Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
DISUSUN OLEH :
Maulana Rahman
061530320209
KELOMPOK : 1
KELAS : 4 EA
DOSEN PEMBIMBING:
Hj. DEWI PERMATA SARI, S.T.,M.KOM
I. TUJUAN
Perangkat lunak proses yang umum digunakan setelah kontak dan coil adalah timer
(pengatur waktu). Timer (pengatur waktu) digunakan sebagai pewaktu (delay) pada satu
atau lebih rung. Didalam banyak aplikasi kontrol, pengontrolan waktu adalah sesuatu yang
sangat dibutuhkan. Rangkaian timer adalah rangkaian pengontrol waktu, sebagai contoh
sebuah motor atau pompa harus dikontrol untuk berperan selama interval waktu tertentu,
atau diaktifkan setelah berlalu suatu periode waktu tertentu. Timer mengukur (menghitung)
waktu dalam satuan detik dengan menggunakan piranti clock internal CPU. Pendekatan
yang paling umum adalah memandang timer sebagaimana layaknya sebuah relay yang
ketika kumparan dialiri arus akan mengakibatkan menutup atau membukanya kontak-
kontak setelah suatu jangka waktu di tetapkan. Dengan demikian, timer berperan sebagai
output untuk sebuah anak tangga program, mengontrol kontak-kontaknya yang terletak pada
anak tangga lain.
Sebagai contoh, sebuah motor atau pompa mungkin harus dikontrol untuk
beroperasi selama interval waktu tertentu, atau mungkin diaktifkan setelah berlalunya suatu
periode waktu tertentu. Itulah sebabnya, PLC dilengkapi dengan timer untuk mendukung
kebutuhan ini. Timer mengukur atau menghitung waktu dalam satuan detik atau sepersekian
detik dengan menggunakan piranti clock internal CPU. Fungsi timer yang paling umum
adalah Timer On Delay (TON) yang merupakan fungsi dasar. Ada beberapa bentuk
konfigurasi timer yang diperoleh dari pengembangan fungsi TON, PLC mempunyai banyak
kemampuan untuk memanipulasi fungsi timer. Fungsi dasar yang kedua adalah Timer Off
Delay (TOF).
Terdapat beberapa bentuk timer yang dapat dijumpai pada PLC yaitu ;
a. Timer ON-Delay
Timer semacam ini akan hidup setelah suatu periode waktu tunda yang telah
ditetapkan. TON merupakan simbol yang digunakan untuk menotasikan timer on-delay.
Selain itu, timer on-delay juga dipresentasikan oleh T-0.
b. Timer OFF-Delay
Timer semacam ini akan berada dalam keadaan hidup selama periode waktu yang
telah ditentukan dan kemudian mati. TOF merupakan simbol untuk menotasikan off-delay.
Selain itu, timer off-delay dipresentasikan oleh 0-T.
c. Timer Pulsa
Timer jenis ini berubah menjadi aktif atau tidak aktif selama periode waktu yang
telah ditentukan. Timer pulsa dinotasikan dengan TP.
Sebuah timer dapat menjadi ketiga jenis timer diatas tergantung dari
penggunaan timer itu sendiri. Durasi waktu yang ditetapkan untuk sebuah timer disebut
waktu preset dan besarnya adalah kelipatan dari satuan atau basis waktu yang digunakan.
Dengan diagram blok fungsi dan simbol-simbol yang digunakan untuk timer oleh beberapa
pabrikan. TON digunakan untuk menotasikan timer on-delay dan TOF untuk timer off-
delay.
T-ON T-OFF
Gambar 4.1 Jenis Timer Pada PLC
Berikut merupakan fungsi pin dari timer on-delay dan timer off-delay ;
(a) (b)
Gambar 4.3 Konfigurasi (a) Pin Timer On-Delay (b) Pin Timer Off-Delay
Fungsi timer yang perlu diketahui selain tipe TON dan TOF, ada beberapa tipe
fungsi timer diantaranya :
4 detik
RU Pres
N et
014
IN00 Reg
Enab 2 HR
le/ 101
Rese Preset adalah
t Reg adalah tempat nilai
tempat waktu yang
menghitung diset atau
waktu yang register
Gambar 4.5. Format Blok Dengan Duayang
Input
di set ditunjuk
Gambar 4.6 dengan diagram format coil, keduanya memiliki input masukan energi
dan input reset/enable, merupakan pilihan lain, IN7 untuk pengatur waktu RT31=RN, IN8
enable RT31=RS, ketika timer menjadi ON, output 31 (internal) mengatur output 78
menjadi ON. Perhitungan dalam register tidak digambarkan, di dalam beberapa PLC nilai
preset waktu sudah tetap misalnya timer 5 detik,
RN timer 10 detik dst.
IN
RU 7 R
Ru
N T
IN RS n
Enab
8 R Ti
le/
T me
Rese Timer
31 r
Outp
t 14O Output
Re
ut
78 set
Time
r
RU Pres
N et
014
IN00
Enab 2
le
IN00
Rese Reg
3
t HR
101
Timer RTO dibuat tetap mempertahankan nilainya, ini berarti bahwa walaupun
kondisi input dimatikan (off) nilai terakhir yang masuk dalam timer akan disimpan
(rententive), sehingga bila input diaktifkan lagi (ON), maka timer akan mulai menghitung
dari nilai terakhir pada saat timer dimatikan.
- Flip-Flop dengan Diagram Ladder
Lampu flip-flop adalah dua set lampu yang menyala bergantian dengan selang
waktu tertentu, seperti lampu sein atau lampu kuning di jalan raya. Aplikasi ini pada diagram
ladder menggunakan fungsi timer untuk mengatur selang waktunya.
Pada umumnya untuk membuat sebuah aplikasi lampu flip flop dapat
menggunakan transistor dengan bantuan kapasitor sebagai penentu waktu 'on' dan 'off'.
Akan tetapi dalam perangkat yang pengoprasiannya menggunakan suatu program tertentu,
aplikasi lampu flip flop ternyata dapat dengan mudah dibuat hanya dengan memanfaatkan
fungsi timer sebagai pewaktu. Kalau pada mikrokontroler untuk membuat lampu flip flop
hanya memanfaatkan jeda waktu atau delay untuk mengkondisikan on dan off suatu lampu.
Tetapi bagaimanakah dengan PLC yang menggunakan diagram ladder.
Pada PLC untuk membuat suatu program aplikasi lampu flip flop dapat
memanfaatkan dua buah timer yaitu timer untuk waktu 'on' dan timer untuk waktu 'off'.
Untuk keluaran dapat memanfaatkan kontak hasil dari salah satu suatu timer tersebut setelah
selesai dengan batas waktu yang diberikan yang kemudian akan bergantian dengan timer
yang lainnya. Kemudian masing-masing timer harus saling berkaitan sehingga saat batas
waktu pergantian dapat mereset timer yang lainnya dan hal itu akan berlangsung secara
berulang-ulang.
III. ALAT DAN BAHAN
e. Pilih simbol yang akan digunakan disamping rowgambar sesuai dengan yang
dibutuhkan dari garis, saklar, dan outputnya.
Gambar 4.9 Tampilan Untuk Memiih Simbol Yang Diinginkan
f. Indikasikan Input A dan B pada Switch yang diinginkan, begitu pula dengan
outputnya, dengan mengklik Add , Beri nama S1 atau I0 enter, pilih assign (AT)
dan isi kolom % dengan IX0.0.0, ok.
Pada percobaan kali ini mengenai rangkaian Aplikasi Timer On dan Timer Off
dengan Indikator Lampu menggunakan PLC. Timer adalah alat penunda waktu yang
terkelompok dalam jenis saklar. Timer mengukur atau menghitung waktu dalam satuan
detik atau sepersekian detik dengan menggunakan piranti clock internal CPU. Fungsi timer
yang paling umum adalah Timer On Delay (TON) yang merupakan fungsi dasar. Ada
beberapa bentuk konfigurasi timer yang diperoleh dari pengembangan fungsi TON, PLC
mempunyai banyak kemampuan untuk memanipulasi fungsi timer. Fungsi dasar yang kedua
adalah Timer Off Delay (TOF).
Berdasarkan sifat saklarnya, timer dibagi menjadi dua yaitu Timer On-Delay dan
Timer Off-Delay. Dalam percobaan ini akan membuat ladder diagram dari rangkaian timer
on delay (TON) dan rangkaian timer off delay (TOF).
a. Timer ON-Delay
Timer semacam ini akan hidup setelah suatu periode waktu tunda yang telah
ditetapkan. TON merupakan simbol yang digunakan untuk menotasikan timer on-
delay. Selain itu, timer on-delay juga dipresentasikan oleh T-0.
b. Timer OFF-Delay
Timer semacam ini akan berada dalam keadaan hidup selama periode waktu yang
telah ditentukan dan kemudian mati. TOF merupakan simbol untuk menotasikan off-
delay. Selain itu, timer off-delay dipresentasikan oleh 0-T.
Dengan menggunakan beberapa karakteristik Ladder Diagram yaitu Normally Open
(NO) yang merupakan kondisi dimana saat switch tersebut ditekan, maka kontak dalam
kondisi terhubung, Normally Close (NC) yang merupakan kondisi dimana saat switch
ditekan, maka kontak dalam kondisi tidak terhubung atau putus, Coil yang merupakan
output dari diagram coil, dan timer merupakan alat penunda waktu yang terkelompok dalam
jenis saklar. Maka dari percobaan ini dapat dianalisa bahwa:
1. Rangkaian TON
Pada rangkaian pertama yaitu membuat ladder diagram Timer ON Delay yang
terdiri dari satu buah switch yaitu normally open (NO) dan output serta satu buah function
blok TON. Timer ON Delay sebelumnya telah dijelaskan bahwa timer semacam ini akan
hidup setelah suatu periode waktu tunda yang telah ditetapkan.
Pada Timer ON Delay ini jika switch normally open (NO) aktif, maka Function
Blok TON mulai bekerja tetapi tidak langsung memberikan reaksi ON pada output karena
harus menunggu selama waktu yang telah ditentukan.
2. Rangkaian TOF
Pada rangkaian kedua yaitu membuat ladder diagram Timer OFF Delay yang
terdiri dari satu buah switch yaitu normally open (NO) dan output serta satu buah function
blok TOF. Pada Timer OFF Delay ini jika switch normally open (NO) aktif, maka Function
Blok tidak langsung memberikan reaksi OFF pada output karena harus menunggu selama
waktu yang telah ditentukan. Pada saat input ditekan, maka ouput tetap menyala dan timer
mulai berhitung.
Pada saat Function Blok TOF telah mencapai waktu yang telah ditentukan, maka
output akan mati otomatis apabila timer telah berhitung sampai 4 detik.
3. Rangkaian Flip-flop
Pada rangkaian ketiga yaitu membuat ladder diagram Rangkaian Flip-flop
menggunakan Timer ON Delay dan Timer OFF Delay yang terdiri dari dua buah switch
yaitu normally close (NC) dan output serta dua buah function blok TON dan TOF.
Pada rangkaian ini switch normally close merupakan timbal balik dari coil, pada
keadaan awal switch normally close (NC) %QX0.2.3 ON, lalu timer on delay (TON) akan
berhitung sesuai dengan variable yang ditentukan sebelumnya.
Lalu pada saat setelah 4 detik output coil %QX0.2.3 akan memberikan reaksi ON.
Kemudian pada saat output coil %QX0.2.3 menjadi ON, maka timer off delay (TOF) akan
berhitung sesuai dengan variable yang ditentukan sebelumnya. dan TON akan berhenti
berhitung.
Dan pada saat setelah 2 detik maka output coil %QX0.2.3 memberikan reaksi OFF,
dan kembali output NC %QX0.2.3 menjadi ON. Lalu hal itu akan berlangsung secara
berulang-ulang. Inilah yang dinamakan flip-flop.
Jika ingin mematikan lampu flip/flop cukup menekan tombol switch normally
close (NC) %IX0.0.3 yang merupakan limit switch sebagai saklar on/off.
VII. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari percobaan ini pada "Aplikasi Timer On delay dan Timer off delay
dengan indikator lampu menggunakan PLC" bahwa :
Timer On delay dengan konfigurasi semacam ini , ketika terdapat satu buat input dan
yang diberikan function blok ON serta outputnya , dimana output nya akan akan
bekerja ketika timer nya sudah berjalan sesuai dengan selang waktu yang ditentukan
Timer off delay dengan konfigurasi semacam ini , output akan mati dengan otomatis
setelah selang waktu tunda yang telah ditentukan sebelumnya.
Rngkaian flip-flop dengan menggunakan timer dua set lampu yang menyala
bergantian dengan selang waktu yang ditentukan
Pratikan,
NIDN.0013127602 NIM.061530320209
VIII. LAMPIRAN