Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
PENDAHULUAN
49
Percobaan ini dilakukan agar lebih mengetahui konsep
kromatografi baik secara teori maupun praktik. Untuk itu percobaan ini
dilakukan agar dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
50
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
51
dua molekul yang berlainan juga mempunyai kelarutan yang berbeda dalam fasa
bergerak. (Extoby,2004)
Katakanlah kita mempunyai campuran dua bahan A dan B. A akan terjerap
pada fasa pegun dengan kuat manakala B tidak A juga mempunyai kelarutan
dalam fasa bergerak yang lebih rendah berbanding dengan B. Justru apabila
campuran A dan B dibiarkan melalui satu jalur kromatografi, B dapat bergerak
dengan lebih cepat berbanding dengan A karena A mengalami rintangan yang
kuat dalam perjalanannya. (Adnan,1997)
52
Kromatografi Lapis Tipis Sentifugal
Kromatografi lapis tipis preparatif klasik mempunyai beberapa
kekurangan, kekurangan yang utama ialah pengambilan senyawa dari pelat yang
dilanjutkan dengan pengekstraksian dari penyerap. Jika senyawa beracun harus
dikerok dari pelat, dapat menimbulakan masalah serius. Kekurangan lainnya
adalah jangka waktu yang diperlukan untuk pemisahan dan adanya pencemar dan
adanya sisa dari plat sendiri. Setelah pengekstraksian pita yang mengandung
senyawa yang dipisahkan dengan pelarut. Untuk mengatasi beberapa masalah
tersebut,beberapa pendekatan yang melibatkan kromatografi sentrifugal ialah
kromatografi klasik dengan aliran fase gerak yang dipercepat oleh gaya
sentrifugal. (Extoby,2004)
Prinsip Dasar
Keefektifan kromatografi cair tekanan didasarkan pada kecepatan dan
daya pisah. Kromatografi cair tekanan preparative memerlukan faktor lain yaitu
beban. Ini disebut beban kolom berlebihan yang disebabkan oleh volume cuplikan
yang berlebihan atau massa cuplikan berlebihan, Kapasitas beban bergantung
pada peubah seperti jari-jari kolom, panjang kolom, diameter partikel, dan
kerapatan kemasan penyerap. (Sudjadi,1998)
Untuk pemisahan yang dilakukan kadang-kadang tujuannya ialah
mengisolasi senyawa tertentu dalam jumlah yang memadai dengan tingkat
53
kemurnian tertentu dan nisbah perolehan kembali tertentu. Seperti pada
kromatografi skala produksi, banyaknya kuantitas komponen yang dapat
dipisahkan persatuan waktu merupakan kriteria yang penting. Hasilan bobot
masalah yakni :
1. Bagaimana cara menahan fase diam tetap pada tempatnya dengan melawan
arus aliran fase gerak yang terus menerus.
2. Bagaimana caranya membagi kolom kromatografi menjadi sejumlah satuan
partisi.
3. Bagaimana meminimumkan penyebaran aliran laminar pita cuplikan.
4. Bagaimana cara meningkatkan kontrak antar muka.
5. Bagaimana caranya memperkecil tahanan terhadap alih massa, artinya
bagaimana caranya mencampur fase gerak dan fase diam. (Sudjadi,1998)
54
yang tarik menarik ke atas melalui fase berat dan terlihat adanya gerakan antar
muka yang sangat aktif. Dengan mempartisi linarut antara fase diam dan tetesan,
pemisahan dapat dicapai linarut yang diisolasi dalam jangka waktu tertentu,
tergantung pada parameter seperti ukuran kolom, dan laju aliran pengelusi, dan
sering diperbesar dengan mengorbankan kemurnian. (Adnan,1997)
Pemakaian tekanan mempunyai fungsi a atau b atau gabungan keduanya :
a. Memperbesar tekanan pada kolom yang diisi dengan bahan kemas yang
berukuran partikel tertentu memperbesar laju aliran pengelusi.
b. Kolom yang dielusi dengan pelarut memakai tekanan dapat diisi dengan
bahan kertas yang lebih halus dan dengan demikian menghasilkan daya pisah
lebih besar.
Keuntungan besar jika suatu waktu elusi pendek ialah memperkecil
penguraian senyawa peka yang mungkin terjadi selama pemisahan dalam jangka
waktu lama. Istilah preparatif mencangkup sejumlah senyawa yang diisolasi
mulai dari Mg sampai Kg dan mencakup semua pemisahan, yang tidak dipakai
hanya untuk tujuan analitik. (Adnan,1997)
Kromatografi Kertas
Pada kromatografi kertas peralatan yang dipakai tidak perlu alat-alat teliti
dan mahal. Hasil-hasil yang baik dapat diperoleh dengan peralatan dan materi-
materi yang sederahana. Senyawa-senyawa yang dipisahkan dapat diambil dengan
55
kertas dengan jalan memotong noda yang kemudian melarutkannya secara
terpisah. (Extoby,2004)
Metode identifikasi yang paling mudah adalah berdasarkan pada
kedudukan dari noda relative terhadap permukaan pelarut, harga Rf.
=
56
BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN
57
- Diberi noda pada kertas saring antara lain tinta hitam, tinta
biru, tinta merah, ekstrak mawar, ekstrak kunyit, ekstrak
pandan, dan ekstrak suji pada garis batas bawah
- Diisi akuades (tinggi 0,5cm) dari dasar gelas
- Dimasukkan kertas saring kedalam gelas yang berisi akuades
- Dibiarkan hingga mencapai batas atas kertas, kemudian kertas
dikeringkan di oven
- Dihitung jarak tempuh masing-masing noda
- Dihitung harga Rf pada masing-masing noda
3.2.2 Pelarut etanol
- Dipotong kertas saring berbentuk persegi panjang dengan
ukuran panjang10cm dan lebar 6cm
- Diberi garis batas 1cm pada bagian atas dan bawah pada kertas
saring
- Diberi noda pada kertas saring antara lain tinta hitam, tinta
biru, tinta merah, ekstrak mawar, ekstrak kunyit, ekstrak
pandan, dan ekstrak suji pada garis batas bawah
- Diisi etanol (tinggi 0,5cm) dari dasar gelas
- Dimasukkan kertas saring kedalam gelas yang berisi akuades
- Dibiarkan hingga mencapai batas atas kertas, kemudian kertas
dikeringkan di oven
- Dihitung jarak tempuh masing-masing noda
- Dihitung harga Rf pada masing-masing noda
3.2.3 Pelarut n-heksan
- Dipotong kertas saring berbentuk persegi panjang dengan
ukuran panjang10cm dan lebar 6cm
- Diberi garis batas 1cm pada bagian atas dan bawah pada kertas
saring
- Diberi noda pada kertas saring antara lain tinta hitam, tinta
biru, tinta merah, ekstrak mawar, ekstrak kunyit, ekstrak
pandan, dan ekstrak suji pada garis batas bawah
58
- Diisi n-heksan (tinggi 0,5cm) dari dasar gelas
- Dimasukkan kertas saring kedalam gelas yang berisi akuades
- Dibiarkan hingga mencapai batas atas kertas, kemudian kertas
dikeringkan di oven
- Dihitung jarak tempuh masing-masing noda
- Dihitung harga Rf pada masing-masing noda
59
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Perhitungan
Dalam percobaan yang dilakukan, didapatkan perhitungan untuk mencari
Rf, yaitu:
1. Larutan Akuades
60
Tinta Hitam
Diketahui : Jarak noda = 7,7 cm
Jarak pelarut = 8,1 cm
Ditanya : Rf...?
Jarak noda
Penyelesaian: Rf = Jarak pelarut
7,7
=
8,1
= 0,95
Tinta Biru
Diketahui : Jarak noda = 7,7 cm
Jarak pelarut = 8,1 cm
Ditanya : Rf...?
Jarak noda
Penyelesaian: Rf = Jarak pelarut
7,7
=
8,1
= 0,951
Tinta Merah
Diketahui : Jarak noda = 7,5 cm
Jarak pelarut = 8,1 cm
Ditanya : Rf...?
Jarak noda
Penyelesaian: Rf = Jarak pelarut
7,5
=
8,1
= 0,93
Ekstrak Kunyit
Diketahui : Jarak noda = 7,5 cm
Jarak pelarut = 8 cm
Ditanya : Rf...?
Jarak noda
Penyelesaian: Rf = Jarak pelarut
61
7,5
=
8
= 0,94
Ekstrak Pandan
Diketahui : Jarak noda = 0 cm
Jarak pelarut = 8 cm
Ditanya : Rf...?
Jarak noda
Penyelesaian: Rf = Jarak pelarut
0
=
8
=0
Ekstrak Mawar
Diketahui : Jarak noda = 6,5cm
Jarak pelarut = 8 cm
Ditanya : Rf...?
Jarak noda
Penyelesaian: Rf =
Jarak pelarut
6,5
=
8
= 0,81
2. Larutan Etanol
Tinta Hitam
Diketahui : Jarak noda = 5,6 cm
Jarak pelarut = 6 cm
Ditanya : Rf...?
Jarak noda
Penyelesaian: Rf = Jarak pelarut
5,6
=
6
= 0,93
Tinta Biru
Diketahui : Jarak noda = 5,7 cm
Jarak pelarut = 6 cm
62
Ditanya : Rf...?
Jarak noda
Penyelesaian: Rf = Jarak pelarut
5,7
=
6
= 0,95
Tinta Merah
Diketahui : Jarak noda = 5,8 cm
Jarak pelarut = 6 cm
Ditanya : Rf...?
Jarak noda
Penyelesaian: Rf = Jarak pelarut
5,8
=
6
= 0,96
Ekstrak Kunyit
Diketahui : Jarak noda = 5,8 cm
Jarak pelarut = 6,5 cm
Ditanya : Rf...?
Jarak noda
Penyelesaian: Rf = Jarak pelarut
5,8
=
6,5
= 0,77
Ekstrak Pandan
Diketahui : Jarak noda =4,8 cm
Jarak pelarut = 6,5 cm
Ditanya : Rf...?
Jarak noda
Penyelesaian: Rf = Jarak pelarut
4,8
=
6,5
= 0,74
Ekstrak Mawar
63
Diketahui : Jarak noda = 3,8 cm
Jarak pelarut = 4,9 cm
Ditanya : Rf...?
Jarak noda
Penyelesaian: Rf = Jarak pelarut
3,8
=
4,9
= 0,78
3. Larutan N-Heksan
Tinta Hitam
Diketahui : Jarak noda = 6,9 cm
Jarak pelarut = 7 cm
Ditanya : Rf...?
Jarak noda
Penyelesaian: Rf = Jarak pelarut
6,9
=
7
= 0,9
Tinta Biru
Diketahui : Jarak noda = 6,9 cm
Jarak pelarut = 7 cm
Ditanya : Rf...?
Jarak noda
Penyelesaian: Rf = Jarak pelarut
6,9
=
7
= 0,9
Tinta Merah
Diketahui : Jarak noda = 6,6 cm
Jarak pelarut = 7 cm
Ditanya : Rf...?
Jarak noda
Penyelesaian: Rf = Jarak pelarut
64
6,6
=
7
= 0,93
Ekstrak Kunyit
Diketahui : Jarak noda = 6,4 cm
Jarak pelarut = 7,5 cm
Ditanya : Rf...?
Jarak noda
Penyelesaian: Rf = Jarak pelarut
6,4
=
7,5
= 0,85
Ekstrak Pandan
Diketahui : Jarak noda = 5,8 cm
Jarak pelarut = 7,5 cm
Ditanya : Rf...?
Jarak noda
Penyelesaian: Rf =
Jarak pelarut
5,8
=
7,5
= 0,77
Ekstrak Mawar
Diketahui : Jarak noda = 6,9 cm
Jarak pelarut = 7,5 cm
Ditanya : Rf...?
Jarak noda
Penyelesaian: Rf = Jarak pelarut
6,9
=
7,5
= 0,92
4.3 Pembahasan
Kromatografi adalah proses melewatkan sampel melalui suatu kolom,
perbadaan kemampuan adsorbsi terhadap zat-zat yang sangat mirip
65
mempengaruhi resolusi zat terlarut dan menghasilkan apa yang dimaksud
kromatogram. Kromatrogram juga dapat dikatakan sebagai cara pemisahan
campuran yang didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen
campuran tersebut diantara dua fase yaitu fase diam dan fase gerak. Fase
diam dapat berupa zat padat atau zat cair, sedangkan fase gerak berupa zat
cair atau gas. Fase gerak adalah fase yang cenderung menghanyutkan
campuran. Contohnya dalam percobaan ini adalah akuades, etanol dan n-
heksan. Fase diam adalah fase yang cenderung menahan komponen
campuran, contoh dalam percobaan ini adalah tinta hitam,biru,merah, dan
ekstrak mawar, kunyit, pandan.
Kromatografi ditemui oleh Michael Tswett, seorang ahli botani di
University Warsawa (Poland) pada tahun 1906. Perkataan kromatografi
berasal dari bahasa Yunani yaitu chromos yang artinya ialah warna dan
graphis yang berarti menulis. Tswett telah menerangkan revolusi klorofil dan
pigmen-pigmen yang diekstrak tumbuhan.
Penggolongan kromatografi yang didasarkan pada jenis fase yang
terlibat, dibedakan menjadi:
a) Kromatografi gas-cair, bila fase geraknya berupa gas dan fase diamnya
berupa cairan yang dilapiskan pada padatan pendukung yang inert.
b) Kromatografi gas-padat, bila fase geraknya berupa gas dan fase diamnya
berupa padatan yang dapat menyerap.
c) Kromatografi cair-cair, bila fase gerak dan diamnya berupa cairan,
dimana fase diamnya dilapiskan pada permukaan padatan yang inert.
d) Kromatografi cair-padat, bila fase geraknya berupa cairan sedangkan fase
diamnya berupa padatan yang amorf yang dapat menyerap.
66
kertas saring dengan akuades (pelarut), dan fase gerak adalah tinta spidol
warna dan ekstrak tumbuhan (mawar, kunyit). Pada percobaan kedua
digunakan pelarut etanol yang bersifat semipolar. Noda (tinta dan ekstrak
tumbuhan) merembes naik ke atas kertas dengan ketinggian yang lebih
rendah dari pelarut polar. Akibatnya nilai Rf lebih rendah. Rf tinta hitam=
0,93; Rf tinta biru= 0,95; Rf tinta merah= 0,9; Rf ekstrak mawar= 0,78; Rf
ekstrak kunyit= 0,77; Rf ekstrak pandan= 0,78. Disini yang berperan sebagai
fase diam adalah kertas saring dan etanol (pelarut). Fase geraknya adalah tinta
spidol warna dan ekstrak tumbuhan. Pada percobaan yang ketiga digunakan
pelarut N-Heksana yang bersifat non polar. Noda merembes naik ke atas
kertas saring dengan ketinggian yang lebih rendah dari pelarut polar dan semi
polar adi. Rf tinta merah= 0,93; Rf tinta biru= 0,9; Rf tinta hitam= 0,9; Rf
ekstrak mawar= 0,92; Rf ekstrak kunyit= 0,85; Rf ekstrak pandan= 0,77. Fase
diam adalah kertas saring dan N-Heksana. Sedangkan fase geraknya adalah
tinta dan ekstrak tumbuhan (mawar, kunyit dan pandan).
Like dissolves like pada prinsipnya adalah kesamaan sifatnya. Dalam
hal ini sifatnya berupa kepolaran. Zat terlarut dapat larut dalam pelarut yang
memiliki kepolaran yang sama. Jadi zat terlarut yang bersifat polar dapat
terlarut pada pelarut yang bersifat polar juga, begitu juga sebaliknya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga Rf adalah kehadiran ion lain,
misalnya adanya klorida dalam pemisahan yang dilakukan dengan larutan-
larutan nitrat; keasaman larutan aslinya, ini dapat disebabkan oleh kebutuhan
akan asam dalam pembentukan komplek yang dapat larut dalam pelarut
organik, untuk mencegah hidrolisis garam; waktu melakukan percobaan
untuk sepotong kertas, kadang-kadang harga Rf peningkatan dengan
pertambahan waktu dan ini mungkin berpadanan dengan berkurangnya laju
gerak garis depan pelarut.
Faktor lain yang yang mungkin dapat mempengaruhi nilai Rf:
1. Perubahan suhu
2. Perubahan komposisi dan pelarut tersebut
67
3. Jenis pelarut
4. Kemolaran
5. Larutan
6. Pori-pori kertas saring
- Prinsip Kromatografi
Pemisahan yang terjadi dalamkromatografi dilaksanakan sedimikian
rupa dengan memnipulasi sifat-sifat fisik umum dari suatu senyawa atau
molekul yaitu:
68
Dalam forensik, kromatografi sangat membantu, terutama dilihat dari segi
keamanan dan pelacakan serta pengumpula jejak mapun sisa-sisa fluida
badan pelaku dalam tindak kesehatan.
69
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Jika noda terlarut dengan pelarut, noda tersebut akan terurai dan memiliki
kepolarsn yang sama dengan pelarut hasilnya. Noda tinta termasuk polar
dan ekstrak tanaman non polar.
Fase diam adalah fase pada teknik kromatografi yang berfungsi sebagai
penyerap. Fase ini cenderung menahan komponen campuran,
Fase gerak adalah fase yang membawa migrasi komponen yang akan
dipisahkan, fase ini cenderung menghanyutkan campuran.
Kromatografi didasarkan pada prinsip perbedaan kecepatan migrasi
komponen-komponen yang dipisahkan di antara dua fase yakni fase diam
dan fase bergerak, seperti pada prinsip like dissolved like yaitu
komponen polar hanya dapat dilarutkan dengan baik oleh pelarut polar
dan komponen non polar dilarutkan dengan baik oleh pelarut non polar.
Jarak yang ditempuh komponen
Rf adalah Jarak yang ditempuh pelarut
5.2 Saran
Disarankan agar air jeruk digunakan juga sebagai komponen yang akan
dipisahkan. Karena air jeruk bersifat polar (dapat menghantarkan listrik).
70