Está en la página 1de 5

ANALISIS PETA TATA GUNA LAHAN DAERAH KOTA BATU

Endhira Kusuma

Dea Fauziah Yuandani

Laila Halimatul Hikmah

Novia Indah Yani

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

SMA Negeri 2 Malang

Jl. Laks. Martadinata, no.84 Malang


KOTA BATU

Deskripsi Kota Batu :

Kota Batu adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini terletak
90 km sebelah barat daya Surabaya atau 15 km sebelah barat laut Malang. Kota Batu
berada di jalur yang menghubungkan Malang-Kediri dan Malang-Jombang. Kota Batu
berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan di sebelah utara serta
dengan Kabupaten Malang di sebelah timur, selatan, dan barat. Wilayah kota ini berada di
ketinggian 700-1.700 meter di atas permukaan laut dengan suhu udara rata-rata mencapai
12-19 derajat Celsius.

Wilayah Kota Batu terletak di kaki dan lereng pegunungan dan berada pada ketinggian
rata-rata 700-1.700 m di atas permukaan laut dengan suhu udara rata-rata mencapai 12-19
derajat Celsius. Batu dikelilingi beberapa gunung, di antaranya adalah:
Dengan luas wilayah sekitar 202,30 km, sebagian besar keadaan topografi kota Batu
didominasi kawasan dataran tinggi dan perbukitan yang berlembah-lembah yang terletak di
lereng dua pegunungan besar, yaitu Arjuno-Welirang dan Butak-Kawi-Panderman. Di
wilayah kota Batu, yang terletak di sebelah utara pusat kota terdapat sebuah hutan lebat
yang merupakan kawasan hutan lindung, yakni Taman Hutan Raya Raden Soerjo.

Jenis tanah yang berada di kota Batu sebagian besar merupakan andosol,
selanjutnya secara berurutan adalah kambisol, latosol dan aluvial. Tanahnya berupa tanah
mekanis yang banyak mengandung mineral yang berasal dari ledakan gunung berapi. Sifat
tanah semacam ini mempunyai tingkat kesuburan yang tinggi.

Sebagai layaknya wilayah pegunungan yang subur, Batu dan sekitarnya juga
memiliki panorama alam yang indah dan berudara sejuk, tentunya hal ini akan menarik
minat masyarakat lain untuk mengunjungi dan menikmati Batu sebagai kawasan
pegunungan yang mempunyai daya tarik tersendiri. Untuk itulah di awal abad ke-19 Batu
berkembang menjadi daerah tujuan wisata, khususnya orang-orang Belanda, sehingga
orang-orang Belanda itu ikut membangun tempat-tempat peristirahatan (villa) bahkan
bermukim di Batu.

Situs dan bangunan-bangunan peninggalan Belanda atau semasa pemerintahan


Hindia Belanda itu masih berbekas bahkan menjadi aset dan kunjungan wisata hingga saat
ini.

Penggunaan Lahan :

1. Kawasan Hutan
Dengan luas wilayah sekitar 202,30 km, sebagian besar keadaan topografi kota Batu
didominasi kawasan dataran tinggi dan perbukitan yang berlembah-lembah yang
terletak di lereng dua pegunungan besar, yaitu Arjuno-Welirang dan Butak-Kawi-
Panderman. Di wilayah kota Batu, yang terletak di sebelah utara pusat kota terdapat
sebuah hutan lebat yang merupakan kawasan hutan lindung, yakni Taman Hutan
Raya Raden Soerjo.
Taman Hutan Raya Raden Soerjo (disingkat Tahura R. Soerjo) adalah sebuah
kawasan taman hutan raya yang berada di dalam kompleks gunung Arjuno-Welirang-
Anjasmoro. Wilayah taman hutan raya ini secara administratif termasuk ke dalam
wilayah Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Kabupaten Jombang, Kabupaten
Pasuruan dan Kota Batu, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Rintisan penetapan Tahura R. Soerjo diawali pada tahun 1992, yakni dengan
dicanangkannya kawasan hutan raya yang meliputi Hutan Lindung Gunung
Anjasmoro, Gunung Gede, Gunung Biru, Gunung Limas, serta kawasan cagar alam
Arjuno-Lalijiwo. Penataan batas ulang dilakukan oleh Departemen Kehutanan pada
tahun 1997, di mana luas kawasan hutan raya berkembang manjadi 27.868,30 Ha,
dengan rincian luas Kawasan Hutan Lindung 22.908,3 Ha, dan Kawasan Cagar Alam
Arjuno-Lalijiwo (PHPA) 4.960 Ha. Saat ini Tahura R. Soerjo dikelola oleh Unit
Pelayanan Teknis di bawah Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur.

2. Kawasan Perkebunan
Kota batu merupakan sebuah kota yang kaya akan hasil perkebunan hal ini
didukung pula oleh letak geografisnya yang berada di dataran tinggi. Sistem
perkebunan ini terdiri dari berbagai hal seperti sayur mayor, buah, dlsb yang
terletak di bagian utara, tengah serta selatan kota. Meskipun persebarannya tidak
terbilang banyak namun hasil-hasil perkebunan Kota Batu terkenal dan menjadi
icon wisata kota tersebut.

3. Sawah Irigasi
Karena melimpahnya kebutuhan aliran irigasi untuk memenuhi lahan perkebunan
serta pertanian di Kota Batu, maka pemanfaatan lahan di Kota Batu memiliki
sawah irigasi yang letaknya di bagian selatan kota tersebut.
4. Sawah Tadah Hujan

5. Padang Rumput
6. Rawa
7. Tegalan
8. Bendungan

Potensi Penggunaan Lahan :

1. Jika dilihat dari potensi serta infrastruktur yang telah dibangun pemerintah setempat,
Kota Batu memang telah di setting untuk digunakan sebagai tempat pariwisata serta
didirikan vila-vila maupun homestay sebagai komponen pendukung dalam menarik
wisatawan
2. Pengembangan sisi UMKM oleh rakyat kecil di batu merupakan dampak positif dari
adanya pembangunan pariwisata yang pesat
3. Letak geografis juga membawa Kota Batu cocok sebagai lahan pertanian maupun
perkebunan berbagai macam tanaman, buah hingga sayuran

También podría gustarte