Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
BAB I
PENDAHULUAN
Alat dan bahan bahan yang digunakan untuk Desain Konstruksi Sumur
diantaranya menggunakan.
BAB II
DASAR TEORI
Desain Konstruksi Sumur adalah gambaran dari sistem atau struktur dari
sebuah konstruksi sumur dimana dibuat setelah lubang bor dibuat dan memperhatikan
aspek-aspek berikut sebelum pembuatannya, yaitu:
Data-data tersebut dapat diperoleh dari rekaman data selama pemboran berupa
diskripsi contoh pemboran, rekaman kecepatan laju pemboran, pengujian geofisika
lubang bor, analisa ayakan butiran penyusun akuifer, pengamatan muka airtanah
selama pemboran, rekaman data circulation losses jika ada, data perubahan warna
lumpur pemboran, catatan sejumlah pemakaian campuran lumpur, dan rekaman data
pemantauan viskositas dan densitas lumpur bor.
2.2 Akuifer
Akuifer merupakan salah satu macam dari klasifikasi perilaku batuan terhadap
air tanah menurut Fetter,1994. Akuifer yaitu perilaku suatu tubuh batuan, tanah atau
regolith yang berfungsi sebagai resevoar dan mempunyai harga porositas serta
permeabilitas yang baik sehingga mampu menyimpan dan meluluskan airtanah dalam
jumlah cukup besar dan cukup suplesi dimana contohnya batupasir dan batu gamping.
Akuifer Bebas: Hanya sebagian yang terisi air dan terletak pada suatu dasar
yang kedap. Permukaan air di dalam sumur merupakan permukaan bebas.
Tidak punya rumbai kapiler. Tebal tubuh air tanah bervariasi dari satu titik ke
titik lainnya. ( k=k )
Akuifer Setengah Bebas: Mempunyai lapisan penutup dengan nilai kelulusan
sedemikian besar akan tetapi masih lebih kecil dari kelulusan akuifer di
bawahnya. (k<<k)
Akuifer Semi Tertekan: Sepenuhnya jenuh air yang bagian atasnya dibatasi
lapisan setengah kedap air dan terletak di dasar lepisan kedap air. ( k<k )
Akuifer Tertekan: Tertekan sepenuhnya jenuh dengan air. Bagian atas dan
bawahnya kedap air. ( k =0)
fluida, korelasi struktur, dan kontinuitas batuan dari lubang bor (Gordon H., 2004).
Wireline Log merupakan perekaman data pengukuran secara kontinu di suatu
lubang bor menggunakan geophysics probe yang mampu merespon variasi sifat
sifat fisik batuan setelah dilakukan pengeboran (Reeves, 1986).
Log adalah suatu grafik kedalaman dari satu set kurva yang menunjukkan
parameter yang diukur secara berkesinambungan di dalam sebuah sumur (Harsono,
1993). Adapun tujuan pengujian geofisika lubang bor ini adalah untuk menentukan
kedalaman serta ketebalan akifer dan susunan lapisan batuan yang ditembus dan
didukung oleh data-data lithologi hasil pemboran, serta rekaman data lain yang
diperoleh selama pemboran.
Log geofisika yang digunaka dibagi menjadi beberapa jenis Log, yaitu Log
Spontaneus Potensial (SP), Log Gamma Ray (GR), Log Resistivity. Berikut
penjelasan dari setiap jenis Log:
BAB III
PEMBAHASAN
Screen digunakan untuk menyaring air dari akuifer agar tidak mencemari
air yang akan diambil. Pemasangan Screen dilakukan pada lapisan batuan jenuh air
atau akuifer yang akan disadap.
Penentuan panjang screen dengan melihat tebal dari akuifer. Satu screen
memiliki panjang 4 meter. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan sehingga
menekan biaya pembelian, screen harus dipasang kurang lebih 75% dari tebal
akuifer. Pada Desa Kali Iwak, jumlah screen yang dipasang adalah 15 buah.
Pada Desa Kali Iwak, muka air tanah terendah pada musim kemarau adalah
30 m. Mengingat ketinggian muka air tanah tersebut, pompa submersible dipasang
pada kedalaman 32 m.
GRmax : 4,8 cm
GR : 5,7cm = 150 m
Vshale : 0,5 (ketentuan)
GRmin
0,3
=
5,7 150
X = 7,9 m
GRmax
4,8
=
5,7 150
X = 126,316 m
Vshale =
7,9
0,5 =
126,3167,9
GRlog = 67,108
GRlog
67,108
=
150 5,7
X = 2,55 cm
2. Reducer dari 10 ke 8
Yang dibutuhkan : 1 buah
Harga / satuan : Rp900.000, 00
Harga total : 1 x Rp900.000,00 = Rp900.000,00
3. Pipa Black steel diameter 8" tebal 5.84 mm lengkap dengan centralizer/casing
Panjang casing total : 69,4 meter
Harga/ satuan : Rp550.000, 00
Harga total : 69,4 m x Rp550.000,00 = Rp 38.170.000 ,00
4 . Pipa saringan
6 . Volume grouting
- Volume grouting 10 ke 12
Volume Grouting 10 ke 12 dihitung melapisi pipa jambang.
d1= 12 = 0,3048m r1 = 0,1524 m
d2 = 10 = 0,2032 m r2 = 0.127 m
t: 36,6 m
= Rp366.750,00
- Volume grouting 8 ke 10
Volume Grouting 8 ke 10 dihitung melapisi pipa Black Steel tanpa volume
lepmpung penyekat.
d1 = 10 = 0,254 m r 1= 0,127 m
d2 = 8 = 0,2032 m r2 = 0.1016 m
t: 61,4 m
= Rp 503.550 ,00
9. Pompa submersible
Yang dibutuhkan : 1 buah
Harga / satuan : Rp88.000.000,00
Harga total : 1 x Rp88.000.000,00 = Rp88.000.000,00
d2 = 8 = 0,2032 m r2 = 0.1016 m
Volume = r1 t - r22t
2
area 30%
BAB VI
KESIMPULAN
Pada desain konstruksi sumur di daerah Desa Kali Iwak, terdiri dari 5 akuifer,
dimana setiap akuifer merupakan aquifer tertekan karena lapisan permeabel
(batupasir) berada diantar dua lapisan impermeabel (batulempung).
Alat yang dibutuhkan untuk desain konstruksi sumur di daerah Desa Kali
Iwak, meliputi: cor beton, pipa jambang, reducer, bottom cup, pipa coloum,
pipa black steel, pompa submersible, screen berjumlah 14 buah, gravel pack,
lempung penyekat, dan grouting.
Akuifer ditemukan pada kedalaman kedalaman 36.6 m, 57.9 m, 93,6 m, 135.3
m, dan 161,4 m, dari keseluruhan kedalaman 166 m dengan akuifer paling
tebal sebesar 27,3 m dan akuifer paling tipis sebesar 12,1 m.
Biaya yang dibutuhkan untuk membangun sumur di daerah Desa Kali Iwak
adalah sebesar Rp 180.25.2198,50
Muka Air Tanah saat musim penghujan pada kedalaman 28 meter.
Muka Air Tanah saat musim kemarau pada kedalaman 30 meter.