Está en la página 1de 12

JURNAL

PELAKSANAAN BPJS KETENAGAKERJAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA (JHT) DI


PT. YOGYA PRESISI TEHNIKTAMA INDUSTRI (YPTI) DI YOGYAKARTA

Diajukan Oleh :

Elias Samba Rufus

NPM :110510528

Program Studi :Ilmu Hukum

Program Kekhususan :Ekonomi dan Bisnis

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

FAKULTAS HUKUM

2016
PELAKSANAAN BPJS KETENAGAKERJAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA (JHT)
DI PT. YOGYA PRESISI TEHNIKTAMA INDUSTRI (YPTI) DI YOGYAKARTA
Elias Samba Rufus

Fakultas Hukum, Universitas Atmajaya


eliassamba@ymail.com

ABSTRACT

Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) program Old Age Security is, one program
BPJS intended for the workforce in order to get bail, Old Age Security are cash benefits paid at
once when the participant retires, dies, or prevent a total disability fixed. How Implementation
BPJS Employment Old Age Security Program at PT Yogya Tehniktama Precision Industry (YPTI)
in Yogyakarta.

Tesisi aims to see how the implementation of the employment BPJS Old Age Security
program in PT YPTI. Research conducted in this thesis is empirical research focuses on the
behavior of law. This research requires primary data as the main ingredient in addition to secondary
data. The method used is descriptive qualitative analysis

The conclusions drawn in this study, namely, the implementation of the work program
BPJS old age security in PT Yogya precision Tekniktama Industry in Yogyakarta have not done
well, the cause is often delayed payment of dues JHT, and lack of socialization of the workers
which resulted workers do not understand and comprehend JHT. Associated with the
implementation of the Work Programme BPJS Old Age PT YPTI expected for sosialisalsi the old
age security program for workers and no late payment fees.

1. PENDAHULUAN pengganti dari penghasilan yang hilang


atau berkurang akibat peristiwa atau
Dalam pelaksanaan pembangunan, keadaan yang dialami oleh tenaga kerja,
tenaga kerja mempunyai peranan dan arti berupa: kecelakaan kerja, sakit, hamil,
penting sebagai suatu unsur penunjang bersalin, hari tua, dan meninggal dunia3.
untuk berhasilnya pembangunan nasional Sejarah terbentuknya PT JAMSOSTEK
tenaga kerja yang mempunyai hubungan (Persero) mengalami proses yang panjang,
kerja dengan perusahaan merupakan dimulai dari UU No.33/1947 jo UU
potensi untuk meningkatkan No.2/1951 tentang kecelakaan kerja,
produktifitas1. Untuk itu, sudah Peraturan Menteri Perburuhan (PMP)
sewajarnya apabila kepada mereka No.48/1952 jo PMP No.8/1956 tentang
diberikan perlindungan, pemeliharaan dan pengaturan bantuan untuk usaha
pengembangan terhadap kesejahteraan2. penyelenggaraan kesehatan buruh, PMP
Untuk itu diperlukanlah jaminan sosial No.15/1957 tentang pembentukan
bagi tenaga kerja. Yayasan Sosial Buruh, PMP No.5/1964
Jaminan sosial tenaga kerja tentang pembentukan Yayasan Dana
(JAMSOSTEK) adalah suatu Jaminan Sosial (YDJS), diberlakukannya
perlindungan bagi tenaga kerja, dalam UU No.14/1969 tentang Pokok-pokok
bentuk santunan berupa uang sebagai Tenaga Kerja4. Artinya, dengan adanya
beberapa peraturan yang memuat
1
DR. Agusmidah,, 2010, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia,
3
Ghalia Indonesia, Bogor, hlm. 129 http://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/page/profil/Sejarah.
2 html, di akses pada tanggal 4 November 2015 pukul 22:20
Sendjun H. Manulang, S.H., 2001, Hukum Ketenagakerjaan
4
Di Indonesia, PT Rineka Cipta, Jakarta, hlm 129. ibid

1
tanggung jawab pemberi kerja kepada yang kini berbunyi: "Negara
tiap-tiap pekerjanya inilah yang mengembangkan sistem jaminan sosial
memunculkan adanya gagasan untuk bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
membentuk asuransi sosial untuk tenaga masyarakat yang lemah dan tidak mampu
kerja. sesuai dengan martabat kemanusiaan"7.
Setelah mengalami kemajuan dan Dengan dibentuknya UU Nomor 40
perkembangan, baik menyangkut landasan Tahun 2004 itu diharapkan dapat
hukum, bentuk perlindungan maupun cara memberikan perlindungan dan adanya
penyelenggaraan, maka pada tahun 1977 rasa aman dari para pekerja sehingga
terbentuklah suatu tonggak sejarah pekerja dapat lebih berkonsentrasi dalam
penting dengan dikeluarkannya Peraturan meningkatkan motivasi maupun
Pemerintah (PP) No. 33 tahun 1977 yang produktivitas kerja.
menjelaskan tentang pelaksanaan program Sesuai dengan amanah Undang-
asuransi sosial tenaga kerja (ASTEK) undang No. 4 tahun 2004 tentang Sistem
yang mewajibkan setiap pemberi Jaminan Sosial Nasional (SJSN),
kerja/pengusaha swasta dan BUMN untuk pemerintah berkewajiban menyediakan
mengikuti program ASTEK. Terbit pula jaminan sosial secara menyeluruh dan
PP No.34/1977 tentang pembentukan mengembangkan penyelengaraan sistem
wadah penyelenggara ASTEK yaitu jaminan sosial bagi seluruh masyarakat8.
Perum Astek5. Berdirinya Perusahaan PT. JAMSOSTEK
Setelah terbentuk Peraturan (Persero) memiliki satu tujuan mendasar,
Pemerintah (PP) No. 33 tahun 1977 yang yaitu untuk mengedepankan kepentingan
berisi tentang pelaksanaan program dan hak normatif tenaga kerja di
asuransi tenaga kerja (ASTEK), muncul Indonesia, maka dibentuklah 4 (empat)
pula UU No. 3 tahun 1992 tentang program sebagai usaha untuk mewujudkan
Jaminan Sosial Tenaga Kerja tujuan dari perusahaan PT. JAMSOSTEK.
(JAMSOSTEK) sebagai pendukung dari 4 (empat) program tersebut diantaranya
PP No. 33 tahun 1977, dan melalui PP adalah Program Jaminan Kecelakaan
No.36/1995 yang menetapkan PT Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM),
Jamsostek sebagai badan penyelenggara Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan
Jaminan Sosial Tenaga Kerja, dimana Pemeliharaan Kesehatan (JPK) bagi
dijelaskan fungsi dari program seluruh tenaga kerja dan keluarganya terus
JAMSOSTEK sendiri adalah untuk berlanjutnya hingga berlakunya UU No 24
memberikan perlindungan dasar dalam Tahun 2011.
memenuhi kebutuhan minimal tenaga Pada tahun 2011, ditetapkanlah UU
kerja dan keluarganya, serta memberikan No 24 Tahun 2011 yang didalamnya berisi
kepastian berlangsungnya arus tentang Badan Penyelenggara Jaminan
penerimaan penghasilan keluarga sebagai Sosial. Maka, sejak tanggal 1 Januari
pengganti sebagian atau seluruhnya 2014, PT JAMSOSTEK kemudian
penghasilan yang hilang, akibat risiko berubah menjadi Badan Hukum Publik9.
sosial6. PT. JAMSOSTEK (Persero) mengalami
Selanjutnya, pada akhir tahun 2004 transformsi menjadi BPJS (Badan
pemerintah juga menerbitkan UU Nomor Penyelenggara Jaminan Sosial)
40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Ketenagakerjaan dan tetap dipercaya
Sosial Nasional. Undang-undang itu untuk menyelenggarakan program
berhubungan dengan Amandemen UUD
1945 tentang perubahan pasal 34 ayat (2),
7UUD 1945 pasal 34 ayat (2)
8 Prof. Dr. Lalu Husni, 2014, Pengantar Hukum
5
Adrian Sutedi, 2009,Hukum Perburuhan, Sinar Grafika, Ketenagakerjaan, Pt. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hlm159
Jakarta, hlm179 9
http://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/page/profil/Sejarah.
6
Ibid. html) di akses pada tanggal 4 November 2015 pukul 21:20

2
jaminan sosial tenaga kerja. Berdasarkan Manfaat dari program Jamian Hari
Undang-undang No. 24 Tahun 2011 Tua ini adalah manfaat uang tunai yang
tentang Badan Penyelengara Jaminan diberikan secara sekaligus pada saat
Sosial (BPJS), BPJS terdiri dari BPJS peserta memasuki usia 56 tahun,
kesehatan, dan BPJS Ketenagakerjaan. meninggal, atau mengalami cacat total.
BPJS Kesehatan dikelola oleh PT. Hasil pengembangan JHT paling sedikit
(Persero) Askes yang menyelenggarakan sebesar rata-rata bunga deposito counter
program jaminan kesehatan termasuk rate bank pemerintah. Manfaat JHT
jaminan pemeliharaan kesehatan bagi sebelum mencapai usia 56 tahun dapat
pekerja yang dulunya ditangani Oleh PT. diambil sebagian jika mencapai
Jamsostek. Sedangkan BPJS kepesertaan 10 tahun dengan ketentuan
Ketenagakerjaan yang dikelola oleh PT. sebagai berikut:
JAMSOSTEK menyelenggarakan a. Diambil max 10 % dari total saldo
program jaminan kecelakaan kerja, sebagai persiapan usia pensiun;
jaminan hari tua, jaminan pensiun dan b. Diambil max 30% dari total saldo
jaminan kematian10. Jaminan Pensiun untuk uang perumahan
ditambahkan mulai 1 Juli 2015.Di Besarnya iuran sesuai dengan pasal
Indonesia jaminan sosial bagi tenaga kerja 16 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 46
dikenal dengan BPJS Ketenagakerjaan, Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Program
BPJS Ketenagakerjaan diatur didalam UU Jaminan Hari Tua yakni: Iuran Jaminan
No. 24 tahun 2011 tentang Badan Hari Tua bagi peserta penerima upah yang
Penyelenggaraan Jaminan Sosial. BPJS bekerja pada pemberi kerja selain
Ketenagakerjaan adalah badan hukum penyelenggara sebesar 5,7% dari upah,
publik yang memberikan perlindungan dengan ketentuan:
bagi tenaga kerja untuk mengatasi a. 2% ditanggung oleh pekerja; dan
masalah resiko sosial ekonomi dan b. 3,7% ditanggung pemberi kerja.
penyelenggaraannya menggunakan Berangkat dari pasal 14 (empat
mekanisme asuransi sosial. belas) Undang-undang No. 24 tahun 2011
BPJS Ketenagakerjaan mempunyai tentang Badan Penyelenggaraan Sistem
empat program, salah satunya adalah Jaminan Sosial (BPJS) yakni setiap
program jaminan hari tua, program orang, termasuk orang asing yang bekerja
jaminan hari tua ini di atur didalam PP paling singkat 6 (enam) bulan di
No. 46 tahun 2015 tentang Indonesia, wajib menjadi Peserta program
Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Jaminan Sosial12. Maka tiap-tiap
merupakan program perlindungan yang perusahaan yang ada di Negara Indonesia
bersifat dasar bagi tenaga kerja yang baik swasta maupun negeri harus
bertujuan untuk menjamin adanya menerapkan program BPJS bagi para
keamanan dan kepastian terhadap risiko- pekerjanya. Seperti halnya PT. Yogya
risiko sosial ekonomi, dan merupakan Presisi Tehniktama Industri, wajib
sarana penjamin arus penerimaan menerapkan program BPJS. Perusahaan
penghasilan bagi tenaga kerja dan yang berdiri berdiri pada tahun 1999,
keluarganya akibat dari terjadinya risiko- merupakan perusahaan yang terletak di Jl.
risiko sosial dengan pembiayaan yang Dhuri, Tirtomartani, Kalasan, Yogyakarta.
terjangkau oleh pengusaha dan tenaga
kerja11.

10 am-Jaminan-Hari-Tua-%28JHT%29.html, diakses pada tanggal


Prof. Dr. Lalu Husni, 2014, Pengantar Hukum
Ketenagakerjaan, Pt. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hlm 17 November pukul 19:51.
12
11 Pasal 14 Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 Tentang
https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/page/program/Progr Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial

3
2. METODE pada penelitian hukum empiris ini
berupa data primer sebagai data utama
Pelaksanaan penelitian ini adalah disamping data sekunder yang berupa
suatu rangkaian kegiatan yang di bahan hukum sebagai sumber pertama,
dalamnya merupakan proses sejak dari yakni perilaku warga masyarakat,
pengumpulan data sampai pada analisis melalui penelitian13.
data, sehingga dapat ditarik kesimpulan. Sedangkan data sekunder terdiri
Metode penelitian ini menjelaskan jenis dari:
penelitian, metode penelitian yang
dilakukan, sumber data yang diperoleh, a) Bahan Hukum Primer
teknik pengumpulan data dan pengelolaan
data. Jenis penelitian hukum ada dua, Merupakan bahan hukum yang
yaitu penelitian hukum normatif dan diperoleh dari hukum positif
penelitian hukum empiris. Penelitian yang Indonesia yang berupa peraturan
akan dilakukan penulis adalah penelitian perundang-undangan yang berlaku
hukum empiris. serta bahan-bahan hukum yang
berhubungan dengan obyek
a. Penelitian Hukum Empiris penelitian yang sifatnya meliputi:

Penelitian hukum empiris Undang-undang Dasar 1945;


merupakan penelitian yang dilakuakan UU No. 3 Tahun 1992 Tentang
berfokus pada perilaku masyarakat Jaminan Sosial Tenaga Kerja
hukum. (JAMSOSTEK);
Penelitian ini dilakukan secara Undang-undang No 40 tahun
langsung kepada responden sebagai data 2004 tentang Sistem Jaminan
utama yang didukung dengan data Nasional;
sekunder yang terdiri dari bahan hukum Undang-undang No 13 Tahun
primer dan bahan hukum sekunder. 2003 Tentang Ketenagakerjaan;
Sesuai dengan judul skripsi yang Undang-undang No 24 Tahun
diajukan yakni Pelaksanaan BPJS 2011 Tentang Badan
Ketenagakerjaan Program Jaminan Hari Penyelenggaraan Jaminan Sosial;
Tua (JHT) Di PT. Yogya Presisi Peraturan Pemerintah No 46
Tehniktama Industri (YPTI). Maka Tahun 2015 Tentang
jenis penelitian yang akan dilakukan Penyelenggaraan Program
ialah penelitian hukum empiris yaitu Jaminan Hari Tua (JHT);
berupa penelitian lapangan (field Peraturtan Pemerintah No 60
research) yakni penelitian yang titik Tahun 2015 Tentang perubahan
fokusnya pada jawaban atas pertanyaan atas peraturan pemeintah No 46
yang diajukan kepada para responden Tahun 2015 Tentang
yang hasilnya berupa fakta sosial. Penyelenggaraan Program
Penelitian ini memerlukan data Jaminan Hari Tua.
sekunder (bahan hukum) sebagai data
pendukungnya. b) Bahan Hukum Sekunder

1) Sumber Data Yaitu bahan hukum yang


memberikan penjelasan mengenai
Data primer adalah data yang pelaksanaan Program Jaminan Hari
diperoleh secara langsung dari
responden tentang obyek yang diteliti 13
DR. Bahder Johan Nasution, 2008, Metode Penelitian
sebagai data utamanya. Sumber data Hukum, CV. Mandar Mju, Bandung, hlm 130

4
Tua dalam Menunjang Mutu a) Lokasi Penelitian
Produktifitas tenaga kerja seperti: Yakni lokasi yang akan
pendapat hukum, buku-buku ilmiah, ditujukan guna penelitian dalam
hasil penelitian maupun makalah penulisan yang akan dilakukan
seminar dan hasil wawancara dengan yakni pada PT. Yogya Presisi
para responden. Tehniktama Industri (YPTI) yang
beralamat di Jl. Dhuri,
c) Bahan Hukum Tersier Tirtomartani, Kalasan,
Yogyakarta.
Bahan hukum tersier yaitu
bahan yang memberiikan petunjuk b) Populasi dan sampel
maupun penjelasan terhadap bahan Yakni keseluruhan obyek
hukum primer dan bahan hukum yang menjadi pengamatan
sekunder, seperti kamus peneliti, yaitu pekerja di PT.
(ensiklopedia)14. Yogya Presisi Tehniktama
Industri (YPTI) yang berjumlah
233 pekerja. Sedangkan untuk
b. Penelitian ini juga menggunakan
metode penentuan sampel akan
alat dalam mempreoleh data, yakni
dilakukan dengan cara random
dengan:
sampling, teknik ini dilakukan
1) Wawancara apabila jumlah sampel dalam
populasi besar atau banyak, yaitu
Wawancara adalah proses dengan menentukan sampel acak,
tanya-jawab dalam penelitian yang artinya setiap sampel dalam satu
berlangsung secara lisan dalam mana populasi mempunyai kesempatan
dua orang atau lebih bertatap muka yang sama untuk dipilih menjadi
mendengarkan secara langsung anggota sampel. Penulis
informasi-informasi atau keterangan- mengambil sempel sebanyak 10%
keterangan15. Wawancara bermakna dari total keseluruhan pekerja di
berhadapan langsung antara PT YPTI.
interviewer dengan responden, dan
kegiatannya dilakukan secara lisan16. c) Responden
Dimaksudkan dengan Responden adalah subyek
melakukan tanya jawab secara yang dapat memberikan jawaban
langsung antara peneliti dengan pertanyaan dalam penelitian yang
responden atau narasumber atau akan dilakukan. Pada PT. Yogya
informan untuk mendapatkan Presisi Tehniktama Industri
17
informasi . Wawancara dilakukan (YPTI). Dalam hal ini responden
kepada bapak Ridwan Adi Utomo yang akan diberikan beberapa
selaku kepala HRD PT Yogya Presisi pertanyaan mengenai penelitian
Tehniktama Industri (YPTI). yang dilakukan kepada para
pekerja pada PT. Yogya Presisi
Tehniktama Industri (YPTI)
tersebut.
14
Amirudin,H. Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian
Hukum, Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada, 2008). Hlm. 119 d) Metode Analisis Data
15
Drs. Cholid Narbuko dan Drs. H. Abu Achmadi 2002, Metode Dari data yang diperoleh
Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta, hlm. 83. dalam penelitian kepustakaan
16
Ibid hlm 83 maupun penelitian dilapangan
17
Dr. Mukti Fajar ND. Yulianto Achmad, MH., 2010, Dualisme diolah menggungakan analisis
Penelitian Hukum Normatif dan Empiris, Pustaka Pelajar, kualitatif yaitu analisis data
Yogyakarta, hlm. 161.

5
berdasarkan apa yang diperoleh mahalnya mesinmesin maka mesin yang
dari kepustakaan maupun ada di pabrik dibeli dalam keadaan bekas
lapangan baik secara lisan (second). Di samping itu perusahaan
maupun tertulis, disajikan tidak selalu menambah terus mesinmesin
dalam bentuk angka-angka tetapi produksinya yang ada di pabrik demi
disusun dalam bentuk kalimat- perkembangan dan kemajuan perusahaan.
kalimat yang logis. Adapun Hal ini di ikuti dengan bertambahnya
metode yang digunakan adalah jumlah pekerja hingga 233 orang.
metode berfikir induktif. Proses Perkembangan perusahaan yang
penalaran dalam menaruk pesat diikuti kemajuan teknologi industri
kesimpulan menggunakan metode dengan pengembangan Teknologi 5 axis
berfikir induktif ini yaitu metode CNC Milling di tahun 2004. Secara terus
berfikir dari hal-hal yang bersifat menerus PT. Yogya Presisi Tehniktama
khusus kemudian ditarik Industri mengembangkan teknologi
kesimpulan bersifat umum. Dalam dibidang Injection Molding pada tahun
hal ini berrarti hasil penelitian di 2006 serta Checking Fixture Development
lapangan disusun sistematis pada tahun 2007. Di tengah
sehingga saling melengkapi, perkembangan perusahaan, PT. Yogya
kemudian mengatur mengenai Presisi Tehniktama Industri juga fokus
ketenagakerjaan khususnya dalam dalam menghasilkan produk yang
kaitannya dengan penelitian ini. berkualitas dibuktikan dengan memiliki
sertifikat ISO 9001:2000 dan SNI 19-
9001-2008. Serta menerima Penghargaan
Upakarti dari pemerintah Republik
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Indonesia di tahun 2009. Perusahaan terus
berkembang dengan teknologi di bidang
PT. Yogya Presisi Tehniktama Cheking Fixture Assembly di tahun 2010
Industri berdiri pada tahun 1999. serta perkembangan teknologi di bidang
Merupakan perusahaan yang terletak di Jl. Injection Molding pada tahun 201218.BPJS
Dhuri, Tirtomartani, Kalasan, Yogyakarta. Ketenagakerjaan Program Jaminan Hari
Pada tahun 2000 mulai mengembangkan Tua merupakan Program Jaminan Sosial
bisnis dalam pembuatan Precision Part, yang merupakan program perlindungan
kemudian di tahun 2001 menambah bisnis yang bersifat dasar bagi tenaga kerja yang
usaha dalam Pembuatan Mold. bertujuan untuk menjamin adanya
Pada awalnya hanya sebuah bengkel keamanan dan kepastian terhadap risiko-
bubut pembuatan logam yang masih risiko sosial ekonomi.
dikelola bersama sama oleh para BPJS Ketenagakerjaan (Badan
pekerjanya, kemudian berkembang Penyelenggara Jaminan Sosial
menjadi perusahaan perbengkelan dan Ketenagakerjaan) merupakan program
industri komponen logam dan plastik publik yang memberikan perlindungan
dengan bidang usaha jasa pembuatan mold bagi tenaga kerja untuk mengatasi risiko
dan spare part mesin atau pembuatan sosial ekonomi tertentu dan
alatalat produksi. Pada awal berdiri penyelenggaraannya menggunakan
perusahaan hanya memiliki dua mesin mekanisme asuransi sosial19. Dengan
CNC yang merupakan modal awal dalam
penanaman modal yang kemudian sedikit
demi sedikit membeli mesin manual (
18
Mesin bubut, milling, gerinda dll ) yang http://yogyapresisi.blogspot.co.id/, di akses pada tanggal 4
kondisi awalnya dalam keadaan rusak November 2015 pukul 21:20
19
http://program-kelas-strata-satu-karawang-p2k-
sehingga bersamasama diperbaiki dan ftumj.ggiklan.com/id1/perpustakaan-3/BPJS-
akhirnya dapat dipergunakan, mengingat Kesehatan_36484_program-kelas-strata-satu-karawang-p2k-

6
adanya BPJS Ketenagakerjaan ini akan menjamin adanya keamanan dan kepastian
memberikan perlindungan bagi tenaga terhadap risiko-risiko sosial ekonomi, dan
kerja untuk mengatasi risiko yang dapat merupakan sarana penjamin arus
terjadi didalam pekerjaan. penerimaan penghasilan bagi tenaga kerja
Sebagai Badan Usaha Milik Negara dan keluarganya akibat dari terjadinya
yang bergerak dalam bidang asuransi risiko-risiko sosial dengan pembiayaan
sosial BPJS Ketenagakerjaan yang dahulu yang terjangkau oleh pengusaha dan
bernama PT JAMSOSTEK (Persero) tenaga kerja.
merupakan pelaksana undang-undang Risiko sosial ekonomi yang
jaminan sosial tenaga kerja. BPJS ditanggulangi oleh program tersebut
Ketenagakerjaan sebelumnya bernama terbatas saat terjadi peristiwa kecelakaan,
JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga sakit, hamil, bersalin, cacat, hari tua dan
Kerja), yang dikelola oleh PT. meninggal dunia, yang mengakibatkan
JAMSOSTEK (Persero), namun sesuai berkurangnya atau terputusnya
UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS, PT. penghasilan tenaga kerja dan/atau
JAMSOSTEK berubah menjadi BPJS membutuhkan perawatan medis
Ketenagakerjaan sejak tanggal 1 Januari Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial
201420. ini menggunakan mekanisme Asuransi
BPJS Kesehatan dahulu bernama Sosial22.
Askes bersama BPJS Ketenagakerjaan Berdasarkan Peraturan Pemerintah
merupakan program pemerintah dalam No. 46 Tahun 2015 Tentang
kesatuan Jaminan Kesehatan Nasional Penyelenggaraan Program Jaminan Hari
(JKN) yang diresmikan pada tanggal 31 Tua memberikan manfaat berupa uang
Desember 2013. BPJS Kesehatan mulai tunai yang dibayarkan apabila peserta
beroperasi sejak 1 Januari 2014, berusia 56 (lima puluh enam) tahun,
sedangkan BPJS Ketenagakerjaan yang meninggal dunia, atau mengalami cacat
mulai berlaku 1 Januari 2014, dan mulai total tetap. Besarnya manfaat Jaminan
beroperasi paling lambat 1 Januari 2015 Hari Tua (JHT) adalah sebesar nilai
menyelenggarakan program jaminan akumulasi seluruh iuran yang disetor
kecelakaan kerja, program jaminan hari ditambah hasil pengembangannya yang
tua, program jaminan pensiun, dan tercatat dalam rekening perorangan
program jaminan kematian bagi peserta21. peserta.
Dengan adanya program BPJS ini PT Yogya Presisi Tehniktama
merupakan salah satu bentuk perlindungan Industri (YPTI) saat ini memiliki pekerja
sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar sebanyak 233 pekerja, yang terbagi
dapat memenuhi kebutuhan dasar menjadi empat devisi yakni, devisi
hidupnya yang layak. manufacture, molding,mold. ,mastercamp,
Jaminan Hari Tua merupakan salah dan plastic injection. PT Yogya Presisi
satu program dari BPJS Ketenagakerjaan, Tehniktama Industri (YPTI) mengikuti
jaminan hari tua merupakan program Jaminan Hari Tua terhitung sejak Tahun
jaminan sosial yang merupakan program 2012 dan saat ini memasuki tahun ke-3
perlindungan yang bersifat dasar bagi dalam mengikuti Program Jaminan Hari
tenaga kerja yang bertujuan untuk Tua (JHT).
Pak Ridwan Adi Utomo mengatakan
ftumj-ggiklan.html, di akses pada tanggal 4 November 2015 bahwa, PT Yogya Presisi Tehniktama
pukul 21:20 Industri (YPTI) telah melakukan
20
ibid
21
http://program-kelas-strata-satu-karawang-p2k-
22
ftumj.ggiklan.com/id1/perpustakaan-3/BPJS-
Ketenagakerjaan_36485_program-kelas-strata-satu- http://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/page/program/Progra
karawang-p2k-ftumj-ggiklan.html, di akses pada tanggal 4 m-Jaminan-Hari-Tua-%28JHT%29.html, di akses pada tanggal
November 2015 pukul 21:20 4 November 2015 pukul 21:20

7
sosialisasi kepada seluruh karayaman mengikuti BPJS Kesehatan dan
dengan menyebarkan surat edaran yang Ketenagakerjaan, Program BPJS
berisi pemberitahuan mengenai Ketenagakerjaan yang diikuti yakni
kepesertaan Jaminan Hari Tua, dan juga program Jaminan Kecelakaan Kerja,
telah menjelaskan mengenai manfaat dari Program Jaminan Har Tua, dan program
Jaminan Hari Tua ini, tetapi hanya Jaminan Kematian, hanya program
menjelaskan kepada pekerja yang Jaminan Pensiun saja yang belum diikuti.
bertanya. Beliau juga mengatakan, selama Berdasartkan data yang diperoleh
ini semua pekerja PT Yogya Presisi penulis, dalam pelaksanaanya pak Ridwan
Tehniktama Industri (YPTI) telah Adi Utomo selaku kepala HRD
didaftarkan oleh perusahaan dan mengatakan: pada saat menerapkan
pembayaran iuran dilakukan sesuai Jaminan Hari Tua ini para pekerja tidak
dengan pasal 16 ayat (1) Peraturan ada yang keberatan dengan adanya iuran
Pemerintah No. 46 Tahun 2015 tentang untuk Jaminan Hari Tua dikarenakan
Pelaksanaan Program Jaminan Hari Tua iuran yang diberikan untuk Jaminan Hari
yakni: Iuran Jaminan Hari Tua bagi Tua ini tidak pergi atau sia-sia karena
peserta penerima upah yang bekerja pada iuran itu akan menjadi tabungan yang
pemberi kerja selain penyelenggara akan bermanfaat ketika para pekerja
sebesar 5,7% dari upah, dengan ketentuan: memasuki usia pensiun yakni pada saat
berumur 56 tahun atau memasuki masa
a. 2% ditanggung oleh pekerja; dan pensiun. Berdasarkan pasal 22 Peraturan
b. 3,7% ditanggung pemberi kerja. Pemerintah No. 46 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Program Jaminan Hari
Meskipun pak Ridwan Adi Utomo Tua, manfaat yang didapat dari program
selaku kepala HRD di PT Yogya Presisi Jaminan Hari Tua ini adalah berupa uang
Tehniktama Industri (YPTI) mengatakan tunai yang dibayarkan apabila peserta
seluruh pekerja telah didaftarkan dalam berrusia 56 tahun, meninggal atau
program Jaminan Hari Tua dan telah mengalami cacat total tetap.
melakukan sosialisasi, nyatanya data yang Dari hasil wawancara kepada pak
diperoleh peneliti melalui kuesioner yang Ridwan Adi Utomo selaku kepala HRD
terdiri dari 25 responden, sebanyak 7 meskipun telah dikatakan, bahwa PT
responden mengatakan tidak mengikuti Yogya Presisi Tehniktama Industri (YPTI)
program Jaminan Hari Tua, dapat ditarik telah melakukan sosialisasi, beliau juga
kesimpulan, bahwa pekerja tidak mengerti mengatakan bahwa pelaksanaan program
kalau mereka telah mengikuti BPJS Jaminan Hari Tua di PT Yogya presisi
ketenagakerjaan program Jaminan Hari Tehniktama Industri telah baik karena
Tua. Program Jaminan Hari Tua ini harus mengikuti peraturan perundang-undangan
diikuti oleh seluruh pekerja yang ada, yang berlaku. Akan tetapi, hasil dari
mengingat pasal 2 ayat (1) Peraturan kuesioner peneliti terhadap 25 pekerja di
Pemerintah No. 46 Tahun 2015 tentang PT Yogya Presisi Tehniktama Industri
Penyelenggaraan Program Jaminan Hari (YPTI) yang rata-rata lulusan
Tua yang menyebutkan Setiap pemberi SMA/sederajat menyebutkan:
kerja selain penyelenggara negar wajib
mendaftarkan dirinya dan pekerjanya a. sebanyak 22 responden mengatakan
dalam program Jaminan Hari Tua kepada tidak pernah ada sosialisasi;
BPJS ketenagakerjaan sesuai dengan b. sebanyak 22 responden mengaku
penahapan kepesertaan. Pak Ridwan Adi tidak memahami BPJS Program
Utomo selaku kepala HRD mengatakan Jaminan Hari Tua; dan
bahwa seluruh pekerja PT Yogya Presisi c. sebanyak 18 responden mengaku
Tehniktama Industri (YPTI) telah bahwa pelaksanaan BPJS

8
Ketenagakerjaan Program Jaminan HRD di PT Yogya Presisi Tehniktama
Hari Tua di PT Yogya Presisi Industri (YPTI) mengatakan: hambatan
Tehniktama Industri (YPTI) tidak yang dihadapi selama ini sebenarnya
baik. hanya masalah pembayaran iuran yang
sering tidak tepat waktu sehingga terkena
Dengan demikian, berdasarkan data sanksi administrasi berupa denda, tetapi
yang diperoleh penulis dapat disimpulkan sudah bisa diatasi oleh perusahaan
banyak pekerja mengatakan tidak sehingga tidak begitu menjadi masalah.
memahami serta mengatakan bahwa tidak Berdasarkan pasal 19 ayat (2) Peraturan
pernah ada sosialisasi mengenai program Pemerintah No. 46 Tahun 2015 tentang
Jaminan Hari Tua ini dikarenakan dalam Penyelenggaraan Programm Jaminan Hari
pelaksanaan BPJS Ketenagakerjaan Tua menyebutkan pemberi kerja wajib
Program Jaminan Hari Tua PT Yogya mebayar iuran sebagaimana dimaksud
Presisi Tehniktama Industri (YPTI) hanya pada ayat (1) setiap bulan paling lambat
melakukan sosialisasi melalui surat edaran pada tanggal 15 pada bulan berikutnya
kepesertaan Jaminan Hari Tua dan tidak dari bulan iuran yang bersangkutan
melakukan sosialisasi dengan memberikan dengan melampirkan data pendukung
pengarahan dan juga penjelasan secara seluruh pekerja dan dirinya, dan apabila
jelas mengenai program Jaminan Hari Tua iuran untuk Jaminan Hari Tua mengalami
ini terhadap pekerja, oleh karena itu keterlambatan dalam pembayarannya
mereka mengatakan pelaksanaan BPJS sesuai dengan pasal 20 ayat (1) Peraturan
Ketenagakerjaan Program Jaminan Hari Pemerintah No 46 Tahun 2015 tentang
Tua kurang baik dikarenakan sosialisasi Penyelenggaraan Program Jaminan Hari
yang dilakukan PT Yogya Presisi Tua maka pemberi kerja akan dikenakan
Tehniktama Industri (YPTI) hanya denda sebesar 2% untuk setiap bulan
melalui surat edaran. keterlambatan.
Di PT Yogya Presisi Tehniktama Berdasarkan data yang diperoleh
Industri (YPTI) sendiri, sebenarnya sudah peneliti, dari hasil wawancara kepada Pak
ada satu pekerja yang menerima manfaat Ridwan Adi Utomo mengatakan denda
Jaminan Hari Tua, pak Ridwan Adi yang diterima PT Yogya Presisi
mengatakan Pekerja tersebut sangat Tehniktama Industri (YPTI) dibayar
senang dengan adanya BPJS Program sepenuhnya oleh perusahaan, dan bukan
Jaminan Hari Tua. Menurut Pak Ridwan menjadi tanggungan pekerja.
Adi sendiri Program Jaminan Hari Tua
(JHT) ini merupakan tabungan kita 4. KESIMPULAN
sendiri, akan tetapi beliau mengatakan
BPJS Program Jaminan Hari Tua ini Setelah dilakukan analisi data yang
kurang transparan dikarenakan hanya diperoleh, dapat disimpulkan bahwa
memihak kepada organisasi saja, beliau Pelaksanaan BPJS Ketenagakerjaan
juga mengatakan bahwa menyesalkan program Jaminan Hari Tua (JHT) di PT
karena BPJS Program Jaminan Hari Tua Yogya Presisi Tehniktama Industri (YPTI)
ini tidak bisa langsung diambil, padahal belum terlaksana dengan baik karena,
program ini merupakan tabungan kita dalam pembayaran iuran Jamina Hari Tua
sendiri. PT Yogya Presisi Tehniktama Industri
Pelaksanaan BPJS Program Jaminan (YPTI) seringkali mengalami
Hari Tua (JHT) Di Pt. Yogya Presisi keterlambatan pembayaran, berdasarkan
Tehniktama Industri (YPTI), berdasarkan pasal 19 ayat (2) Peraturan Pemerintah
data yang diperoleh penulis yang No. 46 Tahun 2015 tentang
dilakukan dengan wawancara kepada Penyelenggaraan Programm Jaminan Hari
Bapak Ridwan Adi Utomo selaku Kepala Tua menyebutkan pemberi kerja wajib

9
mebayar iuran sebagaimana dimaksud Amirudin,H. Zainal Asikin, 2008,
pada ayat (1) setiap bulan paling lambat Pengantar Metode Penelitian Hukum,
pada tanggal 15 pada bulan berikutnya Pt Raja Grafindo Persada, Jakarta.
dari bulan iuran yang bersangkutan
dengan melampirkan data pendukung Cholid Narbuko dan Abu Achmadi 2002,
seluruh pekerja dan dirinya, dan apabila Metode Penelitian, Bumi Aksara,
iuran untuk Jaminan Hari Tua mengalami Jakarta.
keterlambatan dalam pembayarannya
sesuai dengan pasal 20 ayat (1) Peraturan Mukti Fajar ND. Yulianto Achmad, 2010,
Pemerintah No 46 Tahun 2015 tentang Dualisme Penelitian Hukum Normatif
Penyelenggaraan Program Jaminan Hari dan Empiris, Pustaka Pelajar,
Tua maka pemberi kerja akan dikenakan Yogyakarta
denda sebesar 2% untuk setiap bulan Website
keterlambatan.
https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/pa
Sementara itu, dalam ge/program/Program-Jaminan-Hari-Tua-
pelaksanaanyapun banyak peserta %28JHT%29.html, diakses pada tanggal
Jaminan Hari Tua di PT Yogya Presisi 17 November pukul 19:51.
Tehniktama (YPTI) yang belum
memahami tentang Program Jaminan Hari https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/pa
Tua ini serta manfaat dari program ge/program/Program-Jaminan-Hari-Tua-
Jaminan Hari Tua ini, dikarenakan %28JHT%29.html, diakses pada tanggal
kurangnya sosialisasi dan pengarahan 17 November pukul 19:51.
secara jelas mengenai program Jaminan
Hari Tua ini. Sementara itu. sosialisasi
yang dilakukan PT Yogya Presisi PERATURAN PERUNDANG-
Tehniktama Industri (YPTI) hanya UNDANGAN
dilakukan dengan cara memberikan surat
edaran mengenai kepesertaan Jaminan Undang-undang No. 24 Tahun 2100
Hari Tua dan hanya menjelaskan manfaat tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan
Jaminan Hari Tua ini kepada pekerja yang Sosial
bertanya mengenai Program Jaminan Hari
Tua. Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2015
tentang Penyelenggaraan Program
Jaminan Hari Tua
5. DAFTAR PUSTAKA
BUKU:

Agusmidah, 2010, Hukum


Ketenagakerjaan Indonesia, Ghalia
Indonesia, Bogor

Sendjun H. Manulang, 2001, Hukum


Ketenagakerjaan Di Indonesia, PT.
Rineka Cipta, Jakarta.

Bahder Johan Nasution, 2008, Metode


Penelitian Hukum, CV. Mandar Maju,
Bandung.

10

También podría gustarte