Está en la página 1de 40

FORMAT PENGKAJIAN DATA KEPERAWATAN

Ruang : Flamboyan
Tanggal / jam : 05-01-2013 12.30
Tanggal pengkajian : 05-01-2013
Diagnosa medis : Demam Thypoid
1. IDENTITAS
a. Biodata pasien
Nama : Tn. M
Umur/jenis kelamin : 36 tahun/Laki-laki
Status : Kawin
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Alamat : Desa Tlogowungu
b. Penanggung jawab
Nama : Ny. S
Umur/jenis kelamin : 35/Perempuan
Hubungan dengan klien : Istri
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Desa Tlogowungu

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Badan terasa panas dingin ( demam )
b Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengalami deman sekitar 2 minggu ( naik turun ) meningkat pada malam hari, batuk lebil
dari 1 minggu dengan sputum berwarna kuning kental, pasien tidak mengalami pilek, mual,
muntah, dan gangguan BAK/BAB. Klien merasakan nyeri kepala, selanjutnya pada tanggal
05/01/13 klien dibawa ke puskesmas japah melalui IGD dengan keluhan yang sama. Klien
diberikan tindakakn pengecekan TTV dengan hasil TD:110/70, N:86x/m, R:20x/m, S:380C,
pengecekan gula darah sewaktu adalah 109, klien datang dengan kesadaran penuh dan diberi
terapi obat Ranitidine extra 25mg/ampul, OBH 3x 1 (obat batuk), paracetamol 500mg dan
terpasang infuse Rl 20 tpm . Setelah itu klien dibawa ke ruang flamboyan untuk melakukan
perawatan.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien tidak pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya, tidak ada riwayat HT, DM.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada yang mengalami riwayat penyakit yang sama dengan klien.

3. PEMERIKSAAN KEBUTUHAN DASAR (VIRGINIA HENDERSON)

a. Pola Oksigenasi
Sebelum sakit : klien bernafas secara normal dan RR dbn 16-24 x/menit
Saat dikaji : klien bernafas secar normal dengan RR18 x/menit

b. Pola Nutrisi dan Metabolik


Sebelum sakit : klien makan sehari 3x dan dalam porsi yang sedang dengan
menu sayuran dan kadang ikan dan selalu habis. Minum
4-6 gelas.
Saat dikaji : klien makan makanan yang diberikan dari Rumah Sakit dan
habis satu porsi dan minum hanya 3-4 gelas/hari
c. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : klien BAK normal 3-4X tiap hari dengan warna jernih, tidak
ada darah, bau urine khas. BAB 1 x sehari, konsistensi
lembek, tidak ada darah.
Saat dikaji : klien BAK normal 3-4 sehari dengan warna jernik kekuning-
kuningan, tidak ada darah. Hari 1 belum BAB, hari ke dua
sudah dengan konsistensi lembek tanpa darah.
d. Pola Aktivitas
Sebelum sakit : klien beraktifitas seperti biasa, bekerja, jalan-jalan.
Saat dikaji : klien mampu jalan ke kamar mandi buat BAB/BAK, serta
berbaring di tempat tidur dengan selimut tebal
e Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit : klien istirahat normal, 8 jam/24 jam, pola tidur teratur
Saat dikaji : klien merasakan kurang tidur selama dirumah sakit, karena
kondisi tubuh yang panas dingin S:380C, waktu tidur sekitar 5
jam.
f. Kebutuhan Berpakaian
Sebelum sakit : klien barpakaian sesuai kebutuhan, ganti baju 2xsehari
Saat dikaji : klien tampak lusuh dan hanya berpakaian seadanya dang anti
1Xsehari.
g. Mempertahankan Suhu Tubuh dalam Batas Normal
Sebelum sakit : klien mampu menyesuaikan suhu tubuh dengan lingkungan
sekitar suhu normal.
Saat dikaji : klien mampu beradaptasi dengan penigkatan suhu yang dialami
0
S:38 C
h. Pola Personal Hygiene
Klien mampu mandi di seka di tempat tidur 2 x sehari, gosok gigi kadang-kadang, ganti pakaian
1X sehari. Klien tampak kusut, rambut acak-acakan, penampilan tidak rapi.
i. Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Sebelum sakit : klien merasa aman dan betah untuk tinggal di rumahnya sendiri
bersama keluarganya
Saat dikaji : klien merasa gelisah dengan peningkatan suhu dan perubahan
sensasi dingin yang dirasakan
j. Komunikasi dengan Orang Lain
Sebelum sakit : klien mampu berkomunikasi dengan orang lain dengan bahasa
daerahnya
Saat dikaji : hari pertama klien hanya diam dan baru berkomunikasi jika
ditanya, hari kedua sama, hari ketiga klien sudah mampu
berkomunikasi dengan normal.
k. Kebutuhan Spiritual
Klien tidak dapat menjalankan sholat karena badan lemah,demam, klien mempunyai motivasi
tinggi untuk sembuh, tetapi klien juga berkeluh kesah karena keadaannya tidak segera membaik.
l. Pola bekerja
Sebelum sakit : klien mampu melaksanakan pekerjaannya dengan baik.
Saat dikaji : klien mampu beristirahat dengan keadaannya yang seperti itu.
m. Kebutuhan rekreasi dan bermain
Sebelum sakit : klien suka jalan-jalan bersama keluarga jika ada waktu luang
Saat dikaji : klien hanya bias menikmati keadaanya, ditemani istri dan
anaknya.
n. Kebutuhan belajar
Sebelum sakit : klien mampu belajar dari Koran, radio, dan televisi
Saat dikaji : klien mendapatkan info dari perawat dan nformasi dari
keluarganya melaluai handphone

4. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis
TTV :
TD : 110/70 mmHg Suhu : 380C Nadi : 86 x/menit RR : 20 x/menit

Pemeriksaan Fisik (menggunakan IPPA) :


a. Sistem pernafasan
I: Tidak nampak retraksi dada, bentuk dadan simetris, tak nampak penggunaan otot bantu nafas,
tidak ada massa, pola nafas normal.
P: fokal fremitus normal, tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa.
P: suara paru sonor
A:suara paru vesikuler, tidak terdengar wheezing dan ronkhi
b. Sistem kardiovaskular
I: Tidak nampak retraksi dada, bentuk dadan simetris, tak nampak penggunaan otot bantu nafas,
tidak ada massa, ictus cordis tampak pada itercosta ke 5.
P: tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa, pulse teraba kuat
P: batas-bats jantung normal, suara redup
A:suara paru reguler, tidak terdengar gallop
c. Sistem pencernaan (IAPePa)
I: abdomen flat, simetris, pernafasan perut .
A: auskultasi gaster normal, peristaltik gaster dan intestine normal.
P: suara lambung tympani, batas hepar normal.
P: tidak ada nyeri tekan, tidak terasa pembesaran hepar, tak teraba adanya massa
d. Sistem perkemihan
Karakteristik urine/BAK jernih, frekuensi 3-4 sehari,tidak ada nyeri pinggang, tidak terpasang
alat bantu BAK, tidak ada darah, bau khas, tidak ada benjolan.
e. sistem endokrin
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfatik
f. sistem genetalia
tak Nampak terpasang DC
g. Sistem musculoskeletal
Pergerakan sendi normal, kekuatan otot penuh, tidak ada edema, turgor kulit baik, tidak ada
deformitas, tidak ada nyeri gerak, nyeri tekan, tidak ada pembengkakan pada sendi,tidak
menggunakan alat bantu, tidak ada fraktur, kemampuan ADL mandi, berpakaian, eliminasi,
mobilisasi di tempat tidur, pindah, ambulasi normal.
h. Sistem integumen
Turgor kulit baik, tidak ada sianosis/anemis, warna kulit sawo matang, tidak ada luka, tak ada
edema, tidak ada memar, benjolan,lesi.
i. Sistem persarafan
Tidak ada tremor, reflex cahaya pupil bagus, GCS baik, Kesadaran compos mentis, tidak ada
parese, plegi, parastese, paraplegi, orientasi waktu, tempat, orang normal.

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab darah
a. DR : 1/7/12
WBC : +22.0x103(4.8-10.8), RBC : 4.69x103(4.7-6.10), HGB:14.0g/dl (14.0-18.0),
HCT:41.7% (42.0-52.0), PCT:363x103(33-37), lym:12.3%(150-450).
b. widal : 2/7/12
hasil positif ( II:1/160 O: 1/160)
6. THERAPHY
Obat oral (OBH 3x1, paracetamol 500mg, Cyprofloxacin (1gr/12 jam )
Injeksi (IV): ranitidine extra 50mg
Infuse RL 20tpm mac
Diet yang diberikan TKTP
ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1Ds : Klien mengatakan demam sudah 6 hari Proses perjalanan penyakit Hipertermi
TTV :
TD : 110/70 mmHg
RR : 20 x/menit
N : 86 x/menit
S : 38 C
Do : Klien terlihat lemah dan gelisah
2 Ds : Klien mengatakan nyeri pada ulu hati Peningkatan asam lambung Nyeri
P : Nyeri pada abdomen epigastrium
Q : ditusuk-tusuk
R : Nyeri pada epigastrium
S : 6 (sedang)
T : Berkala tak menentu
Do:
- Klien terlihat meringis
- Klien gelisah
Ds3 : Klien mengatakan nafsu makan Anoreksia Perubahan pola
berkurang, terasa mual dan muntah nutrisi kurang
Do : - Klien tampak mengeluh dan meringis dari kebutuhan
- BB sebelum masuk 58 kg tubuh
- BB Sesudah masuk 56 kg
- Klien hanya menghabiskan 4-6 sendok
makan
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipertermi berhubungan dengan proses perjalanan penyakit


Do : Klien terlihat lemah dan gelisah
Ds : Klien mengatakan demam sudah 6 hari
TTV :
TD : 110/70 mmHg
RR : 20 x/menit
N :86 x/menit
S : 38 C
2. Nyeri epigastrium berhubungan dengan asam lambung yang meningkat
Ds : Klien mengatakan nyeri pada ulu hati
Do:
- Klien terlihat meringis
- Klien gelisah
3. Anoreksia berhubungan dengan perubahan pola nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Ds : Klien mengatakan nafsu makan berkurang, terasa mual dan muntah
Do :- Klien tampak mengeluh dan meringis
- BB sebelum masuk 58 kg
- BB Sesudah masuk 56 kg
- Klien hanya menghabiskan 4-6 sendok makan
INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional


Keperawatan Hasil
1 Hipertermi Setelah dilakukan1. Berikan1. Untuk
berhubungan perawatan selama 1 x kompres hangat menurunkan panas
dengan proses 24 jam diharapkan suhu basah klien
perjalanan penyakit tubuh klien normal2. Monitoring2. Untuk membantu
dengan kriteria hasil : tetesan infuse 20 kebutuhan nutrisi
Do : Klien terlihat - Suhu tubuh tetes per menit tubuh
lemah dan gelisah
36 C 3. Kolaborasi3. Untuk membantu
Ds : Klien pemberian obat menurunkan panas
- Klien terlihat tenang
mengatakan Piresik dan klien
demam sudah 6 Antibiotik
hari
TTV :
TD : 110/70 mmHg

RR : 20 x/menit

N : 86 x/menit
S : 38 C

2 Nyeri epigastrium Setelah dilakukan1. Kaji skala nyeri 1. Untuk


berhubungan tindakan keperawatan mengetahui tingkat
dengan asam selama 3 x 24 jam. skala nyeri
lambung yang Diharapkan nyeri klien2. Berikan posisi 2. Untuk membantu
meningkat hilang dengan criteria nyaman mengurangi nyeri
DS : Klien hasil : 3. Untuk
mengatakan nyeri- Skala nyeri 1 mengurangi nyeri
pada ulu hati - Klien terlihat santai 3. Kolaborasi
DO : dengan dokter
- Klien terlihat pemberian obat
meringis analgesik
- Klien gelisah
3 Anoreksi Setelah dilakukan1. Kaji pola nutrisi1. Agar mengeathui
berhubungan tindakan keperawatan porsi makan klien
dengan perubahan 3 x 24 jam diharapkan2. Kolaborasi2. Agar makan klien
pola nutrisi kurang klien tidak mual dan menganjurkan kembali normal
dari kebutuhan muntah dengan criteria makan sedikit tapi3. Agar pemberian
tubuh hasil : sering gizi sesuai
DS : Klien mengatakan- Klien mau makan 3. Kolaborasi kebutuhan tubuh
nafsu makan- Klien terlihat lahap dengan dokter
berkurang, terasa saat makan untuk pemberian
mual dan muntah obat suplemen
DO : - Klien tampak
mengeluh dan
meringis
- BB sebelum masuk
58 kg
- BB Sesudah masuk
56 kg
- Klien hanya
menghabiskan 4-6
sendok makan
TINDAKAN KEPERAWATAN

Tanggal / jam No Dx Implementasi (DAR)


Respon pasien
I D : Klien mengatakan demam sudah 6 Pasien kooperatif
03-07-13 hari
08.00 A:
08.30 - Berikan kompres hangat basah
08.40 - Monitoring tetesan infuse 20 tetes
per menit
08.45 - Kolaborasi pemberian obat anti
piretik dan Antibiotik
R:
09.00 - Kompres hangat basah sudah
diberikan
09.05 - Observasi tetesan infuse normal
- Pemberian obat sesuai dosis sudah
09.10 diberikan

09.15 II D : Klien mengatakan nyeri pada ulu Pasien kooperatif


hati
A:
09.20 - Kaji skala nyeri
09.25 - Berikan posisi nyaman
09.30 - Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat analgesic
R:
09.35 - Klien terlihat tenang dan nyaman
09.45 - Klien tidak gelisah

09.50 III D : Klien mengatakan nafsu makan


berkurang, terasa mual dan muntah Pasien kooperatif
A:
- Kaji pola nutrisi
09.55 - Kolaborasi menganjurkan makan
10.00 sedikit tapi sering
- Kolaborasi dengan dokter untuk
10.10 pemberian obat suplemen
- BB klien 46 kg
R:
- Klien terlihat santai dan tenang
10.15 - Klien ridak mual lagi
10.20 - Klien bisa makan secukupnya
10.30
04-07-13 I D : Klien mengatakan demam , Suhu tubuh
08.20 klien 38 C Pasien kooperatif
08.40 A:
- Melanjutkan tindakan memberikan
kompres hangat dingin
08.50 - Mengkolaborasikan pemberian
obat piretik
R:
09.00 - Klien tidak demam lagi
09.10 - Klien terlihat santai
09.30 - Suhu tubuh 36 C
10.20 II D : Klien mengatakan nyeri pada ulu hati
A: Pasien kooperatif
- Mengkaji skala nyeri
10.25 - Memberi posisi yang nyaman
10.30 - Mengkolaborasi pemberian obat
10.35 analgesic
R:
- Skala nyeri klien 4-6 (sedang)
10.40 - Posisi semi fowler telah diberikan
10.50 - Klien merasa tenang

11.00
11.35 III D : Klien mengatakan masih belum ada
nafsu makan dan tidak mual muntah Pasien kooperatif
lagi
A:
11.45 - Mengkaji pola nutrisi
11.50 - Mengkolaborasi makan sedikit tapi
sering
12.00 - Menganjurkan klien untuk bayak
minum air gula
R:
12.05 - Klien klien hanya menghabiskan 5-
6 sendok saja
12.10 - Klien masih mual muntah
- BB klien 56 kg
05-07-13 I D : Klien mengatakan sudah tidak demam
08.00 lagi, suhu tubuh klien 36 C Pasien kooperatif
A:
08.05 - Melanjutkan tindakan memberikan
kompres hangat dingin
- Mengkolaborasikan pemberian
08.20 obat anti piretik
R:
- Klien tidak demam lagi
08.25 - Klien terlihat santai
08.30 - Suhu tubuh 36 C
08.35
08.45 II D : Klien mengatakan masih nyeri pada ulu
hati Pasien kooperatif
A:
08.50 - Mengkaji skala nyeri
09.00 - Memberi posisi yang nyaman
09.10 - Mengkolaborasi pemberian obat
analgesic
R:
09.15 - Skala nyeri klien 4-6 (sedang)
09.20 - Posisi semi fowler telah diberikan
- Klien merasa tenang
09.25 III D : Klien mengatakan sudah mau makan
dan tidak mual muntah lagi Pasien kooperatif
A:
- Mengkaji pola nutrisi
09.30 - Mengkolaborasi makan sedikit tapi
09.35 sering
- Menganjurkan klien untuk bayak
09.45 minum air gula
R:
- Klien terlihat lahap saat makan
09.50 - Klien tidak mual muntah lagi
10.00 - BB klien naik jadi 47 kg
EVALUASI

No Tanggal/jam No Dx Perkembangan (SOAP)


1 03-07-13 S : S : Klien mengatakan demam sudah 6 hari
11.00 I O:
- Klien terlihat lemah dan gelisah,
- S = 38 C
A : Masalah teratasi
P : Intervensi ditentukan
- Memberikan kompres hangat basah
- Memonitoring tetesan infuse 20 tetes per menit
- Mengkolaborasi pemberian obat Anti piretik dan
Antibiotik

03-07-13 S : S : Klien mengatakan tidak nyeri ulu hati


II O:
- Klien terlihat santai
- Skala nyeri 6
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
- Kaji skala nyeri
- Berkolaborasi dalam pemberian obat analgesik
- Memberikan posisi yang nyaman
E: - Skala nyeri klien 6
- Obat piretik telah diberikan
03-07-13 S : S : klien mengatakan mual muntah lagi dan tidak
12.35 III nafsu makan
O: O:
- Klien terlihat lemah
- - BB sebelum masuk 58 kg
- BB Sesudah masuk 56 kg
- Klien hanya menghabiskan 4-6 sendok makan
A : A : Masalah belum teratasi
P : P : Intervensi dilanjutkan
I: Mengkaji pola nutrisi
- Mengkolaborasi menganjurkan makan sedikit tapi
sering
- Mengkolaborasi dengan dokter untuk pemberian
obat suplemen
- Menganjurkan minum air gula secukupnya
2 04-07-13 I S: S : Klien mengatakan masih demam
12.00 O:
- Klien terlihat pucat,
- S = 37 C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
04-07-13 II S : S : Klien mengatakan tidak nyeri ulu hati
O:
- Klien terlihat santai
- Skala nyeri 6
A : Masalah teratasi
P : P : Intervensi dihentikan
04-07-13 III S : S :klien mengatakan kurang nafsu makan
O :
- klien masih mual BB sebelum masuk 58 kg
- BB Sesudah masuk 56 kg
- Klien hanya menghabiskan 4-6 sendok makan
A : A :masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
3 05-07-13 I S : S : klien mengatakan sudah tidak demam lagi
13.00 O:
- klien terlihat tenang dan terbaring santai,
- S = 36 C
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
05-07-13 III S : S : klien mengatakan tidak mual muntah lagi dan nafsu
13.20 makan sudah ada
O:- O : Klien terlihat lahap pada saat makan
- BB Sesudah naik 57 kg
- Klien hanya menghabiskan makannya
A : A : masalah teratasi
P : P : Intervensi dihentikan
FORMAT PENGKAJIAN DATA KEPERAWATAN
Ruang : Mawar
Tanggal / jam : 12-06-13 / 20.00
Tanggal pengkajian : 12-06-13
Diagnosa medis : Kejang demam
1. IDENTITAS
a.Biodata pasien

Nama : An. C
Umur : 17 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan :-
Alamat : Desa Ngapus
Agama : islam
b. Penanggung jawab
Nama : Tn. R
Umur : 27 th
Jenis kelamin : Laki laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dengan pasien : Ayah
Alamat : Ngapus

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama.
Klien selama kurang lebih 1minggu batuk, pilek, kejang 2 kali selama
10 menit setelah kejang klien suhu tubuhnya panas sampai 38,20C.
b. Riwayat Penyakit Sekarang.
Klien datang dengan keluhan demam tinggi dan disertai kejang sebanyak 2 kali, diikuti
suhu tubuh yang tinggi kurang lebih 1,5 jam, setelah kejang klien minta BAB, BAB cair
berampas, dibawa ke puskesmas japah dalam keadaan lemah.
c. Riwayat Penyakit Dahulu.
Menurut keterangan keluarga klien belum pernah menderita penyakit
kejang seperti ini, biasanya cuma demam dan sembuh setelah minum
obat turun panas dari Puskesmas atau dokter praktek terdekat.
d. Riwayat Penyakit Keluarga.
Keluarga klien tidak ada riwayat kejang, hipertermi dan stroke
e. Riwayat Alergi.
Anak tidak punya riwayat alergi.
f. Riwayat Imunisasi.
Ibu anak mengatakan bahwa anaknya sudah mendapat imunisasi secara lengkap yaitu :
BCG, DPT, I, II, III, hepatitis B, I, II, III, IV dan campak
g. Riwayat Tumbuh Kembang.
Klien hanya bisa miring kanan dan kri pada umur 4 bulan, tengkurep pada umur 5
bulan,gigi mulai tumbuh umur 7 bulan. Pada umur 10 bulan anak dapat duduk
sendiri,tetapi sebelumnya harus dibantu.
h. Riwayat Kehamilan dan Persalinan.
1) Prenatal.
Selama hamil ibu tak pernah menderita penyakit yang berarti
selama hamil ibu memeriksakan kehamilan ke bidan terdekat danselama mendapt
suntikan TT
2) Natal.
Klien dilahirkan di rumah sakit dengan SC pada umur kehamilan 9 bulan dengan
berat badan lahir 330 gr, panjang 48 cm.
3) Pos natal.
Pada waktu lahir keadaan tubuh normal, tidak ada kelainan.
i. Riwayat imunisasi.
Ibu mengatakan bahwa anaknya sudah mendapatkan imunisasi
secara lengkap antara lain: BCG, DPT, I, II , III, Hepatitis, B, I ,II,
II dan campak.

3. POLA KESEHATAN FUNGSIONAL


a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan.
Menurut ibu klien kesehatan adalah sangat penting karena merupakan
anugerah dari Tuhan yang perlu dijaga dan disyukuri, bila klien sakit
ibu klien selalu memeriksakan ke tempat kesehatan terdekat.
b. Pola nutrisi dan metabolik.
Ibu klien mengatakan sebelum dirawat di Rumah Sakit anaknya batuk
pilek makan 3 kali sehari, Minum 4-5 gelas air putih dan susu, klien juga makan sayuran
dan buahan.
c. Pola eliminasi.
Ibu klien mengatakan sebelum sakit BAB 1 kali sehari warna kuning,
Konsistensi lembek, BAK kurang lebih 4 6 kali sehari warna kuning
jernih. Ibu klien mengatakan BAB 3-4 kali sehari konsistensi cair
bercampur ampas, tidak ada darah, BAK klurang lebih 4 5 kali sehari
dengan warna kuning tidak ada lendir maupun darah.
d. Pola istirahat dan tidur.
Sebelum dirawat di Rumah Sakit ibu klien mengatakan biasa tidur jam
20.00 dan bangun jam 07.00, selain itu juga biasa tidur siang kurang
lebih 2 4 jam. Selama dirawat di Rumah Sakit ibu klien mengatakan
frekuensi tidur pasien tidak mengalami perubahan.
e. Pola persepsi sensasi dan kognitif.
Klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan, pendengaran
f. Pola hubungan dengan orang lain.
Hubungan dengan keluarga, perawat, maupun orang lain tidak ada masalah baik selama
dirawat di puskesmas, orang yang paling dekat adalah ibunya
g. Pola mekanisme koping.
Ibunya mengatakan dalam menghadapi masalah si anak selalu mengatakan kepada ibunya
h. Pola nilai keperawatan dan keyakinan.
Keluarga beragama islam dan selalu menjalankan ibadah sholat 5
waktu orang tua menginginkan anaknya menjadi anak yang sholeh.
i. Pola Persepsi.
Harapan klien dan ibu klien semoga anaknya cepat sembuh agar cepat pulang ke rumah

4. PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pada tanggal: 12-06-2013.
Keluhan Utama : Lemah
Kesadaran : Composmetis
TTV :N : 88 kali/menit
RR : 37x/menit
Suhu : 380C
BB : 8 kg
TB : 60 cm.
Kepala : Mesochepal.
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
rambut tampak kotor,
Hidung : Tidak ada polip, tidak ada napas cuping hidung
Telinga : Telinga tidak kotor, tidak ada serumen
pendengaran baik.
Mulut : Bibir kering, lidah bersih,tidak ada peradangan tonsil
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
nyeri tekan.
Dada : Simetris, sterin fremitus kanan : kiri, konfigurasi
normal, bunyi tidak ada gallop.
Abdomen : Datar, tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada pembesaran hepar.
Ekstremitas catas : Terpasang infus RL 10 tetes/menit kekuatan otot
atas 4/4 bawah 4/4 dari (0 5).
Kulit : Sawo matang, kulit bersih, kuku pendek,
Genetalia : Tidak terpasang DC, tidak ada luka.

5. DATA PENUNJANG.
Tanggal 12-06-2013
Haemoglobin :9.0 g/dl
Lekosit :32000 ul
Trombosit :357000 ul
Hematokrit :24%
Therapy
Injeksi : - stesolid 5 mg bila kejang
Infus : RL 10 tetes / menit.
Oral : Paracetamol
Diit : Lunak, bubur nasi, lauk, sayur, buah.
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS: Proses infeksi hipertermi
- ibu klien mengatakan anaknya batuk,
pilek, suhu tubuh panas.
DO:
- wajah klien tampak merah
- suhu tubuh klien 380C, nadi 88x/menit,
RR:38x/menit

2 DS: Kejang Resiko tinggi


- ibu klien mengatakan sebelum masuk Kerusakan sel otak
rumah sakit klien mengalami kejang 2 kali
disertai demam tinggi
DO:
- anak tampak lemas
- terpasang infus RL 20 tetes / menit,
wajah tampak tegang
3DS: Sering buang Resiko kurangnya
- ibu klien mengatakan anaknya kurang air besar volme cairan dan
lebih satu jam setelah kejang anaknya mencret elektrolit
DO:
- feses terlihat cair,warna kuning,
berampas, membran mukosa kering
DIAGNOSA KEPEREWATAN

NO DATA
1 Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi atau inflamasi.
Ditandai dengan:
DS:
- ibu klien mengatakan anaknya batuk, pilek, suhu tubuh panas.
DO:
- wajah klien tampak merah
- suhu tubuh klien 38,00C, nadi 88x/menit, RR:38x/menit

2 Resiko terjadi kerusakan sel otak berhubungan dengan kejang.


Ditandai dengan:
DS:
- ibu klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit klien mengalami kejang 6 kali
disertai demam tinggi
DO:
- anak tampak lemas
- terpasang infus RL 20 tetes / menit,wajah tampak tegang
3 Resiko kurangnya volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan sering buang air
besar dan muntah
Ditandai dengan:
DS:
- ibu klien mengatakan anaknya kurang lebih satu jam setelah kejang anaknya mencret
DO:
- feses terlihat cair, warna kuning, berampas, membran mukosa kering
INTRVENSI KEPERAWATAN

NO. Tujuan intervensi Rasionalisasi


Diagnosa
1 Setelah dilakukan 1.Kaji tanda dan gejala adanya p 1.Untuk mengidentifik
tindakan keperawatan eningkatan suhu tubuh dan asi pola
selama penyebabnya. demam klien
3 x 24 jam tidak 2.Monitor TTV, suhu 2.Untuk acuan
terjadi hipertermi. tiap 6 jam sekali mengetahui
Dengan kriteria hasil: 3.Anjurkan klien banyak minum Kesadaran umum
-Suhu tubuh normal 2 2,5 liter/24 jam Klien
(36-370C),klien 3.Menurunkan
suhu tubuh
tidak demam
mengakibatkan pengu
-klien tampak
apan
nyaman.
ubuh meningkat sehin
gga perlu diimbangi
dengan asupan
4.Monitor intake dan output cairan yang
banyak.
4.Untuk
Mengetahui
5.Anjurkan untuk ketidak
memakai pakaian tipis seimbangan
dan menyerap keringat tubuh.
6. Memberimenyaran kan 5.Untuk menurunkan s
tindakankeperawatankompres uhu air
tubuh. hangat dan
pada ibu klien untuk 6.Untuk menurunkan s
memberi kompres uhu tubuh
sebagai penanganan
pertama bila suhu
tubuh anaknya
tidak normal.

2 Setelah dilakukan 1.Atur kepala dan beri 1.Mengarahkan


tindakan keperawatan bantal yang empuk, beri Ekstremitas
selama 3 x 24 posisi yang nyaman dengan hati-hati
jam tidak terjadi menurunkan
terjadi kerusakan sel resiko trauma
otak dan tidak secara fisik
terjadi komplikasi. ketika klien
Dengan kriteria hasil: kehilangan
-tidak ada tanda tanda kontrol
kejang 2.Longgarkan pakaian terhadap otot
-peredaran darah pada daerah leher atau volunter.
lancar dada dan abdomen. 2.Obat anti
-suplai oksigen lancar kejang yang
-komplikasi otak tidak dapat menstabilkan m
terjadi embran
-kerusakan sel otak 3.Lakukan tanda-tanda sel.
tidak terjadi vital dan tingkat kesadaran
3.Untuk fasilitasi usah
4.Kolaborasi pemberian tambah a bernafas
an O2 atau ekspansi
dada
4.Mencatat
Keadaan
posiktal dan
5.Kolaborasi pemberian waktu
obat sesuai indikas penyembuhan
pada keadaan
normal.
5..Dapat
Menurunkan
Hipoksia
Serebral
sebagai akibat
dari
sirkulasi yang menur
un atau oksigen
sekunder
terhadap pasme
vaskuler
3 Setelah dilakukan 1.Mengkaji frekuensi defekasi, 1.Menetukan
keperawatan 3x24 jam karakteristik jumlahdan factor kebutuhan dan
diharapkan pencetus. kehilangan
Keseimbangan 2.Mengkaji TTV. cairan.
cairan dapat 3.Mengkaji status hidrasi, mata, 2.Membantu
dipertahankan dalam turgor kulit dan Mengkaji
batas normal, tidak membran mukosa. kesadaran klien.
terjadi mencret dalam 4.Anak diistirahatkan. 3.Menetukan
konsistensi normal. kehiangan dan
Dengan kriteria hasil: kebutuhan
-membran mukosa 4.Meningkatkan
lembab 5.Kolaborasi dengan sirkulasi.
-turgor elastis pemerian cairan 5.Meningkatkan
-berat badan tidak parenteral. konsumsi yang
menunjukkan 6.Pemberian obat anti lebih.
penurunan Diare. 6.Mencegah diare
berlanjut
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tanggal/jam NO IMPLEMENTASI PARAF


DX
12/06/2013 1 1.mengkaji tanda dan gejala adanya peningkatan
Jam 20.00 Suhu Tubuh dan penyebabnya.
R/suhu tubuh 38,2C
Jam 20.00 1 2.meonitor TTV, suhu tiap 6 jam sekali
R/temp: 38,2C rr:37x/m n:116x/mnt
Jam 02.00 1 3.menganjurkan klien banyak minum 2 2,5 liter/24 jam
R/klien meminum sedikit demi sedikit
4.Memoonitor intake dan output
Jam 06.00 1 R/BAB 4 X, BAK 6 X
5.menganjurkan untuk memakai pakaian tipis
Jam 20.10 1 dan menyerap keringat
R/anak tampak nyaman
6. menyaran kan tindakan keperawatan kompres air hangat dan
Jam 20.15 1 pada ibu klien untuk memberi kompres
sebagai penanganan pertama bila suhu tubuh
anaknya tidak normal.
R/ibunya mengerti dengan penjelasan
7.mengatur kepala dan beri bantal yang empuk, beri
Jam 20.15 2 posisi yang nyaman
R/anak tampak nyaman
8.melonggarkan pakaian pada daerah leher atau
Jam 20.20 2 dada dan abdomen.
R/anak mau melonggarkan pakaiannya
9.melakukan tanda-tanda vital dan Tingkat
Jam 20.00 2 kesadaran
R/s:38,2C, rr:37x/mnt, n:116 x/m , kesadaran:
komposmetis
10.mengkolaborasi pemberian tambahan O2
Jam 21.00 2 R/O2 sudah terpasang 2 liter
11.mengkolaborasi pemberian obat sesuai indikasi
Jam 04.00 2 R/
12.Mengkaji frekuensi defekasi, karakteristik
Jam 21.10 3 Jumlah dan factor pencetus.
R/
13.Mengkaji TTV.
Jam 02.00 3 R/temp:38,2C, rr:37x/mnt, n:116x/mnt
14.Mengkaji status hidrasi, mata, turgor kulit dan
Jam 20.30 3 membran mukosa.
R/ mata agak cekung, membran mukosa kering
15.Anak diistirahatkan.
R/ menyuruh keluarga yang besuk untuk keluar ruangan
Jam 21.30 3 16.mengkolaborasi dengan pemerian cairan
parenteral.
R/
Jam 20.35 3 17.Pemberian obat
/lacto B anti diare.
R
Jam 21.00 3
13/06/2013 1 1.mengkaji tanda dan gejala adanya peningkatan
Jam 14.00 Suhu Tubuh.
R/suhu tubuh 36,0C
Jam 18.00 2.meonitor TTV, suhu tiap 6 jam sekali
R/temp: 36,0C rr:39x/m n:110x/mnt
Jam 14.30 3.menganjurkan klien banyak minum 2 2,5 liter/24 jam
R/klien meminum sedikit demi sedikit
4.Memonitor intake dan output
Jam 18.00 R/BAB 2 X, BAK 6 X
5.menganjurkan untuk memakai pakaian tipis
Jam 14.40 dan menyerap keringat
R/anak tampak nyaman
EVALUASI

Tanggal/jam No dx evaluasi paraf


13/06/2013 1 S: Ibu klien mengatakan anak masih panas.
O: Suhu 370C, klien sudah tampak tenang.
A: masalah belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi.

2 S: Ibu klien mengatakan anaknya tidak


Mengalami kejang lagi.
O: Tidak ada tanda-tanda kejang suplai
Oksigen mencukupi, peredaran darah
lancar.
A: Masalah teratasi sebagian.
P: intervensi dilanjutkan no. 9,10,11
3 S: Ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak
BAB terus dan sudah tidak muntah.
O: BAB 2x sehari dengan konsistensi lembek
Tidak berampas, turgor kulit elastis,
Membran mukosa lembab, minum banyak.
A: Masalah teratasi.
P: intervensi dihentikan
14/06/2013 1 S: Ibu klien mengatakan anak masih panas.
O: Suhu 36,80C, klien sudah tampak tenang.
A: masalah belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi.
2 S: Ibu klien mengatakan anaknya tidak
Mengalami kejang lagi.
O: Tidak ada tanda-tanda kejang suplai
Oksigen mencukupi, peredaran darah
lancar.
A: Masalah teratasi.
P: intervensi dihentikan.
15/06/2013 1 S: Ibu klien mengatakan anak tidak panas lagi
O: Suhu 360C, klien sudah tampak tenang.
A: masalah teratasi.
P: intervensi dihentikan
FORMAT PENGKAJIAN DATA KEPERAWATAN

Ruang : Kenanga

Tanggal / jam : 19-08-14 / 18.00

Tanggal pengkajian : 20-08-14

Diagnosa medis : Diabetes militus

1. IDENTITAS

a. Biodata pasien

Nama : Ny. S

Umur : 59 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status perkawinan : Janda

Pendidikan : SMP/SLTP

Pekerjaan : Pedagang

Alamat : Kalinanas

b. Penanggung jawab

Nama : Tn. M

Umur : 36 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta

Hubungan dengan pasien : Anak

2. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama : Nyeri seperti ditusuk-tusuk pada daerah kaki.
2. Riwayat penyakit sekarang

Klien selain mempunyai DM juga mempunyai Hipertensi.

3. Riwayat penyakit dahulu

Klien mengatakan sudah mempunyai riwayat DM-nya 5 tahun yang lalu sudah berulang kali
di rawat di RS sebanyak 4x.

4. Riwayat kesehatan keluarga

Dalam keluarga pasien ada yang mempunyai penyakit keturunan DM, HT.

3. Pengkajian pola fungsional Gordon

1. Pola persepsi kesehatan

Pasien mengatakan kesehatan sangat penting, jika pasien sakit pasien selalu membeli obat
dan periksa ke dokter.

2. Pola Nutrisi & metabolisme

Sebelum sakit pasien makan 2-3x sehari, pasien minum 6-7 gelas. Selama sakit keluarga
mengatakan setiap kali makan habis porsi. Pasien minum 3-5 gelas.

3. Pola Eliminasi

Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAB 1x sehari dengan BAK 8-15x sehari
selama sakit BAB 1x dengan konsistensi padat, BAK 6-8x perhari.

4. Pola aktivitas dan latihan

Sebelum sakit pasien mengatakan dapat beraktifitas normal. Makan/minum, mandi tarleting,
berpakaian, mobilisasi ditempat tidur, berpindah.

5. Pola istirahat
Sebelum sakit pasien tidur 7-8 jam pada malam hari & kadang tidur siang selama 2 jam.
Selama sakit pasien tidur 4-5 jam dan kadang-kadang sering terbangun tidur siang hanya 1-2
jam.

6. Pola persepsi dan kognitif

Pasien dapat berkomunikasi dengan baik & lancar. Pasien mengatakan nyeri pada ke 2
kakinya pasien diskontinuitas jaringan.

Q : seperti ditusuk-tusuk

R : ke 2 kakinya

S : skala 3

T : saat pasien aktifitas

7. Pola persepsi diri dan konsep diri

Pasien selama dirawat di RS tidak dapat melakukan aktifitas, pasien tidak menyukai
keadaannya saat ini, pasien sebagai nenek bagi ke-3 cucunya. Pasien berharap dapat sembuh
dan dapat menjalankan aktifitasnya.

8. Pola peran & hubungan

Pasien berperan sebagai nenek dari ke-3 cucunya selama di RS selalu ditunggui cucu &
anaknya hubungan keluarga sangat baik.

9. Pola seksualitas

Pasien berjenis kelamin wanita / perempuan & sudah menikah mempunyai 6 anak.

10. Pola koping dan toleransi terhadap stress terhadap penyakitnya

Apabila pasien ada masalah selalu dibicarakan dengan keluarganya / perawat.

11. Pola nilai dan kepercayaan

Pasien beragama Islam. Pasien sering berdoa & bertawakal pada Tuhan YME.

4. Pemeriksaan Fisik
1. RC : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TIK TD : 160/80 mmHg

N : 84 x/mnt

S : 365 0C

Rr : 18 x/mnt

4. BB dahulu : 43 kg

BB sekarang : 38 kg

5. Pemeriksaan fisik

a. Kepala : Bentuk mesochepalu warna Rambut hitam keputihan, panjang

b. Mata simetris, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, pengelihatan jelas tidak
menggunakan alat bantu

c. Telinga: Simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran

d. Hidung : Tidak ada perdarahan hidung, tidak ada septum pelasiosi

e. Muka: Mukosa mulus kering, bibir kering, dehidrasi, tidak ada perdarahan pada rongga
mulut

f. Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar teroid, kekauan leher tidak ada

g. Dada : Simetris, tidak ada kelainan bentuk, tidak ada sesak nafas

h. Abdomen : Tidak ada nyeri tekan pada abdomen, tidak asites, tidak ada luka memar

i. Ekstremitas : Tangan kanan terpasang infus, ke 2 kaki nyeri, berjalan dengan bantuan
keluarga

j. Genetalica: Bersih tidak ada kelainan dibuktikan tidak terpasang kateter

5. Px. Penunjang Tgl 20-08-2014


1. Hematologi Hasil Normal Satuan

- Hemoglobin 10,9 12-16


G/dl
- Leusosit 10,400 4.000-11.000 /mm3

- Trombosit 384.000 150.000-450.000 /mm3

- Hematokrit 32-6 35-55 %

- Sosinosil 3 0-5 %

- Basofil 1 0-2 %

- Limfosit 20 22-40 %

- Eritrosit 3,55 4.00-6,20 um3

- MCV 92 80-100 pg

- MCH 31 26-34 g/dl

- MCHO 33 31-35

Kimia darah 20-8-2014

- GDS 383 80-150


mg/dl
- Ureum 21 10-50 mg/dl

- Creatinin 0,6 0,6-1,13 mg/dl

- Uric Acid 2.0 3,4-7 mg/dl

- Cholesterol 148 133-200 mg/dl


- Trigliserid 85 30-150 mg/dl

Kimia darah 21-8-2007

Gula darah puasa 186 75-115


mg/dl
Gula darah 2 jam PP 371 75-115 mg/dl

2. Diit DM 1700 kalori

3. Therapy : Gliben 3x1

Metformin 2x 1

Infus RL 20tpm

6. Pengelompokkan Data

a. Data Subjektif

- Pasien mengeluh nyeri di kedua kakinya

- Pasien mengatakan bahwa kencingnya banyak

- Pasien mengatakan pandangan kabur

- Pasien mengatakan lemas

- Pasien mengatakan belum mengerti diit Dx DM

b. Data Objektif

- Peningkatan output urin, 8-10 sehari

- Membran mukosa kering dan bibir kering, dehidrasi


- Hiperglisemi GD I : 186 mg/dl, GD II : 371 mg/dl

- Terpasang infus RL 20 + pm di tangan kanan

- Pasien lemah

- Diit 1700 kalori

- Pasien sering menanyakan tentang diit DM

- Ketika ditanya penatalaksanaan diit DM, pasien tidak mengerti

- Ekspresi wajah tampah menahan nyeri

7. Analisa Data

a) S : DS : PS mengatakan nyeri di kedua kakinya

DO : ekspresi wajah tampak menahan nyeri

E : proses perapuhan tulang

P : nyeri

b) S : DS : pasien mengatakan bahwa kencingnya banyak

DO : peningkatan output urin 8-10 x/hari, membran mukosa kering, bibir kering,
dehidrasi

c) S : DS : -

DO : GDI :186 mg/dl dan GD II 371 mg/dl

E : hiperglikemia

P : resiko tinggi infeksi

d) S : DS : pasien mengatakan pandangan kabur

DO : GD I 186 mg/dl dan GD II 371 mg/dl


E : ketidakseimbangan glukosa

P : resiko tinggi perubahan persepsi sensori

e) S : DS : -

DO : pasien merasa lemas, terpasang infus di tangan kanan, aktivitas pasien dibantu

E : penurunan produksi metabolisme

P : kelemahan

f) S : DS : pasien mengatakan belum mengerti tentang diit DM

DO : pasien tidak mengerti

E : kurang pemahaman tentang diit DM

P : kurangnya pengetahuan tentang penatalaksanaan diit DM


Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri berhubungan dengan proses perapuhan tulang

2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output berlebihan

3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan defisiensi insulin

4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan hiperglikemia

5. Kelemahan berhubungan dengan penurunan produksi metabolisme energi

6. Resiko tinggi perubahan persepsi sensori berhubungan dengan


ketidakseimbangan glukosa

7. Kurangnya pengetahuan tentang penatalaksanaan diit DM berhubungan dengan


kurangnya pemahaman terhadap diit DM
Perencanaan

Pada tanggal 20-08-2014

Tgl No.Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


20-08-14
1. Tujuan : setelah dilakukan - Kaji tingkat nyeri
perawatan 2 x 24 jam pada pasien
nyeri berkurang
- Ajarkan teknik
KH : ekspresi wajah tenang, pasien
relaksasi
tidakmengeluh nyeri lagi
- Ukur tanda-tanda
vital

- Kolaborasikan
pemberian analgesik
- Batasi aktivitas pasien
2. Tujuan : kebutuhan volume - Kaji adanya riwayat
cairan terpenuhi setelah muntah dan kencing banyak
dilakukan perawatan 2 x
- Monitor nadi perifer,
24 jam
turgor kulit mukosa
KH : output seimbang dengan
- Monitor intake dan
intake membran mukosa
output

lembab, turgor kulit - Kolaborasikan


baik pemberian cairan IV sesuai
indikasi

3. Tujuan : infeksi tidak terjadi - Observasi tanda-


setelah dilakukan tanda infeksi
tindakan keperawatan 2
- Anjurkan untuk cuci
x 24 jam
tangan sebelum dan sesudah
KH : tanda-tanda tidak ada melakukan tindakan
peradangan, suhu tubuh keperawatan
36,5-37,50C
- Pelihara tindakan
antiseptik dalam melakukan
tindakan intensif misal
perawatan infus

- Kolaborasi
pemberian antibiotik sesuai
indikasi
No.
Tgl / jam Implementasi Respon Paraf
Dx

20/08 /14 1. - Mengukur tanda- S : pasien


tanda vital mengatakan
10.00
T : 160/80 mmHg, S : 36,50C, N senang
: 84 x/mnt, RR : 18 x/mnt

- Mengajarkan teknik
relaksasi

- Nafas panjang untuk


mengurangi rasa nyeri

- Memberikan obat per oral

12.45

- Mkaji TTV S : pasien


mengatakan
21/08/14 T : 160/90 mmHg, S :
sudah tidak lagi
36,50C, N : 84 x/mnt, RR :
10.30 nyeri
20 x/mnt
Pasien jika nyeri
- Mempertahankan
bisa
teknik relaksasi nafas
mengantisipasi
panjang
O : ekspresi wajah
- Mempertahankan
tenang
posisi senyaman mungkin
yaitu semi fowler

20/08 /14 2. - Mengganti cairan O : pasien diam saja


infus pada pasien th/RL 20
10.30
tpm

- Mengkaji lagi adanya B : pasien


kencing yang banyak mengatakan
21/08/ 14
bahwa hari ini
6x/hari
10.45 - Mempertahankan
cairan yang sesuai indikasi O : obat masuk,
RL 20 tpm cairan infus
lancar

20/08/ 14 3. - Melakukan tindakan O : balutan bersih


perawatan infus dengan tidak terjadi
11.00
teknik aseptik dan antiseptik infeksi

- Menganjurkan cuci O : pasien bila telah


tangan setiap habis melakukan
melakukan perawatan aktivitas selalu
cuci tangan
- Membantu merubah
posisi semi fowler O : obat sudah
21/08/14 masuk, tidak ada
- Mempertahankan
reaksi alergi
therapy
Catatan Perkembangan

No.
Tgl/jam Implementasi Paraf
Dx

21/08/14 1. S : pasien sudah tidak mengeluh nyeri, pasien


mengatakan bisa mengantisipasi rasa nyeri
10.30
O : ekspresi wajah tenang

A : masalah teratasi

P : lanjutkan intervensi

2. S : pasien mengatakan kencing 6 x/hari

O : turgor kulit kurang, pasien minum 8 gelas/hari

A : masalah teratasi

P : lanjutkan intervensi

3. S : -

O : tanda-tanda infeksi tidak ada/terjadi, S : 36,50C,


keadaan balutan infus kering dan bersih

A : masalah teratasi

P : lanjutkan intervensi

También podría gustarte