Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
1. IDENTITAS KLIEN
Tn. K, 58 Tahun
2. DIAGNOSA MEDIS
CHF
3. DATA FOKUS
Tn. K umur 58 Tahun, dibawa ke IGD RSUD. Kraton Pekalongan dengan
diagnosa sementara CHF. Pasien mengeluh lemas separuh badan. Saat bekerja
sebagai buruh tiba-tiba lemas. Klien terjatuh, lemas, nyeri dada. Kesadaran
composmentis, GCS 15 E 4 M 6 V 5. Keadaan umum lemah, klien tampak
kesakitan, klien menegluh nyeri ulu hati dan pusing. Pemeriksaan : TD : 130/110
mmHg, HR : 110 x/m, RR : 25 x/m.
4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penumpukan cairan paru akibat
oedem
5. DASAR PEMIKIRAN
Gagal jantung akan mengganggu kemampuan pengosongan ventrikel yang
efektif. Kontraktilitas ventrikel kiri yang menurun mengurangi curah sekuncup,
dan meningkatkan volume residu ventrikel. Dengan meningkatnya EDV (volume
akhir diastolik ventrikel), maka terjadi pula peningkatan tekanan akhir diastolik
ventrikel kiri (LVEDP). Derajat peningkatan tekanan tergantung dari kelenturan
peningkatan
ventrikel. Dengan meningkatnya LVEDP, maka terjadi pula tekanan
atrium kiri (LAP) karena atrium dan ventrikel berhubungan langsung selama
diastol. Peningkatan LAP diteruskan ke belakang kedalam anyaman vaskuler
paru-paru dan meningkatkan tekanan kapiler dan vena paru-paru. Jika tekanan
hidrostatik dari anyaman kapiler paru-paru melebihi tekanan onkotik vaskuler,
maka akan terjadi terjadi transudasi cairan kedalam intersisial. Jika kecepatan
transudasi cairan melebihi kecepatan drainase limfatik, maka akan terjadi edema
intersisial.
7. ANALISA SINTESA
Pemberian oksigen dimaksudkan untuk mensuport transport oksigen yang
adekuat dalam darah sehingga jaringan dalam tubuh tidak kekurangan O2. Dengan
mempertahankan oksigen jaringan yang adekuat diharapkan masalah gangguan
pemenuhan oksigen di miokard dapat teratasi. Faktor yang menentukan
oksigenasi jaringan termasuk konsentrasi oksigen alveolar, difusi gas (oksigen)
pada membran alveokapilar, jumlah dan kapasitas yang dibawa oleh hemoglobin,
dan curah jantung.
Pada klien dengan CHF terjadi penurunan COP karena kontraktilitas otot
miokard mengalami penurunan, kondisi ini mengakibatkan suplai darah ke
jaringan tubuh mengalami penurunan. Pemberian O2 pada klien dengan CHF
bertujuan untuk meningkatkan oksigenasi yang adekuat pada miokardium dan
jaringan tubuh sehingga suplai O2 untuk metabolisme di jaringan tubuh bisa
terpenuhi. Pemberian O2 yang adekuat maka dapat mengurangi kelelahan dan
sesak nafas pada klien.
Pemberian oksigen lewat non rebreathing mask dimaksudkan untuk
mencukupi kebutuhan oksigen miokard dan seluruh tubuh mencapai 80-90%. O2
non rebrething mask 10 L/menit ini cocok untuk pasien CHF dengan disertai
komplikasi edema paru karena pola napas klien tidak efektif dan difusi O 2 di
alveoli paru-paru mengalami gangguan (penimbunan cairan di lapisan pleura).
8. PRINSIP-PRINSIP TINDAKAN
a. Bersih
b. Tindakan dilakukan secara tepat dan benar
c. Tindakan dilakukan sesuai dengan indikasi/advis dokter
d. Prosedur pemberian O2 melalui non rebreathing mask 10 L/menit:
e. Cuci tangan
f. Jelaskan tindakan
g. Pasangkan alat non rebreathing mask ke saluran humidifier
h. Atur tekanan O2 yang akan diberikan yaitu 10 L/menit
i. Pasangkan alat non rebreathing mask hingga tepat di hidung dan mulut klien
j. Pastikan O2 yang diberikan bisa masuk ke dalam saluran pernapasan klien.
12. Kepustakaan
Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8, 2008,
EGC, Jakarta.
Doenges E. Marlynn, Rencana Asuhan Keperawatan , 2012, EGC, Jakarta.
Gallo & Hudak, Keperawatan Kritis, edisi VI, 1997, EGC, Jakarta
Noer Staffoeloh et all, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, 2009, Balai
Penerbit FKUI, Jakarta
ANALISA SINTESA
DISUSUN OLEH:
DEWI ARISANTI
G3A016067
2017