Está en la página 1de 18

LAPORAN

PRAKTEK PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER


(PLC)
APLIKASI TIMER ON DAN TIMER OFF DENGAN INDIKATOR LAMPU MENGGUNAKAN PLC

DISUSUN OLEH :
Maulana Rahman
061530320209

KELOMPOK : 1
KELAS : 4 EA
DOSEN PEMBIMBING:
Hj. DEWI PERMATA SARI, S.T.,M.KOM

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA
2017
JOB IV
APLIKASI TIMER ON DAN TIMER OFF DENGAN INDIKATOR LAMPU
MENGGUNAKAN PLC

I. TUJUAN

Dengan melakukan percobaan Aplikasi Rangkaian Interlock Pada Buzzer dengan


Indikator Lampu Menggunakan PLC ini, mahasiswa / praktikan diharapkan:

- Memiliki ilmu pengetahuan, memiliki keterampilan dan mempunyai sikap kerja


yang diperlukan untuk mengidentifikasi, menjelaskan karakteristik dan
menjalankan program atau Ladder Diagram untuk fungsi-fungsi logika AND, OR,
NOR, NOR, NAND, NOT, X OR, dan X NOR.
- Mampu merangkai ladder diagram menggunakan fungsi timer on dan timer off.
- Mampu mengetahui hubungan TON dan TOFF.
- Mampu menganalisa dan menyimpulkan rangkaian dengan fungsi timer on dan
timer off.

II. TEORI DASAR

Perangkat lunak proses yang umum digunakan setelah kontak dan coil adalah timer
(pengatur waktu). Timer (pengatur waktu) digunakan sebagai pewaktu (delay) pada satu
atau lebih rung. Didalam banyak aplikasi kontrol, pengontrolan waktu adalah sesuatu yang
sangat dibutuhkan. Rangkaian timer adalah rangkaian pengontrol waktu, sebagai contoh
sebuah motor atau pompa harus dikontrol untuk berperan selama interval waktu tertentu,
atau diaktifkan setelah berlalu suatu periode waktu tertentu. Timer mengukur (menghitung)
waktu dalam satuan detik dengan menggunakan piranti clock internal CPU. Pendekatan
yang paling umum adalah memandang timer sebagaimana layaknya sebuah relay yang
ketika kumparan dialiri arus akan mengakibatkan menutup atau membukanya kontak-
kontak setelah suatu jangka waktu di tetapkan. Dengan demikian, timer berperan sebagai
output untuk sebuah anak tangga program, mengontrol kontak-kontaknya yang terletak pada
anak tangga lain.

Sebagai contoh, sebuah motor atau pompa mungkin harus dikontrol untuk
beroperasi selama interval waktu tertentu, atau mungkin diaktifkan setelah berlalunya suatu
periode waktu tertentu. Itulah sebabnya, PLC dilengkapi dengan timer untuk mendukung
kebutuhan ini. Timer mengukur atau menghitung waktu dalam satuan detik atau sepersekian
detik dengan menggunakan piranti clock internal CPU. Fungsi timer yang paling umum
adalah Timer On Delay (TON) yang merupakan fungsi dasar. Ada beberapa bentuk
konfigurasi timer yang diperoleh dari pengembangan fungsi TON, PLC mempunyai banyak
kemampuan untuk memanipulasi fungsi timer. Fungsi dasar yang kedua adalah Timer Off
Delay (TOF).
Terdapat beberapa bentuk timer yang dapat dijumpai pada PLC yaitu ;

a. Timer ON-Delay
Timer semacam ini akan hidup setelah suatu periode waktu tunda yang telah
ditetapkan. TON merupakan simbol yang digunakan untuk menotasikan timer on-delay.
Selain itu, timer on-delay juga dipresentasikan oleh T-0.

b. Timer OFF-Delay
Timer semacam ini akan berada dalam keadaan hidup selama periode waktu yang
telah ditentukan dan kemudian mati. TOF merupakan simbol untuk menotasikan off-delay.
Selain itu, timer off-delay dipresentasikan oleh 0-T.

c. Timer Pulsa
Timer jenis ini berubah menjadi aktif atau tidak aktif selama periode waktu yang
telah ditentukan. Timer pulsa dinotasikan dengan TP.

Sebuah timer dapat menjadi ketiga jenis timer diatas tergantung dari
penggunaan timer itu sendiri. Durasi waktu yang ditetapkan untuk sebuah timer disebut
waktu preset dan besarnya adalah kelipatan dari satuan atau basis waktu yang digunakan.
Dengan diagram blok fungsi dan simbol-simbol yang digunakan untuk timer oleh beberapa
pabrikan. TON digunakan untuk menotasikan timer on-delay dan TOF untuk timer off-
delay.

T-ON T-OFF
Gambar 4.1 Jenis Timer Pada PLC

Gambar 4.1 memperlihatkan bagaimana sebuah timer on-delay dapat digunakan


untuk membentuk sebuah timer off-delay. Dengan konfigurasi semacam ini, ketika terdapat
sebuah input seketika ke In 1, ouput Out 1 dan timer keduanya menjadi aktif. Karena input
dikunci (latched) oleh kontak-kontak Out 1, output akan tetap menyala. Setelah waktu preset
berlalu, kontak-kontak timer yang normally close membuka dan mematikan output. Dengam
demikian, operasi dimulai dengan keadaan output yang aktif dan tetap aktif hingga waktu
delay berlalu.
Gambar 4.2 Timer Off-Delay

Berikut merupakan fungsi pin dari timer on-delay dan timer off-delay ;

(a) (b)

Gambar 4.3 Konfigurasi (a) Pin Timer On-Delay (b) Pin Timer Off-Delay

IN = Timer Operation Condition


PT = Preset Time
Q = Timer Output
BT= Elapsed Time

Fungsi timer yang perlu diketahui selain tipe TON dan TOF, ada beberapa tipe
fungsi timer diantaranya :

1. Timer Satu Input


Timer satu input disebut non-retentive timer, digunakan dalam beberapa PLC,
ditunjukan dalam gambar 4.4 bila IN001 diberi energy maka kontak akan tertutup, maka
timer TS017 akan mulai menghitung untuk 4 detik, setelah 4 detik output akan ON. Jika
IN001 energinya hilang dan kontaknya terbuka, maka timer akan mereset kembali seperti
kondisi awal dan output akan OFF. Bilamana IN001 terbuka diantara interval waktu
(misalnya pada saat 2 detik) maka timer akan mereset kembali menjadi nol.
IN001 TS017

4 detik

Gambar 4.4. Timer Satu Input


2. Timer Dua Input
Tipe timer satu input mempunyai kelemahan yaitu kembali mereset pada saat input
kehilangan energi. Gambar 4.5 dibawah ini adalah tipe dengan format blok, dilengkapi
dengan line enable/reset, timer akan bekerja apabila diberi energi. Apabila energi hilang
akan tetap menghitung sampai nol atau reset pada saat nol. Line IN001 menyebabkan imer
berjalan, ketika enable, bilamana input enable kehilangan energi timer akan bekerja sampai
0 dan berhenti tidak mereset 0, catatan, ketika IN001 terbuka dan IN002 tertutup timer
serupa dengan gambar 2.10 contoh lain, IN002 tertutup, IN001 diatur ON setelah 6 detik,
IN001 terbuka atau off, timer mempertahankan hitungan ke 6, tidak mencapai hitungan yang
ditetapkan 14 detik, dan ouput timer masih tetap TS
off, timer tidak akan mereset kecuali IN002
IN00
terbuka, apabila IN001 kembali ON, hitungan dimulai
017 sampai ke 8 dan output timer akan
1
ON.

RU Pres
N et
014
IN00 Reg
Enab 2 HR
le/ 101
Rese Preset adalah
t Reg adalah tempat nilai
tempat waktu yang
menghitung diset atau
waktu yang register
Gambar 4.5. Format Blok Dengan Duayang
Input
di set ditunjuk
Gambar 4.6 dengan diagram format coil, keduanya memiliki input masukan energi
dan input reset/enable, merupakan pilihan lain, IN7 untuk pengatur waktu RT31=RN, IN8
enable RT31=RS, ketika timer menjadi ON, output 31 (internal) mengatur output 78
menjadi ON. Perhitungan dalam register tidak digambarkan, di dalam beberapa PLC nilai
preset waktu sudah tetap misalnya timer 5 detik,
RN timer 10 detik dst.

IN
RU 7 R
Ru
N T
IN RS n
Enab
8 R Ti
le/
T me
Rese Timer
31 r
Outp
t 14O Output
Re
ut
78 set
Time
r

Gambar 4.6. Format


Coil
Gambar 4.7 menunjukkan timer dengan iga input dimana input reset/enable
IN00
dipisahmasing-masing memiliki saluran input yang berbeda, ini banyak digunakan pada
1
kasus-kasus khusus. Ilustrasi gambar merupakan timer untuk kasus spesial, dimana line rest
dan enable terpisah menjadi dua, konfigurasi ini digunakan untuk program spesial
TS
pengaturan kebutuhan yang tersedia.
017

RU Pres
N et
014
IN00
Enab 2
le
IN00
Rese Reg
3
t HR
101

Gambar 4.7. Format Blok Dengan Pemisah


Enable Reset
3. Timer yang bersifat menyimpan RTO (Retentive Timer On)

Timer RTO dibuat tetap mempertahankan nilainya, ini berarti bahwa walaupun
kondisi input dimatikan (off) nilai terakhir yang masuk dalam timer akan disimpan
(rententive), sehingga bila input diaktifkan lagi (ON), maka timer akan mulai menghitung
dari nilai terakhir pada saat timer dimatikan.
- Flip-Flop dengan Diagram Ladder

Lampu flip-flop adalah dua set lampu yang menyala bergantian dengan selang
waktu tertentu, seperti lampu sein atau lampu kuning di jalan raya. Aplikasi ini pada diagram
ladder menggunakan fungsi timer untuk mengatur selang waktunya.

Pada umumnya untuk membuat sebuah aplikasi lampu flip flop dapat
menggunakan transistor dengan bantuan kapasitor sebagai penentu waktu 'on' dan 'off'.
Akan tetapi dalam perangkat yang pengoprasiannya menggunakan suatu program tertentu,
aplikasi lampu flip flop ternyata dapat dengan mudah dibuat hanya dengan memanfaatkan
fungsi timer sebagai pewaktu. Kalau pada mikrokontroler untuk membuat lampu flip flop
hanya memanfaatkan jeda waktu atau delay untuk mengkondisikan on dan off suatu lampu.
Tetapi bagaimanakah dengan PLC yang menggunakan diagram ladder.

Pada PLC untuk membuat suatu program aplikasi lampu flip flop dapat
memanfaatkan dua buah timer yaitu timer untuk waktu 'on' dan timer untuk waktu 'off'.
Untuk keluaran dapat memanfaatkan kontak hasil dari salah satu suatu timer tersebut setelah
selesai dengan batas waktu yang diberikan yang kemudian akan bergantian dengan timer
yang lainnya. Kemudian masing-masing timer harus saling berkaitan sehingga saat batas
waktu pergantian dapat mereset timer yang lainnya dan hal itu akan berlangsung secara
berulang-ulang.
III. ALAT DAN BAHAN

Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu;


1. Perangkat Komputer 1 buah
2. Modul PLC 1 buah
3. Software GMWIN 4.0 1 buah
4. Kabel Penghubung/ Banana Secukupnya
IV. LANGKAH KERJA
a. Setelah komputer dihidupkan.
b. Pilih program GMWIN 4.0.
c. Setelah tampil tampilan menu start untuk memilih program GMWIN 4.0 klik
new projectuntuk memulai menggunakan program.
d. Kemudian OK diteruskan untuk memilih GM yang akan dipakai seperti GM6
atau GM7 lalu klik new hingga muncul row untuk memulai program.

Gambar 4.8 Tampilan Saat Memilih GM

e. Pilih simbol yang akan digunakan disamping rowgambar sesuai dengan yang
dibutuhkan dari garis, saklar, dan outputnya.
Gambar 4.9 Tampilan Untuk Memiih Simbol Yang Diinginkan

f. Indikasikan Input A dan B pada Switch yang diinginkan, begitu pula dengan
outputnya, dengan mengklik Add , Beri nama S1 atau I0 enter, pilih assign (AT)
dan isi kolom % dengan IX0.0.0, ok.

Gambar 4.10 Tampilan Untuk Membuat Variabel


g. Klik gambar atau function block, klik pilih TON atau TOFF isikan
dengan T#7S untuk TON dan T#5S untuk TOFF pada variable name seperti pada
gambar 4.6 lalu ok.
h. Setelah gambar sudah dirangkai pastikan sudah dalam keadaan online dan
connectagar rangkaian dapat terhubung ke PLC, ( pilih online ,
connect+write+monitor on ), pastikan compile terlebih dahulu ladder diagram
yang telah dibuat.

Gambar 4.11 Tampilan Untuk Menjalankan Program

i. Hubungkan kabel jumper ke PLC untuk mengaktifkan PLC.


j. Berikan aksi pada switch yang telah ditentukan sebagai input, sesuai dengan
ladder diagram rangkaian latching.
k. Setelah mendapatkan hasil klik stop dan disconnectkan.
l. Analisa dan simpulkan untuk ladder diagram rangkaian latching tersebut.
V. RANGKAIAN PERCOBAAN

A. Rangkaian Timer ON Delay (TON)

B. Rangkaian Timer OFF Delay (TOF)

C. Rangkaian Flip-flop menggunakan Timer ON Delay dan Timer OFF Delay


VI. ANALISA RANGKAIAN

Pada percobaan kali ini mengenai rangkaian Aplikasi Timer On dan Timer Off
dengan Indikator Lampu menggunakan PLC. Timer adalah alat penunda waktu yang
terkelompok dalam jenis saklar. Timer mengukur atau menghitung waktu dalam satuan
detik atau sepersekian detik dengan menggunakan piranti clock internal CPU. Fungsi timer
yang paling umum adalah Timer On Delay (TON) yang merupakan fungsi dasar. Ada
beberapa bentuk konfigurasi timer yang diperoleh dari pengembangan fungsi TON, PLC
mempunyai banyak kemampuan untuk memanipulasi fungsi timer. Fungsi dasar yang kedua
adalah Timer Off Delay (TOF).

Berdasarkan sifat saklarnya, timer dibagi menjadi dua yaitu Timer On-Delay dan
Timer Off-Delay. Dalam percobaan ini akan membuat ladder diagram dari rangkaian timer
on delay (TON) dan rangkaian timer off delay (TOF).

a. Timer ON-Delay
Timer semacam ini akan hidup setelah suatu periode waktu tunda yang telah
ditetapkan. TON merupakan simbol yang digunakan untuk menotasikan timer on-
delay. Selain itu, timer on-delay juga dipresentasikan oleh T-0.
b. Timer OFF-Delay
Timer semacam ini akan berada dalam keadaan hidup selama periode waktu yang
telah ditentukan dan kemudian mati. TOF merupakan simbol untuk menotasikan off-
delay. Selain itu, timer off-delay dipresentasikan oleh 0-T.
Dengan menggunakan beberapa karakteristik Ladder Diagram yaitu Normally Open
(NO) yang merupakan kondisi dimana saat switch tersebut ditekan, maka kontak dalam
kondisi terhubung, Normally Close (NC) yang merupakan kondisi dimana saat switch
ditekan, maka kontak dalam kondisi tidak terhubung atau putus, Coil yang merupakan
output dari diagram coil, dan timer merupakan alat penunda waktu yang terkelompok dalam
jenis saklar. Maka dari percobaan ini dapat dianalisa bahwa:

1. Rangkaian TON

Pada rangkaian pertama yaitu membuat ladder diagram Timer ON Delay yang
terdiri dari satu buah switch yaitu normally open (NO) dan output serta satu buah function
blok TON. Timer ON Delay sebelumnya telah dijelaskan bahwa timer semacam ini akan
hidup setelah suatu periode waktu tunda yang telah ditetapkan.
Pada Timer ON Delay ini jika switch normally open (NO) aktif, maka Function
Blok TON mulai bekerja tetapi tidak langsung memberikan reaksi ON pada output karena
harus menunggu selama waktu yang telah ditentukan.
2. Rangkaian TOF

Pada rangkaian kedua yaitu membuat ladder diagram Timer OFF Delay yang
terdiri dari satu buah switch yaitu normally open (NO) dan output serta satu buah function
blok TOF. Pada Timer OFF Delay ini jika switch normally open (NO) aktif, maka Function
Blok tidak langsung memberikan reaksi OFF pada output karena harus menunggu selama
waktu yang telah ditentukan. Pada saat input ditekan, maka ouput tetap menyala dan timer
mulai berhitung.

Pada saat Function Blok TOF telah mencapai waktu yang telah ditentukan, maka
output akan mati otomatis apabila timer telah berhitung sampai 4 detik.

3. Rangkaian Flip-flop
Pada rangkaian ketiga yaitu membuat ladder diagram Rangkaian Flip-flop
menggunakan Timer ON Delay dan Timer OFF Delay yang terdiri dari dua buah switch
yaitu normally close (NC) dan output serta dua buah function blok TON dan TOF.
Pada rangkaian ini switch normally close merupakan timbal balik dari coil, pada
keadaan awal switch normally close (NC) %QX0.2.3 ON, lalu timer on delay (TON) akan
berhitung sesuai dengan variable yang ditentukan sebelumnya.
Lalu pada saat setelah 4 detik output coil %QX0.2.3 akan memberikan reaksi ON.
Kemudian pada saat output coil %QX0.2.3 menjadi ON, maka timer off delay (TOF) akan
berhitung sesuai dengan variable yang ditentukan sebelumnya. dan TON akan berhenti
berhitung.
Dan pada saat setelah 2 detik maka output coil %QX0.2.3 memberikan reaksi OFF,
dan kembali output NC %QX0.2.3 menjadi ON. Lalu hal itu akan berlangsung secara
berulang-ulang. Inilah yang dinamakan flip-flop.

Jika ingin mematikan lampu flip/flop cukup menekan tombol switch normally
close (NC) %IX0.0.3 yang merupakan limit switch sebagai saklar on/off.
VII. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari percobaan ini pada "Aplikasi Timer On delay dan Timer off delay
dengan indikator lampu menggunakan PLC" bahwa :
Timer On delay dengan konfigurasi semacam ini , ketika terdapat satu buat input dan
yang diberikan function blok ON serta outputnya , dimana output nya akan akan
bekerja ketika timer nya sudah berjalan sesuai dengan selang waktu yang ditentukan
Timer off delay dengan konfigurasi semacam ini , output akan mati dengan otomatis
setelah selang waktu tunda yang telah ditentukan sebelumnya.
Rngkaian flip-flop dengan menggunakan timer dua set lampu yang menyala
bergantian dengan selang waktu yang ditentukan

Pratikan,

Dosen pembimbing Palembang,3 april 2017

Hj.Dewi Permata Sari ,ST.,M.Kom. Maulana Rahman

NIDN.0013127602 NIM.061530320209
VIII. LAMPIRAN

También podría gustarte