Está en la página 1de 4

ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN

PEMERIKSAAN PALPASI LEOPOLD


DI RUANG POLIKLINIK KANDUNGAN RSUD DR R SOETIJONO BLORA

A. TINDAKAN
1. Nama Tindakan : Pemeriksaan Palpasi Leopold
2. Jenis Tindakan : Mandiri

B. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien :
Ruang : Ruang PoliklinikKandungan
Tanggal : Oktober 2016

C. PENGERTIAN DAN TUJUAN PROSEDUR


Pemeriksaan palpasi Leopold adalah suatu teknik pemeriksaan pada ibu hamil dengan
cara perabaan yaitu merasakan bagian yang terdapat pada perut ibu hamil menggunakan
tangan pemeriksa dalam posisi tertentu, atau memindahkan bagian-bagian tersebut dengan
cara-cara tertentu menggunakan tingkat tekanan tertentu. Teori ini dikembangkan oleh
Christian Gerhard Leopold. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan setelah UK 24 minggu,
ketika semua bagian janin sudah dapat diraba. Teknik pemeriksaan ini utamanya bertujun
untuk menentukan posisi dan letak janin pada uterus, dapat juga berguna untuk memastikan
usia kehamilan ibu dan memperkirakan berat janin.
Pemeriksaan palpasi leopold terdiri empat bagian, yaitu Pemeriksaan palpasi leopold I,
Pemeriksaan palpasi leopold II, Pemeriksaan palpasi leopold III dan Pemeriksaan palpasi
leopold IV. Untuk membantu dalam memudahkan pemeriksaan, maka persiapan yang perlu
dilakukan sebelum melakukan pemeriksaan adalah:
1. Instruksikan ibu hamil untuk mengosongkan kandung kemihnya.
2. Menempatkan ibu hamil dalam posisi berbaring telentang, tempatkan bantal kecil di bawah
kepala untuk kenyamanan.
3. Menjaga privasi.
4. Menjelaskan prosedur pemeriksaan.
5. Menghangatkan tangan dengan menggosok bersamaan.
6. Menggunakan telapak tangan untuk palpasi bukan jari.
GAMBAR I.1
Pemeriksaan Palpasi Leopold I s.d. IV

D. PROSEDUR DAN TAHAP PEMERIKSAAN


I. Pemeriksaan palpasi leopold I
Pemeriksaan palpasi leopold I Bertujuan untuk menentukan usia kehamilan dan juga
untuk mengetahui bagian janin apa yang terdapat di fundus uteri (bagian atas perut ibu)
Teknik Pemeriksaan : memposisikan ibu dengan lutut fleksi kaki ditekuk 450 atau
lutut bagian dalam diganjal bantal dan pemeriksa menghadap ke arah ibu. Kemudian
menengahkan uterus dengan menggunakan kedua tangan dari arah samping umbilical.
Kedua tangan meraba fundus kemudian menentukan TFU dengan meraba bagian
Fundus dengan menggunakan ujung kedua tangan, tentukan bagian janin.
MENENTUKAN USIA KEHAMILAN :
a. Pada usia kehamilan 12 minggu, fundus uterus dapat teraba 1-2 jari di atas
simpisis
b. Pada usia kehamilan 16 minggu, fundus uterus dapat teraba di antara simpisis dan
pusat
c. Pada usia kehamilan 20 minggu, fundus uterus dapat teraba 3 jari di bawah pusat
d. Pada usia kehamilan 24 minggu, fundus uterus dapat teraba tepat di pusat
e. Pada usia kehamilan 28 minggu, fundus uterus dapat teraba 3 jari di atas pusat
f. Pada usia kehamilan 32 minggu, fundus uterus dapat teraba di pertengahan antara
Prosesus Xipoideus dan pusat
g. Pada usia kehamilan 36 minggu, fundus uterus dapat teraba 3 jari di bawah
Prosesus Xipoideus
h. Pada usia kehamilan 40 minggu, fundusuterus dapat teraba di pertengahan antara
Prosesus Xipoideus dan pusat. (Lakukan konfirmasi dengan wawancara dengan
pasien untuk membedakan dengan usia kehamilan 32 minggu).

1.2 Gambar Tinggi Fundus Uteri (TFU) Dikonversikan dengan Usia Kehamilan (UK)
II. Pemeriksaan palpasi leopold II
Pemeriksaan palpasi leopold II bertujuan untuk menentukan bagian janin yang berada
pada kedua sisi uterus, pada letak lintang tentukan di mana kepala janin.
Teknik Pemeriksaan :Posisi ibu masih dengan lutut fleksi (kaki ditekuk) dan
pemeriksa menghadap ibu, meletakkan telapak tangan kiri pada dinding perut
lateralkanan dan telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu secara sejajar
dan pada ketinggian yang sama. Mulai dari bagian atas tekan secara bergantian atau
bersamaan (simultan) telapak tangan tangan kiri dan kanan kemudian geser ke arah
bawah dan rasakan adanya bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau bagian-
bagian kecil (ekstremitas).

III. Pemeriksaan palpasi leopold III


Pemeriksaan palpasi leopold III bertujuan untuk menentukan bagian janin apa (kepala
atau bokong) yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta apakah bagian janin
tersebut sudah memasuki pintu atas panggul (PAP).
Teknik Pemeriksaan: Posisi ibu masih dengan lutut fleksi (kaki ditekuk) dan
pemeriksa menghadap ibu. Meletakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral
kiri bawah, telapak tangan kanan bawah perut ibu. Menekan secara lembut dan
bersamaan/bergantian untuk mentukan bagian terbawah bayi, Gunakan tangan kanan
dengan ibu jari dan keempat jari lainnya kemudian goyang bagian terbawah janin.
Akan teraba keras,bulat dan hampir homogen adalah kepala sedangkan tonjolan yang
lunak dan kurang simetris adalah bokong. Apabila bagian terbawah janin sudah
memasuki PAP, maka saat bagian bawah digoyang, sudah tidak bias seperti ada
tahanan.

IV. Pemeriksaan palpasi leopold IV


Pemeriksaan untuk mengkonfirmasi ulang bagian janin apa yang terdapat di bagian
bawah perut ibu, serta untuk mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin telah
memasuki pintu atas panggul.
Teknik Pemeriksaan :Pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu, dengan posisi kaki ibu
lurus. Meletakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri dan kanan
uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas simfisis.
Menemukan kedua ibu jari kiri dan kanan kemudian rapatkan semua jari-jari tangan
yang meraba dinding bawah uterus.
Perhatikan sudut yang terbentuk oleh jari-jari: bertemu (konvergen) atau tidak bertemu
(divergen)
Setelah itu memindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah bayi,
bila presentasi kepala upayakan memegang bagian kepala di dekat leher dan bila
presentasi bokong upayakan untuk memegang pinggang bayi,
Memfiksasi bagian tersebut ke arah pintu atas panggul kemudian meletakkan jari-jari
tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian
terbawah telah memasuki pintu atas panggul.
E. HASIL DAN KESIMPULAN
Setelah melakukan pemeriksaan leopold secara lengkap pada Ny. R di dapatkan data bawah
Ny.Rusia kehamilanya sudah memasuki 30 minggu dengan fundus uterus dapat teraba 3 jari
diatas pusat. Kepala janin teraba di atas dengan punggung di sebelah kanan perut ibu, denyut
jantung janin terdengar 140 kali per menit. Ny. R di sarankan agar rutin melakukan
pemeriksaan kehamilanya sesuai jadwal yang sudah di berikan oleh dokter.

DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri; Obstetri Fisiologi-Obstetri Patologi. Jakarta : EGC.
Rachmawati, I.N., Budiati, T., & Rahmawati, C. 2008. Panduan Praktikum Prosedur
Pemeriksaan Fisik Antenatal. Depok: UI.

También podría gustarte