Está en la página 1de 9

Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Setelah laporan keuangan disusun berdasarkan data yang relevan, serta dilakukan dengan
prosedur akuntansi dan penilaian yang benar, maka akan terlihat kondisi keuangan perusahaan yang
sesungguhnya. Kondisi keuangan yang dimaksud adalah diketahuinya berapa jumlah harta (kekayaan),
kewajiban (utang), serta modal (ekuitas) dalam neraca yang dimiliki. Kemudian akan diketahui juga
jumlah pendapatan yang diterima dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu. Dengan
demikian, dapat diketahui bagaimana hasil usaha (laba atau rugi) yang diperoleh selama periode
tertentu dari laporan laba rugi yang disajikan. Agar laporan keuangan menjadi lebih berarti, sehingga
dapat dipahami dan dimengerti oleh berbagai pihak, maka perlu dilakukan analisis terhadap laporan
keuangan tersebut. Bagi pihak pemilik dan manajemen, tujuan utama dari analisis laporan keuangan
adalah agar dapat mengetahui posisis keuangan perusahaan pada saat ini. Dengan mengetahui posisi
keuangan, serta dilakukan analisis laporan keuangan secara mendalam, maka akan terlihat apakah
perusahaan dapat mencapai target yang telah direncanakan sebelumnya atau tidak.

Hasil analisis laporan keuangan juga akan memiliki informasi tentang kelemahan dan kekuatan yang
dimiliki perusahaan. Dengan mengetahui kelemahan ini, maka manajemen akan dapat memperbaiki dan
menutupi kelemahan tersebut. Kemudian kekuatan yang dimiliki perusahaan harus dipertahankan atau
bahkan ditingkatkan. Kekuatan ini dapat dijadikan modal selanjutnya ke depan. Yang jelas dengan adanya
kelemahan dan kekuatan yang dimiliki, maka tergambar kinerja manajemen selama ini.

Pada akhirnya bagi pihak pemilik dan manajemen dengan mengetahui posisi keuangan dapat
merencanakan dan mengambil keputusan yang tepat tentang apa yang harus dilakukan ke depannya.
Perencanaan ke depan dengan menutupi kelemahan yang ada, mempertahankan posisi yang sudah
sesuai dengan yang diinginkan, dan berupaya untuk meningkatkan lagi kekuatan yang sudah
diperolehnya selama ini.

Dalam melakukan analisis laporan keuangan perlu dilakukan dengan cermat dengan menggunakan
metode dan teknik analisis yang tepat, sehingga hasil yang diharapkan benar-benar tepat pula.
Kesalahan dalam memasukkan angka atau rumus yang akan digunakan akan berakibat hasil yang hendak
dicapai tidak akurat. Kemudian hasil perhitungan, dianalisis dan diinterpretasikan, sehingga diketahui
posisi keuangan yang sesungguhnya. Kesemuanya ini harus dilakukan secara teliti, mendalam dan jujur.

Kegiatan dalam analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan cara menentukan dan mengukur
antara pos-pos yang ada di dalam laporan keuangan. Kemudian analisis laporan keuangan juga dapat
dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan yang dimiliki dalam satu periode. Di samping itu,
analisis laporan keuangan dapat dilakuka pula antara beberapa periode, misalnya tiga tahun.

Analisis laporan keuangan yang dilakukan untuk beberapa periode adalah dengan menganalisis antara
pos-pos yang ada dalam suatu laporan. Atau dapat pula dilakukan antara satu laporan dengan laporan
yang lainnya. hal ini dilakukan agar akan lebih tepat untuk menilai kemajuan atau kinerja manajemen
dari periode ke periode selanjutnya.

Ada beberapa tujuan dan manfaat bagi beberapa pihak dengan adanya analisis laporan
keuangan. Secara umum, dapat dikatakan bahwa tujuan dan manfaat dari analisis laporan keuangan
adalah :

Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu, baik harta, kewajiban,
modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.

Untuk mengetahui kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan.

Untuk mengetahui kekuatan yang dimiliki.

Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan yang berkaitan
dengan posisi keuangan perusahaan pada saat ini.

Untuk melakukan penilaian kinerja ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap
berhasil atau gagal.

Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai.

Demikianlah penjelasan mengenai pengertian analisis laporan keuangan dan manfaat analisis laporan
keuangan. Semoga bermanfaat.
Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan menurut Sawir (2005:2) adalah sebagai berikut:

a. menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan
suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomi,

b. laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya,
yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu,

c. laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban
manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Manfaat Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk mendapatkan informasi sehubungan
dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan. Data keuangan tersebut akan lebih
berarti jika diperbandingkan dan dianalisis lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang dapat
mendukung keputusan yang diambil. Menurut Statement of Financial Accounting Concept No. 1, tujuan
dan manfaat laporan keuangan adalah:

1) Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang dapat membantu investor, kreditor dan
pengguna lainnya yang potensial dalam membuat keputusan lain yang sejenis secara rasional.

2) Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang dapat membantu investor, kreditor, dan
pengguna lain yang potensial dalam memperkirakan jumlah waktu dan ketidakpastian penerimaan kas di
masa yang akan datang yang berasal dari pembagian deviden ataupun pembayaran bunga dan
pendapatan dari penjualan.

3) Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang sumber daya ekonomi perusahaan. Klaim
atas sumber daya kepada perusahaan atau pemilik modal.

4) Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang prestasi perusahaan selama satu periode.
Investor dan kreditor sering menggunakan informasi masa lalu untuk membantu menaksir prospek
perusahaan.

METODE DAN TEKNIK ANALISA LAPORAN KEUANGAN


Metode dan teknik analisa digunakan untuk menentukan dan mengukur
hubungan antara pos pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat diketahui
perubahan perubahan dari masing masing pos tersebut bila diperbandingkan
dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu, atau
diperbandingkan dengan alat alat pembanding lainnya. Tujuan dari setiap
metode dan teknik analisa adalah untuk menyederhanakan data sehingga dapat
lebih dimengerti.
Ada dua metode yang digunakan oleh setiap penganalisa laporan
keuangan, yaitu analisa horisontal dan analisa vertikal.
a. Analisa horisontal adalah analisa yang menggunakan laporan keuangan untuk
beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui
perkembangannya. Metode ini disebut metode analisa dinamis.
b. Analisa vertikal adalah apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi
satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos
yang satu dengan pos lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya
akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Metode
ini disebut metode analisa statis
Teknik dan Analisa yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan adalah sebagai berikut :
1. Analisa Perbandingan Laporan Keuangan yaitu metode dan teknik analisa dengan cara
memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukan :
a. Data absolut atau jumlah dalam rupiah
b. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah
c. Kenaikan atau penurunan dalam prosentase
d. Perbandingan yang dinyatakan dengan ratio
e. Prosentase dari total
2. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase adalah
suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah
menunjukkan tendensi tetap, naik atau turun.

A. Laporan dengan prosentase per komponen yaitu metode analisa untuk mengetahui prosentase
investasi pada masingmasing aktiva terhadap total aktivanya.

B. Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja adalah suatu analisa untuk mengetahui sumbersumber
serta penggunaan modal kerja atau sebab sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.

C. Analisa Sumber dan Penggunaan Kas adalah suatu analisa untuk mengetahui sebabsebab
berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama
periode tertentu.

D. Analisa rasio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pospos tertentu dalam
neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.

E. Analisa Perubahan Laba Kotor adalah suatu analisa untuk mengetahui sebabsebab perubahan laba
kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode
dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut.

F. Analisa Break Even adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh
suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh
keuntungan. Dengan analisa break even ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan atau
kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.

Keterbatasan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan memiliki keterbasan antara lain :


a. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan intern report ( laporan yang
dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara ) dan bukan merupakan laporan final. Karena itu
semua jumlah jumlah atau hal hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak menunjukan nilai
likuidasi atau realisasi dimana dalam laporan ini terkandung pendapat pribadi yang telah dilakukan oleh
Akuntan atau Manajemen yang bersangkutan.

b. Laporan keuangan menunjukan angka dalam rupiah yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi
sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai mungkin berbeda atau berubah.

c. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah berbagai
waktu atau tanggal yang lalu dimana daya beli uang tersebut semakin menurun, dibandingkan dengan
tahun tahun sebelumnya sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum
tentu menunjukan unit yang terjual semakin besar, mungkin kenaikan itu disebabkan karena naiknya
harga jual barang tersebut yang mungkin juga diikuti kenaikan tingkat harga harga.

d. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau
keadaan keuangan perusahaan karena faktor faktor tersebut tidak dapat diukur dengan satuan uang.

Sumber :
Kasmir S.E. M.M., 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

2.1 Analisis Laporan Keuangan

2.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan


adalah analisis mengenai dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu
perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca/laporan posisi keuangan dan daftar
pendapatan/daftar laba rugi (Myer, 2010). Laporan keuangan merupakan salah satu informasi penting
bagi para pemakai laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi. Hasil analisis
laporan keuangan akan mampu menginterpretasikan berbagai hubungan dan kecenderungan yang dapat
memberikan pertimbangan terhadap keberhasilan perusahaan di masa datang. Pengertian analisis
laporan keuangan menurut Prastowo dan Rifka (2010) sebagai berikut : Analisis laporan keuangan
merupakan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam komponen-komponennya.
Penelaahan mendalam terhadap masing-masing komponen tersebut akan menghasilkan pemahaman
menyeluruh atas laporan keuangan itu sendiri.

Analisis laporan keuangan dijelaskan pula oleh Munawir (2010) sebagai berikut:

Analisis laporan keuangan adalah analisis laporan keuangan yang terdiri dari penelaahan atau
mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi
keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Berdasarkan
pengertian beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan analisis laporan keuangan adalah proses
mempelajari kecenderungan posisi keuangan untuk menentukan pertimbangan perkembangan
perusahaan di masa datang.

2.1.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan Tujuan analisis laporan keuangan

mempunyai beberapa tujuan penting untuk dipahami oleh pemakai laporan keuangan. Tujuan
analisis laporan keuangan menurut Pratowo dan Rifka (2010) adalah untuk mengurangi ketergantungan
para pengambil keputusan pada dugaan murni, terkaan dan intuisi, mengurangi dan mempersempit
lingkup ketidakpastian yang tidak bisa dielakkan pada setiap proses pengambilan keputusan.

8 Tujuan dari analisis laporan keuangan menurut Kasmir (2014) ada enam, yaitu:

1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik aset,
kewajiban, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.

2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan.

3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.

4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan
berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.

5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak
karena sudah dianggap berhasil atau gagal.

6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang
mereka capai.
Tujuan analisis laporan keuangan juga diungkapkan oleh Munawir (2010), yaitu sebagai berikut:
Tujuan analisis laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi
sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan yang bersangkutan.
Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut
diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan dianalisa lebih lanjut sehingga akan dapat diperoleh
data yang akan dapat mendukung keputusan yang akan diambil. Tujuan analisis laporan keuangan yang
telah diungkapkan oleh beberapa ahli di atas, dapat peneliti simpulkan tujuannya adalah untuk menjadi
alat dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang dimaksud berupa langkah perbaikan dalam
kelemahan perusahaan, untuk penilaian kinerja perusahaan, pembanding hasil yang dicapai dan
mengetahui kekuatan perusahaan.

2.1.3 Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan Sebuah laporan keuangan

yang diperlihatkan oleh pihak akuntan, maka selanjutnya menjadi tanggung jawab bagi manajer
perusahaan melakukan analisa secara komprehensif dan kritis terhadap seluruh isi dari laporan
keuangan tersebut. Dengan analisa secara komprehensif dan kritis tersebut diharapkan diperoleh
kesimpulan atau rekomendasi yang maksimal dalam menilai kinerja keuangan suatu perusahaan.
Pedoman dan beberapa metode analisis laporan keuangan menurut Munawir (2010), yaitu:

Ada dua metode analisis yang digunakan oleh setiap penganalisis laporan keuangan, yaitu
analisis horisontal dan analisis vertikal.

Analisis horisontal adalah analisis dengan mengadakan perbandingan laporan keuangan untuk
beberapa periode atau beberapa saat sehingga akan diketahui perkembangannya.

Analisis vertikal adalah apabila laporan keuangan yang dianalisis hanya meliputi satu periode
atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara akun yang satu dengan akun yang lain
dalam laporan keuangan tersebut sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi
pada saat itu saja.

Teknik analisis laporan keuangan menurut Munawir (2010), terdiri dari :

1. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan, adalah metode dan teknik analisis dengan cara
memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukkan:

a. Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah.

b. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupia.

c. Kenaikan atau penurunan dalam persentase.

d. Perbandingan yang dinyatakan dalam rasio.

e. Persentase dalam total. Analisis dengan menggunakan metode ini akan dapat diketahui
perubahanperubahan yang terjadi dan perubahan mana yang memerlukan penelitian lebih lanjut.
2. Trend atau tendensi atau posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam
persentase (Trend Percentage Analysis), adalah suatu metode atau teknik analisis untuk
mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik
atau bahkan turun.

3. Laporan dengan persentase per komponen (Common Size Statement), adalah suatu metode
analisis untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aset terhadap total asetnya,
juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi
dihubungkan dengan jumlah penjualannya.

4. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, adalah suatu analisis untuk mengetahui
sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya
modal kerja dalam periode tertentu.

5. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas (Cash Flow Statement Analysis), adalah suatu analisis
untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-
sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.

6. Analisis Rasio, adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari akun-akun
tertentu dalam neraca atau laporan laba-rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan
tersebut.

7. Analisis Perubahan Laba Kotor (Gross Profit Analysis), adalah suatu analisis untuk mengetahui
sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari suatu periode ke periode yang lain
atau perubahan laba kotor dari suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode
tersebut.

8. Analisis Break Even, adalah suatu analisis untuk menentukan tingkat penjualan yang harus
dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan 10 tersebut tidak mengalami kerugian, tetapi
juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisis ini juga akan diketahui berbagai tingkat
keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.

Semua teknik analisis yang digunakan itu merupakan permulaan dari proses analisis
yang diperlukan untuk menganalisis laporan keuangan. Dan semua teknik tersebut memiliki
tujuan yang sama yaitu membuat data agar lebih dimengerti oleh pembaca sehingga dapat
digunakan dengan baik sebagai acuan dasar dalam pengambilan keputusan.

KETERBATASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


1. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan memenuhi kebutuhan pihak tertentu.
Informasi disajikan untuk dapat digunakan semua pihak. Sehingga terpaksaselalu meperhatikan semua
pihak pemakai yang sebenarnya mempunyai perbedaan kepentingan.

2. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunan ttafsiran dan berbagai
pertimbangan dalam memilih alternative dari berbagai pilihan yang ada yang sama- sama dibenarkan
tetapi menimbulkan perbedaan angka laba maupun asset

3. Akuntansi tidak mencakup informasi yang tidak material. Demikian pula penerapan prinsip akuntansi
terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan
pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan keuangan. Batasan terhadap istilah dan jumlah agar
kabur.

4. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian bila terdapat beberapa
kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengeni penilaian suatu pos maka lazimnya dipilih alternative
yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil. Dalam keadaan lain disebutkan jika ada
indikasi rugi maka harus dicatat tetapi jika ada indikasi laba tidak dicatat. Sehingga ada holding gain yang
tidak diungkapkan.

5. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis dan pemakai laporan
diasumsikan memahami baasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.

6. Akuntansi didominasi informasi kuantitatif. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak
dapat dikuantitatifkan umumnya diabaikan. Namun bisa saja informasi kuatitatif dapat gambaran atau
indiksi informasi kualitatif.

7. Perubahan dalam tenaga beli uang jelas ada akan tetapi hal ini tidak tergambar dalam laporan
keuangan

También podría gustarte