Está en la página 1de 2

BSTRAK

Demam Dengue (DD) adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan
kepada manusia melalui gigitan nyamuk (

Aedes aegypti

atau

Aedes albopictus

) yang terinfeksi virus dengue. Penyakit ini telah merugikan manusia pada lebih dari 100 negara
wilayah tropis dan subtropis di seluruh dunia, termasuk Indonesia. DD dapat berkembang menjadi
DBD yang menyebabkan pendarahan luar biasa dan dapat menyebabkan syok bahkan kematian.
Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita DBD
setiap tahunnya. Pada tahun 2010, kasus DBD di Indonesia mencapai sekitar 140.000 kasus dan
menyumbang sekitar 15% kasus DBD dunia. Banyak manifestasi klinis dan keabnormalan hasil
laboratorium pada DD yang juga ditemukan pada penyakit infeksi lain, sehingga terkadang keluarga
mengabaikan gejala demam yang muncul dan dibawa ke layanan kesehatan dalam kondisi yang
sudah buruk. Pada dasarnya tidak ada penanganan spesifik untuk DD, tetapi deteksi dini dan akses
pada pelayanan kesehatan yang tepat dapat menurunkan

fatality rates

di bawah 1%. Oleh karena itu perlu diidentifikasi perbedaan karakteristik DD dengan penyakit
endemis tropis yang lain sehingga dapat dilakukan tindakan deteksi dini dan penanganan segera.
Salah satu upaya terpenting ialah pencegahan dan deteksi dini yang berfokus pada masyarakat
dengan program pemeriksaan mandiri

Dengue Fever Scoring System

(DeringS). Tujuan dari program ini adalah untuk melaksanakan deteksi dini DD agar mendapatkan
penanganan yang tepat dan segera. Metode

literatur review

digunakan dalam mengembangkan gagasan terkait program ini. Program DeringS dirancang sebagai
usaha peningkatan kesehatan masyarakat dan lingkungan dalam mencegah, mengurangi, dan
mengendalikan penyakit infeksi tropis yaitu DD/DBD di Indonesia dan

diaplikasikan dalam bentuk

scoring

sebagai instrumen dari deteksi dini penyakit tersebut. DeringS melibatkan peran aktif masyarakat
sebagai objek dan pelaksana utama, selanjutnya kerjasama dilakukan antara pihak kader kesehatan
di masyarakat, pihak puskesmas maupun pemerintah. Interpretasi dari scoring DeringS dijadikan
acuan waktu untuk selanjutnya merujuk penderita DD ke sarana pelayanan kesehatan. Program ini
dapat menjadi suatu inovasi solutif yang mudah, murah dan mandiri untuk mendeteksi dini DD dan
diharapkan program ini dapat menjadi kebijakan nasional di Indonesia. Kata kunci: Demam Dengue,
deteksi dini, pemeriksaan mandiri, infeksi tropis.

También podría gustarte