Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
TBC
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
gerak atas, membagi berat badan ke anggota gerak bawah dan melindungi
bentuk oleh tulang Spongiosa yang diisi oleh sumsum merah dan ditutupi oleh
Korpus yaitu lempeng tulang yang tebal, dengan permukaan yang agak
dan ke samping bergabung satu sama lain pada sisi yang berbeda.
Foramen vertebra : Suatu lubang besar dibatasi oleh korpus pada bagian
Ligamentum.
Vertebra torakalis bentuknya lebih besar daripada yang cervikal dan disebelah
lekukan kecil disetiap sisi untuk menyambung iga, lengkungnya agak kecil,
ginjal, prosesus spinosusnya lebar dan berbentuk seperti kapak kecil, prosesus
vertebralis, terjepit diantara kedua tulang inominata (atau tulang koxa ) dan
terletak diatas dan bersendi dengan vertebra lumbalis kelima dan membentuk
sendi intervetebra yang khas,tepi anterior dari basis saklrum ,membentuk
( saluran tulang belakang ) dan lanjuan dari padanya. Dinding kanalis sakralis
gili-gili ini disetiap sisi terdapat lubang - lubang kecil untuk dilewati urat-urat
Koksigeus terdiri atas empat atau lima vertebra yang rudimater yang
pearce 1989 : )
b. Patofisiologi
Spondilitis tuberkulosa merupakan suatu tuberkulosis tulang yang sifatnya sekunder dari
TBC tempat lain di tubuh. Penyebarannya secara hematogen, di duga terjadinya penyakit
tersebut sering karena penyebaran hematogen dari infeksi traktus urinarius melalui
pleksus Batson. Infeksi TBC vertebra di tandai dengan proses destruksi tulang progresif
tetapi lambat di bagian depan (anterior vertebral body). Penyebaran dari jaringan yang
mengalami pengejuan akan menghalangi proses pembentukan tulang sehingga berbentuk
"tuberculos squestra". Sedang jaringan granulasi TBC akan penetrasi ke korteks dan
terbentuk abses para vertebral yang dapat menjalar ke atas / bawah lewat ligamentum
longitudinal anterior dan posterior. Sedang diskus Intervertebralis oleh karena avaskular
lebih resisten tetapi akan mengalami dehidrasi dan terjadi penyempitan oleh karena
dirusak jaringan granulasi TBC. Kerusakan progresif bagian anterior vertebra akan
menimbulkan kiposis.
c. Dampak Masalah
a) Terhadap Individu.
mengalami suatau perubahan, baik iru bio, psiko sosial dan spiritual yang
akan selalu menimbulkan dampak yang di karenakan baik itu oleh proses
antara lain :
status nutrisinya.
2) Pola aktifitas.
maka yang lain akan merasakan akibatnya yang akan mempengaruhi atau
B. Asuhan Keperawatan
asuhan keperawatan dan juga sebagai alat dalam melaksanakan praktek keperawatan
yang terdiri dari lima tahap yang meliputi : pengkajian, penentuan diagnosa
1. Pengkajian.
Pengkajian di lakukan dengan cermat untuk mengenal masalah klien, agar dapat
sangat tergantung pada kecermatan dan ketelitian dalam tahap pengkajian. Tahap
a. Pengumpulan data.
Secara tehnis pengumpulan data di lakukan melalui anamnesa baik
pada klien, keluarga maupun orang terdekat dengan klien. Pemeriksaan fisik
Keluhan utama pada klien Spodilitis tuberkulosa terdapat nyeri pada punggung
bagian bawah, sehingga mendorong klien berobat kerumah sakit. Pada awal dapat
dijumpai nyeri radikuler yang mengelilingi dada atau perut. Nyeri dirasakan meningkat
pada malam hari dan bertambah berat terutama pada saat pergerakan tulang belakang.
Selain adanya keluhan utama tersebut klien bisa mengeluh, nafsu makan menurun, badan
terasa lemah, sumer-sumer (Jawa) , keringat dingin dan penurunan berat badan.
merasa takut dan bertambah cemas sehingga emosinya akan tidak stabil
c. Pola eliminasi.
Klien akan mengalami perubahan dalam cara eliminasi yang
semula bisa ke kamar mandi, karena lemah dan nyeri pada punggung
kalau mau BAB dan BAK harus ditempat tidur dengan suatu alat.
d. Pola aktivitas.
peran atau tidak mampu menjalani peran sebagai mana mestinya, baik
dalam hal curahan kasih sayang dan perhatian dari pasangan hidupnya
dilaksanakan.
ibadah pula sesuai dengan kemampuannya. Dalam hal ini ibadah bagi
mereka di jalankan pula sebagai penaggulangan stres dengan percaya
pada tuhannya.
7) Pemeriksaan fisik.
a. Inspeksi.
b. Palpasi.
c. Perkusi.
d. Auskultasi.
a. Radiologi
- Terlihat gambaran distruksi vertebra terutama bagian anterior, sangat
b. Laboratorium
c. Tes tuberkulin.
b. Analisa.
subjektif yaitu data yang didapat dari pasien sendiri dalm hal komukasi atau
data verbal dan objektiv yaitu data yang didapat dari pengamatan, observasi,
analisa data dapat disimpulkan masalah yang di alami oleh klien. ( Mi Ja Kim,
et al 1994 ).
1. Diagnosa Keperawatan.
Diagnosa keperawatan merupakan suatu pernyataan dari masalah klien
yang nyata maupun potensial berdasarkan data yang telah dikumpulkan, yang
adalah:
1. Perencanaan Keperawatan.
nyeri.
1. Tujuan
2. Kriteria hasil
3. Rencana tindakan
1) mattress
2) Bed Board ( tempat tidur dengan alas kayu, atau kasur busa yang
bersamaan.
pernapasan.
f) Pantau kulit dan membran mukosa terhadap iritasi, kemerahan atau lecet
lecet.
g) Perbanyak masukan cairan sampai 2500 ml/hari bila tidak ada kontra
indikasi.
4. Rasional
paraspinal.
h) Obat anti inflamasi adalah suatu obat untuk mengurangi peradangan dan
Gangguan rasa nyaman : nyeri sendi dan otot sehubungan dengan adanya
peradangan sendi.
1) Tujuan
2) Kriteria hasil
peningkatan keberhasilan.
3) Rencana tindakan
a. Kaji lokasi, intensitas dan tipe nyeri; observasi terhadap kemajuan nyeri
nyeri.
4) Rasional.
klien sendiri.
berkurang.
1) Tujuan
yang adaptif.
2) Kriteria hasil
3) Rencana tindakan
4) Rasional
klien.
1) Tujuan
2) Kriteria hasil
korset
b. Mengekspresikan pengertian tentang jadwal pengobatan
3) Rencana tindakan
sampingnya.
mobilitas.
1. Pelaksanaan
1. Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan hasil hasil yang di amati dengan kriteria hasil
Adapun kriteria hasil yang di harapkan pada klien Spondilitis tuberkulosa adalah: