Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
14B11C704
SISTEM INSTALASI AIR KOTOR
ANDIKA YASIN
1421042004
ARSITEKTUR S1
Jaringan Air Kotor adalah sebuah jaringan atau saluran pembuangan air bekas yang sudah tidak
terpakai lagi ke riol kota. Berikut beberapa istilah dalam jaringan air kotor :
Air buangan atau Air Limbah (Waste Water) adalah air yang telah selesai digunakan oleh berbagai
kegiatan manusia (rumah tangga, industri, bangunan umum dll.).
Sewer adalah jaringan perpipaan yang pada umumnya tertutup dan secara normal tidak
membawa aliran air
buangan secara penuh.
Sewage adalah cairan buangan yang dibawa melalui Sewer.
Sewerage System adalah suatu sistem pengelolaan Air Limbah mulai dari pengumpulan (sewer),
pengolahan (treatment) sampai dengan pembuangan akhir (disposal).
Combined Sewer (sistem kombinasi) adalah sistem yang direncanakan untuk membawa
domestic sewage,
industrial waste dan storm sewage (air hujan).
Self Purification adalah kemampuan alamiah dari suatu badan air atau sungai untuk
menguraikan zat-zat
organik menjadi zat yang stabil.
DO (Disolved Oxygen) adalah oksigen yang terlarut dalam air yang digunakan untuk
metabolisme binatang
dan tumbuh-tumbuhan di dalam air.
BOD (Biological Oxigen Demand) adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri
untuk menguraikan zat organik pada kondisi aerob.
Kondisi Aerob adalah kondisi suatu badan air yang mengandung O2.
Kondisi Anaerob adalah kondisi suatu badan air yang tidak mengandung oksigen.
Sistem plumbing air buangan diperlukan untuk mengalirkan air buangan dari fasilitas saniter
terpasang dalam bangunan menuju ke saluran pembuangan kota. Definisi dari air buangan disini
ialah air bekas pakai, yaitu air yang sudah keluar dari kran atau suplai air minum lainnya. Beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam plumbing air buangan adalah :
Pengalirannya pada tekanan atmosfir, artinya garis energinya sama dengan kemiringan muka air,
atau sama dengan kemiringan ( slope ) pipa
Dimensinya selalu dinyatakan dalam diameter dan slope pipa ( kemiringan pipa )
Sambungan dalam perpipaan air buangan harus menggunakan Y-tee atau Y-cross
Harus ada water trap ( perangkap air ) dari setiap alat plumbing
Harus dibarengi dengan perpipaan ven ( ven sistem ), terutama untuk bangunan berlantai banyak
A. Karakteristik Fisik
Warna
Bau
Suhu
B. Karakteristik Kimia
Zat Organik merupakan zat yang dapat terurai atau mudah terurai menjadi zat yang stabil oleh
manusia secara alamiah. Umumnya terdiri dari senyawa C.H.N.O.P.S (protein dan Karbohidrat).
Zat Anorganik
Raksa (Hg), Timah Hitam (Pb),
C. Karakteristik Biologi
Bakteri Aerob adalah jenis bakteri yang dapat hidup bila tersedia O 2.
Dalam membuang atau menampung air kotor harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak
menimbulkan pencemaran disekitar lingkungan gedung, terutama mengenai bau dari air kotor
dan genangan kotor dihalaman rumah akibat saluran pembuangan air kotor. Oleh karena itu pada
prinsipnya ada 2 cara yaitu :
Dimana dalam sistim ini adalah antara air kotor dan air bekas masing-masing dikumpulkan
dan dialirkan secara terpisah.
Yaitu sistem pembuangan, dimana air buangan dari beberapa lantai gedung bertingkat
digabungkan dalam satu kelompok. Pada setiap akhir gabungan perlu dipasang pemecah aliran.
Sistem gravitasi
Air buangan mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah secara gravitasi ke
saluran umum yang letaknya lebih renda
Sistem bertekanan
Sistem yang menggunakan alat ( pompa ) karena saluran umum letaknya lebih tinggi dari letak alat
plambing, sehingga air buangan di kumpulkan terlebih dahulu dalam suatu bakpenampungan,
kemudian di pompakan keluar ke roil umum. Sistem ini mahal, tetapi biasa di gunakan pada
bangunan yang mempunyai alat alat plambing di basement pada bangunan tinggi / bertingkat
banyak Menurut Letaknya
4. Klasifikasi menurut letaknya
Sistem pembuangan gedung Yaitu sistem pembuangan yang terletak dalam gedung, sampai
jarak satu meter dari dinding paling luar gedung tersebut.
Sistem pembuangan di luar gedung atau roil gedung Yaitu sistem pembuangan di luar
gedung, di halaman, mulai satu meter dari dinding paling luar gedung tersebuutr sampai ke
riol umum
Urinoir
Urinoir ialah alat sanitair yang memiliki fungsi sebagai tempat pembuangan air kecil bagi pria.
Nah pada umumnya, Pemasangan urinoir digantung pada dinding. Jika urinoirnya lebih dari
satu biasanya antar urinoir dipasang sekat urinoir.
Closet
Closet duduk dan jongkok Closet ialah alat sanitair yang memiliki fungsi sebagai tempat
pembuangan air besar. Garis besarnya, closet sendiri di bagi menjadi dua, yakni closet duduk
serta closet jongkok.
Bidet
Bidet ialah alat sanitair yang memiliki fungsi sebagai tempat pembuangan air kecil khusus
untuk perempuan. Dan di Indonesia sendiri bidet sangat jarang dipakai.
Wastafel
Wastafel ialah alat sanitair yang memiliki fungsi sebagai tempat mencuci tangan. Umumnya
wastafel dapat dibedakan menjadi dua, yakni wastafel gantung serta wastafel meja.
Bathub
Bathub ialah alat sanitair yang memiliki fungsi sebagai tempat mandi maupun untuk
berendam.
Shower
Shower ialah alat sanitair yang memiliki fungsi sebagai saluran ujung air yang dipakai untuk
menyemprotkan air untuk mandi. Umumnya, showeer dapat dibedakan menjadi dua, yakni
hand shower serta fix shower.
Jet Washer
Jet washer ialah salah satu aksesoris pelengkap closet duduk yang memiliki fungsi sebagai
tempat mengeluarkan air. Dan untuk closet jongkok biasanya tidak memakai jet washer.
Robe Hook
Robe hook ialah alat sanitair yang memiliki fungsi sebagai tempat menggantungkan baju atau
celana di kamar mandi maupun toilet.
Towel Bar
Towel bar ialah alat sanitair yang memiliki fungsi sebagai menggantungkan handuk di kamar
mandi.
Whirlpool and Jacuzzi ialah alat sanitair yang memiliki bentuk seperti bathub namun
mempunyai fasilitas pengaturan air yang lumayan lengkap. Kekuatan pancar dan suhu air
dapat diatur. Biasanya alat sanitair ini dipakai untuk berendam.
Kran Air
Kran air ialah alat sanitair yang memiliki fungsi untuk membuka serta menutup aliran air
dalam pipa.
Floor drain ialah alat sanitair yang memiliki fungsi sebagai saringan dalam saluran
pembuangan air bekas di kamar mandi.
Clean Out
Clean out ialah alat sanitair yang memiliki fungsi sebagai tempat pengecekan apabila saluran
air bekas mampet. Nah Biasanya clean out dipasang pada instalasi yang berbelok. Clean out
dapat ditutup dengan baut serta dapat dibuka bila terjadi mampet saluran air pembuangan.
Jenis pipa
Pipa pembuang adalah suatu alat pembawa air kotor dari alat-alat saniter ke pipa pembuang halaman
(di bawah tanah ).
Pipa-pipa disambung dengan alat-alat penyambung yang sesuai dan dikuatkan pada dinding
bangunan dengan klip penguat.
Pipa-pipa pemb uang dibuat dari bahan :
- Pipa besi tuang
- Pipa baja
- Pipa asbestsemen
- Pipa plastik
a. pvc ( polyvinyl chloride )
b. pe ( polyethylen )
c. pp ( polypropylen )
2. Pipa baja
3. Pipa asbestsemen
Perangkap dan Penangkap (Interceptor)
Bagian terpenting dari system pembuangan adalah perangkap dan pipa ven. Tujuan utama dari system
pembuangan adalah mengalirkan air buangan dari dalam gedung keluar, ke dalam instalasi pengolahan atau
riol umum, tanpa menimbulkan pencemaran kepada lingkungannnya dalam gedung itu sendiri.
Konstruksi perangkap harus sedemikian rupa sehingga tak terjadi pengendapan atau
tertahannya kotoran dalam perangkap.
Konstruksi perangkap harus sederhana sehingga mudah di pe rbaiki bila ada kerusakan dan dari
bahan tak berkarat.
Tidak ada bagian bergerak atau bersudut dalam perangkap yang dapat menghambat aliran air.
Jenis-jenis perangkap :
Perangkap alat plambing dapat dikelompokkan sebagai berikut :
Yang dipasang pada alat plambing
Yang dipasang pada pipa pembuangan
Yang menjadi satu dengan alat plambing
Yang dipasang di luar gedung lihat gambar 4.2
Sekat perangkap
Sekat perangkap
Gambar 4.2 (a) Perangkap P Gambar 4.2 (b) Perangk
Sekat perangkap
d. Bak perangkap
Jenis ini dipasang di luar gedung. Sebagaimana terlihat pada Gbr. 4.5, bak ini berfungsi
sebagai perangkap bila ujung pipa pembuangan terbenam dalam air di dalam bak
tersebut.Kalau
digunakan penutup yang berlubang, Gbr. 4.5 (a) gas yang berbau masih mungkin masuk dari riol
gedung. Untuk mencegah hal tersebut, sebaiknyadigunakan cara seperti yang dinyatakan
dalam Gbr. 4.5 (b).
e. Perangkap yang terlarang
- Beberapa jenis kloset (umumnya jenis jongkok), peturasan, dan bak cuci telah dibuat
tanpa perangkap dialamnya.
Pemasangan perangkap pada kloset dan peturasan dari jenis tersebut sebenarnya tidak
menjamin terhadap kemungkinan timbulnya pencemaran, dan oleh karena itu dilarang.
Kloset dan peturasan harus mempunyai perangkap yang di buat didalamnya. Tetapi untuk bak
cuci masih dapat dibenarkan, selama pemasangannya sedekat mungkin pada lubang keluar
bak cuci tersebut.
- Perangkap mangkuk dan lubang buangan lantai
Lubang buangan lantai (floor drain) dengan perangkap yang berbentuk mangkuk banyak
sekali digunakan, karena harganya murah dan dikatakan mudah dibersihkan. Lihat Gbr.
4.2
(e) dan 4.6. Walaupun demikian, jenis ini sebenarnya kurang memenuhi syarat sebagai
perangkap, karena mempunyai kelemahan-kelemahan sebagai berikut :
Hampir semuanya telah dibuat tanpa memenuhi syarat kedalaman air penutup. Kalau
kedalaman airnya dibuat cuku, maka pembersihannya agak sulit 9ini bertentangan dengan
pernyataan yang biasannya diiklankan oleh produsen).
Air penutup mudah hilang karena kedalamannya yang kurang, terutama kalau jarang dialiri air.
Hal inimakin nyata pada ruang yang kering atau dipanaskan.
Fungsi penyekat dilaksanakan oleh bagian yang dapat bergerak, yaitu bagian mangkuk
yang dibalik, sehingga kalau diangkat tidak berfungsi lagi ebagai perangkap.
Faktor terpenting dalam suatu perangkap adalah kedalaman air penutup, yang merupakan
pencegah masuknya gas dan sebagainya dari pipa pembuangan jumlah air yang terlalu
sedikit tidak akan berfungsi dengan baik sebagai penut
Perangkap jenis mangkuk umumnya dipasang pada lubang buangan lantai dalam kakus, kamar
mandi dan sebagainya. Kesulitan yang timbul umumnya karena pemasangan yang tidak rapi dan
cara penggunaan yang kurang tepat.
1. Pada waktu lantai ruangan tersebut dibersihkan dan di cuci dengan air, biasanya tutup dan
mangkuk diangkat kalau ada kotoran yang agak aliran. Dengan demikian gas dari pipa
pembuangan akan masuk kedalam ruangan. Setelah selesai pembersihan, seringkali tidak
dipasang kembali dengan benar dan perangkap tidak diisi lagi dengan air.
2. Akhir-akhir ini banyak digunakan bahan lantai jenis baru, yang pembersihannya tidak dengan
disiram air melainkan dilap dengan kain pel basah. Dengan cara ini seringkali perangkap lup
tidak diperiksa dan diisi dengan air lagi. Banyak ditemukan perangkap jenis ini yang telah kering
airnya, baik di kamar mandi hotel maupun dikamar operasi rumah sakit yang cukup baik.
3. Di daerah dimana jalan kotor atau banyak tanah, perangkap jenis ini mudah sekali tersumbat,
akibat kotoran atau tanah yang menempel pada sepatu atau kaki.
Apabila diperlukan memasang lubang buangan lantai, perangkap dengan kedalaman air yang
cukup harus dipasang, dan air dalam perangkap harus selalu diisi. Pengisian air ini dapat juga
dilakukan dengan air yang berasal dari bak cuci tangan atau dari pipa air penggelontor otomatik
untuk peturasan. Lihat Gbr. 4.7, 4.8 dan 4
- Perangkap terpisah
Contoh perangkap jenis ini dapat dilihat pada Gbr. 4.10. Konstruksi perangkap ini mempunyai dua
pelat pemisah yang tersembunyi. Kalau terjadi kerusakan, misalnya ada lubang pada pelat
tersebut, air tidak lagi dapat berfungsi sebagai penutup jalannya gas dari pipa pembuangan.
Gb
Gbr 4.10
Contoh dari perangkap dinding
Pemisah
Lubang pembersih perlu disediakan pula pada pipa pembuangan air hujan, demikian pula
pada perangkapnya (gbr 4.16)
Pada pipa pembuangan yang dipasang dalam tanah, dengan kedalaman sampai 70 cm, satu atau
kedua lubang pembersih pada perangkap U harus disambungkan ke atas sampai permukaan tanah
agar mudah dilakukan pembersihan pipa. Kalau hanya salah satu yang diperpanjang, harus dipilih
yang bagian hilir. LIhat Gbr.4.16.
Kalau kedalamannya lebih dari 70 cm, dapat ditambahkan bak pemeriksa lubang pembersih
diatasnya. Lihat Gbr 4.15 (d). Ukuran bak tersebut harus cukup besar untuk memudahkan
pembersihan, dan tutupnya harus rapat. Pipa pembuangan air hujan tidak boleh disambungkan
kepada tangki septic atau instalasi pengolah air kotor dan air bekas.
Sistem pembuangan harus mampu mengalirkan dengan cepat air buangan yangbiasanya
mengandung bahan-bahan padat. Maka pipa pembuangan harus mempunyai ukuran kemiringan
yang cukup sesuai dengan banyak dan jenis buangan yang dialirkan.
Aliran di dalam pipa dianggap tidak penuh dengan air buangan, tidak lebih dari 2/3
terhadap penampang pipa, sehingga bagian atas yang kosong cukup untuk sirkulasi
udara.
Kemiringan pipa dapat dibuat sama atau lebih dari satu per diameter pipanya (dalam mm).
Kemiringan pipa pembuangan dan riolnya dapat dibuat lebih landai daripada kemiringan
standar, dengan kecepatan tidak kurang dari 0,6 m/detik. Dalam hal ini jika kurang dari
kecepatan tersebut, kotoran dalam air buangan akan mengendap dan menyumbat pipa.
Kecepatan terbaik dalam pipa antara 0,6-1,2 m/detik. Jika aliran terlalu cepat akan
menimbulkan turbulensi aliran yang dapat menimbulkan gejolak-gejolak tekanan dalam
pipa. Hal ini akan mengganggu fungsi seal trap.
Kemiringan yang lebih dari 1/50 cenderung menimbulkan efek siphon yang akan
menyedot air penutup dalam seal trap.
Pada jalur pipa yang cukup panjang, ukuran pipa sebaiknya tidak kurang dari 50 mm.
di dekatnya
Harga komponen
Tingkat keawetan komponen
Kemudanan dalam pemasangan
Kemudahan dalam perawatan
Kemudahan dalam penggantian
Kemudahan memperoleh bahan di pasaran
Selera pemakai
B. Pertimbangan Arsitektural.
Pertimbangan dalam segi arsitektural adalah:
Pemilihan bahan berdasarkan pada fungsi yang lebih spesifik
Potensi dari komponen yang dipakai
Pemilihan bahan berdasarkan pada proporsi ruang
secara umum. ukuran-ukuran pipa pembuangan
Ukuran minimum pipa cabang mendatar Pipa cabang mendatar harus mempunyai
ukuran minimal sama dengan diameter terbesar dari perangkap alat plumbing/seal
trap yang dilayani.
Ukuran minimum pipa tegak Pipa tegak harus mempunyai ukuran sekurang-
kurangnya sama dengan diameter terbesar cabang mendatar yang disambung ke pipa
tegak tersebut.
Pengecilan ukuran pipa Pipa tegak maupun pipa cabang mendatar tidak boleh diperkecil
diameternya dalam arah air buangan. Pengecualiannya hanya pada kloset, dimana pada
lubangkeluarnya dengan diameter 100 mm dipasang pengecilan pipa (reducer) 100 /
75 mm. Cabang mendatar yang melayani satu kloset harus mempunyai diameter
minimal 75 mm dan untuk dua kloset atau lebih minimal 100 mm.
Pipa di bawah tanah Pipa pembuangan yang ditanam dalam tanah atau di bawah lantai
bawah harus mempunyai diameter minimal 90 mm.
Interval cabang Interval cabang adalah jarak pada pipa tegak antara dua titik dimana
cabang mendatar disambungkan pada pipa tersebut minimal berjarak 2,5 m.
Hilangnya sekat air terjadi pada waktu muka air dalam perangkap turun sampai di bawah
lekuk atas, dan ini terutama disebabkan oleh hal-hal berikut ini :
1. Efek sifon sendiri timbul apabila seluruh perangkap dan pipa pengering alat plambing
terisi penuh dengan air buangan pada akhir proses pembuangan. Sehingga air perangkap juga
akan ikut mengalir ke dalam pipa pengering.
2. Efek hisapan dapat terjadi pada air perangkap alat plambing yang dipasang dekat dengan
pipa tegak, dan dalam pipa tegak tersebut tiba-tiba ada aliran air buangan yang cukup besar
yang masuk dari cabang mendatar di bawahnya. Akibatnya, dalam perangkap alat plambing
dapat timbul tekanan vakum yang akan menghisap air dalam perangkap.
Efek tiupan keluar (blow-out) dapat terjadi pada air perangkap alat plambing yang dipasang
dekat dengan pipa tegak, dan dalam pipa tegak tersebut tiba-tiba ada aliran air buangan yang
cukup besar yang masuk dari cabang mendatar di atasnya. Akibatnya, dalam perangkap
alat plambing dapat timbul tekanan positif yang akan mendorong air dalam perangkap
bahkan keluar dari alat plambing.
Efek kapiler terjadi kalau ada rambut atau benang yang tersangkut dalam perangkap
dan menjurai ke dalam pipa pengering alat plambing. Akibatnya air dalam perangkap
lama-kelamaan akan habis terbuang
Penguapan air dalam perangkap biasanya terjadi kalau alat plambing tidak dipergunakan
untuk waktu yang cukup lama, apalagi kalau alat plambing tersebut berada dalam ruangan yang
agak kering udaranya.
Lubang pembuangan lantai yang sekarang ini banyak digunakan, mempunyai kedalaman
sekat air yang kurang dari 50 mm, dan sering terjadi dalam waktu yang tidak terlalu
lama sudah banyak air nya yang menguap sehingga air sebagai sekat tidak cukup lagi.
Efek momentum biasanya jarang terjadi. Efek ini bisa timbul kalau ada pembuangan
air mendadak atau terjadi perubahan tekanan yang cepat dalam pipa pembuangan.
Diantara berbagai sebab yang dapat menghilangkan sekat air dalam alat plambing,
yang sering terjadi adalah disebabkan oleh efek sifon-sendiri, hisapan, dan tiupan-
keluar. Pencegahan dilakukan dengan memasang pipa ven.
Tetapi efek kapiler, penguapan, dan momentum, tidak dapat dicegah walaupun dipasang pipa
Ven
3) Sistem ven balik : Sistem ini diterapkan kalau pipa ven tunggal tidak dapat disambung ke
pipa ven lainnya yang lebih tinggi ataupun langsung ke udara luar, sehingga harus dibelokkan ke
bawah lebih dahulu. Sebenarnya dapat dikatakan bahwa cara ini kurang alamiah. Lihat Gbr.
4.33.
4) Sistem ven yoke : Pipa tegak air kotor atau bekas yang melayani lebih dari 10 interval cabang
harus dilengkapi dengan pipa ven yoke untuk setiap 10 interval cabang dihitung dari cabang
lantai paling atas.
1) Ujung pipa ven tidak boleh berada langsung di bawah pintu, lubang masuk udara ventilasi
dsb, dan juga tidak boleh berada dalam jarak 3 m horizontal dari padanya kecuali
kalau sekurang-kurangnya 60 cm di atasnya.
2) Konstruksi bagian pipa ven menembus atap harus sedemikian hingga tidak
mengganggu fungsinya.
3) Ujung pipa ven tidak boleh ditempatkan di bawah bagian atap yang menjorok keluar karena
gas-gas dari pipa pembuangan mungkin akan terkumpul dan dapat menimbulkan gangguan.
4) Di lingkungan tertentu mungkin perlu dipasang kawat saringan untuk mencegah
masuknya daun-daun kecil atau burung bersarang di dalamnya.
Misalnya :
- Air bersih menggunakan pipa galvanis
- Air kotor menggunakan pipa PVC
- Cairan kimia menggunakan pipa plastik khusus untuk cairan kimia
Dengan adanya berbagai problem di atas maka pipa diproduksi juga bermacam-macam
sesuai dengan fluid yang dialirkan dan tentunya juga akan bervariasi tentang tehnik
penyambungan.
Macam-macam pipa :
1. Pipa baja
Pipa baja merupakan produk pertama dari industri pipa yang kemudian dikerjakan lagi
sesuai dengan penggunaanya sepertinya :
Pipa baja dilapisi dengan galvanis disebut pipa galvanis dan pipa ini yang paling
sering dipergunakan unutk instalasi air bersih.
Namun masih ada pipa baja yang lain juga dipergunakan didalam instalasi air bersih; yaitu
pipa baja tuang dan pipa baja tahan
karat
Penggunaanya :
- Pipa baja digunakan pada instalsi gas, uap, air.
- Pipa baja galvanis digunakan pada instalasi air dan gas bumi.
- Pipa baja tuang dipergunakan pada instalasi air dengan diameter besar lebih dari 4
dan instalasi di bawah jalan raya.
- Pipa baja tahan karat dipergunakan pada instalasi air dekat dengan laut atau tanah yang
banyak mengandung garam.
Keuntungan :
-Kuat
-Tahan benturan
-Tahan karat
-Tahan terhadap perubahan cuaca
Kelemahan :
-dalam kasar
-Berat
-Bersifat konduktor listrik
-Cairan tidak boleh bersifat asam
2. Pipa Tembaga
Penggunaanya :
-Instalasi air bersih
- Instalasi air panas
Keuntungan :
Mudah dibengkokkan
3. Pipa Plastik
Penggunaanya :
-Instalasi air bersih
-Instalasi air kotor
-Instalasi air di industri kimia
Keuntungan :
- Ringan
- Mudah sekali didalam pengerjaan
- Tidak korosi
- Permukaan dalam pipa sangat licin
- Tidak menghantar arus listrik
-Tahan terhadap zat-zat kimia
Kekurangan :
- Tidak tahan terhadap perubahan cuaca
- Tidak tahan terhadap benturan terhadap paku, pecahan batu
Diameter pipa tegak boleh diperkecil mulai dari pipa buangan sampai
diatas atap
Air kotor dan air hujan dialirkan melalui pipa tegak secara terpisah. Pada sistem campuran,
air kotor dan air hujan boleh dialirkansecara bersama-sama pada pipa buangan setelah diluar
Sistem pengikat
Pada pekerjaan instalasi saniter ( kerja pipa ) cukup banyak alat-alat penunjang, satu
contoh pada saat kita akan memasang jaringan pipa baik pada tembok atau pada lantai kita
memerlukan alat pengikat agar jaringan pipa dapat kokoh kedudukannya.
Dimana alat pengikat ini banyak macamnya :
1. Pengikat (Fischer) Pada dinding beton
Berat pipa
Jarak antara penggantung atau penumpu bergantung pada jenis bahan pipa, karena adanya
perbedaan kelenturan.
Ekspansi pipa
Semua sistem pembuangan (air tinja dan air sabun atau air kotor lainnya) pada One Pipe
System dialirkan melalui satu pipa.
Pada ujung pipa bagian atas selalu terbuka dan disebut vent stack.
Manfaat vent stack adatah untuk menghindari terjadinya cyclone effect karena sifat pipa
merupakan bejana berhubungan.
one pipe system
two pipe system
Pada Two Pipe System,. air tinja dan air kotor/air sabun dipisahkan pembuangan dengan
dua jenis pipa.
Soil pipe mengalirkan air tinja, waste pipe mengalirkan air kotor selain air tinja.