Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Pemicu Konflik
Konflik dapat disebabkan oleh beberapa hal bergantung pada kondisi yang
melatarbelakangi terjadinya konflik. Kondisi tersebut antara lain, komunikasi, struktur dan
variabel pribadi.
Komunikasi. Komunikasi yang buruk, dalam arti komunikasi yang menimbulkan
kesalah - pahaman antara pihak-pihak yang terlibat, dapat menjadi sumber konflik. Suatu
hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan semantik, pertukaran informasi yang tidak
cukup, dan gangguan dalam saluran komunikasi merupakan penghalang terhadap komunikasi
dan menjadi kondisi anteseden untuk terciptanya konflik.
Struktur. Istilah struktur dalam konteks ini digunakan dalam artian yang mencakup:
ukuran (kelompok), derajat spesialisasi yang diberikan kepada anggota kelompok, kejelasan
jurisdiksi (wilayah kerja), kecocokan antara tujuan anggota dengan tujuan kelompok, gaya
kepemimpinan, sistem imbalan, dan derajat ketergantungan antara kelompok. Penelitian
menunjukkan bahwa ukuran kelompok dan derajat spesialisasi merupakan variabel yang
Isu Sengketa
Banyak hal yang menjadi isu sengketa di dalam masyarakat yang menyebabkan
terjadinya konflik seperti sengketa wilayah, budaya, suku, dan agama. Sengketa wilayah
terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Sengketa wilayah umumnya merupakan konflik antar
negara seperti halnya perebutan wilayah Sipadan dan Ligitan yang diklaim menjadi milik
negara Malaysia. Sengketa wilayah seringkali terjadi karena masing masing negara
mengklaim bahwa wilayah tersebut masih berada di dalam batas kekuasaaan negaranya.
Strategi
Masing masing pihak berusaha untuk mencapai kemenangannya dalam suatu
konflik. Banyak strategi yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut, antara lain :
- Menjatuhkan lawan dengan opini opini negatif yang dapat merusak citra lawan di
hadapan publik.
- Menggunakan kekuasaan sebagai bentuk penunjukkan bahwa dirinya lebih dibanding
lawannya yang dihadapi.
- Menggunakan taktik taktik licik seperti memalsukan, menirukan, dan sebagainya.
Perluasan Konflik
Konflik dapat meluas atau mereda bergantung pada upaya masing masing pihak
yang terlibat dan pihak ketiga dalam menyelesaikan permasalahan yang menjadi pemicu
konflik. Konflik akan meluas apabila masalah masalah tersebut tidak diselesaikan dan
dibiarkan secara berkelanjutan sehingga terjadilah konflik yang memanas dan terkadang
menyebabkan kerugian yang lebih besar seperti hilangnya nyawa seseorang ataupun banyak
orang. Sedangkan apabila konflik mereda, masing masing pihak yang terlibat dan pihak
ketiga telah mendapatkan cara penyelesaian secara damai sehingga diperoleh hasil dan
permasalahan yang terjadipun dapat diselesaikan dan dibuat pencegahannya agar masalah
tersebut tidak terulang kembali.
Contoh konflik konflik yang semakin meluas dan hingga akhirnya mereda akibat campur
tangan pihak ketiga :
- Konflik Poso dan konflik Ambon mereda setelah akhirnya pemerintah turun andil dalam
penyelesaian konflik agama di wilayah tersebut.
- Konflik Aceh semakin meluas hingga saat ini, karena pemerintah dan kelompok GAM
(Gerakan Aceh Merdeka) belum menemukan kesepakatan untuk menyelesaikan konflik
sehingga konflik semakin memanas dan memakan korban jiwa yaitu salah seorang
reporter TV swasta yang secara tidak sengaja tertembak oleh anggota GAM.
- Peristiwa Bom Bali mereda setelah akhirnya pemerintah menangkap otak utama yang
memicu terjadinya bom bali.
- Konflik yang sama terjadi pula di wilayah Papua Nugini dimana terdapat sekelompok
gerakan yang menuntut pemerintah untuk melepas wilayah Papua dari negara Indonesia.
Konflik ini semakin memanas karena semakin banyak TNI dan polisi yang menjadi
korban tembak dari kelompok tersebut.
Akibat Konflik
Konflik yang terjadi dapat mengakibatkan kerugian banyak hal, antara lain :
- Kerugian finansial ataupun keuangan
Kerugian finansial merupakan pengeluaran yang dikeluarkan berupa materi. Kerugian ini
biasanya ditujukan untuk mengganti berbagai hal yang disebabkan karena adanya konflik.
Seperti penggantian biaya kerusakan infrastruktur akibat konflik, biaya sewa pengacara
ataupun biaya lainnya sebagai pengganti.
- Kerugian korban jiwa
Konflik yang memanas akan menyebabkan hilangnya nyawa seseorang atau beberapa
orang yang menyebabkan kematian seperti konflik Poso. Konflik Poso memakan banyak
korban jiwa tewas baik anak anak ataupun orang dewasa. Korban jiwa tersebut dibunuh
secara tidak lazim yaitu dengan dipenggal ataupun menggunakan samurai. Konflik lainnya
yang memakan korban jiwa antara lain konflik yang terjadi antara negara Israel dan
Palestina. Roket dan rudal Israel meluluh lantahkan negara Palestina sehingga memakan
korban jiwa anak anak kecil, orangtua serta wanita.
- Kerugian infrastruktur
Kerugian infrastruktur terjadi akibat infrastruktur ataupun fasilitas fasilitas lainnya yang
dirusak selama terjadinya konflik. Sebagai contoh konflik antar sekelompok mahasiswa
yang merusak telepon umum, halte bis, angkutan umum dan sebagainya. Kerugian
infrastruktur menyebabkan pemerintah mengganti fasilitas fasilitas tersebut dan
memerlukan biaya pengganti infrastruktur tersebut.