Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
1. TUJUAN
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan distribusi ukuran butir tanah,
hingga ukuran pasir (saringan No.10). Penentuan dan analisa butiran tanah yang lebih kecil
dari 0,075 atau lolos dari saringan No.10 digunakan analisa dengan hidrometer.
2. DASAR TEORI
Pada dasarnya partikel-partikel pembentuk struktur tanah mempunyai ukuran
bentuk yang beraneka ragam, baik pada tanah kohesif maupun tanah non kohesif. Sifat suatu
tanah banyak ditentukan oleh ukuran butir dan distribusinya. Sehingga dalam mekanika
tanah analisa ukuran butir banyak dilakukan/dipakai sebagai acuan untuk
mengklasifikasikan tanah.
ANALISA SARINGAN
1. TUJUAN
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan distribusi ukuran butir tanah, hingga
ukuran pasir (saringan No.10). Penentuan dan analisa butiran tanah yang lebih kecil dari
0,075 atau lolos dari saringan No.10 digunakan analisa dengan hidrometer.
2. PERALATAN
4. PROSEDUR PENGUJIAN
ANALISA HIDROMETER
1. TUJUAN
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan susunan ukuran butiran tanah
yang mempunyai diameter lebih kecil dari 0,075 atau yang lolos saringan No.10
dengan menggunakan alat hidrometer. Hidrometer tersebut berfungsi untuk
mengetahui specific gravity larutan setiap waktu pengamatan. Dari data data tersebut
dapat digambarkan grafik distribusi butiran yang merupakan hubungan antara
diameter dan prosentase yang lolos.
2. DASAR TEORI
Pada dasarnya tanah memiliki berbagai ukuran dan bentuk yang beraneka ragam
baik tanah kohesif maupun tanjah non kohesif . sifat tanah banyak ditentukan oleh
ukuran butiran dan distibusinya, sehingga analisa ukuran butiran banyak dipakai
sebagai acuan dalam Mekanika Tanah. Selain itu analisa ukuran butiran dapat
digunakan untuk :
1. Memperoleh informasi gradasi tanah
2. Kandungan butiran dan bahan organik
3. Mengetahui permeabilitas tanah
4. Untuk mengetahui perkiraan tinggi air kapiler
5. Perencanaan filter pencegahnya terhanyutnya butiran halus.
Pengujian ini dilakukan dengan dua cara yaitu analisa hidrometer dan analisa
ayak. Dalam pengujian kali ini sample yang digunakan adalah tanah yang lolos
ayakan no.200, hal ini berarti diklasifikasikan dalam tanah berbutir halus. Maka dari
itu untuk menganalisa butir tanah ini digunakan pengujian analisa hidrometer. Yang
dimaksud dengan hidrometer adalah alat yang dicemplungkan ke dalam suatu larutan
untuk menegetahui berat jenis larutan, dan kemudiadapat dipakai untuk menentukan
density larutan tanah dan air dari waktu kewaktu sebagai fungsi dari diameter butiran
ekivalen.
3. PERALATAN
a. Hidrometer dengan skala-skala konsentrasi (5 - 60 gram/liter) atau untuk
pembacaan berat jenis campuran (0,995 - 1,038).
b. Tabung-tabung gelas kapasitas 1000 ml, dengan diameter 6,5 cm.
c. Termometer 0 - 50 C dengan ketelitian 1 C.
d. Pengaduk mekanis dan mangkok dispresi / mechanical stirer.
e. Saringan-saringan No.10 ; No.20 ; No.40 ; No.80 ; No.100 ; No.200.
f. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram
g. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110 5 ).
h. Tabung-tabung gelas dengan ukuran 50 ml dan 100 ml.
i. Batang pengaduk dari gelas.
j. Stop watch.
4. BENDA UJI
Benda uji disiapkan sesuai dengan cara menyiapkan contoh tanah pada
pemeriksaan PB - 0106 - 76 atau secara langsung sebagai berikut :
a. Jenis-jenis tanah yang tidak mengandung batu atau hampir semua butirannya lebih
halus dari saringan No. 10. Dalam hal ini benda uji tidak perlu dikeringkan dan tidak
perlu disaring dengan saringan No. 10.
b. Jenis-jenis tanah yang mengandung batu atau mengandung yang lebih kasar dari
saringan no. 10. Keringkan contoh diudara sampai bisa disaring. Ambil benda uji yang
lewat saringan No. 10.
c. Tentukan kadar airnya untuk menentukan berat benda uji sesuai PB - 0106 - 76.
5. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Rendamlah benda uji tersebut dengan 100 ml air suling dan bahan dispersi waterglass
sebanyak 20 ml, atau 50 ml air suling dan bahan dispersi SHP (sodium
hexametaphospat) sebanyak 100 ml, aduk sampai merata dengan pengaduk gelas dan
biarkan terendam selama 24 jam.
b. Sesudah perendaman, pindahkan campuran semua ke dalam mangkok pengaduk dan
tambahkan air suling sampai kira-kira setengah penuh. Aduklah campuran selama 15
menit.
c. Pindahkan campuran semuanya ke dalam tabung gelas ukur dan tambahkan air suling
atau air bebas mineral sampai campuran menjadi 1000 ml. Tutuplah rapat-rapat mulut
tabung tersebut dengan telapak tangan dan kocoklah dalam arah mendatar selama 1
menit.
d. Segera setelah dikocok letakan tabung dan dengan hati-hati masukkan hidrometer.
Biarkan hidrometer terapung bebas, dan tekanlah stop watch. Bacalah angka skalanya
pada saat stopwatch menunjukkan 0,5 menit ; 1 menit dan 2 menit dan catatlah pada
Form No.06. Bacalah pada puncak meniscus nya dan catatlah pembacaan itu sampai 0,5
gram per liter yang terdekat atau 0,001 berat jenis (Rh). Sesudah pembacaan pada menit
kedua, angkatlah hidrometer dengan hati-hati, cuci dengan air suling dan masukkan ke
dalam air tabung yang berisi air suling yang bersuhu sama seperti suhu tabung
percobaan.
e. Masukkan kembali hidrometer dengan hati-hati ke dalam tabung dan lakukan
pembacaan hidrometer pada saat-saat 5, 15, 30 menit, 1, 4, 24 jam.Sesudah setiap
pembacaan dan kembalikan hidrometer ke dalam air suling. Lakukan proses
memasukkan dan mengangkat hidrometer masing-masing selama 10 detik.
f. Ukur suhu campuran tersebut sekali dalam 15 menit yang pertama, kemudian pada
setiap pembacaan berikutnya.
g. Sesudah pembacaan terakhir, pindahkan campuran tersebut ke dalam saringan No. 200
dan cucilah air pencucinya hingga jernih dan biarkan air ini mengalir terbuang. Fraksi
yang tertinggal diatas saringan No. 200 harus dikeringkan dan dilakukan pemeriksaan
analisa saringan agregat halus dan kasar.
6. DATA
Form.No.06
PROYEK :
LOKASI :
JENIS TANAH : Tanah Terganggu
DIKERJAKAN : Kelompok A15
PEMERIKSAAN
UKURAN BUTIRAN TANAH
PB-0107-76
I. ANALISA SARINGAN
a. Fraksi Kasar (15 menit) Berat tanah kering = 2500 gram
Jumlah berat Persentase Persen seluruh
Berat tertahan
Saringan Tertahan tertahan lewat contoh yang lewat
(gram)
(gram) (%) (%) (%)
3 inchi 0
1 inchi 27
3/4 inchi 39
1/2 inchi 163
PEMERIKSAAN
UKURAN BUTIRAN TANAH
A. ANALISA SARINGAN
a. .Fraksi Kasar Berat tanah kering : 2500 gram
Saringan Berat tertahan Jumlah berat Persentase Persen seluruh
Tertahan tertahan lewat contoh yang lewat
(gram) (gram) (%) (%) (%)
Contoh Perhitungan :
27
Persentase Tertahan (%) 1
2 inchi = x 100 %
2500
= 1,08 %
Persentase Lewat (%) 1 2 inchi = 100 % - Persentase Tertahan (%) 1 2 inchi
= 100 % - 1,08 %
= 98,92 %
Analisa Perhitungan :
421
Persentase Tertahan (%) 3 8 inchi = x100 %
2500
= 16,84 %
Persentase Lewat (%) 3
8 inchi = 100 % - Persentase Tertahan (%) 3 8 inchi
= 100 % - 7,68 %
= 92,32 %
Contoh Perhitungan :
1561
Persentase Tertahan (%) No.10 = x 100%
2500
= 62,44 %
Persentase Lewat (%) No. 10 = 100 % - Persentase Tertahan (%) No. 20
= 100 % - 62,44 %
= 37,56 %
Dari grafik gradasi tanah diperoleh:
D60 = 1.50 mm
D10 = 0.15 mm
D30 = 0.93 mm
D30 2 (0.93) 2
3.84
Cc = =
D10 xD60 (0.15) x(1.50)
Contoh Perhitungan :
Kedalaman efektif hydrometer (Hr) di dapat dari Tabel SNI 3432-2008
Koreksi suhu (Kt) = lihat factor koreksi suhu
Koreksi BJ (a) = Berdasarkan Tabel 4 SNI 3432-2008
Persen mengendap
a( Rh Kt )
P= x100%
Ws
Hr 14.5
Diameter Butiran (D) = k x 0.01258 0.068
t 0.5
- K = Faktor koreksi Total (Tabel 6 SNI 3432-2008)
- Hr = Dalam efektif hydrometer (Tabel 5 SNI 3432-2008)
- T = Waktu (menit)
8. .KESIMPULAN
Dengan menggunakan berbagai ukuran ayakan, kita dapat membedakan antara fraksi
kasar (1/2 inchi = 93,48 % ), sedang (No. 8 = 80,2 %), dan halus ( No. 200 = 5,92 %)
Dengan alias hidrometer kita dapat mengetahui ukuran butiran tanah yang lebih kecil
dari butiran yang lolos ayakan No.200
Tanah yang lolos ayakan No.200 adalah tanah lanau
Dari hasil perhitungan Cu > 4 (untuh tanah kerikil), maka tanah tersebut bergradasi
baik dan memiliki susunan yang rapat.