu.
Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses
globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi
menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan
dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Wacana globalisasi
sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.
Globalisasi sebagai fenomena abad sekarang memberi implikasi yang luas bagi
semua bangsa dan masyarakat internasional. Dengan didukung teknologi komunikasi dan
transportasi yang canggih, dampak globalisasi akan sangat luas dan kompleks. Akibatnya,
akan mengubah pola pikir, sikap, dan tingkah laku manusia. Hal seperti ini kemungkinan
dapat mengakibatkan perubahan aspek kehidupan yang lain, seperti hubungan
kekeluargaan, kemasyarakatan, kebangsaan, atau secara umum berpengaruh pada sistem
budaya bangsa.
Globalisasi memberi pengaruh dalam berbagai kehidupan, seperti politik, ekonomi,
sosial, budaya, dan pertahanan. Pengaruh globalisasi terhadap ideologi dan politik adalah
akan semakin menguatnya pengaruh ideologi liberal dalam perpolitikan negara-negara
berkembang yang ditandai menguatnya ide kebebaan dan demokrasi. Pengaruh globalisasi
dibidang politik, antara lain membawa internasionalisasi dan penyebaran pemikiran serta
nilai-nilai demokratis termasuk didalamnya hak asasi manusia.
Pengaruh globalisasi terhadap ekonomi antara lain menguatnya kapitalisme dan
pasar bebas. Hal ini ditunjukkan dengan semakin tumbuhnya perusahaan-perusahaan
transnasional yang beroperasi tanp mengenal batas-batas negara. Kapitalisme juga
menuntut adanya ekonomi pasar yang lebih bebas untuk mempertinggi asas manfaat,
kewiraswastaan, akumulasi modal, membuat keuntungan, serta manajemen yang rasional..
Pengaruh globalisasi terhadap sosial budaya akan masuknya nilai-nilai dari
peradaban lain. Hal ini berakibat timbulnya erosi nilai-nilai sosial budaya suatu bangsa
yang menjadi jati dirinya. Pengaruh ini semakin lancar dengan pesatnya media informasi
dan komunikasi, seperti televisi, komputer, satelit, internet, dan sebagainya.
Globalisasi juga memeberikan dampak terhadap pertahanan dan keamanan negara.
Menyebarnya perdagangan dan industri di seluruh dunia akan meningkatkan kemungkinan
terjadinya konflik kepentingan dan dapat mengganggu keamanan bangsa.
Problematika peradaban di Indonesia yang timbul akibat globalisasi diantaranya
dapat dilihat dalam bidang bahasa, kesenian, juga yang terpenting- kehidupan sosial.
Akibat perkembangan teknologi yang begitu pesat, terjadi transkultur dalam kesenian
tradisional Indonesia. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh
terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian
dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya. Dengan teknologi
informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi banyak alternatif tawaran
hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan
dengan kesenian tradisional kita. Dengan televisi,masyarakat bisa menyaksikan berbagai
tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi.
Hal ini menyebabkan terpinggirkannya kesenian asli Indonesia. Misalnya saja
kesenian tradisional wayang orang Bharata, yang terdapat di Gedung Wayang Orang
Bharata Jakarta kini tampak sepi seolah-olah tak ada pengunjungnya. Hal ini sangat
disayangkan mengingat wayang merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional
Indonesia yang sarat dan kaya akan pesan-pesan moral, dan merupakan salah satu agen
penanaman nilai-nilai moral yang baik.. Contoh lainnya adalah kesenian Ludruk yang
sampai pada tahun 1980-an masih berjaya di Jawa Timur sekarang ini tengah mengalami
mati suri. Wayang orang dan ludruk merupakan contoh kecil dari mulai terdepaknya
kesenian tradisional akibat globalisasi.
Kehidupan sosial juga merupakan salah satu unsur pembentuk peradaban yang
banyak dipengaruhi oleh globalisasi. Dimensi nilai dalam kehidupan yang sebelumnya
berdasarkan pada konsep kolektifisme kini berubah menjadi individualisme. Manusia tidak
lagi merasa senasib, sepenanggungan dengan manusia lainnya (seperti pada zaman
perjuangan) dikarenakan perkembangan teknologi dan informasi menuntut mereka untuk
saling berkompetisi dalam memenuhi kebutuhan hidup yang semakin mendesak. Hal ini
juga berdampak pada berkurangnya kontak sosial antara sesama manusia dalam konteks
hubungan kemasyarakatan.
Contoh lain adalah kenyataan bahwa kebutuhan ekonomi semakin meningkat, atau
dengan kata lain masyarakat menjadi lebih konsumtif dan cenderung memiliki gaya hidup
hedonis yang lebih suka bersenang-senang.
Problematika peradaban yang penting lainnya adalah adanya kemungkinan
punahnya suatu bahasa di daerah tertentu disebabkan penutur bahasanya telah
terkontaminasi oleh pengaruh globalisasi. Contoh kasusnya ialah seperti yang terjadi di
Sumatera Barat. Di daerah ini sering kali kita temukan percampuran bahasa (code mixing)
yang biasanya dituturkan oleh anak muda di Sumater Barat, seperti pencampuran Bahasa
Betawi dan Minang dalam percakapan sehari-hari (kama lu?, gak tau gua do,dan lain-lain).
Hal ini jelas mengancam eksistensi bahasa di suatu daerah.
Globalisasi telah melanda kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia.
Globalisasi telah memberikan pengaruh besar dalam kehidupan bersama, baik pengaruh
positif maupun pengaruh negatif. Proses saling mempengaruhi sesungguhnya adalah gejala
yang wajar dalam interaksi antarmasyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai
masyarakat lain, bangsa ataupun kelompok-kelompok masyarat yang menghuni nusantara
(sebelum bangsa Indonesia terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan
memengaruhi. Pada hakikatnya, bangsa Indonesia atau bangsa-bangsa lain berkembang
karena adanya pengaruh-pengaruh luar. Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan
pihak dari luar. Gambaran di atas menunjukkan bahwa pengaruh dunia luar adalah sesuatu
yang wajar dan tidak perlu ditakutkan.pengaruh tersebut selamanya mempunyai dua sisi,
yaitu positif dan negatif.

Adapun aspek positif globalisasi sebagai berikut :

Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam


berinteraksi.
b. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempercepat manusia untuk
berhubungan dengan manusia lain.
Kemajuan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi meningkatkan
efisiensi.
Aspek negatif globalisasi antara lain sebagai berikut :
Masuknya nilai budaya luar akan menghilangkan nilai-nilai tradisi suatu bangsa
dan identitas suau bangsa.
Eksploitasi alam dan sumber daya lain akan memuncak karena kebutuhan yang
semakin besar.
Dalam bidang ekonomi, berkembang nilai-nilai konsumerisme dan individual yang
menggeser nilai-nilai masyarakat.
Terjadi dehumanisasi, yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai karena lebih
banyak menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi.
B. Sikap terhadap Globalisasi
Dalam menghadapi globalisasi ini, bangsa-bangsa di dunia memberi respons atau
tanggapan yang dapat dikategorikan sebagai berikut :

Sebagian bangsa menyambut positif globalisasi karena dianggap sebagai jalan


keluar baru untuk perbaikan nasib umat manusia.
Sebagian masyarakat yang kritis menolak globalisasi karena dianggap sebagai
bentuk baru penjajahan (kolonialisme) melalui cara-cara baru yang bersifat
transnasional di bidang politik, ekonomi, dan budaya.
Sebagian yang lain tetap menerima globalisasi sebagai sebuah keniscayaan akibat
perkembangan teknologi informasi dan transportasi, tetapi tetap kritis terhadap
akibat negatif globalisasi.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Peradaban berasal dari kata adab yang dapat diartikan sopan, berbudi pekerti, luhur,
mulia, berakhlak, yang semuanya menunjuk pada sifat tinggi dan mulia. Istilah peradaban sering
dipakai untuk hasil kebudayaan seperti kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi, adat, sopan
santun, serta pergaulan. Tinggi rendahnya peradaban bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor
kemajuan teknologi, ilmu pendidikan, dan tingkat pendidikan.

Peradaban manusia selalu mengalami dinamika (perubahan dan perkembangan).


Perubahan itu menuju pada kemajuan, apalagi di era global dewasa ini. Sekarang ini umat
manusia berada pada era peradaban informasi. Kemajuan yang pesat di bidang teknologi
informasi menghasilkan globalisasi, di samping kemajuan dalam sarana transportasi. Globalisasi
memberi pengaruh dalam berbagai kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, dan
pertahanan baik itu pengaruh positif maupun negatif.

B. Saran

Kami sadar bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
hal pengetahuan tentang Dinamika Peradaban Global dan Problematika Peradaban. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang tentunya bersifat
membangun.

También podría gustarte