Está en la página 1de 7

MEMASANG INFUS

A. Definisi
Memasang infus adalah pemberian cairan ke dalam aliran darah lewat kateter intravena
atau jarum bersayap yang dimasukkan ke dalam vena perifer untuk mengganti cairan
yang hilang, memberikan masukan kalori atau sebagai larutan pembawa obat (Jacob,
2014: 331).

B. Tujuan
Tujuan pemasangan infus adalah (Jacob, 2014: 331):
1. Memberikan cairan dan elektrolit untuk menjaga keseimbangan di dalam tubuh.
2. Memberikan glukosa yang dibutuhkan untuk metabolism.
3. Memberikan vitamin dan mineral yang larut dalam air.
4. Memberikan pertolongan pada kasus gawat darurat.
5. Memberikan obat.
6. Memberikan darah dan produk darah.

C. Indikasi
Semua pasien yang memerlukan pemberian terapi cairan dan pengobatan parenteral
(Jacob, 2014: 326).

D. Kontra Indikasi
1. Fistula arteriovena pada ekstrimitas.
2. Mastektomi pada sisi lengan yang sama atau ekstrimitas yang terganggu akibat
operasi.
3. Adanya flebitis, infiltrasi atau sklerosis. (Jacob, 2014: 326)

E. Peralatan
1. Sarung tangan bersih.
2. Kapas alkohol.
3. Hansaplast.
4. Tourniquet.
5. Perlak.
6. Plester.
7. Gunting plester.
8. Venvlon/abocath/surflo.
9. Infus set.
10. Cairan infus.
11. Spuit 3 cc/5 cc dalam bak spuit (k/p).
12. Bengkok.
13. Standart infus. (Rosyidi. 2013: 43)

F. Prosedur
Dilakukan
Tidak Total
No Langkah-langkah Nilai Tidak
Memuaskan dilakukan Nilai
Memuaskan
1. a. Mengucap salam.
b. Jelaskan prosedur
pada pasien.
c. Jaga privasi
pasien.

2 Beri pasien posisi


supinasi/ semi
fowler dengan
lengan di luruskan.
Cuci tangan dan
gunakan sarung
tangan bersih.

3* a. Cek cairan yang


akan digunakan,
apakah sesuai
dengan instruksi
dokter.
b. Periksa apakah
pasien ada kontra
indikasi
penusukan vena
atau tidak.

4* c. Buka set infus.


Pasang roller
klem selang infus
2-4 cm di bawah
ruang udara, roller
klem dalam posisi
off.
d. Buka segel botol
cairan infus.
e. Masukkan ujung
set infus ke dalam
botol cairan infus
tanpa harus
menyentuh area
steril.
f. Gantung cairan
infus pada
standart infus.
g. Isi ruang udara
dengan cara
memijit ruang
udara sehingga
terisi 1/3 sampai
bagian.
h. Buka roller klem
dan alirkan cairan
infus sampai
keluar ujung
selang ke
bengkok.
i. Periksa adanya
udara di
sepanjang selang
j. Pasang kembali
roller klem dalam
kondisi off.
k. Tutup ujung
selang denga
penutupnya.

5* a. Pasang perlak di
bawah lengan
pasien.
b. Pasang tourniquet
10-12 cm di atas
lokasi penusukan
c. Minta pasien
untuk
mengepalkan
tangan.
d. Pilih vena yang
akan ditusuk
(utamakan dari
arah distal).

6* a. Bersihkan area
yang akan ditusul
dengan kapas
alkohol dari arah
dalam kea rah luar
(gerakan sirkuler)
atau gerakan
searah. Jangan
menyentuh area
yang telah
didesinfektan.
b. Tarik kulit ke arah
distal berlawanan
dengan arah
penusukan agar
vena semakin
terlihat dan tidak
berubah posisi.
c. Masukan jarum
venvlon/
abocath/surflo
secara perlahan
dengan lubang
mata jarum
menghadap ke
atas ke lokasi
penusukan dengan
sudut 20-300.
d. Jika terlihat darah
masuk ke dalam
katetervenvlon/
abocath/surflo
maka
mengindikasikan
posisi kateter
sudah masuk ke
dalam pembuluh
darah vena .
e. Tarik jarum
venvlon/
abocath/surflo
perlahan dan
stabilisasi kateter
venvlon dengan
satu tangan.

7* a. Masukkan kateter
venvlon/
abocath/surflo
lebih dalam
mengikuti arah
pembuluh darah
vena. Hati-hati
terhadap tindakan
ini karena dapat
menyebabkan
oedema jika
pembuluh darah
pecah .
b. Sambungkan
ujung kateter
venvlon/
abocath/surflo
dengan ujung
selang cairan
infus.
c. Lepaskan
tourniquet
Pasang roller
klem dalam posisi
on sehingga
cairan infuse
dapat mengalir ke
arah pembuluh
darah.

8* a. Fiksasi bagian
badan kateter
venvlon/abocath/s
urflo dengan
plester seperti
posisi pita
menyilang.
b. Tambahkan
fiksasi diatas
badan kateter
venvlon/
abocath/surflo.
c. Pasang hansaplast
pada area
penusukan.
d. Atur tetesan
infuse sesuai
kolaborasi dokter.

9 Tulis tanggal dan


waktu pemasangan
infus, tulisan ini
dapat ditempelkan
pada selang infus.

10 a. Rapikan alat dan


pasien.
b. Lepaskan sarung
tangan.
c. Cuci tangan.

Total
MERAWAT INFUS

A. Definisi
Merawat infus adalah suatu tindakan keperawatan yang dilakukan pada tempat
pemasangan infus. Perawatan infus adalah suatu tindakan keperawatan yang dilakukan
untuk mencegah terjadinya komplikasi lokal atau infeksi pada pasien yang menggunakan
infus.

B. Tujuan
1. Mencegah terjadinya infeksi.
2. Mencegah terjadinya flebitis pada daerah pemasangan infus.
3. Menghindari adanya perdarahan .
4. Menghindari adanya pembengkakan.

C. Indikasi
Semua pasien yang mengalami pembengkakan, kemerahan, atau rasa nyeri yang
berlebihan di daerah penusukan infus.

D. Kontra Indikasi
-

E. Peralatan
1. Kassa steril ukuran 2 x 2 cm atau 4 x 4cm.
2. Hansaplast.
3. Cairan desinfektan.
4. Kapas alkohol.
5. Plester.
6. Sarung tangan bersih.
F. Prosedur
Dilakukan
Tidak Total
No Langkah-langkah Nilai Tidak
Memuaskan dilakukan Nilai
Memuaskan
1. a. Mengucap salam.
b. Jelaskan prosedur
pada pasien.

2 a. Jaga privasi pasien.


b. Beri pasien posisi
supinasi/ semi fowler
dengan lengan di
luruskan.
c. Cuci tangan.
d. Gunakan sarung
tangan bersih.

3* Ambil plester dan kassa


yang melekat di daerah
penusukan. Biarkan
plester yang memfiksasi
bagian tubuh kateter
venvlon.

4* Observasi adanya
pembengkakan,
kemerahan, atau rasa
nyeri yang berlebihan
di daerah penusukan.

5* Bersihkan dengan
cairan desinfektan area
penusukan dengan
gerakan sirkuler dari
arah dalam kea rah luar.

6* a. Pasang kassa atau


hansaplast di daerah
penusukan.
b. Fiksasi kembali di
atas kassa dengan
menggunakan plester.
c. Pasang label berisi
tanggal dan waktu
dilakukannya
perawatan infus.

7 a. Rapikan alat dan


pasien.
b. Lepas sarung tangan.
c. Cuci tangan.

Total

También podría gustarte