Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
PENDAHULUAN
B. PEMBAHASAN
1. Sekuritas investasi
Sekuritas investasi sangat bervariasi dalam hal jenis surat
berharga yang diinvestasikan dan tujuan dari investasi. Sekuritas
investasi dapat berupa utang atau ekuitas. Sekuritas utang adalah
sekuritas yang mewakili hubungan sebagai kreditor terhadap pihak
lain. Sekuritas ekuitas merupakan sekuritas yang mewakili
kepemilikan pada entitas lain.
2. Akuntansi untuk Sekuritas Investasi
Investasi dapat dilaporkan pada neraca berdasarkan biaya
perolehan atau nilai wajar, tergantung dari jenis sekuritas dan tingkat
pengaruh yang dimiliki perusahaan terhadap perusahaan yang
diinvestasikan. Nilai wajar aset merupakan harga tukar aset dalam
suatu transaksi normal saat ini antara pihak yang berbeda.
Akuntansi untuk sekuritas investasi ditentukan berdasarkan
klasifikasinya, yaitu:
a. Sekuritas Utang
a) Sekuritas yang Dimiliki hingga Jatuh Tempo.
Perusahaan melaporkan sekuritas tersebut di neraca pada
biaya perolehan. Tidak ada keuntungan atau kerugian belum
direalisasi dari sekuritas ini yang diakui sebagai pendapatan.
b) Sekuritas yang Diperdagangkan
Perusahaan melaporkan sekuritas ini pada nilai pasar total
pada tiap tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian yang
belum direalisasi dan keuntungan atau kerugian telah
direalisasi termasuk pada penghitungan laba bersih.
c) Sekuritas tersedia untuk dijual.
Sekuritas ini dapat dikelompokkan sebagai aset lancar atau
tak lancar, tergantung dari jangka waktu atau kapan
manajemen berniat menjual sekuritas tersebut. Sekuritas ini
dilaporkan berdasarkan nilai wajar pada neraca. Namun,
perubahan pada nilai wajar tidak dimasukkan sebagai
komponen laba melainkan dimasukkan sebagai komponen
pendapatan komprehensif.
d) Perubahan Kelompok Investasi
Umumnya, sekuritas utang yang dikelompokkan sebagai
dimiliki hingga jatuh tempo tidak dapat dipindahkan menjadi
kelompok lain kecuali pada keadaan luar biasa seperti merger,
akuisisi, divestasi, penurunan tajam perngkat kredit atau
kejadian luar biasa lainnya. Pemindahan dari kelompok
tersedia untuk dijual menjadi diperdagangkan biasanya
juga tidak diperbolehkan. Namun, ketika pemindahan
antarkelompok ini terjadi, sekuritas harus disesuaikan pada
nilai wajarnya.
3. Sekuritas Ekuitas
a. Tidak Memiliki Pengaruh (Kepemilikan Kurang dari 20%)
Investor diasumsikan memiliki pengaruh minimal pada
aktivitas perusahaan yang diinvestasi. Investasi ini dapat
dikelompokkan sebagai sekuritas diperdagangkan atau tersedia
untuk dijual berdasarkan niat dan kemampuan manajemen.
b. Pengaruh Signifikan (Kepemilikan anatara 20%-50%)
Investor memperlakukan investasi ini dengan metode ekuitas
yang mengharuskan investor untuk mencatat investasi awal
sebesar biaya perolehan dan kemudian menyesuaikan akun
investasi dengan bagian proporsi investor pada laba perusahaan
yang diinvestasi sejak akuisisi dan mengurangi akun investasi
sebesar jumlah deviden yang diterima dari perusahaan yang
diinvestasi.
c. Pihak yang Mengendalikan (Kepemilikan Lebih dari 50%)
Investor disebut sebagai induk perusahaan dan perusahaan
yang diinvestasi sebagai anak perusahaan. Perusahaan harus
menyiapkan laporan keuangan konsolidasi.
4. Analisis Sekuritas Investasi
Analisis sekuritas investasi memiliki dua tujuan utama, yaitu:
a. Untuk Memisahkan Kinerja Operasi dengan Kinerja
Investasi
Kinerja operasi dan investasi suatu perusahaan harus dianalisis
secara terpisah, karena kinerja investasi perusahaan dapat
mendistorsi kinerja operasi yang sesungguhnya. Aturan
umumnya, seluruh sekuritas utang dan sekuritas ekuitas yang
dipasarkan dan tidak memiliki pengaruh, dianggap aktivitas
investasi.
b. Menganalisis Distorsi Akuntansi dari Sekuritas
Daftar distorsi potensial yang disebabkan oleh akuntansi untuk
sekuritas investasi yang harus diwaspadai seorang analis:
a) Peluang untuk mengakui penjualan keuntungan.
b) Kewajiban yang diakui sebesar biaya.
c) Definisi sekuritas ekuitas yang tidak konsisten.
d) Klasifikasi berdasarkan niat.
5. Implikasi Analisis atas Investasi Antarperusahaan
a. Pengakuan Laba Perusahaan Investasi
Metode akuntansi ekuitas mengasumsikan bahwa setiap dolar
yang dihasilkan oleh anak perusahaan setara dengan setiap dolar
yang dihasilkan untuk investor. Walaupun kewajiban pajak induk
perusahaan atas pengiriman laba oleh anak perusahaan diabaikan,
asumsi setara dolar atas laba tidak dapat diterima. Dengan alasan
sebagai berikut:
a) Otoritas regulasi dapat mencampuri kebijakan deviden anak
perusahaan.
b) Anak perusahaan dapat beroperasi di negara yang membatasi
pengembalian laba atau di negara yang mengalami penurunan
nilai mata uang secara cepat.
c) Pembatasan dividen dalam perjanjian pinjaman dapat
membatasi akses terhadap laba.
d) Kehadiran kepemilikan minoritas yang stabil atau kuat dapat
mengurangi pilihan induk perusahaan dalam penentuan
dividen atau kebijakan lainnya.
b. Investasi Modal yang Tidak Diakui
Akun investasi sering disebut sebagai konsolidasi satu baris,
karena akun investasi tersebut mencerminkan presentase
kepemilikan investor atas ekuitas pemegang saham perusahaan
investasi. Di balik saldo investasi ini terdapat aset dan kewajiban
perusahaan investasi. Aset dan kewajiban perusahaan investasi
yang tidak tercatat dalam jumlah besar tidak tercatat dalam neraca
investor.
c. Cadangan Pajak atas Laba Anak Perusahaan yang Tidak
Dibagikan
Jika laba anak perusahaan yang tidak dibagikan termasuk
dalam laba akuntansi sebelum pajak induk perusahaan (melalui
konsolidasi atau metode akuntansi ekuitas), diperlukan cadangan
pajak (tax provision). Cadangan ini bergantung pada tindakan dan
tujuan induk perusahaan. Praktik saat ini mengasumsikan seluruh
laba yang tidak dibagikan ditransfer ke induk perusahaan
sehingga cadangan pajak dibuat oleh induk perusahaan di tahun
berjalan. Asumsi ini tidak berlaku jika terdapat bukti kuat bahwa
anak perusahaan telah atau akan menginvestasikan laba yang
tidak dibagikan secara permanen atau akan mengirimkan laba
melalui likuidasi yang bebas biaya.
PENGGABUNGAN USAHA
Mekanisme Konsolidasi
Selisih...................... $150.000
$150.000 $8.000
Goodwill hanya bisa dicatat bila nilai pasar wajar seluruh aset
berwujud (aset tetap ) dan aset tidak berwujud yang teridentifikasi (merek
dagang ) yang diakuisisi diakui. Synergy akan mencatat akuisisi tersebut
sebagai berikut:
Dividen..................................... (0)
Menurut GAAP yang berlaku saat ini, goodwill tidak diamortisasi dan laba
investasi bersih yang diakui oleh Synergy sebesar $142.000,termasuk
proposi kepemilikannya atas laba Micron (100% dalam kasus ini )
dikurangi beban $8.000 terkait dengan penyusutan kelebihan aset tetap
($2.000) dan amortisasi merek dagang ($6.000). Neraca saldo Synergy dan
Micron pada akhir Tahun 2 disajikan bersama-sama dibawah ini berikut
kertas kerja konsolidasi dan total konsolidasi.
1. Neraca konsolidasi meliputi nilai buku Synegy dan nilai pasar wajar
Micron pada tanggal akuisisi, dikurangi dengan
penyusutan/amortisasi selisih antara nilai pasar dan nilai buku
Micron.Akun investasi dalam neraca investor diganti oleh neraca
investee yang berhubungan.Selanjutnya,pembelian aset berwujud
tambahan yang telah diakui sebagai kenaikan yang tercatat dalam
laporan aset sekarang (melengkapi PPE) dan sebagai aset tambahan
(merek dagang dan goodwill).
2. Laporan laba rugi konsolidasi meliputi laporan laba rugi Synergy
dan Micron.Pendapatan investasi yang dicatat oleh synergy diganti
dengan laporan laba rugi Micron. Selain itu, beban penyusutan
meliputi beban penyusutan atas nilai buku asetnya ditambah
penyusutan selisih antara nilai pasar dan nilai buku yang dicatat saat
akuisisi Micron. Kedua, merek dagang yang baru terbentuk
diamortisasi selama masa manfaatnya, menghasilkan tambahan
beban sebesar $6.000. Goodwill yang diakui dalam akuisisi tidak
diamortisasi.
3. Goodwill hanya dicatat setelah nilai pasar wajar seluruh aset
berwujud dan aset tak berwujud diakui. Perusahaan harus
mengidentifikasi aset tidak berwujud yang diperoleh. Aset tak
berwujud ini dianggap memiliki masa manfaat terbatas sehingga
diamortisasi setiap tahun.
Kewajiban.............. (450.000)
Goodwill................. 40.000
Push-Down Accounting
b. Analisis Derivatif
Sekuritas derivatif yaitu sebuah sekuritas yang nilainya tergantung
pada aset yang mendasarinya. Macam-macam sekuritas derivatif yang
umumnya ditransaksikan dalam suatu pasar modal, yaitu futures,
options, forward, swaps. Mekanisme perdagangan futures dan options
dapat dilakukan melalui dua sarana, yaitu perdagangan di bursa efek
maupun melalui over the counter market. Sementara untuk forward
dan swaps, umumnya dilakukan melalui over the counter market saja.
a) Futures
Futures adalah sebuah kontrak berjangka yang bersifat mengikat
(obligation) bagi kedua belah pihak untuk membeli (long position)
atau menjual (short position) suatu underlying assets (aset finansial
atau non finansial) tertentu yang penyerahannya dilakukan secara cash
settlement di masa yang akan datang (expiration date), dengan harga
yang ditetapkan sekarang.
b) Options
Options (Opsi) adalah suatu kontrak yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk membeli (call options) atau menjual (put options)
underlying assets pada harga tertentu yang ditetapkan sekarang
(strike/exercise price atau harga patokan/tebus), untuk penyerahan
pada waktu tertentu di masa yang akan datang (expiration date).
c) Forward
Forward serupa dengan future. Dalam hal konsep tidak ada perbedaan
yang signifikan antara futures dan forward. Yang membedakan adalah
future mempunyai kekuatan hukum yang lebih kuat dibandingkan
forward, karena diperdagangkan secara resmi di bursa efek dan
kontrak yang telah terstandardisasi. Sementara forward
diperdagangkan melalui over the counter market sehingga kontrak
dapat diformulasikan sesuai kebutuhan kedua belah pihak. Perbedaan
lainnya terletak pada delivery date. Dalam future terdapat beberapa
delivery date dalam satu rentang waktu, namun dalam forward hanya
terdapat satu delivery date.
d) Swaps
Swaps adalah kesepakatan antara dua pihak (perusahaan) untuk saling
mempertukarkan arus kas di masa tertentu (selama kurun waktu
tertentu) yang akan datang. Dalam kesepakatan di tentukan secara
spesifik tanggal pembayaran tunai dan cara menghitung jumlah tunai
yang akan saling di pertukarkan (dibayarkan masing-masing pihak).
Biasanya di dalam perhitungan telah di pertimbangkan nilai yang akan
datang, tingkat bunga, kurs mata uang, dan variabel lainya yang
relevan.
c. Implikasi Analisis
a) Keandalan Pengukuran Nilai Wajar
Tugas penting analisis adalah mengevaluasi keandalan
pengukuran nilai wajar dan akibatnya terhadap laporan keuangan.
Mencatat hanya 32% dari pengukuran nilai wajar Well Fargon
menggunakan input tingkat 1, sedangkan 20% menggunakan
input tingkat 3. Sebagai tambahan, dapat dilihat bahwa sebagian
besar input tingkat 1, merupakan bagian dari portopolio sekuritas
investasi (tidak diterapkannya pilihan nilai wajar oleh Well
Fargon)
Sebagian input tingkat 3, mencatat bahwa kerugian sebesar
$951 juta, merupakan bagian dari MRS, dimasukkan dalam
perhitungan laba bersih selama sembilan bulan. Informasi lebih
lanjut merebutkan bahwa kerugian terdiri dari dua komponen:
keuntungan yang belum direalisasikan $1.341 yang timbul dari
perubahan asumsi yang digunakan dalam menentukan nilai wajar
MSR dan sebesar $2.292 juta kerugian yang disebabkan oleh
cadangan antisipasi kerugian yang berasal dari krisis ekonomi
(mortgage crisis) yang menimpa perekonomian Amerika Serikat
selama periode ini.
b) Adopsi Oportunistis dari SFAS 159
SFAS 159 memperbolehkan suatu perusahaan melakukan
pembatasan signifikan mengenai aset atau kewajiban khusus apa
yang dapat diberikan pilihan nilai wajar mrupakan tindakan
oportunitas dengan tujuan mempercantik laporan keuangan. Will
Fargon menerapkan nilai wajar dari hipotek rumah tinggal
dengan kualitas terbaik dan dimiliki untuk-dijual-kembali
(MHFS) dan tingkat bunga yang pasti sehubungan dengan
penjualan kredit peruumahan sekuritas.
Soal 5.1
Diminta :
Jawab:
a. Masalah investasi melaporkan pada neraca
Total................................................................... $4.220
C. KESIMPULAN
D. DAFTAR PUSTAKA
Subramanyam, K.R, dan John J.Wild. 2010. Analisis Laporan
Keuangan. Jakarta :Salemba Empat
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: ANTAR PERUSAHAAN
MAKALAH
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kelompok 1
PROGRAM AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2015