Está en la página 1de 7

alkohol

Tinggalkan komentarPosted by Emel Seran pada 6 November 2010

Alkohol merupakan suatu senyawa organik organik yang tersusun dari atom C, H dan O dengan
rumus umum CnH2n+1OH. Ciri khas alkohol yaitu terdapatnya gugus OH pada rantai karbon. Rantai karbon dapat
berupa gugus alkil jenuh maupun tidak jenuh, gugus alkil tersubtitusi dan dapat pula terikat pada rantai siklik.
Selain alkohol dengan satu gugus OH dikenal pula alkohol yang memiliki gugus OH lebih dari satu. Alkohol
yang memiliki satu gugus OH disebut alkohol monohodroksi, alkohol dengan dua gugus OH disebut alkohol
dihidroksi dan seterusnya.

Berdasarkan atom karbon yang mengikat gugs OH alkohol dikelompokan menjadi:

a. Alkohol primer, yaitu alkohol yang gugus OH terikat pada C primer

b. Alkohol sekunder, yairu alkohol yang gugus OH terikat pada C sekunder

c. Alkohol tersier, yaitu alkohol yang gugus OH terikat pada C tersier

Tata Nama Alkohol

Tata nama IUPAC

1) Tata nama alkohol tidak begitu berbeda dengan pemberian nama pada alkana. Perbedaannya yaitu akhiran a
pada alkana terkait diganti dengan akhiran ol.

2) Pemberian nomor pada atom karbon dimulai dari atom karbon yang paling dekat dengan gugus OH.

Contoh
Tata Nama Trivial

Tata nama trivial atau nama umum hanya berlaku untuk alkohol-alkohol suku rendah atau
alkohol-alkohol dengan rumus molekul sederhana. Tata nama trivial untuk alkohol yaitu dengan menyebut nama
gugus alkil yang mengikat gugus OH kemudian diikuti dengan kata alkohol.

Isomer dan Sifat Alkohol

Senyawa-senyawa alkohol dengan jumlah atom karbon yang sama dapat mengalami isomer. Pada
alkohol terjadi isomer posisi, yaitu alkohol dengan jumlah atom karbon sama tetapi letak gugus OH dalam
struktur berbeda. Misalnya alkohol dengan rumus molekul C3H8O dapat ditulis dengan dua rumus struktur

Kelarutan alkohol dalam air dipengaruhi oleh jumlah atom karbon yang terdapat pada alkohol.
Alkohol dengan 1-3 atom karbon meruapakan cairan tak berwarna dan dapat larut dalam air dengan segala
perbandingan, 4-5 atom karbon sedikit larut dalam air sedangkan alkohol dengan jumlah atom karbon > 6 tidak
larut dalam air.

Berdasarkan struktur yang dimiliki, alkohol merupakan gabungan antara alkana atau gugus R dan
air. Gugus R bersifat nonpolar atau lipofilik, gugus OH bersifat polar atau hidrofobik, ketika alkohol dengan
jumlah atom karbon sedikit ketika dilarutkan dalam air maka gugus OH dapat membentuk ikatan hidrogen
dengan molekul air. Namun ketika jumlah atom karbon makin banyak maka sifat nonpolar dari gugus R atau
alkana lebih dominan sehingga kelarutan dalam air berkurang bahkan tidak larut ketika jumlah atom karbon
makin banyak.

Makin tinggi berat molekul maka makin tinggi pula titik didih dan viskositasnya. Titik didih alkohol
lebih tinggi dari alkana yang berat molekulnya hampir sama karena terbentuk ikatan hidrogen dengan sesama
molekul alkohol. Pada alkana tidak terbentuk ikatan hidrogen antar sesama molekul.

Titik didih alkohol titik didh alkohol primer > alkohol sekunder > tersier. Pada alkohol-alkohol
bercabang memiliki titik didih lebih rendah dari alkohol dengan dengan rantai lurus. Dengan ketentuan memiliki
berat molekul yang hampir sama atau dengan jumlah atom karbon sama. Hal ini disebabkaa alkohol-alkohol
bercabang bentuk molekulnya menyerupai bola.

Fungsi Alkohol

Berikut beberapa fungsi alkohol secara umum

a) Sebagai bahan dasar sintesis senyawa organik

b) Sebagai pelarut

c) Sebagai bahan dasar pembuatan deterjen sintetik misalnya lauril alkohol.

d) Sebagai bahan pembersih kaca

e) Untuk hewan-hewan koleksi yang berukuran kecil alkohol dapat dijadikan sebagai pengawet.

f) Campuran metanol dan etanol sering dicampurkan dengan bensin sebagai bahan bakar.

Reaksi-Reaksi pada Alkohol

Gugus OH merupakan gugus fungsi dari alkohol oleh sebab itu sebagian besar reaksi terjadi pada
gugus tersebut. Berikut merupakan beberapa reaksi yang terjadi pada alkohol: reaksi oksidasi, penggantian
gugus OH, penggantian atom H pada gugus OH oleh gugus asam, logam aktif dan gugus alkil.

Oksidasi

Alkohol dengan oksidator kuat seperti NA2Cr2O7 + H2SO4 dapat mengalami reaksi oksidasi. Hasil
yang diperoleh dari reaksi oksidasi berbeda-beda tergantung pada jenis alkoholnya. Akohol primer jika
teroksidasi menghasilkan aldehida apabila jumlah oksidator masih berlebih akan terjadi oksidasi berlanjut
memebntuk asam karboksilat, alkohol sekunder menghasilkan keton sedangkan alkohol tersier menghasilkan
campuran asam karboksilat dan keton. Reaksi antara alkohol primer, sekunder dan tersier dengan NA2Cr2O7 +
H2SO4 dapat dilihat pada contoh.
Penggantian Gugus OH

Gugus OH pada alkohol dapat digantikan oleh atom-atom halogen apabila direaksikan dengan
fosfor halida dan asam halida. Fosfor halida dapat berupa PX3 dan PX5 sedangkan asam halogen berupa HX.

laju reaksi alkohol dengan asam halogen adalah alkohol tersier > alkohol sekunder > alkohol primer.

Penggantian Atom H pada Gugus OH oleh Gugus Asam, Logam Aktif dan Gugus Alkil

Reaksi diatas merupakan reaksi antara alkohol primer dan asam karboksilat. Bila dipanaskan
dengan penambahan sedikit asam sulfat pekat maka akan terbentuk sebuah ester dan H2O. H2O yang diperoleh
dari reaksi diatas dibentuk dari H dari alkohol dan OH dari asam asetat. Apabila digunakan alkohol tersier H
diperoleh dari asam asetat dan OH dari alkohol.

Apabila alkohol direaksikan dengan asam-asam anorganik produk yang diperoleh berupa ester
anorganik. Produk yang diperoleh dari reaksi antara etanol dengan asam sulfat berupa etil hidrogen sulfat dan
air, sedangkan produk yang diperoleh dari reaksi antara etanol dengan asam nitrit berupa etil nitrit dan air.

Atom H pada gugus OH dapat digantikan oleh logam aktif seperti Na. Reaksi antara alkohol dan
Na menghasilkan garam natrium alkoksida dan pembebasan gas hidrogen. Garam yang diperoleh dari reaksi ini
apabila dihidrolisis akan diperoleh kembali alkohol asalnya. Laju pergantian atom H oleh logam aktif yaitu alkohol
primer > alkohol sekunder > alkohol tersier.

Setelah pergantian atom H oleh logam aktif apabila direaksikan lagi dengan alkil halida akan
terjadi pergantian logam aktif oleh gugus alkil. Logam aktif yang didesak keluar akan bereaksi dengan halogen
dari alkil halida membentuk garam.
Beberapa Alkohol dalam Kehidupan Sehari-Hari

Metanol

Metanol atau metil alkohol merupakan suku pertama dari alkohol dengan rumus molekul CH3OH.
Metanol bersifat toksit karena dapat menyebabkan kematian dan kebutaan apabila terkena mata. Metanol
berupa zat cair tidak berwarna dengan titik didih 64.7 C, massa jeni 0.7918 g/cm,, mudah larut dalam air,
mudah menguap dengan bau seperti alkohol biasa dan mudah terbakar. Spritus merupakan campuran antara
metanol dan etanol. Warna pada etanol merupakan zat tambahan agar tidak diminum.

Matanol yang diproduksi sebagian besar digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pembuatan
formaldehit. Metanol sering dicampurkan dengan bensin, karena campuran ini diduga dapat meningkatkan mutu
bensin. Namun demikian metanol yang ditambahkan memiliki kelemahan karena dapat
menyebabkan korosi terhadap beberapa logam, termasuk aluminium. Berikut reaksi yang terjadi pada
pembakaran metanol:

Metanol awalnya diperoleh dari penyulingan kering dari kayu. Kini metanol diperoleh dengan
mereaksikan karbonmonoksida dengan hidrogen, dengan katalis ZnO + Cu. Campuran antara gas CO dan
H2 dipanaskan dengan suhu sekitar 450 C dengan tekanan 200 atm.

Etanol

Etanol merupakan salah satu jenis alkohol yang dikonsumsi dan memiliki titik didih dan titik leleh
berturut-turut 78 C dan 114 C. Etanol memiliki rumus molekul C2H5OH dan sering disingkat menjadi
EtOH. Anggur, wiskey dan bir merupakan minuman keras yang mengandung etanol dengan konsentrasi tertentu.
Etanol merupakan cairan yang jernih tidak berwarna, terasa membakar pada mulut maupun tenggorokan bila
ditelan. Beberapa jenis minuman yang mengandung alkohol adalah sebagai berikut :

Golongan A : kadar etanol 1% 5% (bir)

Golongan B : kadar etanol 5% 20% (wine)

Golongan C : kadar etanol 20% 45% (whiskey, vodka, manson house, johny walker, kamput)

Minuman-minuman seperti anggur dan bir telah dikenal dikenal sejak zaman prasejarah. Pada
zaman itu munuman-minuman tersebut diperoleh dari proses peragian atau fermentasi terhadap bahan-bahan
yang mengandung pati atau gula. Bahan sebagai sumber pati dapat berupa kentang, ubi kayu dan beras.
Umumnya bahan-bahan yang mengandung pati dapat diolah menjadi alkohol dengan proses peragian atau
fermentasi. Awalnya bahan yang mengandung pati direndam dengan air sehingga terbentuk enzim amilase.
Enzim amilase yang terbentuk secara bertahap menguraikan pati menjadi glukosa. Dengan bantuan enzim
zimase yang terdapat di dalam ragi, glukosa yang terbentuk diuraikan menjadi etanol dan karbondioksida.

Proses fermentasi dilangsungkan pada suhu 25 C. Pada suhu rendah proses peragian berjalan
lambat sedangkan pada suhu tinggi ragi yang ditambahkan akan terbunuh. Konsentrasi etanol yang diperoleh
dari proses fermentasi maksimal 10-15%. Hal ini disebabkan pada konsentrasi lebih tinggi sel-sel ragi terbunuh
sehingga proses penguraian glukosa terhenti.

Untuk meningkatkan kadar alkohol yang diperoleh dari proses fermentasi dilakukan dengan destilasi
fraksional. Titik didih etanol 78 C dan titik didih air 100 C. Dari proses destilasi fraksional walaupun konsentrasi
etanol sangat tinggi namun tidak diperoleh etanol absolut. Etanol absolut yaitu etanol dengan konsentrasi
100%. Hal ini disebabkan etanol dan air membentuk suatu campuran azeotropik sehingga hanya diperolehn
etanol dengan kemurnian 96%. Campuran azeotropik yaitu campuran yang memiliki titik didih sama. Untuk
memperoleh etanol absolut perlu dilakukan dengan cara kimia, yaitu dengan menambahkan CaO atau
Mg(OCH3)2 sebagai penarik air.

Selain dengan cara fermentasi etanol dapat pula diproduksi hidrasi etilena menggunakan
katalis asam fosfat pada suhu 300 C.

Selain cara di atas dapat pula digunakan proses hidrasi secara tidak langsung etilena dengan
H2SO4pekat. Produk hidrasi yang diperoleh hidrolisis sehingga diperoleh etanol.

Alkohol Dihidroksi

Alkohol dihidroksi merupakan alkohol yang di dalam molekulnya terdapat 2 buah gugs OH. Alkohol-
alkohol yang memiliki dua buah gugus OH disebut glikol. Salah satu contoh alkohol dihidroksi yaitu etilena

glikol. Berikut rumus struktur etilena glikol:


Etilena glikol merupakan cairan tidak berwarna yang memiliki rasa manis. Alkohol bersifat dan larut dengan baik
di dalam air.

Alkohol Trihidroksi

Alkohol trihidroksi merupakan alkohol yang didalam molekulnya terdapat 3 buah gugus OH. Gliserol
atau 1,2,3-propananatriol merupakan salah satu contoh terpenting dari alkohol trihidroksi. Istilah gliserol berasal
dari bahasa Yunani glykys yang berarti manis. Gliserol pada temperatur kamar berupa cairan kental tidak
berwarna yang memiliki rasa manis dengan titik didih dan titik leleh berturut-berturut 290 C dan 18 C, dapat
bercampur dengan air dan alkohol pada segala perbandingan.

Gliserol di dalam laboratorium digunakan sebagai pelarut karena memiliki sifat penyerap air
(higroskopis). Di dalam bidang industri gliserol digunakan sebagai bahan pembuat parfum, pelumas, dan
digunakan sebagai bahan pembuat kosmetik karena gliserol mampu melembutkan kulit.

Gliserol umumnya dibuat dengan cara hidrolis lemak menggunakan NaOH dan hidrolisis 1,2,3-trikloropropana
menggunakan K2CO3 dan H2O.

También podría gustarte