Está en la página 1de 29

A.

PENDAHULUAN

Aktivitas antarperusahaan meningkat perannya dalam aktivitas bisnis. Perusahaan


membeli investasi antarperusahaan untuk beberapa alasan seperti diversifikasi,
ekspansi, serta kesempatan kompetitif dan pengembalian. Persyaratan pelaporan
saat ini dilihat dari sudut pandang analisis, baik untuk yang ekspilit maupun yang
implisit. Bagaimana pengungkapan saat ini relevan untuk analisis dan bagaimana
dapat mengaplikasikan penyesuaian analisis terhadap pengungkapan tersebut.
Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam
resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor.
Untuk mengurangi kemungkinan resiko dan ketidakpastian yang akan terjadi,
investor memerlukan berbagai macam informasi, baik informasi yang diperoleh
dari kinerja perusahaan maupun informasi lain yang relevan seperti kondisi
ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari
perusahaan lazimnya didasarkan pada kinerja perusahaan yang tercermin dalam
laporan keuangan

B. PEMBAHASAN

1. Sekuritas investasi
Sekuritas investasi sangat bervariasi dalam hal jenis surat
berharga yang diinvestasikan dan tujuan dari investasi. Sekuritas
investasi dapat berupa utang atau ekuitas. Sekuritas utang adalah
sekuritas yang mewakili hubungan sebagai kreditor terhadap pihak
lain. Sekuritas ekuitas merupakan sekuritas yang mewakili
kepemilikan pada entitas lain.
2. Akuntansi untuk Sekuritas Investasi
Investasi dapat dilaporkan pada neraca berdasarkan biaya
perolehan atau nilai wajar, tergantung dari jenis sekuritas dan tingkat
pengaruh yang dimiliki perusahaan terhadap perusahaan yang
diinvestasikan. Nilai wajar aset merupakan harga tukar aset dalam
suatu transaksi normal saat ini antara pihak yang berbeda.
Akuntansi untuk sekuritas investasi ditentukan berdasarkan
klasifikasinya, yaitu:
a. Sekuritas Utang
a) Sekuritas yang Dimiliki hingga Jatuh Tempo.
Perusahaan melaporkan sekuritas tersebut di neraca pada
biaya perolehan. Tidak ada keuntungan atau kerugian belum
direalisasi dari sekuritas ini yang diakui sebagai pendapatan.
b) Sekuritas yang Diperdagangkan
Perusahaan melaporkan sekuritas ini pada nilai pasar total
pada tiap tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian yang
belum direalisasi dan keuntungan atau kerugian telah
direalisasi termasuk pada penghitungan laba bersih.
c) Sekuritas tersedia untuk dijual.
Sekuritas ini dapat dikelompokkan sebagai aset lancar atau
tak lancar, tergantung dari jangka waktu atau kapan
manajemen berniat menjual sekuritas tersebut. Sekuritas ini
dilaporkan berdasarkan nilai wajar pada neraca. Namun,
perubahan pada nilai wajar tidak dimasukkan sebagai
komponen laba melainkan dimasukkan sebagai komponen
pendapatan komprehensif.
d) Perubahan Kelompok Investasi
Umumnya, sekuritas utang yang dikelompokkan sebagai
dimiliki hingga jatuh tempo tidak dapat dipindahkan menjadi
kelompok lain kecuali pada keadaan luar biasa seperti merger,
akuisisi, divestasi, penurunan tajam perngkat kredit atau
kejadian luar biasa lainnya. Pemindahan dari kelompok
tersedia untuk dijual menjadi diperdagangkan biasanya
juga tidak diperbolehkan. Namun, ketika pemindahan
antarkelompok ini terjadi, sekuritas harus disesuaikan pada
nilai wajarnya.
3. Sekuritas Ekuitas
a. Tidak Memiliki Pengaruh (Kepemilikan Kurang dari 20%)
Investor diasumsikan memiliki pengaruh minimal pada
aktivitas perusahaan yang diinvestasi. Investasi ini dapat
dikelompokkan sebagai sekuritas diperdagangkan atau tersedia
untuk dijual berdasarkan niat dan kemampuan manajemen.
b. Pengaruh Signifikan (Kepemilikan anatara 20%-50%)
Investor memperlakukan investasi ini dengan metode ekuitas
yang mengharuskan investor untuk mencatat investasi awal
sebesar biaya perolehan dan kemudian menyesuaikan akun
investasi dengan bagian proporsi investor pada laba perusahaan
yang diinvestasi sejak akuisisi dan mengurangi akun investasi
sebesar jumlah deviden yang diterima dari perusahaan yang
diinvestasi.
c. Pihak yang Mengendalikan (Kepemilikan Lebih dari 50%)
Investor disebut sebagai induk perusahaan dan perusahaan
yang diinvestasi sebagai anak perusahaan. Perusahaan harus
menyiapkan laporan keuangan konsolidasi.
4. Analisis Sekuritas Investasi
Analisis sekuritas investasi memiliki dua tujuan utama, yaitu:
a. Untuk Memisahkan Kinerja Operasi dengan Kinerja
Investasi
Kinerja operasi dan investasi suatu perusahaan harus dianalisis
secara terpisah, karena kinerja investasi perusahaan dapat
mendistorsi kinerja operasi yang sesungguhnya. Aturan
umumnya, seluruh sekuritas utang dan sekuritas ekuitas yang
dipasarkan dan tidak memiliki pengaruh, dianggap aktivitas
investasi.
b. Menganalisis Distorsi Akuntansi dari Sekuritas
Daftar distorsi potensial yang disebabkan oleh akuntansi untuk
sekuritas investasi yang harus diwaspadai seorang analis:
a) Peluang untuk mengakui penjualan keuntungan.
b) Kewajiban yang diakui sebesar biaya.
c) Definisi sekuritas ekuitas yang tidak konsisten.
d) Klasifikasi berdasarkan niat.
5. Implikasi Analisis atas Investasi Antarperusahaan
a. Pengakuan Laba Perusahaan Investasi
Metode akuntansi ekuitas mengasumsikan bahwa setiap dolar
yang dihasilkan oleh anak perusahaan setara dengan setiap dolar
yang dihasilkan untuk investor. Walaupun kewajiban pajak induk
perusahaan atas pengiriman laba oleh anak perusahaan diabaikan,
asumsi setara dolar atas laba tidak dapat diterima. Dengan alasan
sebagai berikut:
a) Otoritas regulasi dapat mencampuri kebijakan deviden anak
perusahaan.
b) Anak perusahaan dapat beroperasi di negara yang membatasi
pengembalian laba atau di negara yang mengalami penurunan
nilai mata uang secara cepat.
c) Pembatasan dividen dalam perjanjian pinjaman dapat
membatasi akses terhadap laba.
d) Kehadiran kepemilikan minoritas yang stabil atau kuat dapat
mengurangi pilihan induk perusahaan dalam penentuan
dividen atau kebijakan lainnya.
b. Investasi Modal yang Tidak Diakui
Akun investasi sering disebut sebagai konsolidasi satu baris,
karena akun investasi tersebut mencerminkan presentase
kepemilikan investor atas ekuitas pemegang saham perusahaan
investasi. Di balik saldo investasi ini terdapat aset dan kewajiban
perusahaan investasi. Aset dan kewajiban perusahaan investasi
yang tidak tercatat dalam jumlah besar tidak tercatat dalam neraca
investor.
c. Cadangan Pajak atas Laba Anak Perusahaan yang Tidak
Dibagikan
Jika laba anak perusahaan yang tidak dibagikan termasuk
dalam laba akuntansi sebelum pajak induk perusahaan (melalui
konsolidasi atau metode akuntansi ekuitas), diperlukan cadangan
pajak (tax provision). Cadangan ini bergantung pada tindakan dan
tujuan induk perusahaan. Praktik saat ini mengasumsikan seluruh
laba yang tidak dibagikan ditransfer ke induk perusahaan
sehingga cadangan pajak dibuat oleh induk perusahaan di tahun
berjalan. Asumsi ini tidak berlaku jika terdapat bukti kuat bahwa
anak perusahaan telah atau akan menginvestasikan laba yang
tidak dibagikan secara permanen atau akan mengirimkan laba
melalui likuidasi yang bebas biaya.

PENGGABUNGAN USAHA

Penggabungan Usaha (business combination) mengacu pada


merger atau akuisisi suatu bisnis. Hal ini terjadi bila sebuah perusahaan
mengakuisisi sebagian besar sekuritas ekuitas satu perusahaan lain atau
lebih. Penggabungan usaha mensyaratkan bahwa laporan keuangan
setelahnya melaporkan aktivitas gabungan entitas baru tersebut.
Akuntansi penggabungan usaha memerlukan keputusan tentang
bagaimana menilai aset dan kewajiban entitas yang baru. Keputusan ini
meliputi revaluasi seluruh aset dan kewajiban yang diakuisisi menjadi
nilai pasar, dengan dampak besar terhadap laporan keuangan kini dan
masa depan. Penggabungan usaha dengan motivasi ekonomi yang jelas
memiliki sejarah yang panjang. Beberapa alasan ekonomis
penggabungan usaha adalah :

1) Untuk memperoleh sumber bahan baku, fasilitas produksi, teknologi,


jaringan pemasaran atau pangsa pasar yang tak ternilai
2) Untuk menjamin sumber keuangan atau akses terhadap sumber
keuangan
3) Memperkuat manajemen
4) Meningkatkan efisiensi operasi
5) Mendorong diversifikasi
6) Mempercepat masuk ke pasar
7) Mencapai skala ekonomi
8) Memperoleh manfaat pajak

Penggabungan usaha juga dapat digunakan sebagai alat untuk


meningkatkan citra perusahaan, anggapan potensi pertumbuhan, atau
kesejahteraannya serta dapat digunakan untuk meningkatkan laba.
Secara khusus perekayasa keuangan dapat memanfaatkan metode
akuntansi penggabungan usaha untuk menghasilkan gambaran
pertumbuhan laba, yang sebagian besar, hanyalah ilusi. Cara mencapai
ilusi pertumbuhan laba tersebut meliputi :

a. Melakukan merger antara perusahaan yang sedang tumbuh tinggi


yang memiliki rasio P/E yang tinggi dengan perusahaan yang
prospek pertumbuhannya lebih rendah, dan membayarnya dengan
saham perusahaan yang tumbuh tinggi.
b. Menggunakan cakupan akuntansi penggabungan usaha. Hal ini
berbeda dengan manfaat ekonomis sesungguhnya yang timbul
dari penggabungan usaha.

Akuntansi Penggabungan Usaha

Financial Accounting Standard Board baru-baru ini mengeluarkan


dua standar penting (SFAS 141 Bussines Combination dan SFAS 142
Goodwill and Other Intangible Asset) yang terkait dengan akuntansi
dan pelaporan penggabungan usaha (berlaku elektif untuk periode fiskal
yang dimulai tanggal 15 Desember 2001 dan sesudahnya). Standar ini
mengharuskan penggunaan metode pembelian dalam akuntansi akuisisi
dan tidak diamortisasinya goodwill.

Dalam akuntansi metode pembelian, perusahaan harus mengakui


nilai pasar wajar aset berwujud dari aset tak berwujud yang diperoleh
dalam neracanya yang diakui bersamaan dengan nilai pasar wajar dari
kewajiban yang diasumsikan.SFAS 12 menyatakan bahwa goodwill tidak
lagi diamortisasi. Pendekatan nonamortisasi ini, diaplikasikan pada
goodwill yang telah diakui sebelumnya maupun goodwill yang baru
diperoleh. Goodwill akan diuji setiap tahun untuk penurunan nilai. Jika
nilai buku goodwill melebihi nilai wajarnya, rugi penurunan nilai akan
diakui sebesar selisih tersebut.

Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi melaporkan hasil operasi dan


kondisi keuangan perusahaan induk dan anak perusahaannya dalam satu
perangkat laporan. Laporan keuangan perusahaan induk membuktikan
kepemilikan saham anak perusahaan melalui akun investasi. Laporan
keuangan konsolidasi mengabaikan identitas legal yang terpisah antara
perusahaan induk dan anak perusahaan karena alasan substansi
ekonomi. Laporan keuangan konsolidasi merefleksikan entitas bisnis
yang dikendalikan oleh perusahaan tunggal yaitu induk perusahaan.

Mekanisme Konsolidasi

Konsolidasi meliputi dua langkah : agregasi dan eliminasi.


Pertama, laporan keuangan yang telah dikonsolidasikan menggabungkan
aset, kewajiban, pendapatan dan beban anak perusahaan dengan pos
yang berhubungan dengan laporan keuangan perusahaan induk. Langkah
kedua adalah mengeliminasi transaksi antarperusahaan (atau pos
resiprokal) untuk menghindari perhitungan ganda (double counting) atau
laba yang diakui prematur. Sebagai contoh, baik pos utang perusahaan
induk kepada anak perusahaan maupun piutang anak perusahaan kepada
perusahaan induk dieliminasi ketika mempersiapkan neraca konsolidasi.
Sama halnya dengan penjualan dan harga pokok penjualan dieliminasi
untuk penjualan persediaan antarperusahaan.
Pada tanggal 31 Desember Tahun 1, Synergy Corp, membeli 100%
saham Micron Company dengan menukarkan 10.000 lembar saham
biasanya (nilai nominal $5, harga pasar $77) dengan semua saham biasa
Micron. Micron selanjutnya tetap berdiri sebagai anak perusahaan yang
sepenuhnya dimiliki oleh Synergy. Pada tanggal akuisisi nilai buku
Micron adalah $20.000. Synergy bersedia membayar dengan harga pasar
sebesar $770.000 karena Synergy merasa bahwa aset tetap Micron
disajikan lebih rendah dari seharusnya (undervalued) sebesar
$20.000,Micron memiliki merek dagang yang tidak tercatat senilai
$30.000 dan manfaat tidak berwujud dari penggabungan usaha (sinergi,
posisi pasar, dan sejenisnya) seniai $10.000. harga beli tersebut
dialokasikan sbb :

Harga beli................. $770.000

Nilai buku Micron..... 620.000

Selisih...................... $150.000

Selisih dialokasikan ke Masa Manfaat


Penyusutan/amortisasi tahunan

Aset tetap yang

Undervalued......$20.000 10 tahun $2.000

Merek dagang.......30.000 5 tahun 6.000

Goodwill.............100.000 tidak terbatas 0

$150.000 $8.000

Goodwill hanya bisa dicatat bila nilai pasar wajar seluruh aset
berwujud (aset tetap ) dan aset tidak berwujud yang teridentifikasi (merek
dagang ) yang diakuisisi diakui. Synergy akan mencatat akuisisi tersebut
sebagai berikut:

Investasi pada Micron....................................... 770.000

Saham biasa................................................. 50.000 (nilai nominal)

Tambahan modal disetor............................ 720.000

Selama tahun 2, Micron menghasilkan $150.000 dan tidak membayar


dividen. Investasi,yang dicatat dengan metode ekuitas, pada buku Synergy
per 31 Desember, tahun 2 bersaldo sebagai berikut:

Saldo awal (31 Desember tahun 1) $770.000

Pendapatan investasi.................. 150.000

Dividen..................................... (0)

Amortisasi selisih (diatas)....... (8.000)

Saldo akhir (31 Desember tahun 2) $912.000

Menurut GAAP yang berlaku saat ini, goodwill tidak diamortisasi dan laba
investasi bersih yang diakui oleh Synergy sebesar $142.000,termasuk
proposi kepemilikannya atas laba Micron (100% dalam kasus ini )
dikurangi beban $8.000 terkait dengan penyusutan kelebihan aset tetap
($2.000) dan amortisasi merek dagang ($6.000). Neraca saldo Synergy dan
Micron pada akhir Tahun 2 disajikan bersama-sama dibawah ini berikut
kertas kerja konsolidasi dan total konsolidasi.

Saldo awal akun investasi pada tanggal pembelian ($770.000)


mencerminkan nilai pasar Micron.Saldo ini meliputi nilai pasar aset bersih
Micron ditambah nilai pasar wajar merek dagang yang sebelumnya tidak
diakui dan goodwill yang diperoleh dari akuisisi. Empat jurnal konsolidasi
(angka mengacu pada kolom debit dan kredit dalam tabel) adalah sebagai
berikut:
a. Mengganti akun investasi sebesar $620.000 dengan nilai buku (awal
tahun) aset yang diperoleh. Jika kepemilikan atas anak perusahaan
kurang dari 100%,kredit pada akun investasi sama dengan persentase
kepemilikan dan selisih kredit dibukukan ke akun kewajiban,
kepemilikan minoritas (minority interest). Akun kepemilikan
minoritas diperlakukan sebagai komponen ekuitas untuk tujuan
analisis atau tidak dilaporan di neraca.Standar terbaru (SFAS 160)
mengharuskan bahwa minority interest dimasukan sebagai bagian
dari ekuitas pemegang saham.
b. Mengganti akun investasi sebesar $150.000 dengan penyesuaikan
nilai wajar untuk mencatat aset Micron pada nilai wajar pasar.
c. Mengeliminasi pendapatan investasi yang dicatat oleh Synergy dan
menggantinya dengan laporan laba rugi Micron. Jika kepemilikan
atas anak perusahaan kurang dari 100%,pendapatan investasi yang
dilaporkan Micron sama dengan proposi kepemilikan, dan beban
tambahan dilaporkan sebagai minority interest dalam laba Micron.
d. Mencatat penyusutan atas penyesuaian nilai wajar untuk aset tetap
Micron dan amortisasi merek dagang.Perlu dicatat bahwa tidak ada
amortisasi goodwill menurut GAAP yang berlaku sekarang.

Terdapat beberapa hal penting untuk dipahami dalam proses konsolidasi:

1. Neraca konsolidasi meliputi nilai buku Synegy dan nilai pasar wajar
Micron pada tanggal akuisisi, dikurangi dengan
penyusutan/amortisasi selisih antara nilai pasar dan nilai buku
Micron.Akun investasi dalam neraca investor diganti oleh neraca
investee yang berhubungan.Selanjutnya,pembelian aset berwujud
tambahan yang telah diakui sebagai kenaikan yang tercatat dalam
laporan aset sekarang (melengkapi PPE) dan sebagai aset tambahan
(merek dagang dan goodwill).
2. Laporan laba rugi konsolidasi meliputi laporan laba rugi Synergy
dan Micron.Pendapatan investasi yang dicatat oleh synergy diganti
dengan laporan laba rugi Micron. Selain itu, beban penyusutan
meliputi beban penyusutan atas nilai buku asetnya ditambah
penyusutan selisih antara nilai pasar dan nilai buku yang dicatat saat
akuisisi Micron. Kedua, merek dagang yang baru terbentuk
diamortisasi selama masa manfaatnya, menghasilkan tambahan
beban sebesar $6.000. Goodwill yang diakui dalam akuisisi tidak
diamortisasi.
3. Goodwill hanya dicatat setelah nilai pasar wajar seluruh aset
berwujud dan aset tak berwujud diakui. Perusahaan harus
mengidentifikasi aset tidak berwujud yang diperoleh. Aset tak
berwujud ini dianggap memiliki masa manfaat terbatas sehingga
diamortisasi setiap tahun.

Penurunan Nilai Goodwill

Goodwill yang dicatat dalam proses konsolidasi memiliki umur yang


tak terbatas,dan karenanya tidak diamortisasi. Namun, goodwill ditelaah
setiap tahun untuk penurunan nilai (impairment). Nilai pasar wajar Micron
dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa metode alternatif,seperti
harga pasar perusahaan yang sebanding,atau model penilaian arus
alternatif, seperti harga pasar perusahaan yang sebanding ,atau model
penilaian aruskas bebas yang didiskontokan. Jika nilai pasar sekarang
kurang dari saldo investasi,goodwill dianggap turun nilainya dan kerugian
penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasi.

Asumsikan bahwa nilai pasar wajar Micron diperkirakan sebesar


$700.000 per 31 Desember, Tahun 2 dan nilai pasar wajar aset berwujud
dan aset tak berwujud yang dapat diidentifikasi sebesar $660.000.Data ini
mengasilkan kerugian penurunan nilai sebesar $60.000 sebagai berikut:

Nilai pasar wajar Micron...... 700.000

Aset lancar........................ $520.000


Aset tetap........................ 570.000

Merek dagang................ 20.000

Kewajiban.............. (450.000)

Aset bersih..................... 660.000

Goodwill................. 40.000

Saldo kini goodwill..... (100.000)

Kerugian penurunan nilai...... $60.000

Ayat jurnal dalam buku Synergery adalah sebagai berikut :

Kerugian penurunan nilai goodwill............. 60.000

Investasi pada Micron................ 60.000

Masalah-masalah dalam Penggabungan Usaha Pertimbangan


Kontinjen

Dalam beberapa kombinasi usaha, pihak-pihak tidak menyetujui suatu


harga. Hal ini disebut dengan pertimbangan kotinjen,dimana disetujui
bahwa penambahan uang akan dibayarkan oleh pembeli kepada penjual
jika target kinerja masa depannya tercapai oleh perusahaan yang
dikombinasi. FASB telah menawarkan perbaikan standar penggabungan
usaha yang memasukkan akutansi terbaru bagi pertimbangan kontinjen.
Dalam standar yang ditawarkan, nilai wajar usaha yang diakuisisi harus
ditentukan pada tanggal akuisisi. Kewajiban pembeli untuk pembayaran
kontinjen yang terkandung dalam penawaran harus dinyatakan dalam nilai
wajar. Jumlah tersebut termasuk dalam harga pembelian.
Artinya,perjanjian pembayaran masa depan harus dinyatakan dalam nilai
wajar pada tanggal pembelian dan dinilai ulang secara berkala setiap
kuartal agar dapat merefleksikan kinerja aktual.
Alokasi Total Biaya

SFAS 141 mengharuskan perusahaan untuk mengidentifikasi dan


menilai kategori aset tak berwujud yang spesifik,meliputi:

1. Merek dagang dan aset lain yang terkait dengan pemasaran.


2. Kesepakatan untuk tidak bersaing.
3. Daftar pelanggan, kontrak, dan aset lain yang terkait dengan
pelanggan.
4. Aset tak berwujud yang terkait dengan seni artistik seperti tulisan
atau lagu,
video dan bahan audiovisual,termasuk program televisi dan video
musik.
5. Aset tidak berwujud yang terkait dengan hubungan kontraktual
seperti
lisensi,royalti,iklan, dan kontrak manajemen, perjanjian sewa guna
usaha atau waralaba,hak penyiaran, kontrak kerja,dan sejenisnya.
6. Paten, perangkat lunak komputer, basis data, rahasia dagang atau
formula rahasia,dan aset lain yang terkait dengan teknologi.

Penelitian dan Pengembangan Dalam Proses


Beberapa perusahaan menghapuskan sebagian biaya akuisisi sebagai
penelitian dan pengembangan (litbang). Selain itu, penghapusan seperti itu
meningkat secara dramatis selama dekade lalu, khususnya dalam industri
berteknologi tinggi (hightech industry).
Menurut GAAP yang lalu, praktik ini menarik karena memungkinkan
perusahaan pengakuisisi untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan
alokasi harga perolehan pada goodwill sehingga lebih sedikit beban
terhadap laba dimasa depan karena amortisasi goodwill.

Utang dalam Laporan Keuangan Konsolidasi


Kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasi tidak beroperasi
sebagai lawan aset. Dalam hal gagal bayar, kreditor yang dijamin atau
tidak dijamin, hanya dapat mengklaim aset yang dimiliki oleh perusahaan
yang berhutang.

Jika induk perusahaan menjamin kewajiban anak perusahaan,kreditor


memiliki jaminan sebagai tambahan pengaman dengan provisi jaminan
potensial.Neraca konsolidasi tidak membantu kita untuk menilai margin
keamanan (margin of safety) yang dinikmati oleh kreditor.

Keuntungan dari Penawaran Perdana Saham Anak Perusahaan

Baru-baru ini Tycom Ltd, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki


oleh Tyco International Ltd menjual saham yang sebelumnya tidak
diterbitkan kepada pihak luar dalam sebuah penawaran perdana (Initial
Public Offering IPO). Sebagai hasil penjualan, presentase kepemilikan
Tyco International Ltd, atas Tycom Ltd, berkurang dari 100% menjadi
89% dan induk perusahaan mencatat laba sebelum pajak sebsesar $2,1
miliar ($1,01 miliar setelah pajak) dalam laporan laba rugi konsolidasinya.
IPO menjadi makin umum dilakukan oleh anak perusahaan karena
perusahaan berusaha mendapatkan laba yang tidak diakui (unrecognized
gain) dalam nilai saham anak perusahaannya dan pada yang sama
mempertahankan pengendalian atas anak perusahaan.

Penjualan dan Pendapatan sebelum Akuisisi

Terdapat dua metode menurut GAAP (Accounting Research Bulletin


51) Untuk mencapai hal tersebut:

1. Perusahaan dapat menerbitkan laporan laba rugi konsolidasi dengan


penjualan, beban,dan laba anak perusahaan dari tanggal akuisisi ke
depan.
2. Perusahaan dapat melaporkan dalam laporan laba rugi
konsolidasinya
penjualan dan beban anak perusahaan seluruh tahun dan menarik
laba sebelum akuisisi sehingga hanya laba setelah akuisisi yang
dimasukkan dalam laba bersih konsolidasi.

Dampak kedua metode di atas terhadap laba bersih konsolidasi adalah


sama, yaitu hanya laba bersih setelah akuisisi yang dimasukkan dalam laba
konsolidasi. Namun,pertumbuhan penjualan dapat berbeda jauh
bergantung pada tanggal akuisisi dan besarnya penjualan perusahaan yang
diakuisisi.Perusahaan yang pertumbuhannya berasal dari akuisisi (versus
pertumbuhan organik atau pertumbuhan internal) dapat menyulitkan
analisis.

Push-Down Accounting

Akuntansi pembelian (purchase accounting) mensyaratkan aset dan


kewajiban perusahaan yang diakuisisi dimasukkan dalam laporan
keuangan konsolidasi perusahaan pengakuisisi pada nilai pasarnya.
Terdapat masalah kontroversial tentang bagaimana perusahaan yang
diakuisisi melaporkan aset dan kewajiban tersebut dalam laporan
keuangan yang terpisah (jika perusahaan tersebut bertahan sebagai entitas
terpisah).

Keterbatasan Tambahan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi merupakan penggambaran yang


bermakna atas kondisi keuangan dan hasil operasi induk dan anak
perusahaan. Namun demikian, terdapat keterbatasan tambahan selain yang
telah dibahas sebelumnya:

1. Laporan keuangan masing-masing perusahaan yang membentuk


entitas yang lebih besar tidak selalu dibuat berdasarkan basis yang
dapat diperbandingkan.perbedaan prinsip akuntansi, dasar
penilaian, tingkat amortisasi, dan faktor lainnya dapat mengurangi
homogenitas dan mengurangi validitas analisis rasio,analisis tren,
dan analisis lainnya.
2. Laporan keuangan konsolidasi tidak mengungkapkan keterbatasan
penggunaan kas di masing-masing di perusahaan. Laporana juga
tidak mengungkapkan arus kas antar perusahaan atau pembatasan
atas arus kas tersebut. Faktor ini mengaburkan hubungan antara
likuiditas aset dan kewajiban yang harus dipenuhi.
3. Perusahaan dengan kondisi keuangan yang buruk sering kali
digabungkan dengan perusahaan yang kondisi keuangannya kuat,
sehingga mengaburkan analisis kita-karena aset satu perusahaan
yang dikonsolidasi tidak dapat digunakan untuk membayar
kewajiban perusahaan yang lain.
4. Tingkat transaksi antarperusahaan tidak dapat diketahui,kecuali
prosedur yang mendasari proses konsolidasi dilaporkan-laporan
konsolidasi umumnya hanya menyajikan hasil akhir.
5. Akutansi untuk konsolidasi anak perusahaan keuangan dan asuransi
menimbulkan masalah khusus bagi analisis.

Konsekuensi Akuntansi Goodwill


Selisih lebih antara harga beli dan nilai pasar aset bersih yang dapat
diidentifikasi (yang diakuisisi) mencerminkan pembayaran untuk laba
abnormal. Super laba [abnormal] (superearnings) merupakan hasil merek
dagang atau hal lain yang menawarkan posisi persaingan superior.posisi
persaingan superior dapat berubah karena tekanan ekonomi dan
lingkungan. Dengan usaha dan kesempatan,perusahaan dapat
mempertahankan posisi superiornya. Namun, goodwill tidaklah
permanen.
Pengukuran nilai sisa goodwill menimbulkan masalah pengukuran
potensial. Sebagai contoh, pembayaran karena kesalahan estimasi,
persaingan tender yang ketat,atau kecerobohan atas sumber daya pemilik
atau kreditor tertelan dalam good will. Pembayaran ini dapat meliputi
jasa penemu, biaya hukum, jasa bankir investasi, dan biaya keuangan
interim.

Akuntansi Penyatuan untuk Penggabungan Usaha

Perusahaan diperbolehkan untuk menggunakan metode alternatif akuntansi


penyatuan kepentingan. Meskipun dilarang untuk penggabungan usaha setelah
tanggal 30 Juni 2001, perusahaan dapat meneruskan penggunaan akuntansi
penyatuan (pooling accounting) untuk akuisisi yang dicatat dengan metode
tersebut yang terjadi sebelum tanggal berlakunya standar. Akuntansi penyatuan
banyak digunakan dan akan terus berdampak pada laporan keuangan tahun-
tahun mendatang. Oleh karenanya, penting bagi analis untuk memahami
akuntansi penggabungan usaha dengan metode ini.

Mekanisme Akuntansi Penyatuan Kepentingan (Pooling of Interest)

Terdapat beberapa hal penting untuk memahami proses konsolidasi dengan


metode penyatuan :

a) Neraca konsolidasi meliputi nilai buku Synergy dan Micron


b) Laporan laba rugi konsolidasi meliputi laporan laba rugi Synergy dan
Micron. Penyusutan dihitung berdasarkan nilai buku historis kedua
perusahaan, bukan harga akuisisi.
c) Tidak terdapat pengakuan atas merek dagang atau goodwill yang tidak
tercatat.
d) Laba Micron sepanjang tahun termasuk dalam tahun akuisisi, tidak setelah
tanggal akuisisi.
Penyatuan berpotensi menyajikan aset lebih rendah (undersated) dan
menyajikan laba lebih tinggi (oversated) dalam periode kini dan periode
mendatang.

Mendefinisikan Suatu Derivatif


Berbagai macam instrumen keuangan digunakan untuk kegiatan
lindung nilai , termasuk berikut ini :
1. Kontrak masa depan (futures contract) merupakan perjanjian anatara
dua atau lebih pihak untuk membeli atau menjual komoditas tertentu
atau asset keuangan pada tanggal tertentu di masa depan (yang
disebut tanggal penyerahan ) pada harga tertentu. Kontark ini dapat
dibuat untuk berbagai komoditas dan asset keuangan. Kontrak masa
depan berdasarkan indeks juga dapat dibeli seperti indeks saham S &
P 500.
2. Kontrak swap (swap contract) merupakan perjanjian antara dua
pihak atau lebih untuk menukar arus kas masa depan. Kontrak ini
umumnya digunakan sebagai pelindung atas resiko seperti tingkat
bunga dan resiko kurs valuta asing. Dalam bentuk dasarnya : sebuah
kegiatan swap me-lindung-nilai-kan paparan resiko neraca dan arus
kas. Salah satu contoh adalah swap tingkat bunga. Perusahaan
mungkin akan mengonversikann utang dengan tingkat bunga tetap
menjadi tingkat bunga,
3. Kontak opsi (option contract) meberikan hak pada suatu pihak
bukan kewajiban untuk melakukan suatu transaksi. Sebagai ilustrasi,
opsi untuk membeli sekuritas pada harga kontraktertentu pada masa
depan akan dieksekusi (dilaksanakan) hanya jika harga sekuritas
pada tanggal dimasa depan tersebut lebih tinggi dari harga kontrak.

Akuntansi Instrument Derivatif


Pada dasarnya keuntungan dan kerugian pada derivatif bersama
dengan biayanya, direfleksikan dalam laba bersih dalam akuntansi nilai
guna nilai wajar maupun arus kas. Perbedaan dalam akuntansi nilai guna
nilai wajar maupun arus kas. Perbedaan dalam akuntansi bagi berbagai
nilai guna terletak pada ketepatan waktu (timing) dari pengakuann
keuntungan dan kerugian, yaitu apakah keuntungan dan kerugian diakui
sekarang dala laba atau ditangguhkan dalam OCI sampai transaksi
lengkap.
a. Pengakuan Instrument Derivatif
Perusahaan diwajibkan untuk mengungkapkan informasi
kuantitatif dan kualitatif mengenai derivative baik dalam catatan atas
laporan keuangan maupun pada tempat lain (biasanya pada bagian
Managements Discussion and Analysis MD&A). Tujuan
pengungkapan ini adalah menginformasikan risiko potensial terkait
dengan instrument/dekuritas derivatif pada analisis.
Pengungkapan Kualitatif
Pengungkapan biasanya menjelaskan jenis aktivitas pelindung nilai
dilakukan perusahaan dan metode akuntansi yang digunakan. Banyak
perusahaan, misalnya menggunakan derivatif untuk melindungi risiko
tingkat bunga dan valuta asing.
Pengungkapan Kuantitatif
Campbell Soup juga menyajikan informasi kuantitatif terkait
dengan aktivitas lindung nilai untuk tingkat bunga dan valuta asing
pada bagian Managements Discussion and Analysis (MD&A) pada
laporan tahunan.
Risiko Tingkat Bunga yang Dihadapi
Aktivitas lindung nilai Campbell Soup terkait dengan tingkat bunga
adalah perjanjian swap dengan tujuan untuk mendapatkan hubungan
yang diinginkan antara tingkat bunga tetap (fixed) dan mengambang
(floating).
Risiko Nilai Tukar Valuta Asing
Campbell Soup melaporkan bahwa ia memiliki risiko nilai tukar
valuta asing terkait dengan investasi pada anak perusahaan, dan utang
anak perusahaan yang dinyatakan dalam valuta asing. Campbeell
Soup menggunaka swap antar valuta dan kontrak tukar forward untuk
menghadapi risiko asset dan kewajiban yang dinyatakan dalam mata
uang asing, dan mengidentifikasikan terdapatnya outstanding.

b. Analisis Derivatif
Sekuritas derivatif yaitu sebuah sekuritas yang nilainya tergantung
pada aset yang mendasarinya. Macam-macam sekuritas derivatif yang
umumnya ditransaksikan dalam suatu pasar modal, yaitu futures,
options, forward, swaps. Mekanisme perdagangan futures dan options
dapat dilakukan melalui dua sarana, yaitu perdagangan di bursa efek
maupun melalui over the counter market. Sementara untuk forward
dan swaps, umumnya dilakukan melalui over the counter market saja.
a) Futures
Futures adalah sebuah kontrak berjangka yang bersifat mengikat
(obligation) bagi kedua belah pihak untuk membeli (long position)
atau menjual (short position) suatu underlying assets (aset finansial
atau non finansial) tertentu yang penyerahannya dilakukan secara cash
settlement di masa yang akan datang (expiration date), dengan harga
yang ditetapkan sekarang.
b) Options
Options (Opsi) adalah suatu kontrak yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk membeli (call options) atau menjual (put options)
underlying assets pada harga tertentu yang ditetapkan sekarang
(strike/exercise price atau harga patokan/tebus), untuk penyerahan
pada waktu tertentu di masa yang akan datang (expiration date).
c) Forward
Forward serupa dengan future. Dalam hal konsep tidak ada perbedaan
yang signifikan antara futures dan forward. Yang membedakan adalah
future mempunyai kekuatan hukum yang lebih kuat dibandingkan
forward, karena diperdagangkan secara resmi di bursa efek dan
kontrak yang telah terstandardisasi. Sementara forward
diperdagangkan melalui over the counter market sehingga kontrak
dapat diformulasikan sesuai kebutuhan kedua belah pihak. Perbedaan
lainnya terletak pada delivery date. Dalam future terdapat beberapa
delivery date dalam satu rentang waktu, namun dalam forward hanya
terdapat satu delivery date.
d) Swaps
Swaps adalah kesepakatan antara dua pihak (perusahaan) untuk saling
mempertukarkan arus kas di masa tertentu (selama kurun waktu
tertentu) yang akan datang. Dalam kesepakatan di tentukan secara
spesifik tanggal pembayaran tunai dan cara menghitung jumlah tunai
yang akan saling di pertukarkan (dibayarkan masing-masing pihak).
Biasanya di dalam perhitungan telah di pertimbangkan nilai yang akan
datang, tingkat bunga, kurs mata uang, dan variabel lainya yang
relevan.

c. Implikasi Analisis
a) Keandalan Pengukuran Nilai Wajar
Tugas penting analisis adalah mengevaluasi keandalan
pengukuran nilai wajar dan akibatnya terhadap laporan keuangan.
Mencatat hanya 32% dari pengukuran nilai wajar Well Fargon
menggunakan input tingkat 1, sedangkan 20% menggunakan
input tingkat 3. Sebagai tambahan, dapat dilihat bahwa sebagian
besar input tingkat 1, merupakan bagian dari portopolio sekuritas
investasi (tidak diterapkannya pilihan nilai wajar oleh Well
Fargon)
Sebagian input tingkat 3, mencatat bahwa kerugian sebesar
$951 juta, merupakan bagian dari MRS, dimasukkan dalam
perhitungan laba bersih selama sembilan bulan. Informasi lebih
lanjut merebutkan bahwa kerugian terdiri dari dua komponen:
keuntungan yang belum direalisasikan $1.341 yang timbul dari
perubahan asumsi yang digunakan dalam menentukan nilai wajar
MSR dan sebesar $2.292 juta kerugian yang disebabkan oleh
cadangan antisipasi kerugian yang berasal dari krisis ekonomi
(mortgage crisis) yang menimpa perekonomian Amerika Serikat
selama periode ini.
b) Adopsi Oportunistis dari SFAS 159
SFAS 159 memperbolehkan suatu perusahaan melakukan
pembatasan signifikan mengenai aset atau kewajiban khusus apa
yang dapat diberikan pilihan nilai wajar mrupakan tindakan
oportunitas dengan tujuan mempercantik laporan keuangan. Will
Fargon menerapkan nilai wajar dari hipotek rumah tinggal
dengan kualitas terbaik dan dimiliki untuk-dijual-kembali
(MHFS) dan tingkat bunga yang pasti sehubungan dengan
penjualan kredit peruumahan sekuritas.

LAMPIRAN 5A KEGIATAN INTERNASIONAL KONSOLIDASI


ANAK PERUSAHAAN LUAR NEGERI
Banyak perubahan di luar Amerika Serikat yang menjalankan
aktivitas binisnya dalam mata uang lokal sebelum dapat
dikonsolidasikan dengan induk perusahaan laporan keuangan dalam
mata uang lokal harus dikonversikan menjadi dolar AS.
Standar akuntansi kini memberikan pendekatan: (1)metode kurs
kini (current rate method) dan (2) metode sementara (temporal
method). Jika anak perusahaan relatif independen, metode kurs ini
digunakan. Jika anak perusahaan terintegrasi secara dekat dengan
induk perusahaan,yang digunakan adalah metode sementara.
Implikasi penting atas pilihan metode penerjemah (translasi) jika
metode kurs digunakan disajikan dalam pendapatan komprehensif
lainnya dan tidak mempengaruhi laba tahun berjalan. Jika metode
sementara yang digunakan, disajikan sebagai keuntungan pengukuran
kembali dan kerugian dalam laporan laba rugi. Translasi laporan
keuangan melibatkan empat nilai tukar (exchange rate ):
1. Historis (historical) nilai tukar saat terjadinya transaksi.
2. KINI (current) nilai tukar pada akhir periode akuntansi.
3. Spesific (spesific) nilai tukar untuk transaksi tertentu.
4. Rata-rata tertimbang (wighted average) nilai tukar rata-rata
tertimbang selama periode akuntansi.
1. Akuntansi Translasi Mata Uang Asing
Diilustrasikan mekanisme translasi mata uang asing dengan metode
kurs, karena metode ini yang banyak digunakan. Bricto, anak perusahaan
di Inggris yang sepenuhnya dimiliki oleh DollarCo, neraca saldo tahun 6
disajikan dalam langkah (5) sebagai berikut:
Informasi tambahan Untuk Translasi:
1. Neraca saldo disesuaikan dengan prinsip akuntansi DollarCo, mata
uangnya adalah poundsterlung ().
2. Penyesuai translasi mata uang asing kumulatif tahun lima adlah
$30.000 (kredit).
3. Saldo per 31 Desember, tahun lima adalah $60.000.
4. Nilai tukar adalah:

1 januari Tahun 6 1=$1,20

31 Desember Tahun 6 1=$1,40

Rata-rata Tahun 6 1=$1,30

a. Ditampilkan neraca saldo BritCo per 31 Desember Tahun 6.


b. Penjualan pembelian dan semua beban operasi terjadi merata
sepanjang
c. Konsekuensi pajak penghasilan dalam ilustrasi ini diabaikan.

2. Analisis Keuntungan atau Kerugian Translasi


Penggunaan translasi nilai tukar kini menghasilkan penyeimbangan
sebesar $85.000 dalam neraca yang ditranslasikan.
Keuntungan translasi Britco ditambahkan pada akun ekuitas
Penyesuain Translasi Mata Uang Asing Kumulatif.
Perhitungan secara langsung keuntungan translasi:

Keuntungan translasi dari saldo awal aset bersih(350.000(1,40-$1,20))


$70.000
Keuntungan translasi dr kenaikan aset bersih tahun6(150.000(1,40-
$1,30)) 15.000

Total keuntungan translasi


$85.000

Jika perubahan aset bersih terjadi karena transaksi non-operasi,


perusahaan harus mengidentifikasi nilai tukar untuk transaksi tersebut.

3. Akuntansi Investasi Asing Oleh Induk Perusahaan


Jika induk perusahaan mencatat investasi dalam anak perusahaan
asing dengan menggunakan metode ekuitas, induk perusahaan mencatat
penyesuain translasi sesuai proporsi kepemilikannya. Jurnal sesuai
ilustrasu DollarCo

Mencatat ekuitas dalam laba:

Investasi dalam britco.. 195.000

Ekuitas dalam laba anak perusahaan (150.0001,3)


195.000

Mencatat penyesuaian Translasi tahun berjalan:

Investasi dalam Britco 85.000

Penyesuaian translasi. 85.000

Jika DollarCo menjual investasinya pada tahun ke 7: (1) mencatat


keuntungan atau kerugian sebesar selisih harga jual dan nilai buku
investasi bersangkutan, (2) mengalihkan saldo penyesuain translasi mata
uang asing Kumulatif.
ANALISIS IMPLIKASI TRANSLASI MATA UANG ASING

Akuntasi translasi mata uang asing adalah kontroversial, sebagian karena


kesulitan dan kerumitan translasi. Analisis ini memerlukan pemahaman
ekonomi yang mendasari dan mekanisme akuntansi untuk mengevaluasi dan
memprediksi dampak perubahan nilai tukar terhadap posisi keuangan
perusahaan.

Translasi dengan metode sementara merupakan cara yang paling


konsisten dengan harga perolehan dalam akuntansi. Dengan metode ini akun
non-moneter dinyatakan pada nlai dolar perolehan. Oleh karena itu, fluktuasi
nilai tukar tidak berdampak pada nilai aset non-moneter yang dilaporkan,
keuntungan kerugian translasi diukur dari selisih antara aset moneter dan
kewajiban moneter. Perusahhan pada umumnya tidak menyukai keuntungan
dan kerugian translasi dalam metode sementara karena variasi dalam
lingkungan ekonomi. Praktik saat ini tidak menggunakan metode sementara,
kecuali dua kasus berikut:

1. Jika entitas asing merupakan perpanjangan induk perusahaan.


2. Jika inflasi yang sangat tinggi sehingga translasi aset menjadi sangat
rendah karena penggunaan nilai tukar kini. Mata uang asing kehilangan
kegunaan dan karenanya mata uang yang lebih stabil yang digunakan.

LAMPIRAN 5B ANALISIS PENGEMBALIAN INVESTASI


PENYESUAIAN PADA LAPORAN KEUANGAN

Penyesuain apa sehubungan dengan sekuritas investasi yang paling perlu


dibuat ketika menentukan laba ekonomi dan llaba permanen?

Laba ekonomi mencakup perubahan kekayaan pemegang saham. Artinya


komponen pendapatan investasi untuk tiap kelompok harus dimasukkan saat
menentukan laba ekonomi.sedangkan untuk menentukan pendapatan
permanen lebih rumit dihitung:
Pendapatan investasi permanen = Roi yang diinginkan (nilai wajar
investasi awal + nilai wajar investasi akhir) / 2

EVALUASI KINERJA INVESTASI

Evaluasi ini penting untuk perusahaan yang pendapatan investasinya


merupakan bagian terbesar. Kinerja sekuritas investasi dievaluasi dengan
pengembalian investasai (ROI), yang dapat diartikan secara bebas sebagai
realisasi penghasilan investasi untuk periode dibagi dengan basis investasi
rata-rata:

Realisasi ROI: Penghasilan investasi

(nilai wajar investasi awal+nilai wajar invstasi akhir) / 2

Soal 5.1

Munger.com mulai beroperasi tanggal 1 Januari 2006. Perusahaan melaporkan


informasi berikut mengenai investasinya per tanggal 31 Desember 2006 :

Aset lancar (dalam ribuan dolar) Biaya Harga


Pasar

Investasi dalam sekuritas utang yang dapat dipasarkan :

Obligasi Able Corp(dimiliki hingga jatuh tempo).... $330 $290

Obligasi Bryan Co. (Tersedia untuk dijual) 800 825

Obligasi Caltran Inc (diperdagangkan) 550 515

Investasi dalam sekuritas ekuitas yang dapat dipasarkan

Tersedia untuk dijual............................................. 1.110 1.600

Diperdagangkan.................................................... 1.500 950

Diminta :

a. Perlihatkan bagaimana investasi ini dilaporkan pada neraca Munger.Com


b. Untuk aset yang dinilai sebesar nilai pasar, berikan indikasi dimana
fluktuasi nilai yang belum direalisasi disajikan (pada laba bersih dan/atau
pendapatan komprehensif

Jawab:
a. Masalah investasi melaporkan pada neraca

Able Corp obligasi.............................. $330

Bryan Co Obligasi........................................ 825

Caltran, Inc Obligasi...................................... ...... 515

Tersedia untuk dijual efek bersifat ekuitas............. 1600

Efek bersifat ekuitas perdagangan.................... 950

Total................................................................... $4.220

b. Pelaporan dari nilai belum terlaksananya nilai fluktuasi :


- Belum terlaksananya gejolak harga pada persediaan untuk dijual yang
bersifat ekuitas dilaporkan secara menyeluruh pendapatan (Bryan Co.
Obligasi dan persediaan ekuitas dijual
- Belum terlaksananya gejolak harga pada perdagangan sekuritas dilaporkan
di (Caltran pendapatan bersih obligasi dan perdagangan ekuitas surat surat
berharga).

C. KESIMPULAN

Aktivitas antarperusahaan meningkat perannya dalam aktivitas bisnis. Perusahaan


membeli investasi antarperusahaan untuk beberapa alasan seperti diversifikasi,
ekspansi, serta kesempatan kompetitif dan pengembalian. Persyaratan pelaporan
saat ini dilihat dari sudut pandang analisis, baik untuk yang ekspilit maupun yang
implisit. Bagaimana pengungkapan saat ini relevan untuk analisis dan bagaimana
dapat mengaplikasikan penyesuaian analisis terhadap pengungkapan tersebut.
Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam
resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor.
Tujuan perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi manajemen
keuangan dengan hati-hati dan tepat mengingat setiap keputusan keuangan yang
diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya yang nantinya
berdampak terhadap nilai perusahaan (Fama dan French, 1998) dalam Hasnawati
(2005). Keputusan keuangan yang harus dipertimbangkan dengan matang adalah
keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen.
Investor sebelum mengambil keputusan untuk menginvestasikan dananya
di Pasar Modal terlebih dahulu melakukan penilaian dengan cermat terhadap
emiten (perusahaan) dan memiliki keyakinan bahwa informasi yang diterimanya
adalah benar, dapat dipercaya, bukan informasi hasil manipulasi (Rosyadi, 2002).
Informasi yang diterima investor bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Informasi
kualitatif meliputi: turun-naiknya pertukaran harga saham akibat transaksi saham,
kebijakan manajemen, kualitas sumber daya manusia dan kebijakan dividen yang
ditempuh oleh perusahaan (Rakhmawati, 2005).
.

D. DAFTAR PUSTAKA
Subramanyam, K.R, dan John J.Wild. 2010. Analisis Laporan
Keuangan. Jakarta :Salemba Empat
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: ANTAR PERUSAHAAN

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

Dosen Pengampu:

Nur Laila Yuliani, SE, MSC

Disusun Oleh:

Kelompok 1

Eka Pinditya Ayu Caesari 14.0102.0073


Noviana Ayu Kusumastuti 14.0102.0088
Dwi Saputri 14.0102.0113
Giska Dinavia Nuraida 14.0102.0114

PROGRAM AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

2015

También podría gustarte