Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
2016/2017
DOSEN:
Disusun Oleh:
PASCA SARJANA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Kanker adalah pembelahan dan pertumbuhan sel secara abnormal yang tidak dapat
dikontrol sehingga cepat menyebar. Sel-sel ini merusak jaringan tubuh sehingga mengganggu
fungsi organ tubuh yang terkena. Kanker juga disebut Neoplasma Maligna. Neoplasma
adalah massa jaringan yang dibentuk oleh sel-sel kanker, sedangkan Maligna berarti ganas.
Penyebab kanker belum diketahui dengan pasti, tetapi sering dikaitkan dengan factor
lingkungan (Polusi, bahan kimia dan virus) dan makanan yang mengandung bahan
karsinogen. Karsinogenesis atau perkembangan kanker terjadi dalam dua tahap, yaitu tahap
Inisiasi dan promosi. Inisiasi adalah awal terjadinya perubahan sel yang disebabkan oleh
interaksi bahan-bahan kimia, radiasi dan virus dengan DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) dalam
sel.
Perubahan ini terjadi dengan cepat, tapi sel yang telah berubah ini tidak aktif selama
waktu yang tidak dapat ditentukan, sehingga pada tahap ini tidak dapat dirasakan oleh
pasien.Tahap promosi adalah tahap berikutnya, yaitu aktifnya sel-sel kanker yang menjadi
matang, berkembang, dan kemudian menyebar dengan cepat. Tahap inisiasi hingga
manifestasi klinis dapat terjadi dalam waktu 5-20 tahun. Studi memperlihatkan pengaruh gizi
lebih banyak terjadi pada fase promotion dibanding fase initiation (Cheney dan Aker, 1992).
Walaupun mekanismenya belum diketahui dengan pasti, tetapi gizi diduga dapat
mengubah proses karsinogenesis, termasuk metabolisme karsinogen, pertahanan sel,
diferensiasi sel dan pertumbuhan tumor.
Berbagai factor resiko telah dapat diidentifikasi baik melalui penelitian pada binatang
maupun pada manusia. Sekitar 80% dari factor resiko tersebut berhubungan dengan keadaan
lingkungan yang dapat dicegah termasuk makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari
hari.
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk melihat hubungan factor gizi dengan
kanker. Studi yang paling dikenal adalah studi korelasi yang menggambarkan hubungan
antara angka kejadian kanker jenis tertentu dengan pola makan pada setiap negara. Negara
dengan kebiasaan makan dan gaya hidupyang berbeda mempunyai insidens penyakit kanker
yang berbeda pula. Hal ini memudahkan dihubungkannya factor gizi dan gaya hidup dari
negara tersebut dalam kejadian kanker yang paling banyak dinegara tersebut.
Namun demikian, studi yang dilakukan untuk mengevaluasi peran makanan terhadap
timbulnya suatu kanker seringkali memberikan hasil yang tidak konsisten. Hal ini disebabkan
oleh kompleksnya suatu makanan, seperti makanan yang mengandung lemak yang tinggi,
juga mengandung protein tinggi dan serat yang rendah. Dalam satu makanan terdapat factor
penghambat dan pencetus sekaligus.
Umumnya sebelum kanker meluas atau merusak jaringan di sekitarnya, penderita tidak
merasakan adanya keluhan atau gejala, bilasudah ada keluhan atau gejala biasanya penyakit
berada pada taraf stadium lanjut. Awalnya kanker tidak menimbulkan keluhan karena hanya
melibatkan beberapa sel. Bila sel kanker bertambah, maka keadaan bergantung kepada orang
yang terkena. Misalnya paa usus berongga besar, tumor harus mencapai ukuran besar
sebelum memicu keluhan.
Pada taraf stadium lanjut sel kanker menyebar sampai keorgan tersebut, akibat organ itu
rusak dan mati. Penyakit kanker sendiri dapat melemahkan penderitanya, penyakit tersebut
serta pengobatannya dapat menurunkan gairah hidup dan kemampuan tubuh untuk melawan
penyakit. Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada
lokasinya dan karakter dari keganasan dan apakah ada metstatis. Sebuah diagnosis basanya
membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh biopsi. Setelah didiagnosis,
pasien kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi dan atau radiasi. Kebanyakan
pasien kanker basanya dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai
sejak awal. Bila tidak terawat, kebanyakan kanker menyebabkan kematian pada pasien
BAB II
PEMBAHASAN
1. EPIDEMIOLOGI KANKER
Defenisi Kanker : Kanker adalah pertumbuhan sel-sel tubuh yang tidak normal,
kontrol dan dapat merusak sel-sel norma. Kanker dapat menimbulkan benjolan yang disebut
dengan Tumor Ganas
Besaran Masalah : Data WHO, Tahun 2012 di seluruh dunia 14.1 juta kasus baru
kanker, 8.2 meninggal dunia karena kanker dan 32.6 hidup dengan menderita kanker dalam
kurun 5 Tahun. Data Riskesdas 2007 prevalensi tumor/kanker 0,4 %. Tahun 2013 prevalensi
kanker 1,4
Beberapa hasil penelitian tentang hubungan gizi dengan terjadinya beberapa jenis kanker
yang telah diperoleh selama ini diungkapkan secara singkat di bawah ini :
Energi dan Lemak
Selain itu pada konsumsi energi yang berlebih, sebaliknya terjadi percepatan
pembentukan tumor pada binatang percobaan. Obesitas telah dihubungkan dengan kematian
akibat kanker baik pada laki-laki dan wanita. Pada wanita dengan obesitas, terjadinya
peningkatan tumor yang berhubungan dengan esterogen seperti kanker payudara, mungkin
berhubungan dengan produksi esterogen terutama pada jaringan lemak.
Kejadian kanker yang berhubungan dengan konsumsi lemak telah sering diperlihatkan
dengan studi epidemiologi dengan memperlihatkan variasi dari kanker payudara pada negara
yang berbeda-beda. Jenis kanker yang sering dihubungkan dengan intake lemak yang
berlebihan adalah payudara, kolon dan prostat. Namun demikian, perlu diingat bahwa karena
konsumsi lemak juga berhubungan dengan konsumsi energi, protein dan serat, maka sangat
sulit mengambil kesimpulan apakah lemak satu-satunya penyebab tingginya angka kematian
karena kanker. Ada juga bagian dari lemak sendiri sangat berguna termasuk mencegah
terjadinya kanker.
Protein
Sangat sulit untuk mencari peran dari protein dalam terhadinya kanker oleh karena
makanan yang tinggi protein juga tinggi lemak dan rendah serat. Namun demikian, secara
umum telah dikemukakan bahwa rendahnya protein dibawah yang dibutuhkan tubuh dapat
menekan terjadinya pertumbuhan kanker, sebaliknya melebihi 2-3 kali dari yang dianjurkan
(AKG) akan meningkatkannya.
Salah satu penelitian yang telah dilakukan memperlihatkan hasil yang tidak konsisten.
Salah satu penelitian memperlihatkan bahwa konsumsi daging yang tinggi berhubungan
dengan terjadinya kanker kolorektal dengan payudara namun penelitian lainnya tidak. Dilain
pihak salah satu penelitian korelasi antara konsumsi daging dengan angka kejadian kanker
kolon di 23 negara terlihat sangat tinggi (Amstrong & Doll, dikutip dari Willet, 1990).
Makanan Berserat
Peranan makanan berserat sebagai proteksi dari terjadinya kanker kolon dan rectum
semakin mendapat perhatian. Serat dalam makanan akan meningkatkan jumlah fases yang
nantinya menurunkan resiko kanker melalui penurunan konsentrasi karsinogen yang potensial
seperti asam empedu dalam fases, sehingga mengurangi kontak dengan mukosa usus.
Salah satu penelitian pada pasien yang menderita Familial adenomatous Polyposis
(DeCosse et al., 1989) memperlihatkan bahwa mereka yang menerima suplemen serat
mempunyai pertumbuhan polip baru yang lebih rendah dibanding mereka yang hanya
menerima vitamin C atau E.
Vitamin
Dari sejumlah vitamin yang ada, vitamin A (retinal) dan prekursornya mempunyai
kemampuan dalam mencegah terjadinya karsinogenesis. Diperkirakan bahwa vitamin A dapat
mempengaruhi ekspresi gem dan diferensiasi sel, dan meningkatkan baik imunitas humoral
dan sel mediated immunity bahkan merangsang imunitas spesifik antitumor (Olson, 1986).
Hasil peneltiian lainnya membuktikan bahwa konsumsi buah dan sayur yang
mengandung tinggi vitamin C dapat mencegah terjadinya kanker lambung dan esophagus
(Glatthaar et al., 1986).
Mineral
Selenium terkenal sebagai komponen dari glutathione peroxidase, yaitu suatu enzim
yang memproteksi kerusakan jaringan oksidatif. Namun demikian efek protektif dari
seleniumtidak berasal dari kerja enzim ini tetapi berasal dari penghambatan sintesis DNA dan
meningkatkan respon imunologi dari tubuh seseorang (Nomura et al., 1987).
Sebagian besar jenis kanker dapat dicegah dengan kebiasaan hidup sehat sejak usia
muda dan menghindari faktor-faktor penyebab kanker.
Meskipun penyebab kanker secara pasti belum diketahui, setiap orang dapat melakukan
upaya pencegahan dengan cara hidup sehat dan menghindari penyebab kanker:
1. Mengenai makanan:
o Mengurangi makanan berlemak yang berlebihan
o Lebih banyak makan makanan berserat.
o Lebih banyak makan sayur-sayuran berwarna serta buah-buahan, beberapa kali sehari
o Lebih banyak makan makanan segar
o Mengurangi makanan yang telah diawetkan atau disimpan terlalu lama
o Membatasi minuman alkohol
2. Hindari diri dari penyakit akibat hubungan seksual
3. Hindari kebiasaan merokok. Bagi perokok: berhenti merokok
4. Upayakan kehidupan seimbang dan hindari stress
5. Periksakan kesehatan secara berkala dan teratur
Rekomendasi untuk mencegah kanker dengan intervensi diet yaitu meliputi pola
makan dengan jenis organik, gizi seimbang, serta pola makan untuk mempertahankan indeks
masa tubuh yang norma. Kontaminasi makanan juga harus dikurangi.
C. rerata umur penderita kanker serviks adalah 49,90 8,69 tahun. Umur termuda
adalah 39 tahun dan tertua adalah 70 tahun. Data subjek ditemukan stadiun kanker serviks
terbanyak yaitu pada stadium IIIB 23 (79,3). Hasil SGA pada subyek pre kemoterapi
didapatkan 16 (55,2%) subjek memiliki status gizi yang baik
F. status gizi berdasarkan kondisi fisik seseorang yang dinilai dengan SGA
mempunyai hubungan yang signifikan dengan kualitas hidup pasien kanker
G. bahwa kanker nasofaring banyak terjadi pada umur subjek penelitian >40 tahun
sebesar 80%. Faktor usia terutama usia lebih dari 40 tahun semakin beresiko terkena penyakit
kanker nasofaring
J. sebagian besar (75%) pasien kanker masuk dalam kategori diet needs improvement.
Kebiasaan makan responden yang masih belum memenuhi kriteria good diet pada Healthy
Eating Index, yaitu pada konsumsi sayuran, buah, dan susu atau olahannya. Sebagian besar
responden belum mengonsumsi sayuran sebanyak 35 penyajian, buah 24 penyajian, serta
susu atau olahannya 23 penyajian setiap hari
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sel-sel kanker berasal dari sel-sel yang sebelumnya normal. Menurut analisa terakhir,
sifat sel-sel kanker adalah antisosial terhadap sel-sel normal tubuh. Sel-sel ganas tidak
mentaati teritorial biasa dan dan tumbuh pada tempat-tempat yang tidak semestinya. (Sylvia
A.Price, Lorraine M. Wilson.2006: 122)
Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di berbagai
negara,sekitar 40-60% berhubungan dengan faktor gizi. Tanpa diragukan lagi pola makan
atau diet kita yang menjadi sumber utama kehidupan dapat mempengaruhi proses terjadinya
dan tumbuhnya penyakit kanker.
B. Saran
Agar terhindar dari penyakit kanker, ada baiknya kita mengurangi resikonya dengan:
pertama hindari Kegemukan, Turunkan konsumsi lemak, Makan makanan kaya akan serat,
Makanlah makanan yang kaya akanVitamin A & C setiap hari, Masukkan sayuran golongan
cruciferous, Kurangi makanan yang diawetkan dengan garam, nitrit atau yang diasapi, dan
Hindari konsumsi alkohol.
DAFTAR PUSTAKA
Bustan, M.N. 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Rieneka Cipta