Está en la página 1de 55

2.

ANALISA DATA

No Batasan Pengkajian Keterangan Diagnosa


Karakteristik Keperawatan
1. Percepatan gejala Ny. Z mengatakan mengalami susah tidur sudah lama 3 Ketidakefektifan
penyakit pada anggota minggu, dulu ia bisa tidur 6-8 jam semalam dengan manajemen
keluarga. nyenyak, namun sejak Ny. Z memiliki banyak pikiran, Ny. pengobatan keluarga
Z hanya bisa tidur 1-4 jam semalam. Bila terbangun akan (Insomnia)
susah untuk tidur kembali.
Ny. Z mengatakan merasa sedikit terganggu karena tidak
bisa tidur nyenyak
Ny. Z mengatakan mudah lelah
2. Aktivitas yang tidak Ny. Z mengatakan jarang kontrol ke pelayanan kesehatan
sesuai dengan tujuan Ny. Z mengatakan tidak mengatur pola tidurnya secara
kesehatan. khusus.
Ny. Z mengatakan tidur siang tetapi terasa sebentar saja
Ny. Z mengatakan tidur hanya ketika mengantuk
3. Menyatakan keinginan Ny. Z mengatakan keinginan untuk mengubah pola
untuk memanajemen hidupnya menjadi lebih sehat.
penyakit. Ny. Z menandatangani Inform consent
4. Mengungkapkan Ny. Z mengatakan malas pergi ke puskesmas atau rumah
kesulitan dengan sakit karena pelayanan yang didapatkan kurang
regimen yang memuaskan.
ditentukan. Ny. Z mengatakan bila berobat ke puskesmas hanya
mendapatkan obat-obatan saja yang itu-itu saja.
Ny. Z mengatakan masih kurang paham tentang cara
mengatasi gangguan tidur yang dialaminya.
3. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN NOC NIC


1. Ketidakefektifan Manajemen 1. Fungsi keluarga 1. Keterlibatan keluarga
Pengobatan Keluarga (Insomnia) a. Mengatur perilaku anggota a. Identifikasi kemampuan keluarga dalam
keluarga merawat klien
b. Mengalokasikan tanggung jawab b. Identifikasi keinginan keluarga dalam
antara anggota keluarga merawat klien
c. Memperoleh sumber daya yang c. Bantu anggota keluarga untuk menyatakan
memadai untuk memenuhi perasaan yang berhubungan dengan
kebutuhan anggota keluarga insomnia agar membawa konflik keluarga
d. Melibatkan anggota keluarga menjadi terbuka
dalam pemecahan masalah d. Berikan informasi kepada keluarga tentang
e. Anggota keluarga saling status kesehatan klien (insomnia)
mendukung satu sama lain e. Identifikasi pemahaman dan keyakinan
2. Status kesehatan keluarga keluarga tentang insomnia yang dialami
a. Kesehatan fisik anggota keluarga klien
b. Aktivitas fisik anggota keluarga f. Tentukan tingkat ketergantungan klien pada
3. Partisipasi keluarga dalam perawatan keluarga
profesional g. Dukung keluarga untuk menghadiri dan
a. Keluarga berpartisipasi dalam berpartisipasi di dalam tahap perawatan
perencanaan perawatan klien
b. Keluarga berpartisipasi dalam 2. Mobilisasi keluarga
memberikan perawatan a. luangkan waktu bersama keluarga
c. Keluarga memberikan informasi b. Dengarkan keluhan keluarga dengan sikap
yang relevan
d. Keluarga memperoleh informasi asertif
yang diperlukan c. Bina hubungan saling percaya dengan
e. Keluarga mengidentifikasi faktor keluarga
yang mempengaruhi perawatan d. Diskusikan kekuatan dan sumber daya
f. Keluarga bekerja sama dalam keluarga dengan anggota keluarga
menentukan pengobatan e. Bantu anggota keluarga mengklarifikasi nilai
g. Keluarga mendefinisikan yang berhubungan dengan gaya hidup
kebutuhan dan masalah yang f. Tentukan kesiapan dan kemampuan anggota
relevan untuk perawatan keluarga
h. Keluarga berpartisipasi dalam g. Monitor situasi terkini dari keluarga
pengambilan keputusan h. Berikan informasi kepada keluarga tentang
kemajuan klien
i. Ajarkan anggota keluarga mengenal proses
penyakit (insomnia) dan jelaskan hubungan
antara insomnia dan penerapan Teknik
Relaksasi Benson
j. Bekerjasama dengan keluarga untuk
mengidentifikasi perilaku yang berkontribusi
menjadi konflik dalam keluarga dan
membantu mereka mengidentifikasi perilaku
alternatif
k. Buat tujuan yang realistis dengan klien dan
keluarga
l. Bekerjasama dengan keluarga tentang
rencana dan implementasi terapi klien untuk
mengatasi insomnia dengan cara penerapan
TeknikRelaksasi Benson
m. Bekerjasama dengan keluarga untuk
mengembangkan aktifitas sehari-hari yang
sesuai dengan gaya hidup sehat
n. Identifikasi sumber daya komunitas dan
arahkan anggota keluarga ke agensi yang
sesuai bila dibutuhkan.
3. Penyuluhan kesehatan
a. Kaji tingkat pengetahuan keluarga
b. Kaji tentang faktor yang mempengaruhi
hidup sehat
c. Kaji tentang motivasi keluarga untuk hidup
sehat
d. Berikan penyuluhan kesehatan tentang
insomnia kepada keluarga
e. Berikan penyuluhan kesehatan dengan bahasa
yang mudah dimengerti
f. Anjurkan keluarga untuk bertanya tentang
insomnia yang dialami klien
g. Ciptakan suasana yang nyaman saat
dilakukan penyuluhan
h. Bantu keluarga merencanakan untuk
mengikuti penyuluhan mengenai masalah
insomnia.
4. IMPLEMENTASI
CATATAN PERAWATAN/PERKEMBANGAN KELUARGA Ny. Z

PERTEMUAN KE 1
Hari/ Diagnosa Keperawatan Implementasi Paraf
Tanggal
Jumat, 07 1. Meluangkan waktu bersama keluarga.
April 2017 a. Berkenalan dengan keluarga Ny. Z
b. Membina hubungan saling percaya dengan keluarga: Mahasiswa
sudah memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan kunjungan
rumah sehingga keluarga Ny. Z bersedia dan menerima kehadiran
mahasiswa sebagai perawat keluarga dan bersedia memberikan
informasi mengenai data umum keluarga.
c. Ny. Z mengatakan bersedia dan menerima kehadiran mahasiswa
sebagai perawat keluarga bisa diajak bekerja sama dalam proses
asuhan.
d. Ny. Z mengatakan memiliki kartu BPJS untuk berobat ke pelayanan
kesehatan
2. Mendukung anggota keluarga untuk menghadiri dan berpartisipasi
didalam tahap pengobatan
a. Mengajak Ny. Z berobat dan memeriksakan kesehatan ke
pelayanan kesehatan
CATATAN PERAWATAN/PERKEMBANGAN KELUARGA Ny. Z

PERTEMUAN KE 2
Hari/ Diagnosa Keperawatan Implementasi Paraf
Tanggal
Senin, 10 1. Mendukung anggota keluarga untuk menghadiri dan berpartisipasi
April 2017 didalam tahap pengobatan
Ny. Z hadir dan berpartisipasi dalam tahap pengobatan
2. Membantu anggota keluarga untuk menyatakan perasaan yang
berhubungan dengan penyakit pada keluarga mereka agar membawa
konflik keluarga menjadi terbuka dengan melakukan diskusi dengan
keluarga terkait masalah-masalah apa saja yang terjadi dalam keluarga,
baik dalam rentang sehat sakit melalui pengkajian keluarga.
a. Menggali perasaan Ny. Z yang berhubungan dengan kondisi
penyakit/sakit yang diderita oleh salah seorang anggota keluarga
guna mengidentifikasi konflik yang tidak terselesaikan.
b. Ny. Z mengatakan masalah yang tengah dihadapi keluarga saat ini
adalah masalah penyakit yang diderita yaitu penyakit gangguan tidur
(insomnia).
c. Ny. Z mengatakan mengalami gangguan tidur diketahui 3 minggu
ini
d. Ny. Z mengatakan keluhan yang sering dirasakan sulit tidur, apabila
terbangun Ny. Z susah untuk tidur kembali. Ny. Z hanya tidur 1-4
jam setiap malam harinya.
e. Ny. Z tidak terlalu berharap dengan kesembuhan penyakitnya.
3. Mendorong kepercayaan setiap anggota keluarga tentang kesehatan dan
review informasi tentang penyakit yang relevan.
a. Mengetahui keyakinan dan nilai kesehatan keluarga terutama bagi
Ny. Z yang sedang mengalami gangguan tidur. Mereka menganggap
kesehatan sangat penting bagi setiap anggota keluarga, dimana tujuan
kesehatan bagi Ny. Z adalah mencapai kesehatan yang lebih baik.
b. Menurut Ny. Z gejala kesehatan yang dialami saat ini ditandai sulit
tidur, apabila terbangun Ny. Z susah untuk tidur kembali. Ny. Z
hanya tidur 1-4 jam setiap harinya. Ny. Z sering merasa pusing,
badan terasa lelah, letih dan lesu.
c. Ny. Z mengatakan mencegah gangguan tidurnya dengan cara
melakukan aktivitas.
d. Melakukan pemeriksaan fisik pada Ny. Z
CATATAN PERAWATAN/PERKEMBANGAN KELUARGA Ny. Z

PERTEMUAN KE 3
Hari/ Diagnosa Keperawatan Implementasi Paraf
Tanggal
Rabu, 12 Ketidak efektifan 1. Mendukung anggota keluarga untuk menghadiri dan berpartisipasi
April 2017 manajemen pengobatan didalam tahap pengobatan
keluarga (Insomnia) Ny. Z hadir dan berpartisipasi dalam tahap pengobatan (pendidikan
kesehatan)
2. Mengajarkan dan mengajak anggota keluarga mengenal proses
penyakit dan menjelaskan hubungan antara proses penyakit dengan
regiment pengobatan.
a. Menjelaskan pengertian penyakit insomnia.
b. Menjelaskan penyebab penyakit insomnia
Ny. Z mengatakan dan menjelaskan pengertian dari penyakit
insomnia
Ny. Z mengatakan dan menjelaskan penyebab penyakit
insomnia
CATATAN PERAWATAN/PERKEMBANGAN KELUARGA Ny. Z

PERTEMUAN KE 4
Hari/ Diagnosa Keperawatan Implementasi Paraf
Tanggal
Jumat, 14 Ketidak efektifan 1. Mendukung anggota keluarga untuk menghadiri dan berpartisipasi
April 2017 manajemen pengobatan didalam tahap pengobatan
keluarga (Insomnia) Ny. Z hadir dan berpartisipasi dalam tahap pengobatan (pendidikan
kesehatan)
a. Mengajarkan anggota keluarga mengenal proses penyakit dan
menjelaskan hubungan antara proses penyakit dengan regiment
pengobatan :Menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit insomnia,
yaitu : Perasaan sulit tidur, Bangun tidak diinginkan, Bangun terlalu
cepat dipagi hari, Wajah selalu kelihatan letih dan kusam, Kurang
energi dan lemas, Cemas berlebihan tanpa sebab, Gangguan emosional,
Mudah lelah, Penglihatan kabur, Koordinasi anggota gerak terganggu,
Berat badan turun drastis, Gangguan pencernaan, Fobia malam hari
Ny. Z mengatakan dan menjelaskan tanda dan gejala dari insomnia
b. Mengajarkan anggota keluarga mengenal proses penyakit dan
menjelaskan hubungan antara proses penyakit dengan regimen
pengobatan : Menjelaskan tentang akibat lanjut dari penyakit insomnia
pada keluarga, yaitu : kebingungan, depresi, mood berubah- ubah,
kinerja motorik berkurang, obesitas, respon kekebalan tubuh teganggu,
gangguan kardiovaskuler, dan peningkatan resiko kecelakaan di rumah.
Ny. Z mengatakan dan menjelaskan tentang akibat lanjut dari
penyakit insomnia

CATATAN PERAWATAN/PERKEMBANGAN KELUARGA Ny. Z

PERTEMUAN KE 5
Hari/ Diagnosa Keperawatan Implementasi Paraf
Tanggal
Rabu, 19 Ketidak efektifan 1. Mendukung anggota keluarga untuk menghadiri dan berpartisipasi
April 2017 manajemen pengobatan didalam tahap pengobatan
keluarga (Insomnia ) Ny. Z hadir dan berpartisipasi dalam tahap pengobatan
(pendidikan kesehatan)
2. Bekerjasama dengan anggota keluarga untuk mengidentifikasi perilaku
yang berkontribusi menjadi konflik dalam keluarga dan membantu
mereka mengidentifikasi perilaku alternatif
a. Ny. Z mengatakan saat ini kadang- kadang susah tidur, menurut
Ny. Z dikarenakan usia yang telah lanjut.
b. Perawat mengidentifikasi perilaku alternatif untuk Ny. Z dengan
memberikan pendidikan kesehatan bagaimana cara mengatasi
insomnia
3. Mengajarkan anggota keluarga mengenal proses penyakit dan
menjelaskan hubungan antara proses penyakit dengan regiment
pengobatan :
a. Menjelaskan cara mengatasi insomnia yaitu :
Jangan melakukan pekerjaan yang menegangkan sampai malam
hari
Jangan minum kopi dan perbanyak minum air putih
Kamar tidur harus tenang, bersih dan tidak terlalu terang
Menjelang waktu tidur, jangan khawatir bahwa tidak bisa tidur
Menetapkan waktu secara teratur antara saat hendak tidur dan
saat bangun tidur
Relaksasi sebelum tidur
Setelah berbaring setengah jam namun tidak bisa tidur, tinggalkan
tempat tidur dan bacalah majalah atau menikmati musik
Apabila diperlukan, dapat menggunakan obat tidur dengan
pengawasan dokter
Ny. Z mengatakan dan menjelaskan cara mengatasi insomnia
CATATAN PERAWATAN/PERKEMBANGAN KELUARGA Ny. Z

PERTEMUAN KE 6
Hari/ Diagnosa Keperawatan Implementasi Paraf
Tanggal
Jumat, 21 Ketidak efektifan 1. Mendukung anggota keluarga untuk menghadiri dan berpartisipasi didalam
April 2017 manajemen pengobatan tahap pengobatan
keluarga (Insomnia) Ny. Z hadir dan berpartisipasi dalam tahap pengobatan (pendidikan
kesehatan)
2. Mengajarkan anggota keluarga mengenal proses penyakit dan menjelaskan
hubungan antara proses penyakit dengan regimen pengobatan :
a. Menjelaskan penatalaksanaan insomnia
1. Pencegahan primer
Tidur seperlunya, tetapi tidak berlebihan, agar merasa segar dan sehat di
hari berikutnya. Pembatasan waktu tidur dapat memperkuat tidur,
berlebihnya waktu tidur yang dihabiskan di tempat tidur tampaknya
berkaitan dengan tidur yang terputus putus atau dangkal.
Waktu bangun yang teratur di pagi hari memperkuat siklus sirkadian dan
menyebabkan awitan tidur yang teratur.
Jumlah latihan yang teratur di pagi hari memperkuat siklus sirkadian dan
menyebabkan tidur yang teratur.
Kamar tidur kedap suara dapat membantu bagi orang-orang yang harus
tidur di dekat kebisingan.
Meskipun ruangan terlalu hangat dapat mengganggu tidur, namun tidak
ada bukti yang menunjukkan bahwa kamar yang terlalu dingin dapat
membantu tidur.
Rasa lapar mengganggu tidur, kudapan ringan dapat membantu tidur
Pil tidur yang hanya kadang-kadang saja digunakan dapat bersifat
menguntungkan, namun penggunaannya yang kronis tidak efektif pada
kebanyakan penderita insomnia.
Kafein di malam hari dapat mengganggu tidur, meskipun pada orang-
orang yang tidak berfikir demikian.
Orang-orang yang merasa marah dan frustasi karena tidak dapat tidur
tidak boleh berusaha terlalu keras untuk tertidur tetapi harus menyalakan
lampu dan melakukan hal lain yang berbeda

2. Pencegahan sekunder
Pergi tidur hanya jika mengantuk
Gunakan tempat tidur hanya untuk tidur, jangan membaca, menonton
televisi, atau makan di tempat tidur.
Jika tidak dapat tidur, bangun dan pindah ke ruangan lain. Bangun
sampai anda benar benar mengantuk, kemudian baru kembali ke tempat
tidur. Jika tidur masih tidak bisa dilakukan dengan mudah, bangun lagi dari
tempat tidur. Tujuannya adalah menghubungkan antara tempat tidur dengan
tidur cepat. Ulangi langkah ini sesering yang diperlukan sepanjang malam.
Siapkan alarm dan bangun di waktu yang sama setiap pagi tanpa
mempedulikan berapa banyak anda tidur di malam hari. Hal ini membantu
tubuh menetapkan irama tidur bangun yang konstan
Jangan tidur di siang hari
3. Pencegahan Tersier
Melakukan pengobatan dan merehabilitasi lansia sehingga ia dapat
menikmati tidur yang berkuakitas baik sampai akhir hidupnya.
Ny. Z mengatakan dan menjelaskan penatalaksanaan dari insomnia

CATATAN PERAWATAN/PERKEMBANGAN KELUARGA Ny. Z

PERTEMUAN KE 7
Hari/ Diagnosa Keperawatan Implementasi Paraf
Tanggal
Senin, 24 Ketidak efektifan 1. Mendukung anggota keluarga untuk menghadiri dan berpartisipasi didalam
April 2017 manajemen pengobatan tahap pengobatan
keluarga (Insomnia) Ny. Z hadir dan berpartisipasi dalam tahap pengobatan (pendidikan
kesehatan)
2. Mengajarkan anggota keluarga mengenal proses penyakit dan menjelaskan
hubungan antara proses penyakit dengan regimen pengobatan :
a. Menjelaskan tentang teknik Teknik Relaksasi Benson untuk penderita
insomnia.
Ny. Z mengatakan dan menjelaskan pengertian dan manfaat teknik
Teknik Relaksasi Benson
Ny. Z menyebutkan teknik Teknik Relaksasi benson
3. Membantu anggota keluarga mengklarifikasi nilai yang berhubungan dengan
gaya hidup
Ny. Z mengatakan jarang melakukan aktivitas terlalu banyak
Ny. Z mengatakan saat ini banyak pikiran hanya mengenai keluarga
saja, sehingga membuatnya gelisah dan sulit untuk tidur
4. Bekerjasama dengan anggota keluarga untuk mengembangkan aktifitas
sehari-hari yang mengatur regimen pengobatan yang sesuai dengan gaya hidup
Ny. Z mengatakan sering berzikir dan baca al-quran sesudah sholat,
agar pikirannya tenang.
Ny. Z mengatakan senang untuk menerapkan teknik Relaksasi Benson
yang telah diajarkan

CATATAN PERAWATAN/PERKEMBANGAN KELUARGA Ny. Z

PERTEMUAN KE 8
Hari/ Diagnosa Keperawatan Implementasi Paraf
Tanggal
Kamis, 27 Ketidak efektifan 1. Bekerjasama dengan angggota keluarga untuk mengembangkan
April 2017 manajemen pengobatan aktifitas sehari-hari yang mengatur regimen pengobatan yang
keluarga (Insomnia) sesuai dengan gaya hidup.
2. Membuat jadwal harian pasien untuk melakukan jadwal
melakukan Teknik Relaksasi Benson sebagai ganti olahraga bagi
Ny. Z yang menderita Insomnia
3. Mengarahkan anggota keluarga ke agensi yang sesuai bila
dibutuhkan
4. Ny.Z dan keluarga dapat mengembangkan aktifitas sehari-hari
yang mengatur regimen pengobatan yang sesuai.
CATATAN PERAWATAN/PERKEMBANGAN KELUARGA Ny. Z
PERTEMUAN KE 9
Hari/ Diagnosa Keperawatan Implementasi Paraf
Tanggal
Sabtu, 4 Ketidak efektifan 1. Mengajarkan anggota keluarga mengenal proses penyakit dan
Januari manajemen pengobatan menjelaskan hubungan antara proses penyakit dengan regimen
2017 keluarga (Insomnia) pengobatan
a. Menjelaskan kepada keluarga fasilitas kesehatan dan manfaatnya
Waktu kunjungan pelayanan kesehatan
- Rumah sakit : setiap hari 24 jam
- Puskesmas : setiap hari senin sabtu kecuali hari libur jam
08.00-14.00 wib
- Dokter praktek/ klinik : setiap hari kecuali hari libur jam 16.00-
21.00 wib
Manfaat pelayanan kesehatan
- Tempat berobat
- Tempat pemeriksaan kesehatan
- Tempat konsultasi
b. Keluarga dan klien mampu menjelaskan fasilitas kesehatan dan
manfaatnya dengan bantuan Booklet
2. Mendukung anggota keluarga untuk menghadiri dan berpartisipasi di
dalam tahap pengobatan yang sudah diketahui.
a. Meminta pada Ny. Z untuk rutin memeriksakan kesehatan
Keluarga mengatakan akan selalu mengingatkan klien untuk
periksa kesehatannya.

5. EVALUASI
Diagnosa Keperawatan Evaluasi

Ketidakefektifan manajemen 1. Anggota keluarga mengidentifikasi konflik yang tidak terselesaikan.


pengobatan keluarga Ny. Z mengatakan sejauh ini konflik dalam keluarga sudah terselesaikan
(Insomnia) 2. Anggota keluarga menghadiri dan berpartisipasi dalam tahapan pengobatan keluarga.
a. Ny. Z dan keluarga berpartisipasi aktif dalam perawatan keluarga yang dilakukan oleh
mahasiswa
3. Anggota keluarga menyatakan keinginan untuk menyelesaikan konflik.
a. Anggota keluarga mengharapkan Ny. Z dapat segera sembuh dari penyakitnya.
b. Ny. Z mengatakan telah berusaha untuk menghindari faktor dari penyebab susah tidur
c. Ny. Z telah menerapkan tentang perawatan yang baik untuk merawat kesehatannya.
4. Anggota keluarga melaksanakan regimen pengobatan.
a. Ny. Z telah melakukan cara-cara mengatasi insomnia
b. Ny. Z melakukan teknik Relaksasi Benson
5. Anggota keluarga membuat perencanaan untuk mengikuti penyuluhan mengenai penyakit
untuk masa yang akan datang.
a. Ny. Z mengatakan ikut berpartisipasi aktif dalam penyuluhan yang dilakukan mahasiswa
dan berencana akan ikut serta dalam penyuluhan-penyuluhan yang diadakan di Puskesmas
jika keluarga mendukung
b. Ny. Z mengatakan mendapat informasi tentang kesehatan sehingga dapat menambah
wawasan pengetahuannya
6. PEMETAAN INTERVENSI

INTERVENSI MATERI PERTEM


UAN KE-
1 Luangkan waktu bersama keluarga. - 1
2 Mendukung anggota keluarga untuk - 2
menghadiri dan berpartisipasi di
dalam tahap pengobatan.
3 Bantu anggota keluarga untuk - 2
menyatakan perasaan yang
berhubungan dengan penyakit pada
saudara mereka agar membawa
konflik keluarga menjadi terbuka.
4 Mendorong kepercayaan - 2
individu/kepercayaan diri setiap
anggota keluarga tentang penyakit
dan review informasi yang relevan.
5 Ajarkan anggota keluarga mengenal Pengertian insomnia, 3
proses penyakit dan jelaskan Penyebab insomnia,
hubungan antara proses penyakit
dan regimen pengobatan
Tanda & gejala insomnia 4
Akibat lanjut insomnia 4
Mengenal cara 5
mengatasi insomnia
Mengenal 6
penatalaksanaan
insomnia
Mengenal Teknik 7
Relaksasi Benson

6 Bekerjasama dengan keluarga untuk -Menganjurkan klien 7, 8


mengidentifikasi perilaku yang Relaksasi Benson
berkontribusi menjadi konflik sebelum tidur untuk
dalam keluarga dan membantu mengurangi insomnia
mereka mengidentifikasi perilaku
alternatif.
7 Bantu anggota keluarga -Menganjurkan klien 6
mengklarifiksi nilai yang untuk menghindari
berhubungan dengan gaya hidupminum kopi dan
mengganti
memperbanyak minum
air putih
8 Bekerjasama dengan anggota -Membuat jadwal harian 8
klien
keluarga untuk mengembangkan
aktifitas sehari-hari yang mengatur
regimen pengobatan yang sesuai
dengan gaya hidup.
9 Arahkan anggota keluarga ke agensi - -
yang sesuai bila dibutuhkan
10 Membantu keluarga merencanakan Sarana dan pelayanan 9
untuk mengikuti penyuluhan kesehatan
mengenai penyakit untuk masa
yang akan datang

B. MANAJEMEN LAYANAN KEPERAWATAN

I. Pengkajian
Sebelum dilakukan pengkajian mahasiswa melakukan beberapa

persiapan diantaranya melakukan pengamatan secara umum (Winshield

Survey) dan penyebaran kuesioner lansia di lingkungan RW X Kelurahan

Surau Gadang. Gambaran umum situasi dan keadaan wilayah di RW X

didapatkan melalui wawancara dengan tokoh masyarakat, kader, penduduk

setempat dan observasi lingkungan sehingga dapat diketahui faktor resiko

yang dapat menimbulkan masalah kesehatan yang ada di wilayah RW X

yang dapat menimbulkan masalah kesehatan serta faktor penunjang untuk

peningkatan kesehatan masyarakat.


1. Winshield Survey

Berdasarkan hasil Winshield Survey yang dilakukan di RW X

Kelurahan Surau Gadang pada tanggal 3 April 2017 didapatkan bahwa RW X

terdiri dari empat RT. Penduduk RW X mayoritas beragama Islam. Di RW X

terdapat satu Mesjid. Hasil Winshield Survey didapatkan sebagai berikut:

a. Lingkungan Fisik

Perumahan yang berada di RW X Kelurahan Surau Gadang

seluruhnya memiliki rumah yang permanen. Dimana jarak antara satu

rumah dengan rumah lainnya berdekatan dan padat. Keadaan kondisi

rumah di RW X Kelurahan Surau Gadang yaitu sebagian besar cahaya

matahari dapat masuk ke dalam rumah. Sumber air di lingkungan rumah

yaitu hampir sebagian menggunakan PDAM dengan keadaan air

seluruhnya tidak berbau, berasa, dan berwarna. Kebiasaan lansia di RW X

memiliki kegiatan diwaktu luang yaitu jalan pagi, menjaga warung,

mengasuh cucu, menonton TV, dan ada yang menghabiskan waktu duduk-

duduk depan rumah.

b. Kesehatan dan Pelayanan Sosial

Pelayanan kesehatan yang ada di RW X Kelurahan Surau Gadang

berupa 1 buah posyandu lansia dan posyandu balita. Posyandu rutin

dilakukan pada minggu ke 2 setiap bulannya. Sebagian kecil lansia

memanfaatkan adanya posyandu untuk memeriksakan kesehatannya dan

pergi memeriksakan kesehatannya ke puskesmas dan sebagian besar lansia


yang tidak memanfaatkan layanan kesehatan yang telah disediakan. Jarak

puskesmas dari RW X yaitu < 500 m.

c. Ekonomi
Kepala keluarga di RW X Kelurahan Surau Gadang pada umumnya

sebagai pensiunan PNS. Pada umumnya status ekonomi masyarakat adalah

menengah ke atas.
d. Transportasi dan Keamanan

Sarana transportasi yang digunakan masyarakat untuk keluar

masuk lokasi RW XIII Kelurahan Surau Gadang adalah kendaraan roda 2

ataupun roda 4. Masyarakat umumnya memiliki kendaraan pribadi roda 2.

Sebagai transportasi umum, masyarakat menggunakan fasilitas ojek dan

angkutan umum

e. Tingkat Pendidikan Lansia

Tingkat pendidikan lansia di RW XIII Kelurahan Surau Gadang

pada sebagian besar memiliki tingkat pendidikan SMP.

f. Rekreasi
Rekreasi yang dilakukan warga lebih banyak berkumpul bersama

keluarga di dalam rumah sambil bercerita dan menonton TV, dan ada juga

warga masyarakat yang rekreasi di ke pusat perbelanjaan.

2. Hasil Kuesioner
Kemudian pengkajian dilanjutkan dengan tahap pengumpulan data

yang dilakukan pada tanggal 4 April 2017, dengan sampling diambil dengan
cara Total Sampling dengan kriteria inklusi sebanyak 70 lansia dan data

terkumpul yaitu sebanyak 54 lansia yang ada di RW X Kelurahan Surau

Gadang. Pada tahap ini mahasiswa menyebarkan kuesioner pada lansia di

lingkungan RW X (RT 01, 02, 03, 04) Kelurahan Surau Gadang.


a. Data Umum

Diagram 1
Distribusi Frekuensi Lansia Berdasarkan Jenis Kelamin
di RW X Kelurahan Surau Gadang

jkl

Laki- laki perempuan


lakilaki

31,6%

Perempuan
68,4%

Berdasarkan diagram 1 di atas, terlihat bahwa sebagian besar


(68,4%) lansia di RW X berjenis kelamin perempuan.

Diagram 2
Distribusi Frekuensi Lansia Berdasarkan Tingkat Pendidikan
di RW X Kelurahan Surau Gadang
SD
5,3%
S1 pendidikan
13,2 SMP
28,9%
SD
SMP
SMA
S1

SMA
52,6%

Berdasarkan diagram 2 di atas, terlihat bahwa hampir dari sebagian


(52,6) tingkat pendidikan lansia di RW X yaitu Sekolah Menengah Akhir
(SMA).

Diagram 3
Distribusi Frekuensi Lansia Berdasarkan Pekerjaan
di RW X Kelurahan Surau Gadang

pekerjaan

IRT
PNS
POLISI
PETANI
SWASTA

Pensiunan PNS
47,9%

Berdasarkan diagram 3 di atas, terlihat bahwa sebagian besar


lansia (47,9%) yaitu Pensiunan PNS

Diagram 4
Distribusi Frekuensi Lansia Berdasarkan Agama
di RW X Kelurahan Surau Gadang
Berdasarkan diagram 4 di atas, terlihat bahwa seluruh lansia di RW
X menganut agama Islam.
b. Proses menua

Diagram 5
Distribusi Frekuensi Lansia Yang Mengalami Inkontinensia Urin
di RW X Kelurahan Surau Gadang

Berdasarkan diagram 5 di atas, terlihat bahwa hampir seluruh


(88%) lansia tidak mengalami inkontinensia urin.

Diagram 6
Distribusi Frekuensi Lansia yang Susah Tidur pada Malam Hari
di RW X Kelurahan Surau Gadang
Berdasarkan diagram 6 di atas, terlihat bahwa sebagian besar
(72%) lansia tidak sulit tidur di malam hari.

Diagram 7
Distribusi Frekuensi Lansia Berdasarkan Riwayat Penyakit
di RW X Kelurahan Surau Gadang
5,3% 31,6%
5,3%
penyakit

hipertensi

10,3% rematik
asam urat
gangguan pendengaran
maag
katarak
dm

7,9%

11,9%
27,7%

Berdasarkan diagram 7 di atas, terlihat 10 penyakit tertinggi di


RW X Kelurahan Surau Gadang adalah hipertensi 17 orang, asam urat 15
orang, rematik 6 orang, maag 6 orang, gangguan pendengaran 4 orang ,
DM 3 orang, dan katarak 3 orang.
Diagram 8
Distribusi Frekuensi Lansia Berdasarkan Gangguan Pergerakan Tubuh
di RW X Kelurahan Surau Gadang

Berdasarkan diagram 8 di atas, terlihat bahwa hampir setengah


(32%) lansia mengalami gangguan dalam pergerakkan tubuh

Diagram 9
Distribusi Frekuensi Lansia Berdasarkan Kemandirian Beraktivitas
di RW X Kelurahan Surau Gadang

Berdasarkan diagram 9 di atas, terlihat bahwa hampir seluruhnya


(97%) dalam beraktivitas mandiri

Diagram 10
Distribusi Frekuensi Lansia Berdasarkan Hidup Bersama Pasangan
di RW X Kelurahan Surau Gadang
Berdasarkan diagram 10 di atas, terlihat bahwa lebih dari sebagian
(51%) lansia hidup tidak dengan pasangan.

c. Support Keluarga

Diagram 11
Distribusi Frekuensi Penghasilan Keluarga Rata-Rata
Tiap Bulan di RW X Kelurahan Surau Gadang

Berdasarkan diagram 11 di atas, terlihat bahwa setengah (50%)


keluarga memiliki penghasilan > 2.000.000.

Diagram 12
Distribusi Frekuensi Keluarga Yang Mempunyai Dana Tabungan
di RW X Kelurahan Surau Gadang

Berdasarkan diagram 12 di atas, terlihat bahwa hampir seluruhnya


(76%) keluarga mempunyai dana tabungan.

Diagram 13
Distribusi Frekuensi Sarana Pelayanan Kesehatan Yang Dapat di
Kunjungi di RW X Kelurahan Surau Gadang

Berdasarkan diagram 13 di atas, terlihat bahwa sebagian besar


(53%) anggota keluarga berobat ke puskesmas.

Diagram 14
Distribusi Frekuensi Jarak Rumah Keluarga Ketempat
Pelayanan Kesehatan di RW X Kelurahan Surau Gadang

Berdasarkan diagram 14 di atas, terlihat bahwa seluruh (100%


jarak rumah keluarga ketempat pelayanan kesehatan adalah < 5 km.

Diagram 15
Distribusi Frekuensi Keluarga Lansia Yang Mempunyai Kartu BPJS/
Jamkesmas Lainnyadi RW X Kelurahan Surau Gadang

Berdasarkan diagram 15 di atas, terlihat hampir seluruhnya (97%)


lansia mempunyai kartu BPJS/ kartu Jamkesmas lainnya.

Diagram 16
Distribusi Frekuensi Keluarga yang Menjelaskan Pentingnya Olahraga
Pada Lansia di RW X Kelurahan Surau Gadang
Berdasarkan diagram 16 di atas, terlihat bahwa hampir seluruhnya
(85%) keluarga menjelaskan pentingnya olahraga pada lansia

d. Support Sistem

Diagram 17
Distribusi Frekuensi Lansia Yang Mengikuti Senam Lansia
di RW X Kelurahan Surau Gadang

Berdasarkan diagram 17 di atas, terlihat bahwa hampir seluruh


lansia (94%) lansia tidak mengikuti senam lansia.

Diagram 18
Distribusi Frekuensi Lansia Yang Memeriksakan Kesehatan Secara Rutin di
RW X Kelurahan Surau Gadang

Berdasarkan diagram 18 di atas, terlihat bahwa sebagian besar


(64%) tidak memeriksakan kesehatannya secara rutin.

Diagram 19
Distribusi Frekuensi Lansia Yang Memiliki Kartu KMS Lansia
Di RW X Kelurahan Surau Gadang

Berdasarkan diagram 19 diatas menunjukkan bahwa hampir


keseluruhan (77%) lansia tidak memiliki kartu KMS lansia.

Diagram 20
Distribusi Frekuensi Lansia Mengetahui Adanya Posyandu Lansia
Di RW X Kelurahan Surau Gadang
Berdasarkan diagram 20 diatas menunjukkan bahwa hampir
seluruh (97%) lansia mengetahui adanya posyandu lansia di RW X
Kelurahan Suaru Gadang.

Diagram 21
Distribusi Frekuensi Lansia Mengunjungi Posyandu Lansia Setiap Bulan
Di RW X Kelurahan Surau Gadang

Berdasarkan diagram 21 diatas menunjukkan bahwa hampir


seluruh (79%) lansia yang tidak mengunjungi posyandu lansia tiap bulan

e. Kesehatan Lingkungan
Diagram 22
Distribusi Frekuensi Lansia Merokok
di RW X Kelurahan Surau Gadang

Berdasarkan diagram 22 diatas menunjukkan bahwa sebagian kecil


(14%) lansia yang merokok.

Diagram 23
Distribusi Frekuensi Cahaya Matahari Dapat Masuk Ke Dalam Rumah
di RW X Kelurahan Surau Gadang

Berdasarkan diagrama 23 di atas, terlihat bahwa sebagian besar


(97%) cahaya yang masuk di dalam rumah.

Diagram 24
Distribusi Frekuensi Jenis Lantai Rumah Lansia
Distribusi Frekuensi Jenis Lantai Rumah Lansia
di RW X Kelurahan Surau Gadang
Berdasarkan diagram 24 diatas terlihat bahwa sebagian besar
(79%) jenis lantai rumah lansia adalah keramik.

Diagram 25
Distribusi Frekuensi Sumber Air Yang Digunakan Sehari-hari
di RW X Kelurahan Surau Gadang

Berdasarkan diagram 25 diatas terlihat bahwa hampir setengah


(48%) sumber air yang digunakan adalah PDAM.

Diagram 26
Distribusi Frekuensi Keadaan Air Yang Digunakan
di RW X Kelurahan Surau Gadang
Berdasarkan diagram 26 diatas bahwa hampir seluruhnya (100%)
air yang di gunakan adalah tidak berbau, berasa dan berwarna

Diagram 27
Distribusi Frekuensi Mempunyai Tempat Penampungan Air
di RW X Kelurahan Surau Gadang

Berdasarkan diagram 27 diatas terlihat bahwa seluruhnya (100%)


mempunyai tempat penampungan air.

Diagram 28
Distribusi Frekuensi Membersihkan Tempat Penampungan Air
di RW X Kelurahan Surau Gadang
Berdasarkan diagram 28 diatas terlihat bahwa sebagian besar
(65%) memberssihkan tempat penampungan air kapan perlu.

Diagram 29
Distribusi Frekuensi Pengolahan Sampah Keluarga
di RW X Kelurahan Surau Gadang

Berdasarkan diagram 29 diatas terlihat bahwa hampir seluruhnya


(97%) pengelolahan sampah keluarga adalah di kumpulkan.

Diagram 30
Distribusi Frekuensi Tempat Pembuangan Sampah Keluarga
di RW X Kelurahan Surau Gadang

Berdasarkan diagram 30 diatas terlihat bahwa hampir seluruhnya


(92%) pembuangan sampah kelurga tetutup.

Diagram 31
Distribusi Frekuensi Pembuangan Air Limbah Keluarga
di RW X Kelurahan Surau Gadang

Berdasarkan diagram 31 diatas terlihat bahwa seluruhnya (100%)


pembuangan air limbah adalah got.

Diagram 32
Distribusi Frekuensi Jarak Sumber Air Dengan Pembuangan Limbah
di RW X Kelurahan Surau Gadang
Berdasarkan diagram 32 diatas terlihat bahwa hampir seluruh
(77%) jarak sumber air dengan penampungan limbah adalah < 10 m

Diagram 33
Distribusi Frekuensi Keadaan Sarana Pembuangan Air Limbah
di RW X Kelurahan Surau Gadang

Berdasarkan diagram 33 diatas terlihat bahwa hampir sebagian


(48%) keadaan sarana pembuangan air limbah adalah terbuka mengalir.

Diagram 34
Distribusi Frekuensi Tingkat Dimensia Pada Lansia Berdasarkan
Abbreviated Mental Test di RW X Kelurahan Surau Gadang
Berdasarkan diagram 34 diatas terlihat bahwa hampir seluruhnya
(81%) lansia tidak mengalami dimensia (gangguan ingatan).

Diagram 35
Distribusi Frekuensi Aktifitas Lansia Sehari-hari Berdasarkan Indeks
Barthel di RW X Kelurahan Surau Gadang

Berdasarkan diagram 35 diatas terlihat bahwa sebagian besar


(81%) aktifitas kehidupan sehari hari adalah mandiri.
Diagram 36
Distribusi Frekuensi Tingkat Depresi Pada Lansia Berdasarkan Geriatric
Depression Scale (GDS) di RW X Kelurahan Surau Gadang

Berdasarkan diagram 36 diatas terlihat bahwa hampir seluruhnya


(78%) lansia berdasarkan geriatric depression scale (GDS) adalah tidak
depresi.

c. Hasil Wawancara Petugas Kesehatan

Berdasarkan hasil wawancara dengan kader RW X diketahui bahwa

pelaksanaan posyandu lansia setiap bulan ada dilakukan, namun lansia

disekitar kurang aktif dalam mengikuti posyandu lansia. Hal ini disebabkan

kurangnya motivasi lansia untuk ke posyandu disebabkan tidak adanya

pemberian obat yang dilakukan di posyandu, di posyandu lansia hanya

memeriksa kesehatan seperti pengukuran berat badan, tekanan darah,

pengukuran kadar gula darah dan asam urat. Disamping itu kegiatan seperti

senam lansia tidak ada dilakukan karena tidak adanya instruktur dan

kurangnya partisipasi lansia mengikuti senam lansia tersebut.


II. Hasil observasi

Pelaksanaan posyandu ada dilakukan setiap bulannya, tetapi kegiatan

yang dilakukan di posyandu hanya melakukan pemeriksaan kesehatan seperti

penimbangan berat badan, tekanan darah. Terkadang ada dilakukan

penyuluhan namun tidak ada pemberian pengobatan. Sedangkan untuk

pemeriksaan gula darah, asam urat, kolesterol serta pelaksanaan senam lansia

juga tidak ada dilakukan.


2. ANALISA DATA

DIAGNOSA
RENCANA KEGIATAN
DATA KEPERAWATAN SASARAN TUJUAN (NOC)
(NIC)
KOMUNITAS
KESEHATAN LANSIA Ketidakefektifan Lansia RW Perilaku kesehatan 1. Penyuluhan Hipertensi
a. Pengertian hipertensi pada
DS : pemeliharaan X 1. Mencari
- lansia menderita penyakit lansia
kesehatan pada Kelurahan informasi yang
b. Penyebab hipertensi
hipertensi.
lansia di RW X Surau berhubungan c. Tanda dan gejala hipertensi
- lansia menderita penyakit asam d. Akibat lanjut dari hipertensi
Kel. Surau Gadang Gadang dengan
urat pada lansia
- lansia tidak rutin mengunjungi berhubungan kesehatan dari
2. Penyuluhan tentang asam
posyandu setiap bulan dengan kurangnya berbagai sumber
- lansia tidak mengikuti senam motivasi lansia dan 2. Menjelaskan urat
a. Pengertian asam urat
lansia strategi untuk
munculnya b. Penyebab asam urat
- lansia tidak melakukan mengurangi c. Tanda dan gejala asam urat
penyakit
pemeriksaan kesehatan secara d. Akibat lanjut asam urat
perilaku tidak
degeneratif e. Cara perawatan dan
rutin sehat
- lansia tidak memiliki buku lingkungan untuk penderita
3. Melaporkan
KMS lansia asam urat
penggunaan
3. Penyuluhan tentang
- lansia mengatakan tidak ada strategi untuk
dimensia dan demonstrasi
memaksimalkan
memeriksakan kesehatan secara kesehatan senam otak
4. Melakukan 4. Pemeriksaan Kesehatan
rutin
DO : pemeriksaan (tekanan darah, gula darah,
- Banyak lansia di RW X Kel.
diri dan asam urat, dan kolesterol)
Surau Gadang yang tidak 5. Penyuluhan posyandu lansia
pemantauan diri
a. Penjelasan proses menua
memeriksakan kesehatannya ke 5. Menggunakan
(lansia)
Posyandu lansia layanan
b. Penjelasan tentang penyakit-
kesehatan yang
penyakit lansia
sesuai c. Pengertian posyandu lansia
d. Manfaat posyandu lansia
kebutuhan

3. Perencanaan Keperawatan Komunitas

Diagnosa Evaluasi
Rencana Hari /
Keperawatan Tujuan Sasaran Strategi Tempat
No. Kegiatan Tanggal Kriteria Standar
Komunitas
1. Ketidakefektifa Setelah Lansia K.I.E 1. Penyuluhan Selasa, Posyandu Verbal a. Penjelasan
n pemeliharaan dilakukan RW X posyandu 11 April Lansia proses menua
kesehatan pada tindakan Kelurahan lansia 2017 (lansia)
b. Penjelasan
lansia di RW X keperawatan Surau (10.00)
tentang
Kel. Surau masyarakat Gadang
penyakit-
Gadang mampu
penyakit
berhubungan memberikan
lansia
dengan perawatan pada
c. Pengertian
kurangnya lansia di RW X
posyandu
motivasi lansia Kelurahan
lansia
dan munculnya Surau Gadang 2. Penyuluhan d. Manfaat
penyakit Kecamatan tentang posyandu
degeneratif Nangggalo hipertensi lansia
a.Pengertian
hipertensi
Jumat, Posyandu Verbal
pada lansia
14 April Lansia
b. Penyebab
2017
hipertensi
(16.00) c. Tanda dan
gejala
hipertensi
d. Akibat lanjut
3. Penyuluhan
dari
tentang
hipertensi
dimensia
pada lansia

a. Pengertian
dan penyebab
demensia
Minggu, Posyandu Verbal b. Tanda dan
4. demonstrasi 16 April Lansia gejala
senam otak 2017 demensia
(09.00) c. Pencegahan
dan
perawatan
5. Penyuluhan demensia
asam urat

Cara senam
otak

Minggu, Posyandu Motorik


6.Pemeriksaan
16 April Lansia
Kesehatan
2017
a. Pengertian
(09.00)
asam urat
b. Tanda dan
gejala asam
urat
Selasa, Posyandu Verbal
c. Cara
18 April Lansia
pencegahan
2017
asam urat
(16.00)

Memeriksa
tekanan darah,
kadar asam
Urat, gula darah
dan kolesterol
Kamis, Posyandu Motorik
27 April Lansia lansia
2017
(16.00)

4. Plan Of Action (POA)

MASALAH KEGIATAN TUJUAN SASARAN SUMBER WAKTU TEMPAT PENANGUNG


KESEHATAN DANA JAWAB
Ketidakefektifan 1. Berikan 1. Meningkatkan Lansia di RW Mahasiswa Selasa, 11 Posyandu Rahmi Khairun Nisa,
pemeliharaan penyuluhan pengetahun X Surau April 2017 Lansia S.Kep
kesehatan pada tentang tentang Gadang Amelia Andriana,
lansia di RW X Kecamatan S.Kep
Surau Gadang pentingnya pentingnya
Nanggalo
Kecamatan Posyandu Posyandu
Nanggalo Lansia

Lansia di RW Mahasiswa Jumat, 14 Posyandu Hanna Ria Afrida,


2. Mengadakan 2. Meningkatkan
X Surau April 2017 Lansia S.Kep
penyuluhan pengetahuan Indri Tivani, S.Kep
tentang Gadang
tentang
hipertensi Kecamatan
hipertensi
Nanggalo

3. Mengadakan 3. Meningkatkan Lansia di RW Mahasiswa Minggu, 16 Posyandu Rin Leonidra, S.Kep


senam otak daya ingat X Surau April 2017 Lansia Ritta Farma, S.Kep
untuk lansia lansia Gadang
Kecamatan
Nanggalo

4. Memberikan 4. Meningkatkan Lansia di RW Mahasiswa Selasa, 18 Posyandu Maiva Sri Putri,


penyuluhan pengetahuan X Surau April 2017 Lansia S.Kep
tentang Gadang Fahliza Ihwana,
tentang
Kecamatan S.Kep
penyakit penyakit asam
asam urat urat Nanggalo

5. Mengadakan 5. Meningkatkan Lansia di RW Mahasiswa - April Posyandu Raisa Ardielvy,


pelatihan kemandirian X Surau 2017 Lansia S.Kep
kader Lansia dalam Gadang
posyandu menjaga Kecamatan
lansia kesehatannya Nanggalo

6. Mengadakan 6. Mengetahui
pemeriksaan kesehatan Lansia di RW Mahasiswa Kamis, 27 Posyandu Semua anggota
kesehatan Lansia X Surau April 2017 Lansia
(cek gula Gadang
Kecamatan
darah, asam
Nanggalo
urat, dll)

5. PELAKSANAAN
DIAGNOSA TGL IMPLEMENTASI EVALUASI
Ketidakefektifan Selasa, 11 Penyuluhan tentang Posyandu Evaluasi Struktur
pemeliharaan kesehatan April 2017 Lansia - Kegiatan dikonsultasikan dengan dosen
pada lansia di RW X Kel. (10.00) pembimbing dan Pembina wilayah Puskesmas
Surau Gadang 2 hari sebelum acara
berhubungan dengan - Materi penyuluhan serta leaflet telah
kurangnya motivasi lansia dipersiapkan 1 hari sebelum pelaksanaan
dan munculnya penyakit - Tempat dan alat dipersiapkan sebelum acra
degeneratif dimulai
- Masyarakat di informasikan jauh hari sebelum
acara dimulai
Evaluasi Proses
- Acara berjalan dengan tertib dan lancar
- 40% lansia bertanya tentang materi yang
diberikan
- Peserta tidak ada yang meninggalkan tempat
selama kegiatan
Evaluasi Hasil
- Lansia mengerti dan memehami tentang materi
yang diberikan

Jumat, 14 Penyuluhan tentang hipertensi Evaluasi Struktur


April 2017 pada lansia di RW X Kelurahan - Kegiatan dikonsultasikan dengan dosen
(16.00) Surau Gadang pembimbing dan Pembina wilayah Puskesmas
2 hari sebelum acara
- Materi penyuluhan serta leaflet telah
dipersiapkan 1 hari sebelum pelaksanaan
- Tempat dan alat dipersiapkan sebelum acra
dimulai
- Masyarakat di informasikan jauh hari sebelum
acara dimulai
Evaluasi Proses
- Acara berjalan dengan tertib dan lancar
- 40% lansia bertanya tentang materi yang
diberikan
- Peserta tidak ada yang meninggalkan tempat
selama kegiatan
Evaluasi Hasil
- Lansia mengerti dan memehami tentang materi
yang diberikan

Evaluasi Struktur
- Kegiatan dikonsultasikan dengan dosen
Minggu, 16 Penyuluhan tenang dimensia dan pembimbing dan Pembina wilayah Puskesmas
April 2017 demonstrasi senam otak 2 hari sebelum acara
- Materi penyuluhan serta leaflet telah
(09.00)
dipersiapkan 1 hari sebelum pelaksanaan
- Tempat dan alat dipersiapkan sebelum acra
dimulai
- Masyarakat di informasikan jauh hari sebelum
acara dimulai
Evaluasi Proses
- Acara berjalan dengan tertib dan lancar
- 40% lansia bertanya tentang materi yang
diberikan
- Peserta tidak ada yang meninggalkan tempat
selama kegiatan
Evaluasi Hasil
- Lansia mengerti dan memahami tentang materi
yang diberikan
Evaluasi Struktur
- Kegiatan dikonsultasikan dengan dosen
pembimbing dan Pembina wilayah Puskesmas
2 hari sebelum acara
Selasa, 18 Penyuluhan tentang asam urat - Materi penyuluhan serta leaflet telah
April 2017 pada lansia di RW XV dipersiapkan 1 hari sebelum pelaksanaan
(16.00) dan Kelurahan Surau Gadang dan - Tempat dan alat dipersiapkan sebelum acra
Kamis, 27 pemeriksaan kesehatan dimulai
April 2017 - Masyarakat di informasikan jauh hari sebelum
acara dimulai

Evaluasi Proses
- Acara berjalan dengan tertib dan lancar
- 50% lansia bertanya tentang materi yang
diberikan
- Peserta tidak ada yang meninggalkan tempat
selama kegiatan
Evaluasi Hasil
- Lansia mengerti dan memahami tentang materi
yang diberikan

Evaluasi struktur:
- Konsultasi dengan pembina wilayah 5 hari
sebelum kegiatan
Evaluasi proses:
Penyegaran kader - (Acara tidak terlaksana karena penyegaran
kader akan dilaksanakan pada minggu
berikutnya oleh puskesmas untuk semua kader
di Kecamatan Nanggalo)

También podría gustarte