Está en la página 1de 15

Laboratorium Hidrogeologi 2017

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Air merupakan sumber daya alam yang menyusun hampir seluruh bagian bumi,
baik di permukaan maupun bawah permukaan. Manusia sendiri sebagai makhluk
hidup membutuhkan air untuk menjalankan kehidupan. Pemanfaatan air dilakukan
dalam berbagai sektor, baik sektor komersil maupun nonkomersil. Mengingat
pentingnya air dalam bagi manusia, pemanfatan air memerlukan kajian khusus untuk
menjaga kesinambungan ketersediaan air tanah dan kelestarian lingkungan.

Desain konstruksi sumur merupakan cara untuk mengoptimalkan,


mengendalikan, dan memantau pemanfataan air tanah dengan mempertimbangkan
potensi ketersediaannya di alam untuk meminimalisir kerusakan air tanah dan
lingkungan dalam kerangka pelaksanaan konservasi air tanah, yakni pengelolaan air
tanah yang bcrtumpu pada asas kemanfaatan, kesinambungan ketersediaan dan
kelestarian sumberdaya air tanah dan lingkungan keberadaannya serta kerugian
ekonomi. Pemahaman mengenai desain konstruksi sumur diperlukan untuk
menunjang pembangunan berkelanjutan dengan berbasis sosial dan kelingkungan.

1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian


Maksud dari pembuatan laporan ini, yaitu:
1. Memahami perancangan dan pembuatan Desain Konstruksi Sumur yang baik
dan benar dengan mempertimbangkan keadaan litologi dan komponen
pembangun sumur.
2. Memahami perhitungan biaya dan estimasi pengeluaran dalam pembuatan
sumur.

Nama: Andhika Nugraha


NIM : 111.150.090
Plug : 8 Page 1
Laboratorium Hidrogeologi 2017

Tujuan dari pembuatan laporan ini, yaitu:


1. Mampu melakukan perancangan dan pembuatan Desain Konstruksi Sumur
yang baik dan benar dengan mempertimbangkan keadaan litologi dan
komponen pembangun sumur.
2. Mampu melakukan perhitungan biaya dan estimasi pengeluaran dalam
pembuatan sumur.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam pembuatan laporan Desain Konstruksi Sumur adalah:


1. Mengetahui desain konstruksi sumur
2. Menghitung biaya konstruksi sumur bor
3. Mengetahui litologi dan jenis akuifer daerah telitian
4. Menginterpretasi log geofisika yang digunakan

1.4 Alat Dan Bahan

Alat dan bahan bahan yang digunakan untuk Desain Konstruksi Sumur
diantaranya menggunakan.

1. Data log sumur


2. Alat tulis
3. Penggaris
4. Pensil warna
5. Kalkulator

Nama: Andhika Nugraha


NIM : 111.150.090
Plug : 8 Page 2
Laboratorium Hidrogeologi 2017

BAB II
DASAR TEORI

2.1 Desain Konstruksi Sumur

Desain Konstruksi Sumur adalah gambaran dari sistem atau struktur dari
sebuah konstruksi sumur dimana dibuat setelah lubang bor dibuat dan memperhatikan
aspek-aspek berikut sebelum pembuatannya, yaitu:

1. Log litologi dan log geofisika.


2. Intepretasi litologi dan fluida berdasarkan log geofisika.
3. Dasar pembuata desain konstrusi sumur.
Dalam pembuatan desain konstruksi sumur, perlu untuk memahami kondisi
hidrogeologi lokasi pemboran dan sekitarnya. Hal-hal yang perlu dipahami adalah
arah aliran airtanah serta besarnya pengisian kembali (recharge) , kedalaman akuifer
bebas setempat, urutan stratigrafi hasil pemboran secara rinci, kondisi akuifer yang
ditembus tertekan, bebas, atau semi tertekan, berapa jaraknya dan terakhir debit
pemompaan sumur dalam di sekitar lokasi pemboran (jika ada).

Dalam mendesain sumur yang baik, perlu menyediakan beberapa informasi


data pemboran, yaitu data lokasi, kedalaman serta ketebalan akuifer, jenis litologi
formasi yang ditembus dan kondisi akuifer, muka airtanah dan kualitas airtanah.

Data-data tersebut dapat diperoleh dari rekaman data selama pemboran berupa
diskripsi contoh pemboran, rekaman kecepatan laju pemboran, pengujian geofisika
lubang bor, analisa ayakan butiran penyusun akuifer, pengamatan muka airtanah
selama pemboran, rekaman data circulation losses jika ada, data perubahan warna
lumpur pemboran, catatan sejumlah pemakaian campuran lumpur, dan rekaman data
pemantauan viskositas dan densitas lumpur bor.

Nama: Andhika Nugraha


NIM : 111.150.090
Plug : 8 Page 3
Laboratorium Hidrogeologi 2017

Dengan memperhatikan secara baik semua data-data tersebut, rekonstruksi


sumur dapat terencanakan dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan
kualitasnya.

2.2 Akuifer
Akuifer merupakan salah satu macam dari klasifikasi perilaku batuan terhadap
air tanah menurut Fetter,1994. Akuifer yaitu perilaku suatu tubuh batuan, tanah atau
regolith yang berfungsi sebagai resevoar dan mempunyai harga porositas serta
permeabilitas yang baik sehingga mampu menyimpan dan meluluskan airtanah dalam
jumlah cukup besar dan cukup suplesi dimana contohnya batupasir dan batu gamping.

Berdasarkan posisi stratigrafinya, variasi posisi dari akuifer, akuitar, akuifug,


dan akuiklud ditunjang pula dengan sifat-sifat fisik lainnya maka dapat ditentukan
berbagai jenis akuifer (Kruseman, 1994), yaitu:

Akuifer Bebas: Hanya sebagian yang terisi air dan terletak pada suatu dasar
yang kedap. Permukaan air di dalam sumur merupakan permukaan bebas.
Tidak punya rumbai kapiler. Tebal tubuh air tanah bervariasi dari satu titik ke
titik lainnya. ( k=k )
Akuifer Setengah Bebas: Mempunyai lapisan penutup dengan nilai kelulusan
sedemikian besar akan tetapi masih lebih kecil dari kelulusan akuifer di
bawahnya. (k<<k)
Akuifer Semi Tertekan: Sepenuhnya jenuh air yang bagian atasnya dibatasi
lapisan setengah kedap air dan terletak di dasar lepisan kedap air. ( k<k )
Akuifer Tertekan: Tertekan sepenuhnya jenuh dengan air. Bagian atas dan
bawahnya kedap air. ( k =0)

2.3 Interpretasi Log Geofisika dalam Desain Konstruksi Sumur


Geophysics Well Logging merupakan suatu metode geofisika yang mengukur
besaran-besaran fisik batuan reservoir yang memberikan informasi bawah
permukaan yang meliputi karakteristik litologi, ketebalan lapisan, kandungan

Nama: Andhika Nugraha


NIM : 111.150.090
Plug : 8 Page 4
Laboratorium Hidrogeologi 2017

fluida, korelasi struktur, dan kontinuitas batuan dari lubang bor (Gordon H., 2004).
Wireline Log merupakan perekaman data pengukuran secara kontinu di suatu
lubang bor menggunakan geophysics probe yang mampu merespon variasi sifat
sifat fisik batuan setelah dilakukan pengeboran (Reeves, 1986).

Log adalah suatu grafik kedalaman dari satu set kurva yang menunjukkan
parameter yang diukur secara berkesinambungan di dalam sebuah sumur (Harsono,
1993). Adapun tujuan pengujian geofisika lubang bor ini adalah untuk menentukan
kedalaman serta ketebalan akifer dan susunan lapisan batuan yang ditembus dan
didukung oleh data-data lithologi hasil pemboran, serta rekaman data lain yang
diperoleh selama pemboran.

Log geofisika yang digunaka dibagi menjadi beberapa jenis Log, yaitu Log
Spontaneus Potensial (SP), Log Gamma Ray (GR), Log Resistivity. Berikut
penjelasan dari setiap jenis Log:

Log Spontaneus Potensial (SP): rekaman beda potensial antara sebuah


elektroda yang bergerak dalam sumur dan sebuah elektrode lain yang ditanam
di permukan tanah. Digunakan untuk mendeteksi lapisan permeabel,
menentukan jenis lithologi, menentukan resistivitas air formasi, dan
menentukan volume serpih pada lapisan permeabel.
Log Gamma Ray (GR): catatan terhadap kedalaman dari radioaktivitas
alamiah suatu formasi. Sifat keradioaktivitan berasal dari peluruhan
unsurunsur di dalam batuan, seperti Uranium dan Potassium yang secara
terusmenerus memancarkan sinar gamma berenergi tinggi. Digunakan untuk
mengidentifikasi lithologi, menghitung volume serpih, dan korelasi antar
formasi pada beberapa sumur pemboran.
Log Resistivity: Merupakan log elektrik yang digunakan untuk
mendeterminasi kandungan fluida dalam batuan reservoir ( hidrokarbon atau
air), mengidentifikasi zona permeabel, dan menentukan porositas.

Nama: Andhika Nugraha


NIM : 111.150.090
Plug : 8 Page 5
Laboratorium Hidrogeologi 2017

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Persyaratan Teknis Desain Konstruksi Sumur


3.1.1 Jenis Akuifer
Pada Desa Kali Iwak hanya ditemukan satu jenis akuifer, yaitu akuifer
tertekan. Berdasarkan intepretasi Log Gamma Ray (GR), litologi penyusun
daerah ini perselingan antara batulempung dan batupasir dengan bagian teratas
disusun oleh soil. Berdasarkan intepretasi litologi, akuifer tertekan berada pada
batupasir yang permeabel yang terletak diantara batulempung yang impermeabel.
Akuifer ditemukan pada kedalaman kedalaman 36.6 m, 57.9 m, 93,6 m, 135.3 m,
dan 161,4 m, dari keseluruhan kedalaman 166 m. Tebal aquifer paling tebal
adalah 27,3 m dan yang paling tipis adalah 12,1 m.

3.1.2 Penentuan Lubang Sumur


Menutur SNI, penentuan lubang sumur harus tegak lurus permukaan
tanah. Diameter lubang sumur minimal harus lebih besar 100 milimeter (4 inci)
dari diameter pipa jambang, dan minimal harus lebih besar 150 milimeter (6 inci)
dari diameter pipa naik dan saringan.
Penentuan lubang sumur pada Desa Kali Iwak ditentukan pada aquifer
tertekan kedua dari atas dengan ketentuan pompa submersible dipasang 2 meter
dibawah MAT terendah (untuk menyesuaikan pada musim kemarau).

3.1.3 Penentuan Panjang Screen

Screen digunakan untuk menyaring air dari akuifer agar tidak mencemari
air yang akan diambil. Pemasangan Screen dilakukan pada lapisan batuan jenuh air
atau akuifer yang akan disadap.

Nama: Andhika Nugraha


NIM : 111.150.090
Plug : 8 Page 6
Laboratorium Hidrogeologi 2017

Penentuan panjang screen dengan melihat tebal dari akuifer. Satu screen
memiliki panjang 4 meter. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan sehingga
menekan biaya pembelian, screen harus dipasang kurang lebih 75% dari tebal
akuifer. Pada Desa Kali Iwak, jumlah screen yang dipasang adalah 15 buah.

3.1.4 Penempatan Pompa Submersible


Pompa Submersible dipasang 2 meter di bawah muka air tanah terendah
dari sumur pada muka air tanah musim kemarau. Pemasangan ini bertujuan untuk
agar penyedotan air tanah dapat menyesuaikan dengan perubahan ketinggian muka
air tanah.

Pada Desa Kali Iwak, muka air tanah terendah pada musim kemarau adalah
30 m. Mengingat ketinggian muka air tanah tersebut, pompa submersible dipasang
pada kedalaman 32 m.

3.1.5 Penentuan pemasangan Gravel Pack

Gravel Pack berfungsi untuk meyaring material-material yang terbawa


oleh air pada akuifer yang akan masuk menuju screen. Gravel pack dipasang
disekeliling Screen dengan panjang gravel pack mengikuti tebal screen.

3.1.6 Penentuan pemasangan Grouting

Pemasangan grouting merupakan penyemenan dengan tujuan menahan


aliran air dan mengurangi rembesan, menguatkan tanah dan batuan, mengisi
rongga dan celah pada tanah dan batuan sehingga menjadi padat, memperbaiki
kerusakan struktur, meningkatkan kemampuan anchor dan tiang pancang, dan
menghindarkan dari material fluida yang dapat merusak tanah atau batuan
(Dwiyanto, 2005)

3.2. Perhitungan nilai GRlog


GRmin : 0,3 cm

Nama: Andhika Nugraha


NIM : 111.150.090
Plug : 8 Page 7
Laboratorium Hidrogeologi 2017

GRmax : 4,8 cm
GR : 5,7cm = 150 m
Vshale : 0,5 (ketentuan)
GRmin
0,3
=
5,7 150
X = 7,9 m

GRmax
4,8
=
5,7 150

X = 126,316 m


Vshale =

7,9
0,5 =
126,3167,9
GRlog = 67,108
GRlog
67,108
=
150 5,7
X = 2,55 cm

Nama: Andhika Nugraha


NIM : 111.150.090
Plug : 8 Page 8
Laboratorium Hidrogeologi 2017

3.3 Daftar Harga Peralatan

Tabel 3.1. Daftar Harga Peralatan

No Jenis Alat Satuan HargaSatuan (Rp)

1 Pipa jambang diameter 10" tebal 6 mm meter Rp 650,000.00


lengkap dengan centralizer

2 Reducer dari 10"-8" per buah Rp 900,000.00

3 Pipa Black steel diameter 8" tebal 5.84 meter Rp 550,000.00


mm lengkap dengan centralizer/casing

4 Pipa saringan diameter 8" stainlesstel per 4 meter Rp 1,200,000.00


wire wound continous slot size 1,5 mm
dengan minimum opening area 30%

5 Filter pack ukuran 2-10 mm meter 3 Rp 400,500.00

6 Penyemenan/ grouting meter 3 Rp 450,000.00

7 Bottom cup besi diameter 8" per buah Rp 400,000.00

8 Pipa Coloumb medium GIP diameter 4" meter Rp 300,000.00

9 Pompa submersible untuk debit 5-10 per buah Rp 88,000,000.00


liter/detikdan head 150-200 m dan
power 15 kW
10 Lempung penyekat meter 3 Rp 400,000.00

11 Cor beton kelas BO meter 3 Rp 690,000.00

3.4 Perhitungan Anggaran Biaya


1. Pipa Jambang
Panjang pipa jambang : 36,6 meter
Harga/satuan : Rp650.000, 00

Nama: Andhika Nugraha


NIM : 111.150.090
Plug : 8 Page 9
Laboratorium Hidrogeologi 2017

Harga total : 36,6 m x Rp650.000,00 = Rp23.790.000,00

2. Reducer dari 10 ke 8
Yang dibutuhkan : 1 buah
Harga / satuan : Rp900.000, 00
Harga total : 1 x Rp900.000,00 = Rp900.000,00

3. Pipa Black steel diameter 8" tebal 5.84 mm lengkap dengan centralizer/casing
Panjang casing total : 69,4 meter
Harga/ satuan : Rp550.000, 00
Harga total : 69,4 m x Rp550.000,00 = Rp 38.170.000 ,00

4 . Pipa saringan

Jumlah screen : 15 buah


Harga/satuan : Rp1.200.000, 00
Harga total : 15 x Rp1.200.000,00 = Rp 18.000.000 ,00

5. Volume gravel pack


d1 = 10 = 0,254 m r1= 0,127 m
d2 = 8 = 0,2032 m r2 = 0.1016 m
t: 60 meter (15 screen x 4 m)
Volume = r12t - r22t
= 3,14 x t (r12 -r22)
= 3,14 x 60m (0,1272 0,10152)
= 1,097 m3
Harga /m3 = Rp400.500, 00
Harga total = 1,097 m3 x Rp400.500,00
= Rp 439.348,50

Nama: Andhika Nugraha


NIM : 111.150.090
Plug : 8 Page 10
Laboratorium Hidrogeologi 2017

6 . Volume grouting
- Volume grouting 10 ke 12
Volume Grouting 10 ke 12 dihitung melapisi pipa jambang.
d1= 12 = 0,3048m r1 = 0,1524 m
d2 = 10 = 0,2032 m r2 = 0.127 m
t: 36,6 m

Volume = r12t - r22t


= 3,14 x t (r12 -r22)
= 3,14 x 36,6 m (0,15242 0,1272)
= 0.815 m3

Harga /m3 = Rp450.000,00

Harga total = 0.811 m3 x Rp450.000,00

= Rp366.750,00

- Volume grouting 8 ke 10
Volume Grouting 8 ke 10 dihitung melapisi pipa Black Steel tanpa volume
lepmpung penyekat.
d1 = 10 = 0,254 m r 1= 0,127 m
d2 = 8 = 0,2032 m r2 = 0.1016 m
t: 61,4 m

Volume = r12t - r22t


= 3,14 x t (r12 -r22)
= 3,14 x 61,4 m (0,1272 0,10162)
= 1,119 m3

Harga /m3 = Rp450.00, 00

Harga total = 0.941m3x Rp450.000, 00

Nama: Andhika Nugraha


NIM : 111.150.090
Plug : 8 Page 11
Laboratorium Hidrogeologi 2017

= Rp 503.550 ,00

- Total volume grouting: Rp 870.300,00

7 . Bottom cup 8 Yang dibutuhkan : 1 buah


Harga / satuan : Rp400.000,00

Harga total : 1 x Rp400.000,00 = Rp400.000,00

8 . Pipa Coloum medium GIP 4


Panjang terukur : 32 m
Harga/satuan : Rp300.000,00
Harga total : 32 m x Rp300.000,00 = Rp9.600.000,00

9. Pompa submersible
Yang dibutuhkan : 1 buah
Harga / satuan : Rp88.000.000,00
Harga total : 1 x Rp88.000.000,00 = Rp88.000.000,00

10. Volume Lempung Penyekat (8 buah)

d1 = 10 = 0,254 m r1= 0,127 m

d2 = 8 = 0,2032 m r2 = 0.1016 m
Volume = r1 t - r22t
2

= 3,14 x t (r12 -r22)


= 3,14 x 8 m (0,1272 0,10152)
= 0.146 m3

Nama: Andhika Nugraha


NIM : 111.150.090
Plug : 8 Page 12
Laboratorium Hidrogeologi 2017

Harga /m3 = Rp 400.00, 00


Harga total = 0.146 m3x Rp 400.000,00
= Rp58.547,184

11 . Volume Cor Beton


D1 = 13 = 0,330 m r1 = 0,165 m
D2 = 10 = 0,254 m r2 = 0.127 m
t: 1 m
Volume = r12t - r22t
= 3,14 x t (r12 -r22)
= 3,14 x 1m (0,16512 0,1272)
= 0.035 m3
Harga /m3 = Rp690.00,00
Harga total = 0.035 m3 x Rp690.000,00
= Rp24.112,11307

Tabel 1.2 Daftar Anggaran Biaya

No Alat Satuan Harga Kebutuhan Jumlah


1 Pipa Jambang Meter 650,000 36,6 m Rp23.790.000,00
blacksteel diameter
10" tebal 6 mm
dengan centralizer
2 Reducer dari 10" ke Perbuah 900,000 1 buah Rp900.000,00
8"
3 Pipa blacksteel Meter 550,000 69,4 m Rp 38.170.000 ,00
diameter 8" lebar 5,84
mm dengan
centralizer/casing
4 Pipa saringan Per 4 1,200,000 15 buah Rp18.000.000,00
diameter 8" Meter
stainlesstel wire
wound continous slot
size 1,5 mm dengan
minimum opening

Nama: Andhika Nugraha


NIM : 111.150.090
Plug : 8 Page 13
Laboratorium Hidrogeologi 2017

area 30%

5 Filter Pack ukuran 2- Meter3 400,500 1,097 m3 Rp 439.348,50


10 mm

6 Penyemenan/Grouting Meter3 450,000 0.815 m3 Rp366.750,00


1,119 m3 Rp 503.550 ,00

7 Bottom cup besi Perbuah 400,000 1 buah Rp400.000,00


diameter 8"
8 Pipa coloumn Meter 300,000 32 m Rp9.600.000,00
medium GIP diameter
4"
9 Pompa submersible Perbuah 88,000,000 1 buah Rp88.000.000,00
untuk debit 5 - 10
liter/detik dan head
150-200m serta power
150 kW
10 Lempung Penyekat Meter3 400,000 0,146 m3 Rp58.547.184,00
11 Cor Beton kelas BO Meter3 690,000 0,035 m3 Rp24.112,11307
TOTAL Rp 180.25.2198,50

Nama: Andhika Nugraha


NIM : 111.150.090
Plug : 8 Page 14
Laboratorium Hidrogeologi 2017

BAB VI
KESIMPULAN

Pada desain konstruksi sumur di daerah Desa Kali Iwak, terdiri dari 5 akuifer,
dimana setiap akuifer merupakan aquifer tertekan karena lapisan permeabel
(batupasir) berada diantar dua lapisan impermeabel (batulempung).
Alat yang dibutuhkan untuk desain konstruksi sumur di daerah Desa Kali
Iwak, meliputi: cor beton, pipa jambang, reducer, bottom cup, pipa coloum,
pipa black steel, pompa submersible, screen berjumlah 14 buah, gravel pack,
lempung penyekat, dan grouting.
Akuifer ditemukan pada kedalaman kedalaman 36.6 m, 57.9 m, 93,6 m, 135.3
m, dan 161,4 m, dari keseluruhan kedalaman 166 m dengan akuifer paling
tebal sebesar 27,3 m dan akuifer paling tipis sebesar 12,1 m.
Biaya yang dibutuhkan untuk membangun sumur di daerah Desa Kali Iwak
adalah sebesar Rp 180.25.2198,50
Muka Air Tanah saat musim penghujan pada kedalaman 28 meter.
Muka Air Tanah saat musim kemarau pada kedalaman 30 meter.

Nama: Andhika Nugraha


NIM : 111.150.090
Plug : 8 Page 15

También podría gustarte