Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA KEDOKTERAN
OLEH:
Ahmad Riza Faisal Herze
NIM :1111103000034
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat
dan karunia yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian
ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis curahkan kepada Nabi Muhammad
SAW beserta para sahabat dan seluruh umatnya hingga akhir zaman.
Laporan penelitian ini berjudul Hubungan Tingkat Aktivitas dan Perilaku
Makan dengan Kejadian Obesitas Pada Siswa-Siswi Madrasah Ibtidaiyah
Pembangunan Jakarta. Dalam penyusunan laporan penelitian ini, penulis banyak
menerima bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menghaturkan ucapan
terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Prof. DR. (hc). Dr. M.K. Tadjudin, SpAnd selaku Dekan FKIK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. dr. Witri Ardini, M. Gizi, Sp.GK selaku ketua Program Studi
Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. dr. Riva Auda, M.Kes, Sp.A selaku dosen pembimbing I dan dr.
Debbie Latupeirissa, Sp.A (K) sebagai pembimbing II yang telah
banyak menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing
dan mengarahkan saya dalam pengerjaan penelitian dan penyusunan
laporan penelitian ini.
4. dr. Yanti Susianti, Sp.A dan dr. Witri Ardini, M. Gizi, Sp.GK selaku
penguji sidang riset yang memberi banyak masukan pada revisi
laporan penelitian ini.
5. dr. Flori Ratnasari Ph.D selaku penanggung jawab riset Pendidikan
Dokter 2011 yang selalu membantu pelaksanaan proses penelitian dan
mengingatkan kami untuk segera menyelesaikan penelitian.
6. Bapak, Ibu dosen dan segenap Civitas Akademika FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan ilmu dan
pengalaman kepada penulis.
v
7. Drs. Sugiono Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan izin dan
bantuan kepada penulis dalam melakukan proses pengumpulan data di
lokasi penelitian.
8. Ayahanda Drs. H. Romli RR dan Ibunda Dra. Iyos Rosmani, sumber
kekuatan utama penulis yang selalu memberikan motivasi baik moril
maupun materil, kasih sayang dan doa tiada henti yang tulus kepada
penulis. Serta kepada Muhammad Haekal Zakaria Zamzami dan
Dhavira Nailul Farah yang telah memberikan semangat tiada henti
kepada penulis sampai penulisan laporan penelitian ini selesai.
9. Indra Nur Akhir Raharja, Bentito Zulyan Pamungkas, dan Diana
Nurmalasari teman satu kelompok riset ini yang telah setia bepergian
jauh untuk bimbingan dan memberikan semangat kepada penulis.
10. Teman-teman seangkatan penulis di Program Studi Pendidikan Dokter
2011 yang telah berbagi banyak ilmu dan kebersamaan selama tiga
tahun terakhir ini.
11. Teman-teman dan pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu
per satu.
Penulis
vi
ABSTRAK
Ahmad Riza Faisal Herze. Hubungan Tingkat Aktivitas dan Perilaku Makan
dengan Kejadian Obesitas Pada Siswa-Siswi Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan
Jakarta. 2014.
Latar Belakang: Angka kejadian obesitas meningkat tajam dalam dekade terakhir
diseluruh dunia. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam faktor, diantaranya kurangnya
aktivitas fisik dan perilaku makan yang buruk. Jika beberapa faktor tersebut terjadi dalam
waktu lama, maka akan terjadi penumpukan lemak sehingga obesitas bisa terjadi.Tujuan:
Mengetahui kurangnya aktivitas fisik dan perilaku makan yang buruk dengan kejadian
obesitas pada siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Metode: Disain penelitian ini adalah case control dengan teknik pengambilan sampel
simple random sampling dan total sampel 104. Data dikumpulkan menggunakan
kuesioner pada Juli-Agustus 2014 dan dianalisa dengan SPSS 16 menggunakan
Spearman Correlation.
Hasil: Terdapat hubungan perilaku makan dengan kejadian obesitas pada beberapa
variabel (Food Responsiveness, Emotional Over-Eating, Enjoyment of Food, Satiety
Responsiveness, Slowness in Eating, Emotional Under-Eating dan Food Fussiness)
dengan hasil p< 0,05 dengan nilai kekuatan hubungan sedang (r= 0,3 0,6). Pada variabel
tingkat aktivitas tidak ditemukan hubungan dengan kejadian obesitas.
Kesimpulan: Perilaku makan yang buruk bisa menyebabkan terjadinya obesitas
sedangkan tingkat aktivitas fisik yang kurang belum tentu memicu terjadinya obesitas.
Kata Kunci: Obesitas, tingkat aktivitas, perilaku makan.
ABSTRACT
Ahmad Riza Faisal Herze. The Relation Between Activity Level and Eating
Behavior With Obesity in Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan Jakarta Students.
2014.
Background: The incidence of obesity is increasing sharply in last decade around the
world. Obesity can occur by a variety factor, including a lack of physical activity and bad
eating behavior. If some of these factor occur in a long time, there will be a buildup of fat
so that obesity can occur.
Aim: To identify the relation between lack of physical activities and bad eating behavior
with obesity in Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Method: The study design was case control using simple random sampling technique with
total sample 104. Data was collected from July-August 2014 using and analyzed by SPSS
16 using Spearman Correlation.
Result: There is correlation of eating behaviour with obesity on some variables including
food responsiveness, emotional over-eating, enjoyment of food, satiety responsiveness,
slowness in eating, emotional under-eating and food fussiness with p<0,05 with moderate
correlation power (r= 0,3 - 0,6).
Conclusion: Bad eating behavior can lead to obesity, while physical activity levels do not
necessarily lead obesity.
Key Words: Obesity, activity levels, eating behavior.
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah ............................................................................. 3
1.3 Hipotesis ........................................................................................... 3
1.4 Tujuan penelitian .............................................................................. 4
1.4.1 Tujuan umum .......................................................................... 4
1.4.2 Tujuan khusus ......................................................................... 4
1.5 Manfaat penelitian ............................................................................ 4
1.5.1 Bagi peneliti ............................................................................ 4
1.5.2 Bagi institusi ........................................................................... 4
1.5.3 Bagi masyarakat ...................................................................... 4
viii
BAB 3 METODE PENELITIAN
1.1 Disain Penelitian ............................................................................... 35
1.2 Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 35
1.2.1 Waktu Penelitian ................................................................. 35
1.2.2 Tempat Penelitian ............................................................... 35
1.3 Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 35
1.4 Cara Kerja Penelitian ....................................................................... 36
1.5 Pengolahan dan Analisis Data .......................................................... 37
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.5.1 Prevalinsi status gizi gemuk dan sangat gemuk usia 5-12 tahun
di berbagai Provinsi di Indonesia ........................................... 8
Gambar 2.1.10.1 Faktor endokrin dan interaksinya ........................................... 20
Gambar 2.1.10.2 Efek penglihatan, rasa, bau, dan sentuhan terhadap asupan
makanan .................................................................................. 22
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
lebih tinggi yang berakibat pada lebihnya asupan energi per hari sehingga memicu
juga terjadinya obesitas.4,5
Banyak dampak yang akan terjadi bila anak menderita obesitas, dampak
tersebut bisa langsung dirasakan efeknya ataupun menjadi sebuah penyakit kronis
saat anak dewasa nantinya. Dampak dari obesitas meliputi penyakit
kardiovaskuler, obstructive sleep apnea, gangguan fungsi hati, masalah ortopedik
terutama yang berkaitan erat dengan berat badan yang berlebih, kelainan kulit,
potensi timbulnya gangguan psikiatri. Dampak yang perlu diperhatikan adalah
efek terhadap kardiovaskular terutama apabila ada riwayat sakit jantung pada
keluarga. Obstructive sleep apnea juga harus diperhatikan, terutama bila ada
laporan anak dari pihak sekolah bahwa anak sering mengantuk saat jam pelajaran.
Anak yang mengalami obesitas masalah psikologisnya perlu menjadi perhatian
khusus, biasanya anak yang mengalami obesitas akan menjadi bahan olok-olokan
teman sekolahnya, jadi diperlukan perhatian yang lebih dari pihak orangtua agar
anak tidak merasa minder dan tetap bersemangat untuk sekolah.4,6
Pencegahan ataupun pengobatan pada anak yang mengalami obesitas
mudah untuk dilakukan. Seperti pembahasan sebelumnya, faktor yang
menyebabkan timbulnya obesitas berasal dari faktor genetik ataupun gaya hidup.
Faktor genetik tidak bisa diubah kecuali menggunakan terapi gen, akan tetapi
faktor gaya hidup sangatlah mudah untuk dimodifikasi diantaranya adalah
peningkatan aktivitas fisik dan juga memodifikasi perilaku makan anak.4,7
Pengaturan aktivitas fisik pada program pencegahan obesitas bisa berupa
latihan (renang, sepak bola, bulu tangkis, basket, dll) dan meningkatkan aktivitas
harian seperti les sepulang sekolah dan bermain pada sore hari. Aktivitas harian
dianjurkan juga dilakukan selama 20-30 menit perharinya. Menurut rekomendasi
yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO), aktivitas fisik yang
bersifat sedang serta dilakukan selama 30 menit bisa meningkatkan kesehatan,
sedangkan pada anak dan remaja WHO merekomendasikan tambahan waktu
aktivitas fisik yang bersifat berat selama 20 menit dalam 3 kali seminggu.4,8
3
1.3 Hipotesis
Pada anak yang memiliki aktivitas kurang dan perilaku makan yang tidak
sesuai, maka akan terjadi penumpukan lemak akibat adanya ketidakseimbangan
kalori yang masuk dengan kalori yang dikeluarkan, sehingga menyebabkan
obesitas.
4
idiopatik, sedangkan obesitas yang terjadi karena adanya sebab yang jelas
disebut obesitas endogen.4
Tabel 2.1.2.1 Klasifikasi Obesitas
Obesitas Idiopatik Obesitas Endogen
>90% kasus <10% kasus
Perawakan tinggi (umumnya >50th Perawakan pendek (umumnya <50th
persentil TB/U) persentil TB/U)
Riwayat obesitas umunya positif Riwayat obesitas umumnya negatif
Fungsi mental normal Fugsi mental seringkali retardasi
Usia tulang : normal atau advanced Usia tulang : terlambat (delayed)
Pemeriksaan fisis umumnya normal Terdapat stigmata pada pemeriksaan
fisis
Sumber : Damayanti, 2011
2.1.3 Manifestasi Klinis Obesitas
Seseorang yang menderita obesitas biasanya mudah dikenali,
terutama pada anak-anak. Ciri yang khas pada obesitas diantaranya adalah
wajah membulat, pipi tembem, dagu rangkap, leher pendek, payudara
membesar karena adanya deposit lemak, kedua tungkai membentuk X
serta pangkal paha bergesekan dan menempel yang akan menimbulkan
ulserasi, dan perut yang membuncit. Pada anak laki-laki penis terlihat kecil
karena tertutup oleh jaringan lemak (burried penis).4
Distribusi lemak pada obesitas juga mempengaruhi bentuk fisik
seseorang yang menderitanya. Pada obesitas terdapat 3 bentuk distribusi
lemak yaitu apple shape body (andorid), pear shape body (gynoid), dan
intermediate. Pada apple shape body, distribusi lemak cenderung
bertumpuk pada bagian atas tubuh (dada dan pinggang), bentuk tubuh
seperti ini juga berisiko tinggi mengalami penyakit kardiovaskular
hipertensi dan diabetes. Pear shape body distribusi lemak cenderung lebih
banyak pada bagian bawah (pinggul dan paha). Sedangkan bentuk tubuh
intermediate lemak terdistribusi ke seluruh bagian tubuh secara hampir
merata.4
7
energi akan lebih besar dari energi basal tubuh. Yang dimaksud
exercise (latihan) adalah aktivitas fisik yang dilakukan secara
berulang, disengaja, terjadwal dan terstruktur untuk mencapai
kesehatan tubuh yang prima baik segi fisik ataupun psikis.8
Aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur merupakan hal
penting dalam penurunan berat badan dan bisa meningkatan
sensitivitas, selain itu keuntungan lainnya dari melakukan aktivitas
fisik secara reguler adalah ketahanan kardiorespirasi, kekuatan
otot, fleksibilas, peningkatan kemampuan motorik, dan
ketangkasan.8,10 Selain itu, aktivitas fisik yang berhubungan
dengan menahan berat badan seperti, melompat, berjalan kaki,
berlari, dan yang lainnya bisa membantu pertumbuhan tulang
anak.8
2.1.7.2 Rekomendasi Aktivitas Fisik Untuk Tiap Usia
Menurut rekomendasi yang dikeluarkan oleh WHO,
aktivitas fisik yang bersifat sedang serta dilakukan selama 30 menit
bisa meningkatkan kesehatan, sedangkan pada anak dan remaja
WHO merekomendasikan tambahan waktu aktivitas fisik yang
bersifat berat selama 20 menit dalam 3 kali seminggu.8 Menurut
CDC dan The United Kingdom Health Education Authority
aktivitas fisik yang direkomendasikan untuk anak dan remaja yaitu
aktivitas fisik yang bersifat sedang sampai berat dan dilakukan
dengan total minimal 60 menit dalam sehari. Guidelines yang
dikeluarkan oleh Health Canada merekomendasikan
menambahkan waktu aktivitas fisik yang telah direkomendasikan
selama 30 menit (10 menit merupakan aktivitas yang bersifat berat)
dan mengurangi kegiatan menonton televisi, bermain komputer,
dan kegiatan lainnya yang tidak membutuhkan gerak otot skeletal
lebih banyak.10 Rekomendasi aktivitas fisik yang sesuai usia
yaitu:10
13
Gambar 2.1.10.2 Efek penglihatan, rasa, bau, dan sentuhan terhadap asupan
makanan
Faktor Resiko
Glukosa Insulin
Darah
VLDL
Complex
Terjadi dalam
kurun waktu yang
lama
OBESITAS
(+)
n= { (1+) }2 +3
0.5[ (1)]
35
36
Mengolah data
menggunakan SPSS
37
38
39
mengalami obesitas dan 52 anak yang dari hasil pengukuran tidak mengalami
obesitas.
Tabel 4.1.4.1 Karakteristik Responden Penelitian (Non-Obesitas)
Rata-rata Food
No. Responden
Responsiveness
1. 2 2 1.9%
2. 2.2 12 11.5%
3. 2.4 9 8.7%
4. 2.6 14 13.5%
5. 2.8 4 3.8%
6. 3 18 17.3%
7. 3.2 21 20.2%
8. 3.4 13 12.5%
9. 3.6 10 9.6%
10. 3.8 1 1.0%
Jumlah 104
Obesitas
Food Responsiveness r 0,641
p 0,000
n 104
Rata-rata Enjoyment
No. Responden
of Food
1. 1.75 3 2.9%
2. 2 2 1.9%
3. 2.25 9 8.7%
4. 2.5 15 14.4%
5. 2.75 13 12.5%
6. 3 10 9.6%
7. 3.25 18 17.3%
8. 3.5 15 14.4%
9. 3.75 7 6.7%
10. 4 9 8.7%
11. 4.5 2 1.9%
12. 5 1 1.0%
Jumlah 104
Obesitas
Enjoyment of Food r 0,685
p 0,000
n 104
Frekuensi responden pada nilai rata-rata untuk kategori desire to drink ini
didapatkan untuk kelompok nilai tertinggi pada nilai rata-rata yaitu 4.67 dengan
dua responden (1.9%) sedangkan nilai rata-rata terendah yaitu 1.33 dengan tiga
responden (2.9%). Rata-rata nilai kategori desire to drink yang memiliki
responden paling tinggi yaitu 3.67 dengan 22 responden (21.2%).
44
Rata-rata Satiety
No. Responden
Responsiveness
1. 1.8 2 1.9%
2. 2 4 3.8%
3. 2.2 8 7.7%
4. 2.4 12 11.5%
5. 2.6 17 16.3%
6. 2.8 11 10.6%
7. 3 16 15.4%
8. 3.2 13 12.5%
9. 3.4 15 14.4%
10. 3.5 1 1.0%
11. 3.6 4 3.8%
12. 4 1 1.0%
Jumlah 104
Obesitas
Satiety Responsiveness r - 0,651
p 0,000
n 104
Frekuensi responden pada nilai rata-rata untuk kategori food fussiness ini
didapatkan untuk kelompok nilai tertinggi pada nilai rata-rata yaitu 3.5 dengan
lima responden (4.8%) sedangkan nilai rata-rata terendah yaitu 1.33 dengan satu
46
responden (1%). Rata-rata nilai kategori food fussiness yang memiliki responden
paling tinggi yaitu 2.67 dengan 22 responden (21.2%).
Obesitas
Food Fussiness r - 0,585
p 0,000
n 104
Rata-rata Slowness in
No. Responden
Eating
1. 1.33 3 2.9%
2. 1.67 2 1.9%
3. 2 4 3.8%
4. 2.33 4 3.8%
5. 2.67 16 15.4%
6. 3 20 19.2%
7. 3.33 21 20.2%
8. 3.67 22 21.2%
9. 4 8 7.7%
10. 4.17 1 1.0%
11. 4.33 1 1.0%
12. 4.67 2 1.9%
Jumlah 104
dengan dua responden (1.9%) sedangkan nilai rata-rata terendah yaitu 1.33
dengan tiga responden (2.9%). Rata-rata nilai kategori slowness in eating yang
memiliki responden paling tinggi yaitu 3.67 dengan 22 responden (21.2%).
Obesitas
Slowness in Eating r - 0,321
p 0,001
n 104
Rata-rata Emotional
No. Responden
Over-Eating
1. 1 1 1.0%
2. 1.5 4 3.8%
3. 1.75 1 1.0%
4. 2 4 3.8%
5. 2.25 30 28.8%
6. 2.5 22 21.2%
7. 2.75 15 14.4%
8. 3 16 15.4%
9. 3.25 4 3.8%
10. 3.5 4 3.8%
11. 3.75 3 2.9%
Jumlah 104
Rata-rata Emotional
No. Responden
Under Eating
1. 1.5 4 3.8%
2. 1.75 1 1.0%
3. 2 1 1.0%
4. 2.25 16 15.4%
5. 2.5 26 25.0%
6. 2.75 9 8.7%
7. 3 15 14.4%
8. 3.25 20 19.2%
9. 3.5 8 7.7%
10. 3.75 1 1.0%
11. 4 2 1.9%
12. 4.75 1 1.0%
Jumlah 104
Frekuensi responden pada nilai rata-rata untuk kategori emotional under-
eating ini didapatkan untuk kelompok nilai tertinggi pada nilai rata-rata yaitu 4.75
dengan satu responden (1%) sedangkan nilai rata-rata terendah yaitu 1.5 dengan
empat responden (3.8%). Rata-rata nilai kategori emotional under-eating yang
memiliki responden paling tinggi yaitu 2.5 dengan 26 responden (25%).
Obesitas
Emotional Under-Eating r - 0,213
p 0,030
n 104
Frekuensi responden pada nilai rata-rata untuk kategori indeks waktu kerja
ini didapatkan untuk kelompok nilai tertinggi pada nilai rata-rata yaitu 3.13
dengan tujuh responden (6.7%) sedangkan nilai rata-rata terendah yaitu 1.88
dengan tiga responden (2.9%). Rata-rata nilai kategori indeks waktu kerja yang
memiliki responden paling tinggi yaitu 2.5 dengan 19 responden (18.3%).
Obesitas
Indeks Waktu Kerja r 0,058
p 0,556
n 104
Rata-rata Indeks
No. Responden
Waktu Luang
1. 1.5 3 2.9%
2. 2 11 10.6%
3. 2.25 5 4.8%
4. 2.5 8 7.7%
5. 2.75 6 5.8%
6. 3 38 36.5%
7. 3.25 7 6.7%
8. 3.5 10 9.6%
9. 3.75 1 1.0%
10. 4 12 11.5%
11. 5 3 2.9%
Jumlah 104
Obesitas
Indeks Waktu Luang r -0,125
p 0,207
n 104
<0,05) dan memiliki nilai kekuatan rendah (r= -0,213). Penelitian sebelumnya,
menyebutkan bahwa emotional under-eating yang memiliki hubungan yang
berkebalikan dengan kejadian obesitas (p <0,05 dan r= -0,102), sedangkan pada
kategori emotional over-eating tidak ditemukan adanya hubungan dengan
kejadian obesitas (p >0,05), karena subjek penelitian anak usia 4 tahun.15
Hubungan antara indeks kerja dengan kejadian obesitas didapatkan p
>0,05 yang artinya tidak ada hubugan antara indeks kerja dengan kejadian dan
memiliki kekuatan hubungan yang rendah (r= 0,058). Hubungan antara indeks
olahraga dengan kejadian obesitas tidak didapatkan hubungan berkebalikan antara
keduanya, dengan nilai p >0,05 dan kekuatan hubungan yang lemah (r= -0,171).
Kriteria indeks waktu luang dihubungkan dengan kejadian obesitas pada
penelitian ini juga didapatkan tidak ada hubungan berkebalikan antara keduanya,
dengan nilai p >0,05 dan kekuatan hubungan yang lemah (r= -0,125). Penelitian
dengan menggunakan kuesioner yang sama Deforche B tahun 2003 didapatkan
hasil bahwa tidak ada hubungan antara ketiga kategori yang terdapat pada
kuesioner yang digunakan dengan kejadian obesitas.21
Obesitas bisa terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara kalori yang
masuk dengan kalori yang dikeluarkan. Sesuai dengan persamaan Masukan
energi = pengeluaran energi Energi makanan terkonsumsi = kerja eksternal +
panas internal energi yang disimpan serta dihubungkan dengan hasil
penelitian ini, didapatkan bahwa konsumsi makanan berlebihan yang menjadi
faktor utama sehingga kalori yang disimpan banyak dan akhirnya terjadi
penumpukkan lemak. Penumpukkan lemak yang terjadi dalam waktu yang lama
inilah yang mengakibatkan munculnya obesitas.1
55
5.1. Kesimpulan
5.1.1. Berdasarkan hasil penilitian ini, didapatkan bahwa faktor yang paling kuat
hubungannya dengan obesitas adalah perilaku makan, sedangkan tingkat aktivitas
fisik tidak ditemukan ada hubungan.
5.1.2. Dari 11 variabel yang dihubungkan dengan obesitas, didapatkan terdapat 7
variabel yang memiliki hubungan kuat (p <0,05) yaitu Food Responsiveness (FR),
Emotional Over-Eating (EOE), Food Enjoyment (FE), Satiety Responsiveness
(SR), Slowness in Eating (SE), Emotinal Under-Eating (EUE), dan Food
Fussiness (FF).
5.1.3. Sedangkan untuk nilai kekuatan hubungannya, didapatkan 2 kategori yang
memiliki nilai kekuatan lemah yaitu SE (r= -0,321) dan EUE (r= -0,231), 2 yang
memiliki nilai kekuatan sedang yaitu EOE (r= 0,502) dan FF (r= -0,585), dan 2
kategori lainnya memiliki nilai kekuatan hubungan kuat yaitu FR (r= 0,641), EF
(0,685), dan SR (-0,651).
5.1.4. Pada ketiga kategori yang terdapat pada tingkat aktivitas fisik (indeks kerja,
indeks waktu luang, dan indeks olahraga) tidak ditemukan adanya hubungan
dengan kejadian obesitas.
5.2. Saran
1. Bagi peneliti berikutnya
a. Melakukan penelitian selanjutnya tidak hanya pada satu tempat saja
untuk mendapatkan gambaran responden yang lebih merata.
b. Melakukan teknik untuk menjawab kuesioner dengan metode
wawancara dan juga penggunaan kuesioner untuk menilai perilaku
makan dan tingkat aktivitas fisik diperbaiki.
c. Untuk kuesioner perilaku makan bisa ditambahkan menggunakan food
recall yang dilakukan selama beberapa hari dalam seminggu.
56
DAFTAR PUSTAKA
1. Sherwood Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, edisi 6. Jakarta:
EGC. 2010. 17: h. 701-708
4. Sjarif DR. Buku Ajar Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik. Jakarta :
Badan Penerbit IDAI. 2011. 13: h. 230-241
5. Dewi SRA. Faktor Resiko Obesitas pada Anak 5 -15 Tahun di Indonesia.
Depok, Indonesia. 2011. Makara Kesehatan Vol. 15: h. 37-43
7. Paramitha AI. Hubungan Pola Makan Anak, Aktivitas Fisik Anak, dan
Status Ekonomi Orang Tua Dengan Obesitas Anak Di Sekolah Dasar
Kecamatan Pontianak Selatan. 2013. h. 1-15
9. Sudoyo AW, et al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III, edisi 5.
Jakarta: Interna Publishing. 2009. 310: h. 1973-1982
12. Goran MI, et al. Role of Physical Activity In The Prevention of Obesity In
Children. International Journal of Obesity (23). 1999. h. S18-S33
57
58
13. Must, A and Tybor, Dj. Physical Activity and Sedentary Behavior : A
Review Of Longitudinal Studies Of Weight And Adiposty In Youth.
International Journal of Obesity (29). 2005. h. S84-S96
14. Swinburn, BA, et al. Diet, Nutrition, and The Prevention of Excess Weight
Gain and Obesity. Public Health Nutrition (7). 2004. h. 123-146
15. Jansen PW, et al. Childrens Eating Behavior, Feeding Practics of Parents
and Weight Problems in Early Childhood: Results from The Population-
Based Generation R Study. International Journal of Behavioral Nutrition
and Physical Activitiy. 2012. h. 1-11
16. Santos, Jose L, et al. Association Between Eating Behavior Scores and
Obesity in Chilean Children. Nutrition Journal (10). 2011. h. 1-8
Lampiran 1
DATA UJI STATISTIK
Analisis Univariat
1. Jenis Kelamin Responden
JenisKelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
2. Usia Responden
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
IndeksOR_Baru
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Analisis Bivariat
4. Hubungan Food Responsiveness dengan Kejadian Obesitas
Correlations
BMI_New Rerata_FR
N 52 52
N 52 52
Correlations
BMI_New Rerata_EOE
N 52 52
N 52 52
Correlations
BMI_New Rerata_EF
N 52 52
N 52 52
Correlations
BMI_New Rerata_DD
N 52 52
N 52 52
Correlations
BMI_New Rerata_SR
N 52 52
N 52 52
Correlations
BMI_New Rerata_SE
62
N 52 52
N 52 52
Correlations
BMI_New Rerata_EUE
N 52 52
N 52 52
Correlations
BMI_New Rerata_FF
N 52 52
N 52 52
Correlations
BMI_New Rerata_IWK
N 52 52
N 52 52
IndeksOR_Baru
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Correlations
BMI_New Rerata_IWL
N 52 52
N 52 52
64
Validasi Kuesioner
15. Validasi Child Eating Behavior Questionnaire
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.605 35
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.687 3
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Lampiran 2
KUESIONER PENELITIAN
Assalalamualaikum Wr. Wb
Perkenalkan nama saya Ahmad Riza Faisal Herze, mahasiswa tingkat 3 Program
Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Saat ini, saya sedang melakukan penelitian yang berjudul
Hubungan Tingkat Aktivitas dan Perilaku Makan dengan Kejadian Obesitas pada
Siswa/Siswi Madrasah Pembangunan. Pada kuisioner ini terdapat beberapa pertanyaan
dan pernyataan yang harus diisi dan kesemuanya itu berhubungan dengan penilitian yang
saya kerjakan. Maka dari itu, untuk mengetahui kesediaan Bapak/Ibu dalam mengisi
kuisioner ini, maka bagian nama dan tanda tangan diharapkan untuk diisi.
Nama :
Usia :
Bersedia membantu penelitian ini dengan cara mengisi setiap pertanyaan yang ada di
kuisioner ini dengan sebaik-baik nya.
Tanda Tangan,
Nama
67
I. Indeks Kerja
1. Jenis Pekerjaan? Pelajar [ ]
2. Selama disekolah/kelas apakah Anak anda sering duduk? [ ]
68
69
ketika terganggu7
Lampiran 2
Riwayat Penulis
Identitas
Nama : Ahmad Riza Faisal Herze
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 05-Agustus-1992
Agama : Islam
Alamat : Jl. Cenderawasih No.29 Kampung Sawah
e-Mail : rizaherze@gmail.com
Riwayat Pendidikan
1997-1998 : TK Aisiyah 56
1998-2004 : MI Pembangunan UIN Jakarta
2004-2007 : MTS Pembangunan UIN Jakarta
2007-2010 : SMAN 47 Jakarta
2011 - sekarang : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta