Está en la página 1de 5

ANATOMI KONFLIK

Pengertian Anatomi Konflik


Konflik merupakan proses antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana
salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau
membuatnya tidak berdaya. Menurut Coser (1956) konflik adalah prilaku dan kondisi
seseorang yang tengah dilakukannya dan juga perbedaan fokus dan pemahaman manusia.
Dalam suatu masyarakat akan selalu ada kelompok atas yang menguasai kelompok
bawah, kelompok ini dibagi berdasarkan kekuasaan, kemampuan, kekayaan, kekuatan, dsb.
Kelompok bawah akan ditindas dan menjalankan kehendak kelompok atas. Fenomena ini
akhirnya memicu timbulnya konflik antar kelompok. Selain hal tersebut kurangnya integrasi
dalam masyarakat, perbedaan paham atau kepentingan juga sebagai faktor timbulnya konflik.
Terjadinya teori konflik dapat dilatarbelakangi oleh tiga kondisi utama yakni, kondisi
sosial politik, kondisi intelektual dan kondisi biografis. Kondisi sosial meliputi dominasi
politik, eksploitasi sosial dan perkembangan ekonomi. Kondisi intelektual di antaranya
idealisme, naturalisme, paham evolusi sosial dan fragmatis. Sedangkan kondisi biografis
mayoritas berasal dari kelas bawah, mengalami pendidikan pada masa pencerahan kemudian
karir politik dan akademik.

Pemicu Konflik
Konflik dapat disebabkan oleh beberapa hal bergantung pada kondisi yang
melatarbelakangi terjadinya konflik. Kondisi tersebut antara lain, komunikasi, struktur dan
variabel pribadi.
Komunikasi. Komunikasi yang buruk, dalam arti komunikasi yang menimbulkan
kesalah - pahaman antara pihak-pihak yang terlibat, dapat menjadi sumber konflik. Suatu
hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan semantik, pertukaran informasi yang tidak
cukup, dan gangguan dalam saluran komunikasi merupakan penghalang terhadap komunikasi
dan menjadi kondisi anteseden untuk terciptanya konflik.
Struktur. Istilah struktur dalam konteks ini digunakan dalam artian yang mencakup:
ukuran (kelompok), derajat spesialisasi yang diberikan kepada anggota kelompok, kejelasan
jurisdiksi (wilayah kerja), kecocokan antara tujuan anggota dengan tujuan kelompok, gaya
kepemimpinan, sistem imbalan, dan derajat ketergantungan antara kelompok. Penelitian
menunjukkan bahwa ukuran kelompok dan derajat spesialisasi merupakan variabel yang

Sosiologi Industri Anatomi Konflik


mendorong terjadinya konflik. Makin besar kelompok, dan makin terspesialisasi kegiatannya,
maka semakin besar pula kemungkinan terjadinya konflik.
Variabel Pribadi. Sumber konflik lainnya yang potensial adalah faktor pribadi, yang
meliputi: sistem nilai yang dimiliki tiap-tiap individu, karakteristik kepribadian yang
menyebabkan individu memiliki keunikan (idiosyncrasies) dan berbeda dengan individu yang
lain. Kenyataan menunjukkan bahwa tipe kepribadian tertentu, misalnya, individu yang
sangat otoriter, dogmatik, dan menghargai rendah orang lain, merupakan sumber konflik
yang potensial.
Selain itu, konflik juga dapat dipicu oleh adanya perbedaan sosial budaya di
lingkungan masyarakat. Perbedaan sosial budaya meliputi :
- Perbedaan antara kelompok sosial baik secara fisik ataupun mental
- Perbedaan budaya seperti adat istiadat, agama, prinsip ataupun pandangan hidup.
- Perbedaan antara kaum mayoritas dan minoritas.
- Perbedaan kepentingan
- Perbedaan yang terjadi seiring dengan perubahan pola pikir pada masa kini.
Dalam konflik terjadi keterlibatan antara individu ataupun kelompok. Individu dengan
individu lainnya, individu dengan suatu kelompok atau kelompok antar kelompok lainnya.
Konflik antar individu biasanya disebabkan oleh adanya tujuan ataupun prinsip yang saling
bertentangan sehingga terjadi perbedaan prinsip yang menyebabkan kesalahpahaman terjadi
sehingga timbullah konflik antar individu tersebut. Konflik individu dengan kelompok
disebabkan karena kegagalan individu tersebut untuk beradaptasi ataupun menyesuaikan diri
dengan norma norma kelompok yang ada disekitarnya. Sedangkan konflik kelompok
dengan kelompok lainnya disebabkan karena masing masing kelompok memiliki tujuan
serta prinsip yang berbeda sehingga masing masing kelompok berupaya untuk mencapainya
melalui suatu persaingan yang terkadang merupakan persaingan tidak sehat.

Isu Sengketa
Banyak hal yang menjadi isu sengketa di dalam masyarakat yang menyebabkan
terjadinya konflik seperti sengketa wilayah, budaya, suku, dan agama. Sengketa wilayah
terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Sengketa wilayah umumnya merupakan konflik antar
negara seperti halnya perebutan wilayah Sipadan dan Ligitan yang diklaim menjadi milik
negara Malaysia. Sengketa wilayah seringkali terjadi karena masing masing negara
mengklaim bahwa wilayah tersebut masih berada di dalam batas kekuasaaan negaranya.

Sosiologi Industri Anatomi Konflik


Sengketa budaya terjadi pula antara negara Indonesia dan Malaysia. Malaysia
menggunakan lagu rasa sayange sebagai lagu untuk memperkenalkan kebudayaan Malaysia
di mata negara lainnya. Hal ini menimbulkan reaksi keras dari masyarakat Indonesia.
Masyarakat Indonesiapun berbondong bondong melakukan demonstrasi menuntut
pemerintah mengambil sikap tegas. Setelah pada akhirnya Malaysia mengakui bahwa lagu
tersebut dibuat atas inspirasi dari lagu daerah Indonesia, tak berselang lama Malaysia kembali
mengklaim bahwa tari pendet merupakan tarian tradisional Malaysia. Masyarakatpun kembali
melakukan protes.
Sengketa suku terjadi di dalam negara Indonesia. Sengketa suku ini sering terjadi
karena banyaknya suku yang terdapat di Indonesia. Salah satunya adalah sengketa antara
suku Tidung dan suku Bugis. Konflik tersebut terjadi di kawasan Kalimantan Timur. Salah
seorang pemuda suku Tidung melintas di kerumunan suku Bugis, lantas dikeroyok oleh lima
orang suku Bugis hingga tewas. Sehingga kelompok suku Tidung tidak terima atas kematian
salah satu warganya dan terjadilah konflik tarakan yang memanas.
Sengketa agama terjadi pada peristiwa Ambon. Konflik Ambon bermula dari
pertikaian antar pemuda yang sedang mabuk yang disebabkan oleh rasa sentimen
kepercayaan hingga merambah kelompok etnis dan agama. Konflik tersebut semakin
memanas karena terdapat salah satu rumah ibadah yang dibakar oleh agama lainnya. Hal ini
menyebabkan pembunuhan masal terjadi di Poso.

Strategi
Masing masing pihak berusaha untuk mencapai kemenangannya dalam suatu
konflik. Banyak strategi yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut, antara lain :
- Menjatuhkan lawan dengan opini opini negatif yang dapat merusak citra lawan di
hadapan publik.
- Menggunakan kekuasaan sebagai bentuk penunjukkan bahwa dirinya lebih dibanding
lawannya yang dihadapi.
- Menggunakan taktik taktik licik seperti memalsukan, menirukan, dan sebagainya.

Solusi Pemecahan Konflik


Konflik yang terjadi harus dipecahkan, agar konflik semakin tidak merambat dan
memanas, Salah satu upaya pemecahan konflik yaitu dengan melakukan intervensi pihak

Sosiologi Industri Anatomi Konflik


ketiga, mediasi dan rekonsiliasi. Intervensi pihak ketiga dibutuhkan sebagai faktor penengah
antara individu ataupun kelompok yang mengalami konflik. Pihak ketiga tersebut tidak boleh
memilih salah satu pihak yang terlibat ke dalam konflik sehingga disebut sebagai mediator.
Mediator akan mendengarkan permasalahan yang terjadi dari masing masing pihak
sehingga mediator tersbut menjadi penengah dan penyelesaian konflik. Apabila konflik telah
selesai hingga proses mediasi, maka untuk mencegah terjadinya konflik itu berulang
dilakukan rekonsiliasi antara kedua belah pihak yang terlibat dengan membuat perjanjian
ataupun hal lainnya.

Perluasan Konflik
Konflik dapat meluas atau mereda bergantung pada upaya masing masing pihak
yang terlibat dan pihak ketiga dalam menyelesaikan permasalahan yang menjadi pemicu
konflik. Konflik akan meluas apabila masalah masalah tersebut tidak diselesaikan dan
dibiarkan secara berkelanjutan sehingga terjadilah konflik yang memanas dan terkadang
menyebabkan kerugian yang lebih besar seperti hilangnya nyawa seseorang ataupun banyak
orang. Sedangkan apabila konflik mereda, masing masing pihak yang terlibat dan pihak
ketiga telah mendapatkan cara penyelesaian secara damai sehingga diperoleh hasil dan
permasalahan yang terjadipun dapat diselesaikan dan dibuat pencegahannya agar masalah
tersebut tidak terulang kembali.
Contoh konflik konflik yang semakin meluas dan hingga akhirnya mereda akibat campur
tangan pihak ketiga :
- Konflik Poso dan konflik Ambon mereda setelah akhirnya pemerintah turun andil dalam
penyelesaian konflik agama di wilayah tersebut.
- Konflik Aceh semakin meluas hingga saat ini, karena pemerintah dan kelompok GAM
(Gerakan Aceh Merdeka) belum menemukan kesepakatan untuk menyelesaikan konflik
sehingga konflik semakin memanas dan memakan korban jiwa yaitu salah seorang
reporter TV swasta yang secara tidak sengaja tertembak oleh anggota GAM.
- Peristiwa Bom Bali mereda setelah akhirnya pemerintah menangkap otak utama yang
memicu terjadinya bom bali.
- Konflik yang sama terjadi pula di wilayah Papua Nugini dimana terdapat sekelompok
gerakan yang menuntut pemerintah untuk melepas wilayah Papua dari negara Indonesia.
Konflik ini semakin memanas karena semakin banyak TNI dan polisi yang menjadi
korban tembak dari kelompok tersebut.

Sosiologi Industri Anatomi Konflik


- Konflik sengketa antara negara seperti sengketa wilayah dan budaya antara negara
Indonesia dan Malaysia akhirnya mereda karena masing masing negara mengambil sikap
tegas dengan megajukan peradilan ke pihak PBB dengan permasalahan yang menjadi
sengketa. Sipadan dan Ligitan ditetapkan sebagai wilayah dari negara Malaysia dan lagu
rasa sayange serta tarian pendet dan kebudayaan lainnya ditetapkan sebagai warisan nenek
moyang negara Indonesia.

Akibat Konflik
Konflik yang terjadi dapat mengakibatkan kerugian banyak hal, antara lain :
- Kerugian finansial ataupun keuangan
Kerugian finansial merupakan pengeluaran yang dikeluarkan berupa materi. Kerugian ini
biasanya ditujukan untuk mengganti berbagai hal yang disebabkan karena adanya konflik.
Seperti penggantian biaya kerusakan infrastruktur akibat konflik, biaya sewa pengacara
ataupun biaya lainnya sebagai pengganti.
- Kerugian korban jiwa
Konflik yang memanas akan menyebabkan hilangnya nyawa seseorang atau beberapa
orang yang menyebabkan kematian seperti konflik Poso. Konflik Poso memakan banyak
korban jiwa tewas baik anak anak ataupun orang dewasa. Korban jiwa tersebut dibunuh
secara tidak lazim yaitu dengan dipenggal ataupun menggunakan samurai. Konflik lainnya
yang memakan korban jiwa antara lain konflik yang terjadi antara negara Israel dan
Palestina. Roket dan rudal Israel meluluh lantahkan negara Palestina sehingga memakan
korban jiwa anak anak kecil, orangtua serta wanita.
- Kerugian infrastruktur
Kerugian infrastruktur terjadi akibat infrastruktur ataupun fasilitas fasilitas lainnya yang
dirusak selama terjadinya konflik. Sebagai contoh konflik antar sekelompok mahasiswa
yang merusak telepon umum, halte bis, angkutan umum dan sebagainya. Kerugian
infrastruktur menyebabkan pemerintah mengganti fasilitas fasilitas tersebut dan
memerlukan biaya pengganti infrastruktur tersebut.

Sosiologi Industri Anatomi Konflik

También podría gustarte